Oke, minggu ini kita sudah selesai ya pengembangan produknya ya. Jadi nanti agenda hari ini kurang lebih dibuka oleh software quality assurance, menghabiskan test case sampling yang kemarin kurang 5, kemudian yang kedua akan disampaikan sama Bumi tentang team dysfunction, kemudian yang terakhir persiapan untuk... Ini ya, apa namanya, user review. Nah, intermezzo aja di awal. Pada tahun ini, kami ada penugasan, karena user review itu biasanya kosong ya.
Setelah adanya user review, semua development berhenti. Tidak ada lagi proses development apapun, tidak ada negosiasi dalam bentuk apapun. Misalkan sudah selesai. di cut off, kemudian ada developer yang baru sadar ada error.
Waduh, nyata versi production-nya ada error. Itu sudah nggak ada proses negosiasi, Pak. Tolonglah, Pak. Beli satu hari aja.
Saya mau benerin. Itu sudah nggak bisa. Jadi, apapun yang terjadi, ya itu sudah diujikan kepada user.
Nah, nanti feedback-nya, itu yang dipelajari. Kenapa? Seperti itu ya. Nah, proses user review, Seperti mungkin teman-teman sudah pernah melakukan kepada kakak kelas, akan dilempar kepada adik-adik nanti, adik-adik kelas kalian, sebagai bentuk pembelajaran juga bahwa besok dia akan menjalani hal yang serupa. Maka tahun ini, insya Allah, jika jadi, IT itu akan bertambah dua kelas.
Jadi total mahasiswa D4 itu sekitar 120. mahasiswa satu angkatan jadi tahun 2024 ini spesial karena angkatannya banyak jadi nanti pengadaran kalian akan lebih menarik lagi gitu ya Nah oke nanti akan dijelaskan juga enggak tahu ya Siapa yang menjelaskan nanti ketika di sesi ketiga entah saya atau Budesi intinya adalah ada penugasan tambahan penugasan tambahan ini tujuannya untuk proses validasi ketahuan dari tim developer berupa apa yaitu membuat kelas diagram dari seluruh coding yang telah dibuat di Flutter jadi kan sudah pernah praktikum ya sama dulu Pak parlo saya pernah tahu juga beliau ngasih tugas tuh banyak banget codingnya kemudian beliau mengomentari dan membenarkan nah ini prosesnya sama Kalau yang dulu mungkin dari kelas diagram ke coding, sekarang dari coding ke kelas diagram. Nah, nanti coding kalian akan dilakukan inspeksi langsung oleh industri, yaitu timnya Pak Maulidhan dan teman-teman KP. Beliau punya teknologi untuk mereverse dari coding ke kelas diagram, akan di-compare.
Kelas diagram yang sudah kalian buat. Sama kelas diagram yang seharusnya, yang telah kalian buat itu seperti apa. Jadi kalian akan membaca codingnya bagaimana, kelas diagramnya bagaimana. Antara kelas diagrammu sama coding yang kamu buat itu sama nggak? Jangan-jangan buatnya seperti apa, kelas diagramnya seperti apa.
Nanti akan di-compare dengan kelas diagram yang telah dibuat oleh... Apa? software yang dibuat oleh timnya Pak Maulidhan, seperti itu.
Itu kurang lebih waktunya satu minggu ke depan. Nanti tujuannya adalah selain untuk meng-compare, untuk melihat seberapa deep pengetahuan tentang masalah OOP pada masing-masing tim. Karena berdasarkan failure story yang ada pada saat ini, kakak kelas kalian yang sedang KP di PT MTK karena mereka yang bisa kami reach ya mereka yang bisa kami jangkau saat ini itu apa namanya eh kami membeli mendapatkan banyak pertanyaan utamanya ya tentang masalah OOP dan eh algoritma struktur data jadi Tugas mereka pertama kali yang dilakukan adalah membaca buku Computational Thinking dari berbagai sumber. Tujuannya untuk mengasah kembali atau mengingat kembali berkaitan dengan apa-apa saja yang sudah diajarkan dari materinya. Siapa dulu yang ngajar struktur data?
Bu Bu Itu jangan dilupakan. Penggunaan array, kenapa kok pakai variable, kenapa kok pakai list, kenapa kok pakai map, kenapa kok pakai E6, kapan digunakan. Itu jangan sampai dilupakan. Karena masing-masing itu berfungsi pada... itu dikasih tertentu tidak semuanya pakai rei ini pakai apa rei ini pakai rei ketika ada perubahan apa metode yaitu menjadi PR yang cukup berat seperti itu nah ini eh apa namanya kunci ya jadi kemarin kami banyak masukkan disana sehingga menjadi evaluasi yang kami terapkan pada angkatan kian termasuk Kenapa kok kelas diagram itu perlu adanya untuk di refaktor, seperti itu.
Itu dulu nanti tambahannya atau detailnya kita akan bahas di sesi yang ketiga, seperti itu ya. Oke, kita lanjut membahas tentang hal-hal yang menarik kemarin ya, test case sampling. Oke teman-teman, kita sudah bahas, nanti kita review kembali masalah test case sampling yang ada.
Semoga nggak lupa atau semoga nggak sudah menguap. Oke, test case sampling kemarin sudah kita bahas, total ada 10 ya. Tapi yang sudah kita pelajari masih 5. Makaih 5 ya, mulai dari monkey testing, kemudian gorilla testing.
ad-hoc atau exploratory testing, smoke testing, sama sanity testing. Ini RANA yang fleksibel. RANA yang fleksibel artinya sangat mudah dirubah user atau testernya, bukan user ya, testernya bisa menginisiasi sendiri bagaimana bentuk testing yang sesuai, yang penting tidak menyalahgunakan atau tidak jauh dari paradigma yang ditenamkan oleh masing-masing jenis testing. Oke, yang nomor 6 disebut sebagai equivalence testing. Kita gantian ya, supaya ada kehidupan di kelas.
Sudah datang semua ini? Hai kamu mau siapa Oh Rizal Rizal Oke Rizal kalau datang biar semangat coba dibaca kamu kelihatan gak sih atau pindah di tempat yang kau bisa lihat coba bacaan apa definisi dari equivalence testing eh sorry equivalence partitioning dan partitioning melakukan dengan melakukan partisi atau membuat cluster domain dan memilih satu case dari setiap partisi tersebut untuk menjadi test case. Oke, ada visualisasinya. Invalid, valid, sama invalid.
