Transcript for:
Pengantar Ilmu Kimia

Pernah nggak kamu ketemu orang yang sering bilang kalau kimia itu beracun lah, bahaya lah, bahkan bisa mematikan? Pokoknya anti banget sama yang namanya kimia. Ternyata yang herbal aja, cari produk juga yang ada tulisan tanpa bahan kimia. Nah, orang yang bilang gitu berarti dia belum bener-bener kenal sama kimia. Padahal nggak semua bahan kimia itu bahaya lho. Banyak bahan kimia yang justru bikin kita tetap hidup. Contoh paling gampangnya, udara yang kita hirup, air yang kita minum. Ya, mereka itu zat kimia lho. Terus nih, ada zat-zat kimia lainnya. Kalau alcium, iodin, fosfor, sodium, magnesium, potasium, zinc, florida, dan selenium. Zat-zat ini hampir setiap hari kita makan lho. Karena semua zat ini... Adanya dinasik. Artinya, dari kamu makan, minum, bahkan bernafas aja, udah berhubungan sama kimia. Nah, biar kamu makin sayang, yuk kita kenalan lebih lanjut sama kimia. Kimia berasal dari bahasa Arab al-kimia, yang artinya perubahan materi. Istilah kimia muncul pertama kali sekitar tahun 700-778 Masehi. Pencetusnya itu Jabir Ibn Hayat atau dikenal sebagai The Father of Arab Chemistry. Jabir bareng ilmuwan Arab lainnya nemuin berbagai jenis zat kayak alkohol, arsenik, asam iodida, asam sulfat, dan asam nitrat. Seiring berjalannya waktu, banyak banget penemuan-penemuan baru tentang ilmu kimia. Salah satunya terjadi di tahun 1803. John Dalton, seorang guru sekolah asal Inggris, ngajuin teori atom untuk pertama kalinya. Dari teori ini, Dalton ngejelasin kalau atom itu sebagai partikel dasar penyusun materi. Jadi, semua yang ada di sekitar kita bakal ngandung atom-atom di dalamnya. Di tahun 1800-an, ada sekitar 30 unsur kimia yang udah dikenal. Unsur itu partikel yang isinya cuma satu jenis atom. Nah, karena muncul teori atom tadi, ilmu kimia jadi makin berkembang. Banyak unsur kimia baru yang ditemuin. Jumlahnya meningkat, dari 30 jadi 80 unsur di tahun 1900. Dan sekarang, udah ditemuin lebih dari 100 unsur yang udah dikenal. Unsur-unsur kimia ini disebut materi. Materi adalah segala sesuatu yang nempatin ruang dan punya masa. Secara umum, ilmu kimia itu ilmu yang ngebahas tentang rekayasa materi. Rekayasa maksudnya ngubah suatu materi jadi materi lain. Buat ngelakuin rekayasa materi, para ahli perlu tahu dulu susunan dan struktur materinya. Mereka juga harus tahu gimana materi itu bisa berubah kalau lingkungannya di sekitarnya juga berubah. Hmm, susunan materi? Maksudnya apa ya? Nah, coba kita bandingin antara air dan alkohol. Air tersusun dari 2 jenis unsur, hidrogen dan oksigen. Rumus kimianya H2O. Kalau alkohol tersusun dari 3 jenis unsur, karbon, hidrogen, dan oksigen. Rumus kimianya C2H5OH. Karena susunannya beda, air sama alkohol... punya sifat yang beda juga. Air bisa bikin api padang, sedangkan alkohol malah bisa bikin kebakar dan bikin api tambah nyala. Loh, kenapa ya alkohol bisa kebakar? Orang yang nggak belajar ilmu kimia mungkin bakal bilang, ya emang gitu, ngapain nanya-nanya lagi sih? Tapi di kimia justru kita mau cari tahu kenapa itu bisa terjadi. Pendekatannya dari segi materi tadi. Menurut ilmu kimia, alasan alkohol bisa kebakar itu karena atom penyusun di dalamnya ngebentuk ikatan yang kurang stabil. Jadi, dia bisa berikatan dengan atom lain. Makanya, timbul api. Tapi, kalau air, hidrogen, dan oksigen di dalamnya udah ngebentuk ikatan yang stabil. Makanya, dia nggak bereaksi lagi dengan oksigen di udara. Nggak kebentuk api deh. Selain susunan materi, kita juga perlu tahu yang namanya struktur materi. Struktur materi itu gambaran gimana atom-atom saling terikat. Contohnya kalau kita lihat intan sama grafit, mereka sama-sama tersusun dari atom-atom kak. tapi sifat keduanya sangat jauh berbeda. Hal ini karena mereka berdua punya struktur yang beda. Atom karbon di intan berikatan sama 4 atom karbon lainnya, ngebentuk 5 segitiga sama sisi, atau bahasa kerennya tetrahedral. Ikatan ini kuat banget dan nggak gampang putus. Makanya intan jadi materi paling keras, bahkan suka dijadikan pisau buat motong kaca. Kalau grafit... atom karbon yang ngikat 3 atom karbon lain, ngebentuk segi 6, atau bahasa kerennya, heksagonal. Strukturnya berlapis-lapis kayak kartu. Lapisan ini gampang banget ngegeser. Makanya, tekstur grafit jadi nggak sekeras intan. Perbedaan struktur bikin materi punya sifat yang beda-beda juga, walaupun susunannya atau atom-atom di dalamnya sama. Menurut susunan partikelnya, materi dibagi jadi 2 jenis. Zat tunggal dan campuran. Yang namanya zat tunggal artinya partikel penyusunnya cuma satu jenis, bisa unsur atau