Transcript for:
Sejarah Pembantaian Penduduk Asli Australia

Ya gimana ya, para penduduk asli ini kan emang kebanyakan hidupnya dari berburu. Para pelaut dari Dutch East Indy inilah yang sebelumnya udah ada di Indonesia, yang pertama kali... Udah lama ya kita gak bahas Australia. Bahkan seinget gua kita tuh belum pernah bahas penduduk aslinya Australia. Baru bahas tikus-tikusnya sama kucingnya aja. Ya gua yakin lu pasti tau lah. Kalo penduduk Australia sekarang tuh mayoritas... orang-orang kulit putih yang aslinya adalah pendatang dari Eropa. Tapi kenapa bisa sampai gitu? Kenapa jadi bisa lebih banyak pendatangnya? Yaudah kalau gitu, ayo langsung aja kita bahas kenapa Australia isinya kebanyakan bule-bule. Kemana aboriginnya? Di Learning by Googling. Oke, sebelum kita bahas pembantaian orang aboriginnya yang nggak manusiawi banget menurut gue, sebelum itu kita bahas dulu kenapa orang-orang Eropa nih akhirnya bisa sampai di Australia. Kalau menurut Britannica, Australia mulai dikenal sama orang-orang Eropa tuh di abad ke-16. Waktu itu, orang-orang Portugis diduga kuat udah berinteraksi sama orang-orang asli dari pulau Melville, salah satu pulau di utaranya Australia. Bahkan, Portugis juga menjadikan kan orang-orang dari pulau Melville ini sebagai budak. Dijual orang-orang ini. Dan nggak cuma Portugis. Orang-orang Spanyol yang waktu itu udah mulai nyebar di Amerika Latin, mereka juga mulai ngadain ekspedisi ke barat, ke arah Pasifik. Terus mereka juga sempat nyampe di wilayah Kepulauan Solomon, sama di beberapa pulau di Oceania, termasuk pulau-pulau di deket Australia. Tapi di sini, Portugis sama Spanyol, waktu itu belum ada yang nginjek benua Australinya. Pulau gedenya tuh, benua Australinya, belum ada yang nginjek mereka. Baru sekitarnya aja. Baru di awal abad ke-17, Belanda jadi negara Eropa pertama yang berhasil ngedudukin benua Australia. Para pelaut dari Dutch East Indies inilah yang sebelumnya udah ada di Indonesia, yang pertama kali mencapai Australia. Tujuannya ke Australia apa? Tujuannya awalnya ya eksplorasi aja. Dan abis dari Australia, mereka juga terus berlayar lagi. Sampai ke Pelau Tasmania, sampai ke New Zealand. Jadi ya beneran pengen eksplor aja mereka. Dan karena mereka nganggep daratan Australia tadi tuh mereka yang nemuin, orang Belanda yang nemuin, mereka akhirnya nyebut wilayah ini dengan nama New Holland. Ini enak banget ya main klaimnya ya. Asal ngerasa yang... yang pertama nemuin langsung jadi milik. Mantap, mantap, mantap, mantap. Nah, di akhir abad ke-17, Inggris mulai ikutan ngirim ekspedisi ke Australia. Tapi baru di pertengahan abad ke-18, cerita-cerita tentang ekspedisi ke belahan selatan bumi mulai booming. Mulai viral. Nah, di sini, pemerintah Inggris mulai ngeliat potensi eksplorasi Australia buat ngembangin perdagangan di wilayah timur. Dan akhirnya dimulai. Mulai tuh, ekspedisi gede-gedean menuju Australia. Sampai di sekitar tahun 1788, pemukiman orang Eropa di Australia mulai muncul. Terus di tahun 1850-an, muncul kabar kalau di Australia ini ditemuin banyak tambang emas. Langsung ijo tuh orang-orang Inggris matanya di situ. Mereka kayak, wah bisa kaya nih kita. Pada mikir gitu lah kira-kira. Dan gara-gara penemuan tambang emas ini, diperkirakan, Dikirakan 2% dari total penduduk Inggris waktu itu mutusin buat berlayar ke Australia. Buat nyari peruntungan di sana. Nah, perpindahan ini kemudian dikenal juga dengan istilah demam emas. Dan yaudah, makin rame deh itu pemukiman