Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Pada video kali ini kita akan membahas salah satu materi sejarah yakni perbedaan demokrasi liberal dengan demokrasi terpimpin Mari langsung saja kita bahas materi secara ringkas, lugas, dan semoga jelas Yang perlu kita ketahui pertama adalah mengenai apa itu demokrasi liberal Demokrasi liberal atau demokrasi parlementer itu itu pernah diterapkan di Indonesia pada tahun 1950-1959. Kemudian setelah dikeluarkannya dekret presiden tanggal 5 Juli 1959, maka berakhirlah yang namanya demokrasi liberal di Indonesia. Kemudian digantikan dengan demokrasi terpimpin yang diterapkan di Indonesia pada tahun 1959-1966. Demokrasi terpimpin di sini maksudnya adalah demokrasi yang dipimpin oleh sila keempat, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Tapi nanti pada prakteknya, demokrasi terpimpin di sini adalah demokrasi yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Lalu, apa saja perbedaan antara demokrasi liberal dengan demokrasi terpimpin? Yang pertama adalah undang-undang yang digunakan. Kalau demokrasi liberal itu menggunakan UUDS 1950. S ini artinya sementara Nanti akan dibentuk undang-undang dasar baru Maka dibentuklah lembaga yang namanya konstituante Yakni badan khusus untuk membuat konstitusi Akan tetapi nanti konstituante gagal dalam menjalankan tugasnya Sedangkan demokrasi terpimpin disini menggunakan UUD 1945 Selanjutnya adalah sistem pemerintahannya Kalau demokrasi liberal ini menggunakan sistem pemerintahan parlementer Di mana kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Menteri Sedangkan Presiden sebagai simbol negara Perdana Menteri ini bertanggung jawab kepada Parlemen Selanjutnya adalah demokrasi terpimpin Demokrasi terpimpin ini menggunakan sistem pemerintahan presidensial Yang mana kepala negara dan kepala pemerintahan dijabat oleh presiden Pemerintah disini bersifat sentralistik dan cenderung otoriter Selanjutnya adalah sistem ekonomi Demokrasi liberal ini menggunakan sistem ekonomi liberal atau mekanisme pasar Antara lain kebijakannya seperti nasionalisasi decavas cepeng Gerakan ekonomi penteng dan sistem ekonomi alibaba Sedangkan demokrasi terpimpin menggunakan ekonomi terpusat Semua diatur oleh negara Kebijakan ekonominya antara lain penurunan nilai uang, pembentukan depernas Kemudian melaksanakan deklarasi ekonomi atau dekon dan juga politik mercusuar Ada pun dalam bidang pengambilan keputusan Di sini demokrasi liberal suara terbanyak dalam parlemen Ya ini DPR Kemudian di sini demokrasi terpimpin Ini dengan musyawarah apabila gagal diserahkan ke presiden selaku pemimpin besar revolusi Ada pun kondisi politiknya pada masa demokrasi liberal Ini politik tidak stabil, sering berganti Perdana Menteri Parlemen didominasi oleh Partai Nasional Indonesia, Mas Sumi, dan Nadatul Ulama Pada masa demokrasi liberal ini terdapat 7 kali pergantian Perdana Menteri Jadi dalam rentan waktu 9 tahun terdapat 7 kali pergantian Perdana Menteri Tujuh Perdana Menteri yang menjabat. Selanjutnya pada demokrasi terpimpin kondisi politiknya sangat stabil di mana kekuasaan utama dipegang oleh Presiden Soekarno.
Terdapat tiga kekuatan politik pada masa demokrasi terpimpin yakni Presiden Soekarno, TNI AD, dan PKI. Ada pun Masyumi sendiri nanti pada masa demokrasi terpimpin dibubarkan. Jadi pada demokrasi terpimpin terdapat dua partai politik yang dibubarkan. yakni Masumi dan PSI.
Ada pun kebijakan politik internasionalnya, di sini pada masa demokrasi libra, sebenarnya politik luar negerinya tetap menerapkan politik luar negeri bebas aktif, akan tetapi lebih condong ke blok barat. Ini ditandai dengan ditanda tanganinya MSA dengan Amerika Serikat pada masa kabinet Sukiman. Sedangkan demokrasi terpimpin, di sini politik luar negerinya tetap menerapkan politik luar negeri bebas aktif, akan tetapi lebih condong ke blok timur. Hal ini ditandai dengan pembentukan poros antara Indonesia dengan negara-negara komunis seperti poros Jakarta Pyongyang, poros Jakarta Penonpen, poros Jakarta Hanoi, poros Jakarta Beijing. Dan juga pada masa demokrasi terpimpin ini Indonesia membeli senjata dari Uni Soviet dalam rangka membebaskan Irian Barat.
Ada pun kedudukan parlemen dan DPR di masa demokrasi liberal ini sangatlah kuat, maka sering terjadi mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri yang mengakibatkan sering jatuh Bangunnya kabinet, ada kabinet Mohd Nadsir, Sukiman, Wilopo, Alisastro Amijoyo I, kabinet Burhanuddin Harahap, Alisastro Amijoyo II, dan terakhir Juanda. Sedangkan pada masa demokrasi terpimpin, ini posisi DPR-nya sangat lemah, di mana DPR hasil pemilu sendiri dibubarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960-an, yang mana DPR menolak RABBN yang diusulkan oleh pemerintah. Sehingga kemudian Presiden membubarkan DPR hasil pemilu 1955 dan menggantinya dengan DPR gotong royong.
Selanjutnya kebebasan pers, di mana pada masa demokrasi liberal ini masih terjadi nasionalisasi perusahaan pers pada masa Belanda. Pers di sini berkembang pesat. Ada pun demokrasi terpimpin di mana terdapat pengetatan surat izin terbit dan surat izin cetak pers. Surat cabar ada beberapa yang dicabut, misalnya saja adalah harian Nusantara, harian Perkosaan. doman dan star weekly ini tadi materi mengenai perbedaan demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin semoga bermanfaat mohon maaf apabila ada kesalahan Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh