Transcript for:
Mekanisme dan Jenis Penciptaan Uang

Hah, berarti bank umum kayak BCA, BRI, dan Mandiri bisa nyiptain uang sendiri dong? Jawabannya bisa, tapi di mana bank umum kayak BRI, BCA, dan lain-lain cuma perlu punya sebagian cadangan kas buat bisa nyiptain uang? Hai semua, ketemu lagi sama aku Luna, selamat datang di channel Ngomongin Uang Di video kali ini aku mau cerita tentang mekanisme penting yang jadi dasar berjalannya aktivitas ekonomi kita saat ini. Mungkin kamu pernah denger gitu, kalau tiap tahun peredaran uang rupiah terus meningkat sampai triliunan rupiah. Nih, kamu bisa lihat jumlah uang rupiah. uang beredar di Indonesia yang terus nambah dalam satu dekade terakhir di tahun 2010 jumlah uang beredar Indonesia itu kira-kira 2300 rupiah sementara di tahun 2020 jumlah uang beredar Indonesia tuh mencapai 7000 rupiah ribuan triliun rupiah. Wah, banyak banget ya penambahan uang beredarnya. Nah, kamu penasaran nggak sih? Uang yang dicetak Bank Sentral Negara ini larinya ke mana ya? Apa dibagiin ke para pejabat? Ditransfer ke bank umum? Atau dijatuhin dari pesawat? Gimana ceritanya uangnya bisa nyampe ke masyarakat? Nah, di video kali ini, aku mau bahas tentang proses penciptaan uang di Indonesia dan gimana uang itu dedarin dari hulu kehilir sampai ke masyarakat. Pertama, kamu perlu tau dulu nih kalau lembaga yang bisa bikin kebijakan terkait jumlah uang beredar di satu negara itu adalah otoritas moneter yaitu Bank Sentral Negara Nah, pertanyaannya gimana caranya Bank Sentral Negara kayak Bank Indonesia ningkatin uang beredar? Kok rasanya kita nggak pernah yang ngeliat Bank Indonesia nyetak uang terus bagi-bagiin uangnya ke masyarakat? Buat bisa ngejawab konsep pencatakan dan distribusi uang, kita perlu ngebedah satu hal yang mendasar dulu, yaitu bentuk uang apa nih yang dicatak? Apa itu uang kartal, uang giral, atau uang kuasi? Nah lho, apa bedanya tuh? uang kartal, giral, dan kuasi. Jadi sebelum kita mikir gimana uang itu dicatat dan nyampe ke masyarakat, kita perlu tau dulu konsep uang itu kayak gimana. Karena bentuk uang itu nggak sepenuhnya uang kertas atau uang fisik aja. Yuk aku jelasin satu-satu, mulai dari bentuk uang dulu ya. jadi uang kartal itu adalah uang fisik yang bentuknya kertas atau koin yang biasa kita pakai jejak ke warung sementara uang giral itu adalah uang yang gak ada wujud fisiknya jadi tersimpan dalam bentuk catatan atau saldo di rekening bank nah uang giral itu adalah uang yang gak ada wujud fisiknya ini nih yang biasa ada di tabungan kita bentuknya tuh bisa tabungan giro dan juga deposito terus ada juga uang kuasi yaitu uang yang dianggap sebagai alat pembayaran sama masyarakat meskipun gak diterbitin sama bank sentral atau bank umum umum misalnya kayak obligasi saham yang bisa diperdagangin dan punya nilai dalam ekonomi uang kuasi juga bisa dalam bentuk kredit yang dikasih sama lembaga nonbank contohnya tuh kayak perusahaan pembiayaan Nah kenapa sih kita perlu bahas tiga bentuk uang ini karena buat bisa paham gimana uang itu diciptain kita harus bisa jawab dulu pertanyaan uang yang mana dulu yang dimaksud dimana proses penciptaan uang kartal itu beda banget sama penciptaan uang gira dan juga uang kuasi oh iya, buat tambahan informasi jumlah uang gira dan kuasi itu jauh lebih banyak daripada uang kartal yang kita lihat dalam bentuk fisik Menurut data Bank Indonesia di akhir tahun 2021 lalu, total uang beredar di Indonesia tuh mencapai 7.413 triliun rupiah Rinciannya kayak gini, uang kartal itu 2.246,6 triliun rupiah Uang giral 4.691,6 triliun Dan uang kuasi 475,1 triliun rupiah Dari sini kita jadi tau gitu Kalau sebagian besar uang yang beredar di Indonesia adalah uang digital yang dibuat sama bank umum sebagai uang girar dan juga uang kuasi sementara uang kartal atau uang fisik yang kita lihat sehari-hari tuh cuma sebagian kecil aja dari total uang yang beredar oke, sekarang kita coba