orang Eropa di Australia. Ditambah lagi, selama abad ke-18 sampai abad ke-19, banyak banget napi dari Inggris yang koloninya tuh dikirim ke Australia. Kalau menurut... Ancestry, selama 80 tahun ada sekitar 165 ribu orang yang dikirim ke Australia. Sampai akhirnya pengiriman napi ini dihentikan di tahun 1868. Nah, yang harus kita ingat disini Australia itu kan bentuknya kayak satu pulau gede banget gitu ya. satu benua gitu yang sebenarnya bisa ditempatin banyak orang kalau dilihat dari ukurannya. Tapi masalahnya Kondisi alam Australia yang tandus, kering, dan didominasi gurun bikin nggak banyak tempat di sana yang ideal buat dihuni. Nggak banyak tempat yang ideal buat ditempatin. Terus daratan Australia yang ideal buat jadi lahan pertanian juga relatif dikit nih. Lebih banyak tempat yang nggak suburnya di sana. Makanya persebaran penduduk di Australia jadinya ya kayak di gambar ini. Kelihatan kan di sini kan? Kalau wilayah Australia itu paling banyak dihuni di daerah Tenggara, Barat daya sama sedikit di utara. Kebanyakan di pinggir-pinggirnya, di pinggir-pinggir pantainya. Tengahnya kosong. Karena di tengahnya kebanyakan itu gurun tandus. Kebanyakan daerah-daerah yang nggak bisa ditinggalin. Nah, sumber daya yang terbatas di Australia ini bikin koloni Eropa mulai menghalalkan segala cara buat menguasain sendiri sumber daya yang ada di sana. Orang-orang Eropa yang ngerasa sebagai penemu Australia pengen nguasain wilayah-wilayah yang menurut mereka produktif. Apalagi setelah tambang emas mulai ditemukan di sana. Mereka bener-bener nggak mau tuh, ada orang lain yang ikut nguasain tambang emas selain mereka. Waduh, maruk ya. Oh iya, selain orang Eropa, orang-orang Cina juga waktu itu banyak yang nyari peruntungan dengan menjadi penambang emas di Australia. Tapi makin lama, orang-orang Cina ini malah dilarang nambang emas. Mereka cuma boleh kerja di perkebunan. Berasa berusaha disingkirin ya orang Cina ya disini ya. Dan gilanya lagi, gak cuma orang Cina, para penduduk asli Australia juga berusaha mereka singkirin. Nah, ini nih. Mulai dibantai aborigin disini. Australia menunjukkan pembantaian pertama dan pembantaian yang berat. Ada seri pembantaian yang tidak bisa dibilang barbaris. Tapi pembantaian aborigin ini agak beda ya sama pembantaian-pembantaian dalam sejarah pada umumnya. Bedanya apa? Kan biasanya pembantaian yang terjadi itu dilakukan dalam satu waktu dan ngerenggut nyawa banyak orang sekaligus. Biasanya. Nah yang aborigin ini beda. Kalau menurut data dari The Guardian, peristiwa pembantaian orang-orang aborigin di Australia ini prosesnya panjang banget. Terjadi selama hampir satu setengah abad. Dari akhir abad ke-18 sampai pertengahan abad ke-20. Wah, lama amat jer. Kalau menurut Profesor Lander Ryan, sejarawan dari Unicastle University, sekaligus pemimpin proyek penelitian tragedi pembantaian orang aborigin, dia bilang dalam kurun waktu itu ada lebih dari 400 kasus pembantaian. oleh koloni Eropa ke orang-orang aborigin. 