Halo teman-teman, selamat datang di channel saya Mr. Moon Edukasi. Pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai pengantar sosiologi yang meliputi sejarah sosiologi dan sosiologi sebagai ilmu sosial. Simak baik-baik videonya, tonton sampai selesai, jangan lupa like dan subscribe. Selamat belajar!
Tujuan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu menyimpulkan sejarah sosiologi sebagai ilmu sosial, merinci beberapa konsep dan teori sosiologi, Menjelaskan beberapa paradigma dalam sosiologi, menjelaskan fungsi dan peran sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji masyarakat. Pokok bahasan A. Sejarah Sosiologi Perkembangan Sosiologi di Eropa dan Amerika Sosiologi pada awalnya merupakan bagian dari filsafat sosial yang membahas masyarakat. Sosiologi berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri. karena adanya ancaman terhadap tatanan sosial akibat perubahan-perubahan besar yang meliputi revolusi industri dan revolusi Perancis pada abad ke-18 dan abad ke-19.
Auguste Comte, tahun 1798-1857, melihat dampak negatif perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat Eropa saat itu menyarankan kajian tentang masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri yang diberi nama Sosiologi. Menurutnya, sosiologi adalah ilmu tentang gejala sosial yang tunduk pada hukum alam dan tidak berubah-ubah. Demikian atas jasanya kemudian ia disebut sebagai Bapak Sosiologi.
Istilah sosiologi kemudian dipopulerkan oleh Herbert Spencer, tahun 1820-1903, melalui buku Principles of Sociology. Namun berkembang menjadi sebuah ilmu setelah Emily Dukam. Tahun 1858 sampai tahun 1917 mengembangkan metodologi sosiologi melalui bukunya The Rules of Sociologic Method, 1895. Auguste Comte menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu tentang gejala sosial yang tunduk pada hukum alam dan tidak berubah-ubah.
Sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan terhadap masyarakat, bukan berdasarkan dugaan-dugaan. Emile Duhkem Tahun 1858-1917, mengembangkan metodologi sosiologi melalui bukunya The Rules of Sociological Method, 1895. Duhkem menyatakan bahwa sosiologi memiliki objek kajian yang jelas, yaitu fakta sosial. Perkembangan Sosiologi di Indonesia Sosiologi mengalami perkembangan yang cukup signifikan setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus tahun 1945. Sunario Kolopaking adalah orang yang pertama kali memberikan kuliah Sosiologi dalam Bahasa Indonesia pada tahun 1948 di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta, UGM.
Sosiologi mulai mendapat tempat dalam insan akademisi di Indonesia, apalagi setelah semakin terbukanya kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk menuntut ilmu di luar negeri. Tokoh yang sangat berperan dalam perkembangan sosiologi di Indonesia adalah Selaw Sumarjan yang kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia. Ki Hajar Dewantara banyak mempraktikan konsep-konsep penting sosiologi, seperti kepemimpinan dan kekeluargaan, dalam proses pendidikan di taman siswa yang didirikannya. Hal ini tercermin pada semboyan pendidikan yang digunakan pada taman siswa, yaitu Ing Ngarza Suntulada, Ing Madiamangun Karsa, Tutwuri Handayani, Yang berarti, di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan.
B. Sosiologi sebagai ilmu sosial. Dalam mempelajari masyarakat sebagai objek kajian, sosiologi memfokuskan studinya pada 1. Hubungan timbal balik antara manusia satu dan manusia lainnya.
Adapun ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut. Sosiologi bersifat empiris sosiologi tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal sehat. Sosiologi melakukan kajian tentang masyarakat berdasarkan hasil observasi.
Sosiologi bersifat teoritis sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi adalah kerangka dari unsur-unsur yang didapat dari observasi, disusun secara logis. Tujuannya juga menjelaskan hubungan sebab-akibat.
Sosiologi bersifat kumulatif teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya. Dalam arti memperbaiki, memperluas, dan memperhalus teori-teori lama. Sosiologi bersifat non-erotis.
Ketis sosiologi tidak mencari baik atau buruk suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis. Sosiologi sebagai ilmu dengan paradigma ganda. Ritzer dalam bukunya, Sosiologi, A Multiplay Paradigma Science, 1975, menyatakan ada tiga paradigma utama sosiologi.