Apa maksud dari equivalence testing? Menurut Maka Rizal dulu, kan sudah dibaca ya, memilih satu case dari setiap partisi. Keyword-nya adalah one case. For every partition.
Contohnya kayak gini, ada partisi 1, partisi 2, partisi 3. Kira-kira apa yang tergambar oleh Maka Rizal ketika melihat pengertian dan visualisasi yang seperti ini? Atau bayangkan, apa sih contoh pengujian yang sifatnya mirip seperti ini? Kebayang nggak?
Atau masih buffering? Makaih buffering. Oke.
Yangng lain, kelompok A2. Ada yang mau mencoba menjawab? A3?
Nggak ada. A4? Langsung aja ya, kelompoknya ya.
B1? B2? Oke silahkan Jelaskan mas Apa sih maksud dari kalimat ini Dan contohnya itu Kira-kira yang pernah ditemui seperti apa Baik Saya Sakif dari tim B1 Kalau menurut saya, equivalence partitioning itu membagi beberapa test case pada validasi input.
Di contoh gambarkan itu ada 3 input, ada minus 1, 5, dan 88. Itu dibuat klusternya, dibagikan. Berarti ada... Nilai minus, terus ada mungkin nilai yang diharapkan, yang itu valid yang 5, dan mungkin ada nilai yang melebihi dari input yang diberikan, ada 88. Jadi mungkin kayak melakukan mirip-mirip gorilla testing mungkin Pak.
Jadi melakukan beberapa uji coba, mulai dari negatif sampai... Mungkin nilai yang over value sama nilai yang diharapkan gitu. Oke, saya akan komentari sedikit. Terima kasih Maka Arief jawabannya. Apa yang dilakukan oleh equivalence partitioning?
Jadi kalimatnya adalah kuncinya dia melakukan atau dilakukan sebuah partisi gitu ya. dimana masing-masing partisi itu dipilih studi case atau satu data saja untuk apakah memang benar sesuai dengan hasilnya. Contoh gini, ini anggaplah ya, ini kan nggak jelas ini apa gitu ya, ini maksudnya adalah 0, ini diatasnya 80. Di mana saya sebagai developer sistem itu mengharapkan bahwa ketika ada data yang dimasukkan, Kurang dari sama dengan 0, hasilnya harus invalid. Kalau lebih dari 0 dan kurang dari 80, harus valid.
Kalau lebih dari 80, itu invalid. Nah, dalam case ini, saya hanya mengambil 1 data saja. Di kurangnya 0, saya pilih min 1. Di atasnya 0, saya pilih angka 5. Di atasnya 80, saya pilih 88. Cukup 1. merepresentasikan semua studi case yang ada. Contoh nyata, pada beberapa aplikasi pernah mencoba melakukan limitation atau pembatasan extension pada upload file. Kan biasanya file itu contoh di Google Form gitu ya.
Google Form itu kan bisa dibatasi. Yangng boleh di-upload itu... Hanya, misalkan, dokumen.
Atau hanya PDF saja. Atau hanya Pt saja. Maka, untuk menguji apakah benar-benar hanya yang diizinkan itu yang bisa masuk, dibuatlah partisi. Misalkan, contoh. Kita buat tiga partisi di sini.
Satu, dua, tiga. Saya pinginnya, gitu ya, yang bisa masuk hanya PDF. Berarti di sini harusnya PDF.
Di sininya valid. Segala bentuk data, tidak saya izinkan, kecuali hanya PDF. Misalkan di sini data image.
Berarti di sini adalah invalid. Valid, invalid. Yangng ketiga, data apa lagi? Misalkan data suara, voice-nya.
Apapun bentuk voice, itu saya anggap invalid. Partisi tidak hanya tiga, boleh ditambah lagi. Misalkan data apa? Video. Gitu ya, tidak boleh.
Dok, nggak boleh. Semuanya saya anggap sebagai invalid. Nah, untuk menguji masing-masing partisi, partisi 1, 2, 3, 4, 5, saya nggak mungkin memasukkan, contoh, gambar.
Saya nyoba 10 gambar dimasukkan, bisa apa nggak? Kalau saya melakukan seperti itu, masing-masing 10, Makaya Allah, gitu ya. 10 x 5 sudah 50 kali saya melakukan testing. Nah, maka dilakukanlah pendekatan namanya equivalence partitioning Dimana satu-satunya ini hanya mengambil satu study case.
Satu file, satu file, satu file, satu file, satu file. Hanya 5 data saja yang saya masukkan. Ketika saya masukkan, oh saya masukkan data image gitu ya.
Entah jpg, png, jpeg, apalagi gif dan lain sebagainya. Mental, invalid, nggak bisa masuk. Oke, saya anggap untuk case-nya image, done. Kemudian lanjut.
Oke, PDF apa? Valid? Valid.
Saya masukkan PDF satu file saja, ketika bisa masuk dan berhasil di-upload, berarti saya anggap sebagai done. Demikian yang seterusnya ya, voice, video, ataupun lainnya, dokumen, dan lain sebagainya. Itu definisi dari equivalence.
Nah, pertanyaannya, apakah itu sama dengan gorilla? Tidak. Kalau gorilla itu, satu titik.
dilakukan banyak kali atau dilakukan berkali-kali tujuannya untuk membuat apakah sistem itu cukup riadbel untuk banyak tekanan injection gitu ya kalau ini tidak tapi disini ini lebih ke ala mengaplisah kira-kira kalau datanya berbeda-beda dengan satu file yang sama itu bener-bener sesuai dengan yang diharapkan apa enggak gitu itu namanya equivalent sparsioning inget ini agak hati-hati karena berbeda dengan yang setelahnya ya dari sini dulu ada yang mau dipertanyakan jelas banyak ya contohnya banyak sekali Oke silakan sama aja ini hanya memposisikan saja ini contohnya contohkan angka kan kalau angka kan berarti yang sebelah kiri itu yang negatif yang kanan positif Seperti itu. Kalau misalkan dalam bentuk file, atau mungkin selain angka, modelnya seperti ini. Posisinya invalid apakah harus di sebelah kiri?
Enggak. Enggak selalu. Yangng terpenting harus tahu domainnya.
Domain yang valid itu apa? Domain yang invalid itu apa? Paham ya?
Ruang lingkup yang valid itu apa? Ruang lingkup yang enggak invalid itu apa? Termasuk mungkin dalam masalah file itu ya, biasanya ya ukuran.
dan lain sebagainya, itu termasuk dicoba dalam metode equivalence partitioning. Ada lagi yang mau ditanyakan? Jadi kalau misalkan nanti teman-teman ada case yang serupa ya, di situ dimungkinkan banyak bentuk inputan yang sifatnya itu berbeda.