400 kasus pembantaian. Gila, gila, gila, gila, gila. Biasanya amat. Dan kalau menurut Britannica, motif para koloni Eropa ini ngebunuh membunuhin orang-orang asli Australia adalah karena ternak mereka selalu dicuri sama penduduk asli sana. Ya gimana ya? Para penduduk asli ini kan emang kebanyakan hidupnya dari berburu. Terus setelah orang-orang dari Eropa datang dan banyak yang beternak di sana, mereka tetap nggak tahu tuh kalau itu adalah binatang ternak. Mereka tahunya itu binatang yang lagi keliaran. Ya tetap diburu sama mereka. Jadi dari sudut pandangnya orang aborigin, mereka nih berburu normal tapi dari sudut pandangnya orang-orang Eropa aborigin nih maling ya susah udah dan disini akhirnya malah orang aboriginnya yang terusir dari tanahnya sendiri dan ini bikin mereka makin sering terlibat konflik sama para koloni Eropa ya ini kan sebenarnya sakit ya orang aboriginnya cuma berusaha mempertahankan tanah mereka tapi malah dianggap melakukan penyerangan dan dan langsung dibales pembantaian sama orang-orang Eropa. Gila lho, galakan tamunya daripada tuan rumahnya. Terus, masih menurut Profesor Lander Ryan tadi, pembantaian orang-orang aborigin Australia oleh koloni Eropa jadi makin parah setelah tahun 1860. Dari data yang dia kumpulin, setelah tahun 1860 tadi, jumlah kasus pembantaian dan jumlah korbannya tuh jadi meningkat drastis. Terus dia juga bilang, kalau setelah tahun itu, pembantaiannya tuh makin sistematis, makin rapi, dan makin kejam. Contoh, salah satu kasus pembantaian terkejam yang dia catat di penelitiannya, adalah pembantaian sekelompok orang aborigin yang lagi melakukan ritual. ritual keagamaan di sekitar tahun 1900. Jadi waktu itu, sekelompok orang aborigin di Queensland Barat lagi melakukan ritual keagamaan sukunya. Dan pas ritualnya udah mau kelar, tiba-tiba merasa mereka disergap sama orang-orang Eropa dari berbagai arah. Terus mereka ditembakin. Aduh, aduh, aduh, aduh. Gila, gila, gila. Dan kalau menurut Tuhini Kurang Kejam, menurut Profesor Lander Ryan, di tahun sebelumnya, ada pembantaian yang lebih parah. Pembantaian yang lebih nggak manusiawi. Nggak manusiawi gimana? Jadi waktu itu, beberapa penduduk asli aborigin di daerah Kimberley ditangkap dan dibawa ke luar kota dengan kondisi lehernya pada dirantai. Dan di sini, orang-orang aborigin ini nggak ada yang tahu mereka tuh sebenarnya mau dibawa ke mana. Sampai akhirnya di suatu malam mereka disuruh berhenti dengan alesan istirahat. Dengan alesan rombongannya mau bermalam dulu. Nah disini orang-orang aborigin ini disuruh nyari kayu bakar dengan kondisi leher. keher dirantai. Dan setelah mereka balik bawa kayu bakar, kayu bakarnya semua dikumpulin buat dibikin api unggun. So far sampai sini kan kelihatan normal ya. Bener, semuanya normal. Sampai nggak lama habis itu, api unggun mulai nyala. Dan ada salah satu orang kulit putih yang nyiramin bensin ke tengah-tengah sama ke sekitar api unggun. Dan ini pastinya bikin api unggunnya jadi makin gede. Nah, di sini nih part sakit jiwanya. Abis api unggunnya, api unggunnya udah besar tiba-tiba satu persatu orang-orang aborigin tadi dilempar ke dalam api unggun. Dilempar, dilempar, dilempar. Kalau apinya ngecil, langsung disiram bensin lagi. Gitu terus sampai akhirnya semua orang aborigin yang dibawa tadi tewas semua, dibakar semua. Ini kan berarti tanpa mereka ketahui, mereka ngumpulin kayu bakar buat ngebakar diri mereka sendiri. Sakit, gila, Mereka ingin tanah kita, dan untuk mendapatkan tanah kita, mereka harus menghilangkan kita. Kita memiliki kemahiran di tanah, karena kita memiliki semua tempat yang sains, kita memiliki semua hal-hal di sana. Kita hidup di tanah. Kita tidak pergi dan mencobanya. Tanah itu ibu kita. Itulah yang kita percaya. Dan jika akan diambil dari kita, itu seperti mengambil orang yang hidup. Terus penelitian yang dipimpin Profesor Lander Ryan juga nemuin fakta kalau lebih dari setengah kasus pembantaian ini dilakukan oleh aparat. dilakukan sama polisi