Transcript for:
Mengenal Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Keanekaragaman makhluk hidup sering juga disebut sebagai biodiversitas. Biodiversitas berasal dari bahasa Inggris yaitu biodiversity yang merupakan singkatan dari biological diversity. Sedangkan keanekaragaman hayati merupakan ungkapan pernyataan tentang terdapatnya berbagai macam variasi atau perbedaan sifat atau ciri di antara makhluk hidup yang ada di suatu tempat. Variasi itu meliputi antara lain variasi bentuk, warna, jumlah, ukuran, habitat, dan kebiasaan. Jadi yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies tumbuhan, hewan, mikroorganisme, serta proses-proses ekosistem dan ekologis yang ada di suatu tempat.

Keanekaragaman hayati yang ada di bumi dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat spesies, dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Adanya keanekaragaman pada tingkat gen menyebabkan terjadinya variasi indah. dalam satu spesies, baik dalam hal bentuk, sifat, warna, ataupun hal lainnya. Sementara itu, keanekaragaman tingkat spesies akan menimbulkan keanekaragaman di tingkat takson yang lebih tinggi, misalnya di tingkat genus. Banyaknya variasi dan beranekaragamnya spesies akan menyusun ekosistem yang berbeda pula.

Nah, mari kita bahas keanekaragaman hayati tingkat gen, spesies, dan ekosistem satu per satu. Yang pertama adalah keanekaragaman hayati tingkat gen. Apa yang dimaksud dengan gen? Gen merupakan faktor pembawa dan pengendali sifat-sifat makhluk hidup yang terdapat di dalam kromosom.

Kromosom itu sendiri terdapat di dalam inti sel. Pada dasarnya, gen-gen yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup mengandung perangkat yang sama, tetapi berbeda susunannya. Karena susunan gennya berbeda, setiap makhluk hidup memiliki sifat, fisiologi, anatomi, dan morfologi yang berbeda pula.

Setiap maluk hidup memiliki gen yang sangat banyak dengan susunan yang beragam, sehingga apabila terjadi perkawinan dua maluk hidup, akan terjadi rekombinasi gen dan terbentuk susunan gen yang baru. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen menjadi makin tinggi. Makin banyak jenis gen yang terdapat dalam satu spesies, makin banyak jenis gen yang terdapat dalam satu spesies.

Nah, contoh keanekaragaman tingkat gen yang dapat kamu temui adalah jengger pada ayam. Kita mengenal beberapa bentuk pial atau jengger pada ayam, antara lain pial mawar, pial ercis, pial walnut, dan pial tunggal. Semua pial tersebut dimiliki oleh spesies yang sama, yaitu ayam atau galus-galus. Meskipun spesiesnya sama, setiap ayam memiliki gen yang berbeda-beda, sehingga bentuk pialnya berbeda pula. Keanekaragaman gen juga terjadi pada manusia.

Keanekaragaman ini menunjukkan sifat-sifat berbeda antara lain ukuran tubuh, warna kulit, warna mata, serta bentuk rambut. Nah, contoh lainnya adalah adalah cangkang-cangkang pada keong atau kerang. Cangkang-cangkang tersebut memiliki motif dan warna yang bermacam-macam. Hal itu juga menunjukkan adanya keanekaragaman pada tingkat gen. Motif dan bentuk cangkang kerang atau keong merupakan sifat yang nampak dari luar atau fenotif.

Selain faktor genetik atau genotif, fenotif suatu jenis makhluk hidup juga ditentukan oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, dua makhluk hidup yang memiliki susunan gen yang sama belum tentu memiliki fenotif yang sama pula. Semua makhluk hidup dalam satu spesies memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama, tetapi dengan susunan yang berbeda-beda tergantung pada induknya.

Hal itu yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman pada tingkat gen. Nah yang kedua kita akan membahas tentang keanekaragaman hayati tingkat spesies. Sebelum kita membahasnya, dapatkah kamu membedakan antara tanaman kelapa, aren, lontar, dan pinang? Atau dapatkah kamu membedakan jenis kacang-kacang seperti kacang tanah, kacang merah, kacang kapri, dan kacang hijau?

Selain itu, dapatkah kamu membedakan antara hewan kucing, harimau, singa, dan citah? Jika kamu dapat membedakannya, setidaknya kamu telah mengetahui keanekaragaman tingkat spesies atau jenis. Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan dan hewan, kamu dapat mengamati ciri-ciri fisiknya, misalnya bentuk dan ukuran tubuh, warna, dan kebiasaan hidup. Contoh, kamu tentu dapat dengan mudah membedakan anggota keluarga kacang-kacangan antara kacang tanah, kacang kapri, kacang... hijau dan kacang merah.