Misalkan, oh harusnya inputan saya, tidak boleh. ada inputan file apa atau data seperti apa bisa dilakukan seperti ini cukup satu studi case cukup satu studi case gitu ya itu mewakili satu domain tidak perlu satu domain dicoba lima kali padahal file-nya serupa extension-nya atau mungkin datanya serupa gitu ya itu sia-sia atau akan jadi exhaustive seperti itu oke Hai any question langsung paham ruangan Oke yang kedua bawa dua siapa yang bisa membantu adu-adu angkat tangan siapa namas sebagian ini siapa tim dokumentasi yang kode kuningnya tengah-tengah Arief, coba Maka Arief, dibaca Maka Arief................................................................................................................................................................................................................ Satu data pada setiap domain.
Kalau boundary value, ada batas atas dan batas bawah dari setiap partisi. Ini agak hati-hati ya. Kadang salah pemahaman.
Di sini contohkan. Ada partisinya, sama-sama partisi. Ada bagian invalid, valid, sama invalid lagi.
Tapi lihat, partisinya berbeda. Dia agak digeser. Satu.
2 dan 3. Ini sejujurnya kemarin. pokoknya selama belajar ini ya, saya sering diskusi sama Bu Naik khususnya itu untuk melihat kira-kira studi case itu sejauh mana bonderi ini untuk apa bonderi ini dilakukan dan seperti apa, ini cukup butuh apa namanya pemahaman tertentu, seperti itu ya kalau dari Maka Arief sendiri, kembali ke Maka Arief Apa yang dimaksud sebagai bonderi yang Maka Arief pahami? Atau contohnya seperti apa? Contohnya seperti apa? Belum terbayangkan?
A3? Nggak tahu. Pas. A4?
Hai ada yang mau menjompa membantu menjelaskan barangkali contohnya lebih bagus daripada contoh saya B1 sudah tadi Maka Arief mewakili B2 gede-gede B3 tetap gede-gede Oke silakan nama-nama-nama Ilmi, oke ilmi, silahkan. A2? A2.
Oke. Mau mencoba menjawab. Oh iya, silahkan.
Jadi, senangkap saya kayak misal di awalnya yang tadi itu kan misal dokumen itu PDF saja gitu. Nah, di boundary value analysis ini kayak oke PDF tapi maksimal size-nya berapa gitu. Misal maksimalnya cuma 100 MB atau berapa gitu.
Kenapa dengan 100 MB? Yangng paling minimal Minimalnya Misal 5 MB Maksimalnya 100 MB Jadi kalau di atasnya Ngetesnya Tadi studi case-nya adalah Mengambil dari studi case Ini saya hapus ya Studi case masalah storage Kira-kira Yangng di upload itu boleh itu berapa untuk ukuran file size-nya? Kita buat dua partisi, satu, dua.
Ada yang invalid, ada yang valid. Kalau dari mas Ilmi, kira-kira, awuran, kira-kira berapa untuk valid, berapa untuk invalid? Yangng kalau tadi misalnya batas bawahnya itu 5, batas atasnya 100, jadi yang invalid itu di bawahnya 5 misalnya 2, yang valid itu misalnya 10. yang valid lagi diatasnya itu 101 atau 109 oke, berarti 10 itu anggapannya valid ya? iya, karena diantara 5 sampai 100 di bawah 10 gak valid di bawah 5 gak valid di bawah 5 apa di bawah 10?
di bawah 5 tadi, 5 sampai 100 di atas 5 valid? di atas 5 valid di atas 5 valid di atas 10 lagi valid lagi? iya, yang penting yang penting di atas 5 Hai bawahnya 5 batas satunya 100 jadi antara 5-100 valid semua Pak eh ada partisi 1 ada partisi 2 eh di atas 100 gak valid ya tapi ya eh di atas 100 seperti ini tak terhingga ya seapapun ya Oke pertanyaannya batas bawah pada boundary itu berapa untuk case yang invalid Ini kan 11 ya, anggap lah 1 sampai 5 itu nggak valid, 5 sampai 100 valid, 100 MB sampai tak terhingga nggak valid. Partisi 1, ini ya, partisi 1, batas bawah, batas atasnya, partisi 1, partisi 2, partisi 3. Partisi 1 kira-kira batas bawahnya berapa?
Untuk di pengujian boundary ini. Berapa? Kasih ini dulu.
Kira-kira berapa batas bawah dan batas atas untuk partisi 1? Boundary kan artinya ada batasan ya. Boundary. Ada batasan.
Jadi pengetesannya, pengujiannya harus ada batasan yang dilakukan. Bener ya? Oh, bener. Am I right?
Iya, partisi. Gitu ya? Nah, untuk partisi 1, kira-kira batas bawahnya berapa, batas atasnya berapa? 0 sampai 5. Batas bawah satu angka saja?
0. 0. Oke. Ini nggak ada salah benar ya? 0. Batas atasnya? 4,9. 4,9.
4,9. Pak Fisih I ada yang mau menambahkan kira-kira berapa? Coba dilihat dari visualisasinya ya.
Pak Fisih I itu kira-kira dia bagaimana cara mengecekannya. Ini sedikit tricky karena apa yang terlihat itu perlu pemahaman dari apa yang didefinisikan. Kalau tadi katanya Maka Ilmi, partisi 1, berarti batas bawahnya 0, batas atasnya itu 4,9. Ada pendapat lain?
Silahkan. Yuk, silakan Nando. Iya, izin jawab Pak. Ini kan test case-nya adalah upload file ya, dengan size yang berbeda.
Harusnya kalau di partisi 1 itu test case-nya adalah nggak upload sama sekali, atau upload yang di bawah dari itu. Jadi yang punya batas atas dan batas bawah itu mulai dari yang 5 MB tadi. Mungkin 4,9 itu udah cocok buat jadi batas bawahnya si 5 MB.
Batas bawahnya jadi 4,9, batas atasnya berapa? Batas atasnya harusnya perbandingannya sama, jadi 5,1. 5,1. Tapi sebelumnya tanya dulu Pak, ini yang partisi 1 itu di bagian 5 MB-nya atau di bagian sebelum 5 MB-nya? Tebak lah.
