Konsep Biaya: Biaya berbeda untuk tujuan yang berbeda (Different cost for different purposes).
Tujuan Manajemen: Berbagai tujuan manajemen memerlukan klasifikasi biaya yang berbeda.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Tujuan Manajemen
1. Perhitungan Biaya
Klasifikasi: Berdasarkan kemudahan penelusuran (cost traceability).
Biaya Langsung (Direct Cost): Biaya yang mudah ditelusuri ke objeknya.
Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost): Biaya yang sulit ditelusuri ke objeknya.
Contoh Aplikasi
Biaya Ruangan Kuliah: Hitung biaya berdasarkan penggunaan. Misalnya, jika total biaya ruangan adalah 6 juta dan digunakan 300 hari, maka biaya per hari adalah 20 ribu.
2. Perjalanan Biaya atau Laba
Klasifikasi: Berdasarkan perilaku biaya (cost behavior).
Biaya Tetap (Fixed Cost): Tidak berubah dengan volume produksi.
Biaya Variabel (Variable Cost): Berubah proporsional dengan volume produksi.
Biaya Semi-Variabel: Memiliki elemen tetap dan variabel.
3. Penilaian Kinerja Manajer
Klasifikasi: Berdasarkan kemudahan mengontrol biaya (cost controllability).
Biaya yang Dapat Dikendalikan (Controllable Cost): Biaya yang bisa dikendalikan oleh manajer.
Biaya yang Tidak Dapat Dikendalikan (Uncontrollable Cost): Biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer.
Format Laporan Laba Rugi
Laporan: Penjualan - Biaya dapat dikendalikan = Laba dapat dikendalikan.
4. Efisiensi dan Nilai Perusahaan
Klasifikasi: Berdasarkan nilai tambah (value added) dan non-nilai tambah (non-value added).
Biaya Bernilai Tambah (Value Added Cost): Biaya yang diperlukan untuk mempertahankan bisnis.
Biaya Tidak Bernilai Tambah (Non-Value Added Cost): Biaya yang dapat dihilangkan tanpa menurunkan nilai.
Contoh
Misalnya, total biaya 100 juta, dengan biaya tidak bernilai tambah 30 juta (30% dari total). Ini menunjukkan peluang untuk mengurangi biaya sebesar 30%.
Kaizen Costing
Definisi: Pengurangan biaya secara berkelanjutan melalui program pengurangan biaya.
Pembahasan Selanjutnya
Klasifikasi biaya akan dibahas lebih detail di pertemuan-pertemuan berikutnya.