Hal ini disebabkan diantara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara jenis yang satu dengan yang lainnya. Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah ukuran batang, kebiasaan hidup, bentuk biji, bentuk buah, warna biji, jumlah biji, serta rasanya. Demikian pula halnya dengan tanaman kelapa, aren, lontar, dan pindah. Meskipun termasuk dalam famili yang sama, yaitu famili Arekase, mereka memiliki perbedaan ciri-ciri dan sifat, misalnya tinggi batang, bentuk daun, bentuk bunga, serta tempat tumbuhnya.

Contoh lain adalah hewan dari anggota. family felidae atau keluarga kucing yaitu kucing, harimau, singa, dan cintah. Di antara mereka terdapat perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam hal perbedaan warna penutup tubuh, ukuran tubuh, tingkah laku, dan lingkungan hidupnya.

Dapat disimpulkan pada keanekaragaman tingkat spesies, hewan atau tumbuhan memiliki family atau genus yang sama namun memiliki spesies yang berbeda. Nah, coba kamu tulis di kolom komentar contoh dari keanekaragaman tingkat spesies yang lain. Oke, yang terakhir adalah keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.

Setiap spesies mahluk hidup memiliki tampilan atau ciri-ciri morfologi yang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh gen yang dimiliki mahluk hidup tersebut dan lingkungan tempat hidupnya. Semua makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan di sekitar makhluk hidup tersusun atas komponen fisik dan komponen kimia.

Komponen fisik lingkungan antara lain iklim, cuaca, air tanah, udara, angin, cahaya, suhu, dan kelembaban. Ada pun komponen kimia lingkungan misalnya keasaman, kandungan mineral, dan salinitas. Komponen fisik dan komponen kimia lingkungan disebut komponen abiotik, sedangkan makhluk hidup yang tinggal di suatu lingkungan disebut komponen biotik.

Interaksi antara komponen biotik dan komponen abiotik akan membentuk suatu ekosistem Komponen ekosistem yang beraneka ragam dan interaksi antara komponen tersebut akan membentuk keaneka ragaman ekosistem Keanekaragaman ekosistem dapat diamanti pada tingkatan organisasi kehidupan yang lebih besar, misalnya bioma. Bioma merupakan komunitas ekologi yang utama atau formasi maluk hidup, baik hewan ataupun tumbuhan yang menghuni wilayah yang luas. Bioma biasanya diidentifikasi atas dasar vegetasinya yang khas, misalnya tundra, hutan hujan tropis, dan hutan bugur.

Bioma seringkali disebut ekosistem dalam skala besar. Keanekaragaman ekosistem di Indonesia disebabkan oleh adanya variasi iklim, kondisi geologis, serta faktor fisik dan kimia tanah. Berbagai tipe tumbuhan yang secara morfologi tampak sama dapat merupakan komunitas yang menempati tipe ekosistem atau habitat yang berbeda-beda. Berbagai tipe ekosistem yang ada di Indonesia antara lain adalah Yang pertama ekosistem rawa bakau terdapat di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Yang kedua ekosistem hutan rawa, air tawar, dan danau ditemukan di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Yang ketiga adalah ekosistem hutan basah dataran rendah terdapat di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Yang keempat ekosistem hutan meranggas kering dataran rendah terdapat di Pulau Jawa, Bali, dan Sulawesi. Selanjutnya ada ekosistem hutan basah pegunungan terdapat di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Selanjutnya ada ekosistem padang rumput savana dan padang rumput terbuka terdapat di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

Lalu ada ekosistem pesisir pantai dan hutan pesisir terdapat di Pulau Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Dan yang terakhir ada ekosistem padang rumput savana dan padang rumput terbuka terdapat di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara. ekosistem gunung api dan kaldera dapat ditemukan di pulau Jawa dan pulau Sumatera Keanekaragaman ekosistem tersebut menunjukkan keanekaragaman spesies yang hidup didalamnya makin beraneka ragam penghuni suatu ekosistem makin stabil ekosistem tersebut kestabilan suatu ekosistem dapat terganggu apabila salah satu komponennya hilang rusak atau punah jika kestabilan ekosistem terganggu perlu waktu lama untuk memulihkannya Sekian pembahasan kita kali ini, terima kasih telah mendengarkan, sampai jumpa di pembahasan berikutnya.