Tebakan. Makanya saya tidak memberikan patisinya di bawah mana. Ketahuan lah, nanti lah. Tepatkan, kira-kira patisinya di sebelah mana. Ini kan sudah ada contoh visualisasinya ya.
Rangenya boleh selisih satu. Apa namanya? Diferensiasi. Diferensinya ya, bukan selisih. Minusnya bisa satu atau koma, boleh deh.
Tadi saya split letwus, koma. Oke lah, koma nggak apa-apa. Jawaban Nando, batas bawahnya 5,9. Batas atasnya 5,1.
Nah, di sini... Saya akan jelaskan ya, menariknya jadi gini. Kita sepakati dulu, 5 itu valid ya, 5 itu bisa, di bawah 5 tidak bisa.
Di bawah 5, berarti 4,9 berapapun titik-titik-titik-titik, selama itu tidak mencapai 5, atau jika dibulatkan tidak sama dengan 5, pokoknya n kurang dari sama dengan 5, dia nggak valid. Maka, lihat. Boundary value analysis mengambil test case samplingnya atau mengambil nilainya itu adalah yang benar.
Batas bawahnya adalah 4,9. Batas atasnya itu adalah 5. Itu partisi yang pertama. Oke? Dia mengecek bukan untuk apakah 0 sampai 4,9 nggak valid.
Bukan seperti itu. Di partisi pertama dia ngecek. Pak coba. 4,9 bener nggak?
Nggak valid hasilnya. Oh bener nggak valid. Partisi 1 loh ya. Bagian yang paling ujung. Kemudian tak coba lagi.
Apa yang valid? 5. Pak coba. 5 valid nggak? Oh valid. Yang sudah bener.
Partisi pertama dia berarti di sini. Partisi 1. Dimana tujuannya adalah untuk mengetes dengan nilai 4,9 tidak valid dan 5 menjadi valid. Itu benar-benar terjadi apa enggak pada sistem Anda.
Kalau tidak berhasil, maka partisi 1 perlu dikoreksi. Kira-kira mana nih? Jangan-jangan ada sistem pembulatan. Nah ini kacau. Kenapa?
Gimana kalau 4,998 gitu? Itu dianggap 5 apa enggak Nah itu Koreksinya di sana Bisa jadi kan Namanya sistem Gitu ya Kadang kalau misalkan dia ternyata ada sistem pembulatan dan lain sebagainya, ya bisa jadi nilai 4,99 sekian, itu dianggap sebagai sama dengan 5. Seperti itu. Oke, itu partisi yang pertama. Kita coba partisi yang kedua. Berarti partisi yang kedua berapa?
Jika di sini 100, berarti di sini 100 ada 101. Berarti partisi 2, Batas bawahnya berapa? 100. Batas atasnya? 1-1. Oke, ya itu.
Itu cara mendefinisikan atau melakukan sebuah boundary value analysis. Ini contoh untuk yang storage. Contoh yang lainnya, kemarin saya cari lagi contoh yang lain gini. Dalam recruitment kerja, contoh ya.
Sebuah aplikasi untuk rekrutmen kerja Biasanya ada batasan umur Minimal atau maksimal 28 Maksimal umur 28 Berarti artinya Dia ketika lebih dari 28 Itu tidak akan diizinkan apapun yang terjadi Meskipun kamu punya background lulusan luar negeri Sepintar apapun kamu Kalau umurnya sudah lebih dari 28 Dari sistem auto di Keluarkan atau tidak dianggap sebagai kandidat yang lulus. Tapi dia juga punya minimal. Jangan-jangan ada anak iseng umur 5 tahun daftar kerja.
Nggak mungkin lah Pak. Jangan anggap remeh. Anak sekarang pintar-pintar.
Anak SD aja sudah pandai bermain Mobile Legends. Apalagi cuma daftar kerja. Gampang sekali. Di situ dia menanamkan bahwa... Yang paling tidak, kalau dulu mungkin zaman saya atau gak tahu zaman kakak-kakak anda yang sekarang mungkin sudah lulus gitu ya.
Yang mungkin orang gak akan takut gitu ya ada anak kecil mendaftar di pekerjaan mereka atau lowongan mereka. Karena kan anak kecil pegang HP paling liatnya YouTube. Zaman sekarang anak kecil pegang HP itu dunia dipegang sama dia.
Hai waw ya dia sudah bisa beli barang di e-commerce dia bisa main mobile Legends dia tahu apa yang dia lakukan Oke aku lagi main mobile Legends Bu ikut caranya kayak gini lagi sampai dia jadi punya ini caranya gini Bu caranya Bu kalau ibu misalkan gak suka aplikasinya dilihat orang lagi kunci aplikasinya lujuk ajar ibu ingin aplikasi itu orang anak-anak zaman sekarang tuh canggih-canggih milenial over milenial ya Nah pada saat ini hai hai Sistem-sistem itu akhirnya dilakukan pembatasan, limitation. Oh berarti kita ada case baru yang menarik, di mana anak kecil sangat memungkinkan untuk mendaftar pekerja. Kira-kira kalau misalkan ada orang mendaftar, yang paling masuk akal itu minimalnya berapa?
Oh 20 atau 25. Berarti yang diterima mungkin sekitar 25 atau mungkin 22. Lulus SMP kuliah 22. 22 sampai 28. Maka partisi untuk melihat boundary value analisisnya adalah, untuk partisi pertama berarti umurnya misalkan 22, berarti 21 dan 22. Partisi 1. Partisi 2 untuk yang apa namanya, invalid. Itu partisinya berarti 28 dan 29. Yangng valid berapa, yang invalid berapa. Nah itu contoh dari boundary value analisis. Dan... sebagian besar data yang digunakan memang data-data numerik, karena itu hubungannya dengan data dari sebuah data.
Kalaupun ada yang non-numerik, ada contohnya, tapi menurut saya sangat sulit untuk dianggap sebagai boundary, lebih ke equivalence seperti itu. Oke, dari boundary sama equivalence, apakah ada yang mau ditanyakan? Termasuk ini ya.
aplikasi finansial itu kan biasanya kalau ditampilkan dalam dashboard depan berapa saldo Anda yang terakhir kemarin terjadi ada case dimana yang pertama kalau angkanya lebih dari 1 triliun 9999 itu error gak tau kenapa jadi dia akhirnya kayak tidak sesuai dengan apa yang diharapkan katanya kalau lebih dari 1 bukan 1 triliun ya, 1 triliun kurang 1 jidid. Itu sistemnya nggak bisa merender dengan baik. Maka zaman dia dilakukan boundary analysis sehingga keluar, oh kenapa sih kok nggak bisa sampai 999 dan apa yang harus dilakukan. Seperti itu.
