Sejarah Kerajaan Mataram Islam

Aug 12, 2024

Kerajaan Mataram Islam

Pendirian dan Sejarah Awal

  • Tahun 1586: Sutawijaya mendirikan Kerajaan Mataram Islam, diangkat sebagai Panembahan Senopati ing alaga sayidin panatagama.
  • Masa Keemasan: Dibawah Sultan Agung (1613-1645).
  • Mataram Islam terletak di pesisir Yogyakarta, pernah berpindah ke Surakarta.

Konteks Sejarah

  • Akhir Abad ke-16: Kerajaan Mataram Islam muncul dalam konteks kolonial Belanda.
  • Konflik Awal: Sutawijaya membantu Sultan Hadiwijaya mengalahkan Arya Penangsang.
  • Kerajaan Pajang didirikan sebagai penghargaan atas bantuan Sutawijaya dan Ki Ageng Pemanahan.

Perkembangan Kerajaan

  • Pengangkatan Sutawijaya: Menjadi anak angkat Sultan Hadiwijaya, kemudian mengambil alih peran Ki Ageng Pemanahan.
  • Proklamasi Mataram: Berdiri pada tahun 1584, diakui oleh Pajang setelah runtuhnya pada tahun 1587.
  • Gelaran Sutawijaya: Dijuluki Senopati ing alaga sayidin panatagama (1587-1601).

Masa Keemasan di Bawah Sultan Agung

  • Ekspansi Wilayah: Memperluas daerah kekuasaan di Jawa.
  • Inovasi Ekonomi: Memberikan tanah kepada petani dan memperkenalkan pajak yang adil.
  • Hukum dan Budaya: Menerapkan hukum Islam, menciptakan kalender Jawa (1633), mendukung seni dan pertunjukan.

Kemunduran Mataram Islam

  • Kekalahan di Batavia: Sultan Agung gagal merebut Batavia, mengakibatkan kerugian ekonomi.
  • Perpecahan: Terjadi setelah kematian Sultan Agung.
  • Perjanjian Giyanti (1755): Mataram terpecah menjadi dua; Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Konflik Internal

  • Tiga Tokoh Utama: Susuhunan Pakubuwono II, Pangeran Mangkubumi, Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa).
  • Pengangkatan Raja Baru: Pakubuwono II diangkat, menyebabkan ketegangan dengan Raden Mas Said.
  • Intervensi VOC: Memperburuk situasi, mengadu domba tokoh-tokoh Mataram.

Akhir Kesultanan Mataram

  • Perjanjian Giyanti: Memecah Mataram menjadi dua entitas, Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
  • Warisan Sejarah: Meskipun terpecah, kedua entitas tetap berperan dalam sejarah dan budaya Jawa.

Penutup

  • Saluran YouTube Taksaka Seta: Mengajak penonton untuk berinteraksi, subscribe, dan mengikuti kisah sejarah.
  • Pesan Terakhir: Meninggalkan jejak sejarah yang mengagumkan.