dan tentara. Dan di sini para aparat ini juga gak jarang kerjasama bareng penduduk, pekerja, dan bahkan beberapa orang aburijin sendiri. Biasa yang aburijin ini mereka dianjur. Ancam nih, bantuin kita ngebasmi mereka atau lu yang dibasmi. Ya akhirnya mereka maulah ngebantuin. Di sini Profesor Lander Ryan juga bilang, Tujuan mereka jelas, mengusir orang-orang asli sejauh mungkin. Atau setidaknya memberi mereka pelajaran. Dan membuat mereka lebih mudah diperbudah. Speechless menjer, kelakuan pendatang lu ini loh. Dan yaudah, berkat pembantayan- Dan tanyaan yang banyak banget ini, ini akhirnya bikin orang-orang kulit putih di Australia makin berkuasa. Apalagi setelah di tahun 1901, pemerintah Australia ngeluarin Immigration Restriction Act of 1901 atau yang lebih dikenal dengan nama White Australia Policy atau kebijakan Australia Putih. Kebijakan apa tuh? Kalau menurut Britannica, simpelnya ini adalah kebijakan yang bikin orang-orang non-Eropa gak bisa masuk ke Australia. Dan semua yang masuk ke Australia bakal dilihat warna kulitnya dan dites skill berbahasanya. Selain bahasa Inggris, mereka bisa bahasa apa lagi? Apakah bahasa Jerman, Perancis, atau bahkan Lituania? Itu dites. Dan pastinya aturan ini bikin orang-orang kulit putih jadi makin merasa berkuasa di sana. Dan disini rentetan pembantaian ke orang-orang asli Australia masih terus berlanjut sampai tahun 1930-an. Kalau menurut Australian Museum, sebelum masuknya orang Eropa ke Australia, diperkirakan ada sekitar 1-1,5 juta orang aborigin di Australia. Ingat sekali lagi, itu angka sebelum orang Eropa datang. Setelah orang Eropa datang, di awal abad ke-20, jumlah jutaan tadi turun drastis, jadi cuma sekitar... 100 ribuan aja. Dan angka ini masih terus turun sampai pertengahan abad ke-20. Dari sekitar 1,5 juta jadi nyisa 100 ribu doan. Hampir abis anjir. Ya sebenarnya setelah Perang Dunia Kedua dan setelah kebijakan White Australia polisi tadi dianggap ilegal di tahun 1970-an Sempet tuh jumlah populasi orang-orang aborigin dan keturunannya meningkat lagi. Tapi tetep sampe sekarang gak bisa nyentuh angka kayak sebelum mereka dulu dibantai. Dan ngaconya disini informasi tentang pembantaian orang-orang asli Australia ini ternyata ini tuh kayak ditutup-tutupin gitu dari masyarakat Australia sekarang. Kalau menurut Profesor Lander dia ngeliat banyak orang Australia yang gak tau soal cerita ini. Yang gak tau mau yang mereka leluhur. leluhur mereka dulu ngebantai-bantaiin orang aborigin. Kata dia, Mereka semua takjub, tapi juga takut mendengar sejarah telah negara kami. Ya kalau punya hati sih pasti ada berasa sedihnya ya. Tapi untungnya Australia sekarang udah makin berbenah nih. Mereka udah makin sadar kalau ternyata hidup mengkotak-kotakan kelompok tuh gak ada untungnya. Malah banyak ruginya. Makanya sekarang Australia nih ngeklaim kalau diri mereka tuh udah jatuh. menjadi tempat buat siapapun termasuk disini tempat buat puluhan ribu keturunan aborigin ya untung deh bagus-bagus-bagus-bagus oke sekian Reni Meguling kali ini tentang kenapa kenapa orang Australia kebanyakan isinya bule? Kemana itu orang-orang aslinya? Ternyata di bantai. Sampai 400 kali lagi di bantainya. Gila, gila, gila, gila, gila. Kalau lo mau revisi kali gue ada salah, atau lo mau nanya, atau lo mau nambahin yang ada di video, bisa lo tulis di komen, kita diskusi di situ kayak biasa. Sekali lagi, thank you udah nonton, jangan lupa like, comment, subscribe. Bye! Sepertinya caramu berhasil aku mau