Yang kali ya orang naruh pencatatan sampai 1 triliun di HP-nya kayaknya nggak mungkin. Kalaupun cipu. Oke.
Ada yang mau didiskusikan dari boundary value analysis? silakan ya silakan Nando jadi untuk boundary-boundary analysis ini saran terbaik untuk jadi batasnya itu berapa itu nyala enggak itu Oh ccm Oke, pertanyaannya adalah berapa batasan yang direkomendasikan untuk menentukan batas bawah dan batas atas dari boundary value analysis? Benar ya, jawabannya adalah tergantung konteks range yang harus dimasukkan.
Tidak ada batasan paling bagus, tapi dari sisi developer harus tahu dulu. Contohnya seperti ini. Seperti apa tadi storage, studi case-nya adalah storage gitu ya.
Developer kan pasti bisa mengukur, kita punya availability storage berapa nih? Oh, punya kita di Google itu hanya ada 15 GB. Dengan contoh Google Form itu, sorry, audience kita berapa sih?
100. Kalau misalkan yang isinya lebih dari 1 GB, matilah kita gitu ya. Nggak kuat. Maka kita harus tahu, dari sini, kita batasi cuma 10 MB. Maka kita lakukan 10 MB, atau misalkan, anggaplah maksimal, minimal 5 gitu ya, minimal 5. Kenapa kok 5? Karena kalau di bawah 5, kayaknya ngacok deh dokumennya gitu ya.
5 sampai 10 MB, gitu ya, dipatasin, maka lebih daripada itu tidak valid, kurang daripada itu juga tidak valid. Nah, ini tergantung studi case-nya masing-masing, kenapa dan bagaimana analisanya tergantung pada bisnis proses analisis atau developer-nya. Seperti itu. Contoh yang mungkin pernah pengalaman saya lakukan, itu biasanya adalah masalah mengupload sebuah file berbentuk image.
Image itu hakikinya kalau data raw diambil dari kamera jepret. langsung di-upload, itu sangat besar banget. Bisa 20 MB, kalau iPhone bisa lebih besar lagi, 20 sampai 30 MB. Dan itu dalam kapasitas server nggak kuat.
Karena yang meng-upload dalam satu kali proses, satu akun itu bisa 100 gambar dikali seribu user. Kalikan. Berapa? Itu sangat tidak kuat server menahan atau menampung data sebanyak itu.
Apa yang kami lakukan? yang pertama adalah pastinya mengetes data yang masuk jangan sampai lebih dari 2 MB tapi batas minimalnya jangan sampai di bawah 500 kilo kenapa? kalau di bawah 500 kilo kualitas gambarnya pasti jelek kita lakukan seperti itu jadi selain ini kita tidak membahas teknologi apa yang diterapkan atau apa algoritma yang dilakukan supaya gambarnya bisa sekecil itu ya tapi yang terpenting adalah gambar yang dimasukkan antara 500 kilo sampai 200 eh sampai 2 MB dicoba sama kita gitu ya kalau misalkan ratenya 199 bisa masuk nggak Oh nggak bisa masuk kalau dosen bisa Oh ya udah valid berarti batas atasnya berarti berapa 2 MB 2 MB valid 2 MB lebih 1 MB atau 2 MB lebih dari satu kilo Harusnya tidak valid. Itu contohnya.
Jadi jawabannya bagaimana cara menentukan rekomendasinya sesuai dengan kebutuhan dan alisa dari business process. Apa tujuan dan kebutuhannya. Itu jawaban paling tepat ya. Karena tidak ada yang paling bagus.
Oke, ada lagi yang mau didiskusikan? Oke, jelas. Oke, yang selanjutnya.
Ini disebut sebagai... Dip testing ya dip testing A2 sudah A3 silahkan Siapa yang membantu untuk membaca Oke silakan melakukan pengujian kepada muslim-muslim secara beda atau mendalam mulai dari root ke per-2 soalnya enggak masuk diulang-diulang suaranya kamu indah kalau enggak masuk sangat sayangkan hai hai Dep testing, yaitu melakukan pengujian kepada modul-modul secara depth atau mendalam, dimulai dari root ke parent, lalu turun lagi ke child, lalu turun ke live, sebelum menguji fitur atau modul lainnya. Oke, contohnya apa?
Coba bayangin, apa sih bentuk pengujian yang sifatnya itu deep testing? Dari root, root kan yang mana? Yangng atas apa yang bawah? Atas, bawah, atas ya. Route, turun ke parent, turun ke child, turun ke leave.
Terus pindah lagi seperti itu. Seterusnya, sampai yang terakhir. Bentuk seperti apa yang pernah kalian lakukan?
Apa sih bentuk caranya bagaimana atau seperti apa? Deep testing ini dilakukan pada pengujian aplikasi kalian. Contohnya apa? Yang silahkan.
Mungkin ngasih contoh kayak e-commerce. E-commerce? Kenapa dengan e-commerce?
Kalau e-commerce kan misal dari user setelah menambahkan barang ke keranjang atau kartu gitu misal. Itu kan nanti ada fitur-fitur yang tergantung kepada hal tersebut nantinya. Seperti kan misal kita sudah masukkan suatu produk.
Nah nanti kan misal kalau di alaman keranjang. bisa menambah kuantitas produknya lalu atau bisa menghapus itu kan kayak gantung ke fitur sebelumnya gitu penggantian kan mendalam jadi harus bisa menambahkan ke keranjang dulu terus mungkin nanti selanjutnya bisa mengubah kuantitas barang di keranjangnya atau bisa menghapus ya mungkin nanti bisa lanjut ke pembayaran oke berarti runtut ya dari mulai melihat Makaukkan keranjang, pemesanan, pembelian, pembayaran. Gitu kah? Yang, mungkin. Oke.
Route itu adalah layar yang paling terluar pada sebuah aplikasi. Anggapannya seperti itu ya. Bisa landing page, halaman login, apapun yang pertama kali di-interact sama usernya kita. Gitu ya.
Kemudian, cara berpikirnya. dip adalah satu flow mulai dari awal sampai satu fungsionalitas ke dalam. Atau satu paket modul ke dalam.
Contoh, apa sebuah aplikasi yang sudah dipakai oleh semua orang? WA. Oke, WA.
Ngeplah WA gitu ya. WA itu kan root-nya adalah halaman dashboard ya. Kita hapus aja.
