Ringkasan Sejarah Sosiologi

Overview

Kuliah membahas sejarah perkembangan sosiologi, konsep dan teori penting, paradigma dalam sosiologi, serta fungsi dan peran sosiologi di masyarakat.

Sosiologi awalnya bagian dari filsafat sosial dan berkembang jadi ilmu sendiri akibat perubahan sosial besar (Revolusi Industri dan Perancis).
Auguste Comte disebut Bapak Sosiologi, mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu tentang gejala sosial yang tunduk pada hukum alam.
Herbert Spencer mempopulerkan istilah sosiologi lewat bukunya Principles of Sociology.
Emile Durkheim mengembangkan metodologi sosiologi, menekankan pentingnya fakta sosial sebagai objek kajian.
Di Indonesia, kuliah sosiologi pertama kali diberikan oleh Sunario Kolopaking pada 1948.
Selo Soemardjan dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia.
Ki Hajar Dewantara mempraktikkan konsep sosiologi lewat pendidikan di Taman Siswa.

Sosiologi mempelajari hubungan timbal balik antar manusia, individu dan kelompok, serta antar kelompok.
Fokus pada proses sosial yang muncul dari interaksi masyarakat.
Ciri-ciri sosiologi: empiris (berdasarkan observasi), teoritis (menyusun abstraksi logis), kumulatif (mengembangkan teori lama), dan non-etis (tidak menilai baik buruk).

Paradigma Fakta Sosial: kajian pada fakta sosial, baik material (nyata) maupun non-material (ide, gagasan).
Paradigma Definisi Sosial: fokus pada proses pendefinisian sosial dalam interaksi mikro.
Paradigma Perilaku Sosial: meneliti perilaku individu serta pengaruh reward dan punishment dalam perubahan tindakan.

Sosiologi membantu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembangunan lewat data sosial.
Berperan dalam penelitian untuk memecahkan masalah sosial seperti kenakalan remaja dan pengangguran.
Membantu advokasi kebijakan, terutama isu pemberdayaan masyarakat marginal dan konflik sosial.
Sosiolog dapat berperan sebagai ahli riset, konsultan kebijakan, praktisi masyarakat, dan pendidik.

Sosiologi berbeda dari sejarah dan antropologi dalam sudut pandangnya terhadap objek kajian.
Sosiologi juga memakai data statistik sebagai alat analisis seperti ilmu sosial lain.

Sosiologi — Ilmu yang mempelajari masyarakat dan interaksi sosial di dalamnya.
Fakta Sosial — Segala sesuatu yang memengaruhi dan membatasi perilaku individu dalam masyarakat.
Paradigma — Kerangka berpikir atau sudut pandang dalam ilmu pengetahuan.
Empiris — Berdasarkan pengamatan dan data nyata, bukan dugaan.
Non-etis — Tidak menilai benar atau salah, hanya menjelaskan fakta.