Paradigma fakta sosial berdasarkan paradigma ini, kajian sosiologi adalah fakta sosial. baik sesuatu yang berbeda atau nyata ada material entity dan tidak nyata ada non-material entity seperti ide atau gagasan. Paradigma definisi sosial pokok persoalan ilmu sosial adalah hal mikro seperti proses pendefinisian sosial dan akibat-akibat dari suatu aksi serta interaksi sosial bukan hal makro seperti struktur sosial atau peranata sosial.
Paradigma perilaku sosial subyek dari paradigma ini adalah perilaku behavior. Individu yang menimbulkan akibat atau perubahan terhadap tindakan selanjutnya, khususnya penghargaan, reward, yang memancing perilaku yang diinginkan serta hukuman, punishment, yang mencegah perilaku yang tidak diinginkan. Fungsi Sosiologi Untuk pembangunan sosiologi berfungsi untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan. Pada tahap perencanaan, Hal yang harus diperhatikan adalah kebutuhan sosial.
Pada tahap pelaksanaan, hal yang harus dilihat adalah kekuatan sosial masyarakat serta proses perubahan sosial. Pada tahap penilaian, hal yang harus dilakukan adalah analisis terhadap dampak sosial pembangunan. Fungsi sosiologi untuk penelitian dengan penelitian akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah sosial yang baik.
Di negara yang sedang berkembang, peran sosiolog sangat dibutuhkan. Berdasarkan data yang dihasilkan dari penelitian sosiologis, para pengambil keputusan dapat menyusun rencana penyelesaian suatu masalah sosial. Contohnya adalah cara untuk menjaga kenakalan remaja dan mengatasi masalah pengangguran.
Fungsi Sosiologi Untuk advokasi kebijakan sosiologi berfungsi sebagai basis data dan sumber berlangsungnya advokasi kebijakan dalam isu-isu publik. Advokasi kebijakan ini seperti pemberdayaan masyarakat marginal, kelas buruh, petani, dan nelayan, atau konflik horizontal di masyarakat. Dalam pengambilan kebijakan dari berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta, peran sosiologi sangat dibutuhkan karena dapat memberikan data yang akurat sebagai bahan pertimbangan kebijakan. Peran Sosiologi Sosiolog sebagai Ahli Riset Sosiolog berfokus pada pengumpulan dan penggunaan data melalui riset. Tujuannya adalah untuk mencari data kehidupan sosial masyarakat.
Data itu kemudian diolah menjadi karya ilmiah yang berguna bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah di masyarakat. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan. Prediksi sosiologi dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
Setiap kebijakan adalah suatu prediksi. Artinya, Kebijakan diambil dengan harapan menghasilkan pengaruh atau dampak yang diinginkan. Sosiolog sebagai praktisi.
Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka memberi saran-saran, misalnya dalam penyelesaian masalah hubungan masyarakat, hubungan antar karyawan, masalah moral, atau hubungan antar kelompok dalam organisasi. Sosiolog sebagai guru atau pendidik. Mengajar merupakan salah satu kegiatan yang dapat digeluti oleh seorang sosiolog.
Sebagai seorang pendidik, sosiolog berperan dalam mengajarkan dan mengembangkan sosiologi sebagai ilmu di berbagai bidang dengan memberikan contoh-contoh yang terdapat di masyarakat. Hubungan sosiologi dengan ilmu lain. Perbedaan antara sosiologi dan disiplin ilmu lainnya bukan pada topik masing-masing penelitian, tetapi dalam perspektif disiplin masing-masing terhadap objek kajiannya.
Sosiologi juga berbeda dengan sejarah. Sosiologi memerhatikan proses kemasyarakatan yang timbul dari hubungan antar manusia dalam situasi berbeda. Seorang sosiolog juga belajar budaya seperti seorang antropolog.
Antropologi adalah studi tentang budaya manusia. Seorang antropolog mempelajari bagaimana orang hidup dalam budaya yang berbeda, dan bagaimana budaya berkembang. Dalam penelitiannya, Sosiologi sama seperti ilmu sosial yang lain juga menggunakan angka-angka matematis, seperti data statistik, sebagai salah satu alat analisis. Terima kasih sudah belajar bersama Mr. Moon Edukasi. Semoga ilmunya bermanfaat.
Jangan lupa like, share, dan subscribe. Sampai jumpa di video pembelajaran selanjutnya.