bahas satu persatu proses menciptakan tiga jenis uang ini ya Yang pertama kita bahas dulu yang paling gampang yaitu uang kartal Uang kartal di Indonesia itu diproduksi sama perum peruri dan didistribusin lewat Bank Indonesia ke bank-bank umum dan juga unit-unit khas di seluruh Indonesia Setelah nerima pasokan uang kartal, uang kartal dari Bank Indonesia bank-bank umum ini ngedistribusin lagi uang kartal tersebut ke masyarakat lewat ATM cabang bank umum di daerah-daerah dan berbagai jenis transaksi tunai lain nah satu hal yang perlu kamu ngerti peredaran uang kartal itu bukan berarti uang kertasnya dibagi-bagi secara cuma-cuma ke masyarakat ya mekanisme distribusinya tuh bisa dalam bentuk pinjaman modal usaha di kooperasi, bank-bank daerah dan juga lembaga pemberi pinjaman lain kenapa bentuknya harus pinjaman modal usaha? ya supaya ekonomi tuh bisa bergerak secara produktif pemberian uang secara cuma-cuma tuh dilakuin buat agenda khusus doang misalnya buat hibah atau bantuan sosial lain Selanjutnya kita bahas tentang penciptaan uang giral. Ini nih yang menarik, karena bentuk uang ini adalah saldo digital yang ada di rekening tabungan kita. Dan jumlah uang giral ini paling banyak kalau bisa dibandingin jenis uang yang lain. Gimana sih uang giral? dalam bentuk saldo digital di bank tabungan kita diciptain jadi gini, uang giral atau uang yang ada di saldo bank kita itu langsung diciptain sama bank umum dengan cara ngasih pinjeman ke nasabah nasabahnya ini biasanya perusahaan yang minjem modal atau pengusaha yang yang lagi minjem modal usaha proses penciptaan uang giral ini dimulai pas nasabah ngajuin pinjeman ke bank umum kalau persyaratan buat dapetin pinjeman yang dipenuhin bank umum tuh bakalan ngasih nih pinjeman ke nasabah dengan cara nambah jumlah uang ke rekening nasabah tersebut dari uang yang dipinjemin bank ke pengusaha itulah uangnya bakalan diedarin lebih luas lagi entah buat bayar gaji karyawan buat bayar vendor dan juga supplier bahan baku dan segala macam operasional bisnis perusahaan Jadi gitu, proses uang gira atau uang saldo rekening dibikin sama bank umum atau bank komersil Dari bank umum turun ke nasabah peminjam Terus terdistribusi lagi dalam bentuk operasi usaha kayak gaji dan lain-lain Habis itu baru deh beredar ke masyarakat luas dalam pedagangan sehari-hari Nah menariknya nih, saldo yang dikasih sama bank umum ke nasabah dalam bentuk pinjaman itu Sebenernya bukan uang yang udah ada, tapi uang baru yang diciptain sendiri sama bank umum Hah? Berarti bank umum kayak BCA, BRI, dan Mandiri bisa nyiptain uang sendiri dong? Jawabannya bisa, tapi harus terkontrol sesuai sama aturan dan persyaratan dari bank sentral yang punya aturitas moneter buat ngawasin jumlah uang beredar. Nah, proses penciptaan uang giral sama bank komersil atau bank umum ini didasarin sama prinsip fractional reserve banking dimana bank umum kayak BRI, BCA, dan lain-lain tuh cuma perlu punya sebagian cadangan kas buat bisa nyiptain uang Bank Indonesia atau B sebagai bank sentral punya peran nih buat ngatur dan juga ngawasin penciptaan uang giral sama bank umum supaya nggak terjadi inflasi yang terlalu tinggi dan juga ngejaga stabilitas keuangan Tapi B ini nggak secara langsung nge-transfer uang ke bank umum buat penciptaan uang Girel. Bank Indonesia ini menetapkan beberapa syarat dan rasio yang harus dipenuhi sama bank umum buat bisa nyiptain uang giral Yang pertama itu ada rasio kewajiban terhadap modal atau LDR LDR ini adalah rasio antara total kewajiban bank ke nasabah dan juga total modal yang dimiliki sama bank Bank Indonesia menetapkan LDR maksimal 92% yang artinya setiap bank ini wajib punya minimal 8% modal buat menanggung risiko dari kegiatan operasional bank yang kedua adalah rasio cadangan wajib rasio cadangan wajib ini adalah rasio antara jumlah dana yang harus dipertahanin bank sebagai cadangan dan jumlah total deposito nasabah bank