Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
ðŸŽ
Teater dan Post-Dramatik: Konsep dan Sejarah
Aug 2, 2024
Catatan Kuliah: Teater dan Post-Dramatik
Pengantar
Teater dianggap lebih luas daripada drama.
Teater tidak selalu terikat pada unsur dramatik.
Konsep Teater Menurut Peter Brook
Teater bisa terjadi dalam situasi sederhana, misalnya seseorang lewat di panggung.
Pembicara: Eko Santosa
Dikenal sebagai founder Berita Teater.
Diskusi mengenai tren Post-Dramatik.
Sejarah Teater
Realisme
Dikenal sebagai gerakan awal dalam teater Eropa.
Bertujuan memberontak dari tatanan sebelumnya.
Fokus pada kehidupan manusia sehari-hari.
Naturalisme
Berkembang setelah realisme.
Mencoba mengoreksi konsep realisme secara filosofis.
Post-Dramatik
Muncul akibat maraknya realisme.
Merupakan gerakan yang menawarkan gaya teater di luar realisme.
Contoh: Teater yang tidak ingin penonton terhanyut dalam pertunjukan, melainkan mengobservasi.
Naskah yang tidak terikat pada struktur dramatik.
Konsep Teks dalam Teater
Teks bukan hanya tulisan, tetapi juga visualisasi gerak.
Pengembangan dari teks tertulis ke non-teks.
Pesan dalam Pertunjukan
Penting untuk menyadarkan penonton akan realitas kehidupan.
Menyampaikan pesan atau amanat melalui pertunjukan.
Konsep Konstruktivisme
Kehidupan manusia terpengaruh oleh sistem dan kondisi sosial.
Setelah perang, realitas kehidupan bisa jadi tidak nyaman.
Teater dan Teatrikal
Teater tidak selalu terikat pada konflik; bisa beragam bentuk pertunjukan.
Istilah "teatrikal" digunakan untuk membedakan dari teater formal.
Kebebasan Berkarya
Seniman memiliki kebebasan untuk berekspresi, namun harus ada tanggung jawab akademis terhadap karya.
Interaksi antara seniman dan akademisi penting untuk perkembangan teater.
Kesimpulan
Pergerakan Post-Dramatik masih terus ada hingga kini.
Setiap gerakan dalam teater memiliki tujuan dan sering melawan sesuatu.
📄
Full transcript