Bisa saya hapus ini? enggak masuk ya oke dalam Oke kita anggap sebagai gini ya ada dashboard dashboard dashboard itu kemudian dashboard alaman yang kalian muncul banyak itu loh chat itu loh kemudian kan disini ada anggaplah ya saya lupa ada chat ada status ada call oke kemudian setelahnya kalau status ya berarti hanya melihat gitu ya melihat atau menambah oke kalau call ya berarti melihat history apalagi yang bisa dilakukan oleh call Hai apa lagi bisa langsung menambah telepon dari call Oke nanti make new call ya kalau chat ya batin melihat dia bisa melihat semuanya kemudian menambah membuka melihat dari membuka batin disini bisa menambah apa mengetikkan chat baru nah Anggaplah seperti ini ya alurnya ini Anggaplah UGA kayak gini Pak Yes Anggaplah seperti itu ya untuk live sama apa rootnya dan chat parentnya bisa kalian customer sendiri dalam sebuah aplikasi wa Oke yang dilakukan dalam dipesting adalah satu paket fungsionalitas contoh gini Saya menggunakan aplikasi WhatsApp. Maka untuk melakukan deep testing dari WhatsApp, saya tentukan dulu tujuannya adalah untuk melakukan sebuah pengecekan apakah bisa fitur chat itu berjalan dengan lancar. Saya masukkan di sini. Dashboard, turun ke chat, langsung ke halaman chat.
Saya nggak pindah dulu ke status, saya nggak pindah ke call. Langsung saya buka halaman apapun chat yang ada, saya chat di situ. Itu namanya deep. Dari atas sampai ke bawah itu namanya deep.
Dari deep, dari chat baru, kira-kira bisa nggak nambah lagi? Pindah ke sini. Itu namanya deep.
Dari atas sampai ke bawah. Contoh lain, kalau misalkan kita membahas ya, selain WhatsApp, anggaplah kita membuka aplikasi yang kita sama-sama pakai ya, Jal Teknik. Ini kan aplikasi yang...
banyak yang kita gunakan ya Nah halaman pertama login pilihannya banyak gitu ya ketika kita login Oke, kalau kita menganggap sebagai deep testing ya, deep testing kok lama ya? Siapa? Ini mana? Oh, ya wess.
Oke, ini perhatikan ya, karena ada perbedaan antara deep sama brief. Nanti kita akan membahas masalah... Ada istilah namanya brief testing.
Kalau deep testing, pertama kali kita login, kita akan disuguhkan banyak navigation di sebelah kiri. Ada beranda, materi, dan lain sebagainya. Karena kita ingin melakukan sebuah deep testing, satu paket fungsionalitas dilakukan pengujian apakah sudah berjalan atau tidak, maka yang dilakukan adalah masuk ke beranda. Dari beranda, maka kita bisa melihat.
Melihat ini satu bagian turun. Melihat ke bawah. semua bisa tampil kemudian memberikan sebuah apa namanya react coba nggak direct bisa nggak cat bisa nggak pokoknya bisa ngubah ini akunnya akun sakti ini Makaih lama banget.
Lama banget. Yang, ini lama banget ya. Mungkin lagi pembaruan ya. Nanti dulu aja.
Oke. Yang, pokoknya gitu lah. Intinya adalah untuk deep testing, itu pengujian yang sifatnya untuk menguji secara mendalam, karena kalimatnya deep ya. Kalau praktiknya adalah satu fungsionalitas diuji sampai sedalam mungkin, termasuk menge-chat. Kalau misalkan di WA ada chatting itu ya, bisa nggak italic, bold, stride, underline, ada nggak underline?
Nggak ada ya? mencoret strike sebuah teks, kemudian bisa nggak tulisannya stylenya berubah, kalau nggak salah ada yang menambahkan sebuah awal atau akhiran yang sifat untuk merubah bentuk teksnya, itu bisa terjadi apa nggak, itu termasuk bagian dari deep testing. Sampai di titik itu berhasil, maka kita anggap satu paket fungsionalitas berjalan dengan lancar.
Ini tergantung pada pola pikir atau mindset dari masing-masing developer pada aplikasinya. Jadi tester, sudah ada testernya kemarin? Tester harus tahu kapan menggunakan software deep testing, kapan menggunakan brief testing. Kalau untuk mencari secara menyeluruh, artinya... Paling tidak masing-masing fitur kita tahu dulu ada errornya apa enggak.
Kita nanti akan belajar namanya brief testing. Kalau misalkan saya ingin menganalisa satu paket fitur ini, mulai dari awal sampai masuk ke menu yang terakhir, atau halaman yang terakhir pada satu paket fungsi, itu semua berjalan dengan baik apa enggak. Itu namanya deep testing.
Termasuk gini, kita anggap sosial media ya, tentang itu Facebook, Instagram. Pertanyaannya gini, apa sih fungsinya deep testing? Contoh ada sebuah...
post, entah temennya nge-post apalah gitu ya, kemudian kita mau komen komen, di-comment, kan bisa ya komen, di-comment, di-comment lagi, di-comment lagi nah itu bisa working properly apa enggak, atau yang kedua seandainya postnya tak hapus tak hapus ya, karena viral wah, menimbulkan keresahan masyarakat gitu ya, dihapus sama dia, nah pertanyaannya terjadi error apa enggak, apa yang terjadi dengan komen-komen yang diberikan pada post itu Sering terjadi, parentnya dihapus, data awalnya dihapus, komennya error semua. Karena dia itu dependent kepada parent, atau childnya dependent kepada parent, ketika parentnya dihapus, childnya masih ngantung. Nah, karena kenapa?
Ini belajar masalah soft delete sama hard delete. Tahu ya setelah soft delete sama hard delete, itu basic. Sangat basic banget. Kalau sampai ada hard delete pada sebuah data yang ternyata dia dependent pada data lain, entah foreign key atau bagaimana, itu pasti akan terjadi error. Bahayanya bukan foreign key, hanya sebuah index biasa.
Tidak foreign key. Kalau foreign key pasti dia akan memperingatkan, eh, ngawur aja mau hapus. Kamu punya chat loh di bawahmu. Pasti dia akan bilang. Tapi kalau misalkan hanya menyimpan ID tanpa ada foreign key, dan dia hanya diindex, ketika pernya hilang, dia...
oke-oke saja, datanya yang bawah nggak akan protes, ya wess, dia karena nggak tahu ya itu siapa, tapi ketika ditamilin, itu menjadi sebuah defect yang luar biasa mengerikan itu contoh dari fungsi dari deep testing, jadi nggak hanya dalam fungsi positif menghapus, menambah, mengedit dalam satu skop fungsi yang sama, itu akan apa yang terjadi itu dilakukan secara mendalam, gitu ya Oke, dari deep testing sendiri ada yang mau didiskusikan. Oke, lanjut. Ini masih kurang satu ya, sama all-face.
