Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
📜
Perbandingan Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Sep 10, 2024
Perbedaan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Pendahuluan
Pembahasan mengenai perbedaan antara demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin.
Fokus pada periode sejarah di Indonesia (1950-1966).
Demokrasi Liberal
Definisi:
Demokrasi parlementer yang diterapkan di Indonesia (1950-1959).
End:
Berakhir dengan dekret presiden tanggal 5 Juli 1959.
Undang-Undang:
Menggunakan UUDS 1950, yang bersifat sementara.
Pembentukan lembaga konstituante untuk membuat konstitusi, tetapi gagal.
Sistem Pemerintahan:
Sistem pemerintahan parlementer.
Kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Menteri.
Presiden sebagai simbol negara.
Sistem Ekonomi:
Menggunakan sistem ekonomi liberal.
Kebijakan: Nasionalisasi, gerakan ekonomi penteng, dan ekonomi alibaba.
Pengambilan Keputusan:
Berdasarkan suara terbanyak di parlemen (DPR).
Kondisi Politik:
Tidak stabil, sering berganti Perdana Menteri (7 kali dalam 9 tahun).
Dominasi partai: Partai Nasional Indonesia, Mas Sumi, dan Nadatul Ulama.
Politik Luar Negeri:
Bebas aktif, lebih condong ke blok barat (misal: MSA dengan AS).
Kedudukan Parlemen:
Sangat kuat, sering terjadi mosi tidak percaya.
Demokrasi Terpimpin
Definisi:
Diterapkan di Indonesia (1959-1966) dengan prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat.
Undang-Undang:
Menggunakan UUD 1945.
Sistem Pemerintahan:
Sistem pemerintahan presidensial.
Kepala negara dan kepala pemerintahan dijabat oleh Presiden Soekarno.
Pemerintahan bersifat sentralistik dan cenderung otoriter.
Sistem Ekonomi:
Ekonomi terpusat, semua diatur oleh negara.
Kebijakan: Penurunan nilai uang, pembentukan depernas, dekon, politik mercusuar.
Pengambilan Keputusan:
Musyawarah, jika gagal diserahkan ke presiden.
Kondisi Politik:
Sangat stabil, kekuasaan dipegang oleh Presiden Soekarno.
Tiga kekuatan politik: Presiden Soekarno, TNI AD, dan PKI.
Pembubaran partai: Masumi dan PSI.
Politik Luar Negeri:
Bebas aktif, lebih condong ke blok timur (contoh: kerjasama dengan negara komunis).
Pembelian senjata dari Uni Soviet untuk membebaskan Irian Barat.
Kedudukan Parlemen:
Sangat lemah, DPR hasil pemilu dibubarkan oleh Presiden Soekarno (1960-an).
Digantikan dengan DPR gotong royong.
Kebebasan Pers
Demokrasi Liberal:
Masih terjadi nasionalisasi perusahaan pers, tetapi pers berkembang pesat.
Demokrasi Terpimpin:
Pengetatan surat izin terbit dan cabar, beberapa surat izin dicabut (contoh: harian Nusantara, harian Perkosaan).
Kesimpulan
Materi mengenai perbedaan demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin.
Diharapkan informasi ini bermanfaat untuk pemahaman sejarah.
Mohon maaf jika ada kesalahan.
📄
Full transcript