Indonesia menetapkan rasio cadangan wajib buat rupiah sebesar 3% dari jumlah deposito nasabah artinya bank itu harus nempatin dana sebesar 3% dari total deposito nasabah ke bank Indonesia sebagai cadangan wajib rasio yang ketiga itu adalah rasio kredit terhadap DPK rasio kredit terhadap DPKI ini adalah rasio antara total kredit yang dikasih sama bank dan juga total dana pihak ketiga atau DPK yang diterima sama bank Bank Indonesia tetapi nasional sebesar 92 persen yang artinya bank cuma bisa ngasih kredit sampai 92 persen dari jumlah DPK yang diterima terus yang keempat ada persyaratan kualitas kredit Bank Indonesia tuh juga tetap insyarat nih kualitas kredit yang harus dipenuhi sama bank Syaratnya tuh kayak kualitas peminjam, lama kredit, dan juga jaminan kredit Selain itu Bank Indonesia juga ngelakuin pengawasan dan pengaturan terhadap bank-bank umum di Indonesia Buat mastiin gitu kalau bank-bank tersebut ngejalanin kegiatan operasionalnya sesuai sama persyaratan dan aturan yang udah ditetapin termasuk dalam hal penciptaan uang giral dan uang kuasik jadi walaupun bank umum bisa nyiptain uang dalam bentuk saldo digital tapi mereka itu gak bisa seenaknya karena harus tetap ngikutin berbagai syarat dan ketentuan dari bank sentral Dan yang terakhir yang bakalan kita bahas adalah uang kuasi atau uang dalam bentuk surat berharga. Gimana sih jenis uang ini diciptain? Uang kuasi juga dibikin sama bank umum nih. Caranya gimana ya? Uang kuasi ini adalah uang yang dibentuk lewat pengelolaan portfolio investasi bank umum kayak surat berharga, deposito berjangka, dan juga produk-produk keuangan lain. Misalnya nih, pas bank tuh investasi dalam bentuk surat berharga kayak obligasi dan saham Keuntungan yang didapetin dari investasi itu bisa dipake buat nyiptain uang baru Terus bisa juga dari deposito berjangka Itu dana yang disimpan sama nasabah di bank dalam jangka waktu tertentu Bank umum juga bisa nih pake dana tersebut buat ngasih kredit ke nasabah lain Jadinya nyiptain uang baru Terus bisa juga dalam pembelian produk-produk keuangan kayak reksadana Keuntungan yang dipake dari produknya produk-produk tersebut juga dipakai buat nyiptain uang baru. Nah itulah proses penciptaan uang kartal, gira, dan juga uang kuasi. Sebetulnya ada satu bentuk lagi penciptaan uang yang dilakuin sama bank sentral, tapi mekanisme penciptaan uang ini jarang banget dilakuin. Dan cuma dilakuin pas situasi khusus aja, kayak waktu penanganan covid tahun 2020 lalu. Nama mekanismenya adalah quantitative easing atau sering disingkat KI. Sederhananya kini adalah upaya bank sentral buat ningkatin peredaran uang dengan cara bank sentral beli aset-aset keuangan kayak obligasi negara dan surat utang negara yang udah berada di pasar terbuka atau pasar sekunder Salah satu contohnya itu adalah program QI yang dilakuin sama Bank Indonesia di tahun 2020 lalu yang dianggarin sebesar 166.000 rupiah Dalam QI, Bank Sentral ini nyiptain uang baru buat beli aset-aset tersebut Setelah Bank Sentral beli aset-aset tersebut uang tersebut bakalan masuk ke rekening bank yang ngejual aset tersebut dengan demikian pasokan uang dalam perekonomian bakalan ningkat dan bank-bank tuh bisa pake uang tersebut buat ngasih kredit pinjaman modal usaha buat ningkatin aktivitas ekonomi nah itulah proses penciptaan uang yang terjadi di dunia perbankan semoga video ini bisa ngejawab rasa penasaran kamu ya tentang dunia keuangan sekarang mungkin kamu kepikiran gitu kalau emang bank sentral dan bank umum bisa nyiptain uang rupiah berapa? begitu aja, terus kenapa dong gak nyetak sebanyak-banyaknya aja buat ningkatin ekonomi secara luas nah sebetulnya aku pernah bikin video khusus yang bahas tentang ini linknya aku simpen di pin komen ya kamu bisa langsung nonton videonya setelah nonton ini, oke deh sampai ketemu lagi di video selanjutnya tetep di channel ngomongin uang, karena ngomongin uang gak ada abisnya