senyawa aja. Unsur itu zat tunggal yang nggak bisa diure lagi jadi zat yang lebih sederhana. Unsur cuma tersusun dari satu jenis atom. Contohnya unsur hidrogen yang tersusun atas atom H. Terus unsur karbon yang tersusun atas atom C. Dan unsur oksigen yang tersusun atas atom O. Sedangkan senyawa itu kumpulan dari unsur-unsur. Kalau unsur-unsur penyusunnya sejenis kayak hidrogen H2, oksigen O2, atau nitrogen N2 disebut molekul unsur. Sedangkan kalau unsur penyusunnya beda jenis misalnya air H2O atau alkohol C2H5OH namanya molekul senyawa. Garam dapur atau NACL Yang selalu ditambahin di masakan ibu kamu, itu juga termasuk contoh dari molekul senyawa. Jenis materi yang kedua itu campuran. Campuran itu isinya gabungan zat-zat tunggal tanpa melalui reaksi kimia. Ada campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen biasanya disebut larutan. Air garam ini salah satu contoh dari campuran homogen. Kalau kamu lihat air garam, Sekilas kayak air biasa doang. Tapi pas kamu minum, rasa asin dari garamnya bakal mampir di lidah kamu. Eww asin. Jadi, walaupun keliatannya cuma satu bagian doang, tapi sifat komponen dalam larutannya nggak hilang atau masih tetap ada. Beda sama larutan. Dalam campuran heterogen, kita bisa lihat langsung komponen-komponen penyusunnya. Contohnya, Tanah yang dilarutin dalam air. Kita bisa langsung tahu ada tanah di dalam air, nggak perlu diminum dulu. Campuran heterogen dibedain jadi dua, suspensi dan koloid. Tanah dalam air tadi contoh dari suspensi. Komponennya bisa kelihatan jelas sama mata kita, tanpa harus pakai mikroskop. Kalau koloid, secara kasat mata mirip campuran homogen. Tapi... pas dilihat secara mikroskopis alias pakai mikroskop, komponen-komponen penyusunnya bakal kelihatan. Makanya, koloid termasuk campuran heterogen. Contoh koloid itu ada susu, santan, dan mentega. Nah, hal yang paling penting di kimia sebenarnya perubahan materinya. Kita pasti sering banget ngeliat perubahan materi, mau itu secara ilmiah atau buatan. Penyebab perubahan materi itu Itu bisa karena pemanasan, pembakaran, penggusukan, atau karena dicampur dengan zat lain. Sifatnya ada yang sementara, ada juga yang permanen. Ada dua jenis perubahan materi, perubahan fisika dan perubahan kimia. Nah, perubahan fisika inilah yang sering banget kita lihat. Perubahan ini sifatnya sementara. Di perubahan ini nggak ada zat baru yang kebentuk. Adanya... cuma perubahan wujud matari aja. Wujud zat ada yang cair, Padat dan gas. Perubahan cair ke padat namanya mebeku. Contohnya pas kamu mau bikin es batu buat ditaruh di es buah. Wah, seger banget ya. Sebaliknya, dari padat ke cair. Namanya mencair. Contohnya es krim yang dibiarin terbuka selama berjam-jam. Bakal meleleh kan? Kalau perubahannya dari padat ke gas, namanya menyublim. Contohnya pengharum ruangan yang dibiarin di ruangan terbuka. lama-lama bakal habis. Karena dia langsung berubah atau menyumblim dari padat ke gas. Sebaliknya, dari gas ke padat itu namanya deposisi. Contohnya itu peristiwa terbentuknya butiran salju. Nah, kalau gas berubah jadi cairan namanya mengembun. Contohnya, butiran-butiran air yang ada di daun di pagi hari. Sebaliknya, dari cair ke gas namanya menguap. Baju kering yang kamu pakai itu hasil dari adanya penguapan. Jenis perubahan materi lainnya itu perubahan kimia, atau biasa disebut reaksi kimia. Perubahan ini ditandai sama kebentuknya zat baru dan sifatnya tetap atau permanen. Contohnya kayak susu fermentasi, karatan di paku ini, dan korek api yang dibakar. Biasanya perubahan kimia ditandai dengan timbulnya gas, perubahan warna, kebentuk endapan, atau ada perubahan suhu. Yang pasti ada zat baru yang kebentuk. Reaksi kimia banyak dimanfaatkan oleh industri buat ngubah bahan tertentu jadi produk-produk yang punya daya jual. Contohnya, ngubah minyak kelapa jadi mentega. Oke teman-teman, hari ini kita udah kenalan sama kimia. Mulai dari pencetus nama kimia itu sendiri, Jabir Ibn Hayat. Selain itu, kita udah belajar tentang apa itu materi, penggolongan materi, dan perubahan materi. Karena fokus kimia itu banyak di perubahan materi, salah satu cara paling ampuh buat belajar adalah mengamati perubahan itu secara langsung. Dan ini kita lakukan lewat eksperimen atau percobaan di laboratorium. Di video selanjutnya, kamu bakalan dikenalin sama alat perang yang biasa dipakai sama kimiawan pas lagi praktiku. Yuk langsung cek videonya! Eits! Tapi kalau kamu masih mau ngulang video ini, biar lebih kenal dan lebih sayang sama kimia, kamu bisa klik timestamp yang ada di bawah video ini. Sampai jumpa di video selanjutnya!