Yang, selanjutnya, kalau tadi deep, mendalam. Kalau ini breathe. Breathe berarti menyebar, gitu ya.
Ampat, A3 sudah ya, ampat. Siapa ampat? Angkat tangan.
Oke, siapa yang mau tunjuk untuk membaca silahkan. Kamu aja ya. Baca aja kok ya.
Silahkan dibaca. Eh, sorry-sorry. Pakai ini, pakai ini.
Minta tolong didistribusikan ke tempat ini. Oke. Oke.
Red Testing melakukan pengujian kepada modul-modul secara break melebar mendasar root ke parent 1 ke parent 2 dan seterusnya sebelum menguji fitur atau modul lainnya yang lebih mendalam apa maksudnya maksudnya itu jadi misal kita ada di paling luar di apa apa paling luar itu kita masuk ke satu-satu gitu tuh gimana juga satu dari contoh contohnya contohnya itu Apa yang dilakukan kalau braid dari dashboard ke alaman lainnya? Nah, kalau braid itu dia dari dashboard ke chat dulu, terus lanjut ke status, lanjut ke call, baru lebih dalam lagi, lebih dalam lagi gitu, Pak. Oke, oke, sip.
Kalau braid bedanya adalah dia sistemnya adalah menyebar. Namanya menyebar, berarti dia tidak mendalam. Oh iya, kodohan kan.
Tidak menyebar, tidak mendalam. Praktiknya adalah, kalau tadi dia dari root, ke parent, ke chat, ke live. Kalau ini tidak.
Tapi dari root ke parent 1, kemudian pindah ke parent 2, baru pindah ke parent 3 atau kalau ada. Kalau nggak ada, baru ke chat 1, 2, 3, baru ke live-nya. Kalau contoh yang kita buat ini ya, contoh dari WA sendiri. Maka dashboard itu, sorry, build testing itu pengujiannya dilakukan dari dashboard.
Kemudian dicoba ke chat. Oke, chat tampil. Coba ke status. Oh, status tampil.
Dari status, oh call. Dicoba. Oh, call bisa tampil.
Baris abis itu. Kembali ke chat, dicoba dulu. Diklik di dalamnya, oh bisa muncul nih.
Kalau ada chat masuk, diklik bisa muncul informasi atau pesan-pesannya. Setelah itu pindah ke status. Status itu kira-kira kalau diklik bisa muncul nggak statusnya. Kalau bisa pindah lagi ke call. Kalau call itu diklik bisa muncul lagi nggak informasinya.
Semirai seterusnya dari awal sampai akhir. Tujuannya buat apa? Kalau breath testing, tujuannya adalah untuk meng-grab. defect sebanyak-banyaknya dalam ruang lingkup yang selebar-lebarnya. Meskipun tidak mendalam, biasanya dia hanya berhenti sampai cek saja, tidak sampai ke lift bahkan sedetail deep, sampai diedit, didelete, sampai seperti itu.
Pokoknya fungsi berjalan dengan lancar sampai cek, tidak ada error, ya sudah cukup. Kalau mau dilanjutkan lagi sampai dalam, maka dia akan berubah menjadi mode deep testing. Biasanya kalau dalam waktu yang singkat, pengen mencari atau memastikan semua sistem berjalan dengan aman, yang dilakukan adalah bit testing.
Jadi banyak fitur, mau dilakukan pengujian supaya dipastikan semua modul berjalan dengan baik, yang dilakukan adalah bit testing. Bukan dipetesting satu-satu, kalau satu-satu dipetesting ya luama banget. Waktu yang singkat, fitur yang banyak, itu yang dilakukan adalah bit. testing, seperti itu oke, ada yang mau didiskusikan?
jelas? oke, yang terakhir all-phase testing B1, B2 B1 sudah tadi ada yang menjawab B2 siapa B2? oke, siapa yang mewakili untuk menjelaskan?
Oke silahkan Siapa yang menjelaskan? Nando? Oh oke Alper testing Metode testing kombinatorial Yangng menguji semua kemungkinan kombinasi Diskret dari parameter input Maksudnya apa maksudnya? Itu Pak, misal dalam sebuah inputan itu, kita coba semua kombinasi input yang kemungkinan dapat terjadi itu Pak. Kira-kira studi case seperti ini itu terjadi ketika kapan?
Ada yang mungkin selain B2 bisa membantu? Kira-kira case kayak all-pairs testing ini? Biasanya itu muncul kapan sih?
Atau seperti apa model testingnya? Ada yang terbayang? All-phase testing. Oke.
Gimana? Siapa nama mas? Kimi, Pak.
Kimi Ada ilmi, ada kimi. Sama-sama minya, mirip. Oke, mas Kimi Terbayang contohnya seperti apa?
Itu Pak, biasanya di Apa? Game-game yang Game kartu gitu Pak Kan kita Bisa pakai kombinasi Kombinasi sesuai yang kita inginkan Kan Pak itu Pak itu kan kombinasi itu dan ini mereka juga itu main kartu kombinasi nih lu kan untuk ia jawabannya Kenapa main kartu ada kombinasinya kalau plus menang kalau terikat sesuai user kan apa misal user yang kepingin kombinasi seperti ini untuk misal dia itu Hai komentar seperti ini tuh menurut dia itu akan menang di game itu itu pakai ini senyap tak terbatas dan sesuai yang diinginkan oleh user contohnya bagus masalah kartu ya kok mengkhawatirkan kok dikira perjudian ini Oke terima kasih Oke kita melihat ya of testing ini secara teorinya adalah atau secara penggunaannya biasanya digunakan oleh kita function yang memiliki parameter lebih dari 2 bahkan lebih dari 4 function itu kan jika parameternya sudah lebih dari limas sudah tidak boleh bahkan batasan minimalnya biasanya hanya tiga atau empat kalau lebih daripada itu akan melanggar code smell namanya long parameter list seperti itu nah Tapi memang ada kemungkinan bahwa sebuah function itu memiliki beberapa atau banyak parameter. Kalau dalam Flutter widget, katanya menurut informasi dari developer, ya memang parameternya besar.
Seperti itu. Pada case yang saat ini, untuk beberapa tujuan pengujian sebuah function yang memiliki beberapa parameter, itu ada beberapa kemungkinan. Yangng pertama, bisa jadi developer kalau misalkan atau tester yang males gitu ya, melakukan sebuah test case sampling, hanya diambil satu atau dua ke saja 000111 kalau kayak gini namanya apa cuman ada dua nilai batasan namanya testing barusan dijelasin kalau ada dua batasan berarti namanya boundary-boundary batasan luka takomi batasan oksik equivalent nama tunel Kalau ada batasan Seperti ini ada 0 ada 1 Itu namanya adalah Boundary value analysis Kalau semua kombinasi dilakukan Namanya Exhaustive Testing Dan itu sangat tidak mungkin dilakukan Kalau hanya diambil 2 jenis testing atau jual jenis apa namanya, case saja 000111, namanya boundary untuk case yang saat ini atau yang seperti ini, sangat tidak mungkin dilakukan gitu ya, kalaupun dibuat semuanya, itu sangat banyak sekali, dan sangat menguras tenaga gitu ya maka yang dilakukan adalah dengan cara all value pair atau mengeluhkan all pairs testing nah ini ada caranya teman-teman ada caranya saya hapus ini hukum-hukum binar kan sudah diajarin ya kayaknya harusnya ini sudah datang semua ya ini ya sorry taafin dulu Robby duh kemana temanmu sakit Yolanda sudah ya jadi tinggal B3 ya ada info kemana Robby Wow baru bangun Hai pampok asapnya datang semua ya Kenapa kok baru bangun ada tugas besar Ada sebuah function, ini studi case-nya adalah function dengan parameter 3. 1, P1, P2, sama P3.
Hanya 3. Maka dalam susunan binarnya, kalau misalkan saya menguji apakah semua data dengan... P1, P2, P3 ini bisa sangat reliable, dilakukanlah dengan semua bentuk kemungkinan yang ada, artinya exalted trading seperti ini. Dan itu sangat menguras waktu dan tidak mungkin. Kalau 3 saja bisa jadi 8, kalau 4 silakan dikailan lagi 2 pangkat 4, berarti bisa 16. Kalau 5, berarti 2 pangkat 5, 32, seperti itu. Nah, caranya adalah seperti ini.
Kalau dalam hal ini, berarti kan kalau kita membuat sebuah Apa namanya? Biner ya. Biner yang pertama, 0, 0, 0, 0, 1, 1, 1, 1. Biner yang kedua, 0, 0, 1, 1, 0, 0, 1, 1. P1, P2, P3. Nah, formula yang dilakukan adalah untuk menentukan all-pass testing yang pertama adalah, ingat, kita lihat pada P1 sama P2 dulu.
Dilihat P1 sama P2. Di sini ada dua kombinasi. 0 dengan 0, 0 dengan 1, 1 dengan 0, 1 dengan 1. Paham?
Ada 4 bentuk ya, 00, 01, 10, 11. Kita ubah di sini, P1, P2, P3. Kita ambil 00, 11, 01, 01. Kemudian setelah P1 sama P2 diambil, baru P2 dengan P. 3. Dengan pola yang sama, kita cari 0, 0 harus ada, 0, 1 juga harus ada, 1, 0 juga ada, 1, 1 juga ada. Maka dibuat 0, 1, 1, 0. 0, 1, 1, 0. Jadi harus ada 0, 0, 0, 0, 1, 1, 1, 1, 1, 0. Jadilah.
All-Pair Testing, yang awalnya 8 menjadi 4. Harapannya adalah ketika parameternya banyak, pengujiannya bisa disimplifikasi di mana 8 ini sudah diwakili dengan 4 kombinasi saja. Seperti itu. Itu sebetulnya ada matematikanya, tapi...
Saya tidak mau mengajarkan tambah pusing gitu ya. Tapi intinya ketika saya baca itu cara formulasinya adalah seperti ini gitu ya. Oke.
Dari sini ada yang mau ditanyakan dulu. Silahkan. Jadi ini case-nya paling sesuai adalah ketika kalian ingin menguji sebuah function pada masing-masing kelas ya.
Ketika fungsi itu memiliki banyak parameter untuk menguji apakah memang sudah reliable apa enggak, itu dengan cara all-pass testing. Termasuk gini, bisa enggak sih sebuah data dimasukkan dengan beberapa macam bentuk inputan. Misalkan angka, harusnya angka dimasukkan huruf. Studiqisnya bisa banyak banget.
Misalkan itu email. Email bisa nggak diisi angka? Email bisa nggak diisi tanpa add, tanpa tt, tanpa ini?
Tutikisnya dibuat sendiri. Kemudian kalau misalkan ada nama ya, namanya bagaimana bentuknya? Kalau password, bagaimana passwordnya?
Di situ bisa dites. Kira-kira kalau datanya bisa bermacam-macam seperti itu, bagaimana kombinasinya? Seperti itu. Itu contohnya.
Kalau mungkin cara yang lain, ya banyak banget ya. Kalau kombinasi-kombinasi dalam sebuah function seperti itu. Oke, itu all-pairs testing.
Kalian kalau misalkan mau hal-hal yang sifatnya seperti all-pass testing gitu ya, kalau ingin mudahnya, tidak usah mikir kombinasinya seperti apa, bisa minta bantuan pada AI. Kemarin ada diskusi juga dengan mitra, kira-kira caranya Pak Eleng Mude membuat sebuah kombinasi itu gimana Pak? Karena kan, tambahin lagi, biasanya membuat sebuah formulasi, kalau satu nol gini, ya gampang ya, kelihatan gitu ya. Bagaimana kalau case-case yang lainnya? Yang, kalau memang mau diruntut sendiri ya, sebenarnya bisa, tapi memang butuh ketelitian.
Kalau Pualing ingin gampang, gitu ya, pakai chat GPT buat aja bilang, buatkan all-page testing dari data berikut, dia akan buatin datanya bagaimana, gitu ya dan kemarin sudah dicoba dan berhasil oke, sudah habis test case sampling dari sini ada yang mau ditanyakan, tidak ada Tidak ada? Oke, kalau tidak ada, Bu Desi, siapa nih Bu? Belum?
Mobil? Oh, break dulu. Maaf, Bu. Break dulu. 5 menit saja, Bu.
Oh, 10 menit. Oke, kita break dulu 10 menit. Terima kasih untuk hari ini. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih.