Tata Kelola Hutan dan Investasi Sawit

Oct 30, 2024

Catatan Kuliah tentang Tata Kelola Hutan dan Investasi Sawit

Pendahuluan

  • Kelurahan Cipinang Cimpeda, Jakarta Timur ramai dikunjungi warga untuk membeli minyak goreng.
  • Minyak goreng langka meskipun Indonesia adalah produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

Produksi Minyak Sawit di Indonesia

  • Tahun 2020, produksi minyak sawit mencapai 51,6 juta ton.
  • 34 juta ton diekspor, menjadikan Indonesia eksportir terbesar minyak sawit.
  • Produksi berasal dari 16,3 juta hektare kebun sawit; 55% dikuasai korporasi dan 40% milik rakyat.

Masalah Kelangkaan Minyak Goreng

  • Kelangkaan minyak goreng mencerminkan tata kelola hutan oleh korporasi.
  • Masyarakat tidak merasakan kesejahteraan meskipun Indonesia kaya akan sumber daya.

Pengalaman Petani di Sulawesi Tengah

Listan dan Sri Subekti

  • Listan, petani dari Desa Tongon, mengganti lahan tanamannya dengan sawit sejak 2009.
  • Sri Subekti, transmigran sejak 1980-an, terjerat janji manis menjadi petani sawit, tetapi hasilnya tidak terpenuhi.

Sistem Kemitraan Plasma

  • Lahan yang diubah menjadi kebun sawit mencapai puluhan ribu hektare.
  • Masalah dengan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada petani.
  • Pengalaman petani plasma yang merugi; tidak mendapatkan hasil yang dijanjikan.

Diskusi Publik di Buol

  • Diskusi tentang masalah investasi sawit di Buol dihadiri oleh Bupati Amiruddin Rauf dan Sri Palupi.
  • Bupati menyatakan proses pembukaan kebun sawit di wilayahnya bermasalah.
  • Sri Palupi menyoroti kerugian petani akibat kebijakan pemerintah.

Sengketa Agraria dan Bencana Lingkungan

  • Sengketa agraria meningkat akibat ketidakpuasan petani terhadap korporasi.
  • Kabupaten Buol ditetapkan sebagai kawasan kritis karena kegiatan perkebunan sawit.
  • Banjir menjadi masalah yang sering terjadi di daerah perkebunan sawit.

Strategi Perlindungan Masyarakat

  • Bupati tidak mengeluarkan izin baru untuk investasi sawit.
  • Namun, pemerintah pusat tetap memberi izin perluasan kepada korporasi.

Perbandingan dengan Kabupaten Sigi

  • Kabupaten Sigi mengutamakan konservasi hutan; banyak hutan konservasi dan hutan lindung.
  • Masyarakat desa Dombu mengubah pola budidaya dari sawit ke kopi untuk pemulihan lingkungan.

Kearifan Lokal dan Pengelolaan Hutan

  • Masyarakat Adat Toro menjaga hutan dan mempraktikkan kearifan lokal.
  • Tradisi dan pendidikan adat menjadi penting untuk generasi mendatang.
  • Perlunya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan.

Kesimpulan

  • Tata kelola hutan yang baik melibatkan partisipasi masyarakat.
  • UU Cipta Kerja perlu ditinjau untuk memperbaiki dampak negatif pada tata kelola hutan.