Transcript for:
Metode Titrasi Asam Basa

Hai Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh nama saya Zulfa Zulfa saya mengampu praktikum kimia analitik untuk pendidikan dunia dengan judul literasi potensi metode tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat melakukan literasi potensi metode dengan benar hai hai Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu Yang pertama, pH meter Magnetic stirrer dan pengaduk magnet Statif dan buret Ellenmayer 250 ml Blast baker 50 ml gelas beker 100 ml gelas beker 250 ml labu ukur 250 ml labu ukur 100 ml corong pipet ukur 25 mili, pulp, dan pipet tetes. Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut. Untuk memahami metode potensiometri dengan baik, kita perlu melakukan terlebih dahulu titrasi asam basa menggunakan indikator PP. Pertama, buret terlebih dahulu dicuci dengan akuades. Kemudian diisi dengan NaOH 0,1N sebagai titran. Perhatikan cara pengisian dan penyiapan buret. Pengisian titran dilebihkan dari batas minuskus 0 Kemudian dikeluarkan larutan dari keran buret dan dipastikan minuskus pada batas 0 Selanjutnya Dilakukan pengenceran pada 12 mili larutan HCL 0,1 M ke dalam labu ukur 100 mili. Ditambahkan Aquades hingga tanda batas. Larutan ini nantinya akan digunakan sebagai analit. Larutan HCL hasil pengenceran tadi dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250mm. Lalu ditambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes. Kemudian, dititrasi menggunakan titran NaOH 0,1N dan diamati hingga terjadi perubahan warna larutan ke merah muda kemudian catat volume akhir titrasinya Selanjutnya adalah titrasi asam basah secara potensiometri. Yang pertama dilakukan yaitu kalibrasi pH meter. Pertama, kita nyalakan dulu pH meternya seperti ini. lalu dimasukkan ke PH4 dipastikan elektrode gelas di dalam PH meter harus tercelup sempurna setelah itu ditunggu beberapa saat kemudian pH disesuaikan dengan pH larutan buffer yang digunakan dengan cara memutar skrup bagian belakang hingga dihasilkan pH yang sesuai Setelah itu, pH meter dicuci dan dikeringkan sebelum digunakan untuk mengukur buffer selanjutnya. Perhatikan, pencucian harus membasuh ke dalam elektroda gelas yang ada pada pH meter. Kemudian lakukan hal yang sama untuk PH7 dan PH10 sebanyak 3 kali pengulangan. Selanjutnya, kita mulai mentitrasi secara potensiometri dengan menggunakan HCL sebagai analit. Kemudian dimasukkan pengaduk magnet. dan diukur pH awal sebelum penambahan titran, serta pastikan pH meter yang digunakan telah terkalibrasi. Pertama, ditambahkan 5 ml titran NaOH 0,1N. Kemudian, diamati perubahan pH hingga konstan. dan dicatat hasilnya. Titik efivalen titraksi ditandai dengan adanya lonjakan pH yang signifikan. Pada praktikum ini, terjadi lonjakan pH yang signifikan dari pH 4,4 sampai ke pH 7,5. Penentuan titik ekivalen titrasi diperjelas dengan metode kurva turunan 1 dan 2, pH versus volume, sehingga didapatkan hasil yang akurat. Pitrasi dihentikan apabila sudah tidak adanya penambahan pH secara signifikan atau pH cenderung konstan di setiap penambahan pitran. Tahapan mengolah data pada titrasi potensiometri Yang pertama yang ditakukan adalah mencatat seluruh volume dan perubahan pH Kemudian hasilnya diolah di dalam Excel Pada data pengamatan, terjadi lonjakan pH dari 4,4 ke 7,5. Kemungkinan lonjakan pH itu terjadi menunjukkan adanya titik ekvivalen. Dalam titrasi potensiometri, untuk menunjukkan titik ekvivalen, kita harus menghitung turunan pertama dan turunan kedua. Untuk membuat grafik turunan pertama, kita harus menghitung yang pertama adalah delta volume. Delta volume merupakan selisih volume percobaan nomor 2 ke nomor 1, percobaan nomor 3 ke nomor 2, dan seterusnya. Sehingga rumusnya akan menjadi seperti ini. Kemudian tinggal didrag di pojok kanan bawah. Kemudian untuk menghitung delta pH, delta pH merupakan selisih pH percobaan nomor 2 ke nomor 1, nomor 3 ke nomor 2, dan seterusnya. Untuk menghitung volume turunan pertama, yaitu rata-rata yang didapat dari percobaan 1 ditambah percobaan 2 dibagi 2. Jangan lupa untuk menggunakan tanda kurung pada rumusnya. Kemudian, untuk delta pH per delta T, jumlahnya adalah sebagai berikut. Setelah semua terisi, maka kita akan membuat grafik yaitu sumbu X adalah V turunan pertama dan sumbu Y adalah delta pH per delta V. Pada turunan pertama, titik penunjukan di 10,65. Pada turunan kedua, caranya... Yang membedakan pada turunan kedua, kita menghitung V turunan kedua dan delta pH per delta V turunan kedua. V turunan kedua didapat dari V turunan pertama nomor 2 ditambah V turunan pertama nomor 3 dibagi 2. Kemudian yang terakhir. Didapat dari sini Perhatikan cara penulisan rumbusnya karena cukup kompleks Cara menentukan titik ekivalen pada turunan kedua yaitu titik ini ditambah titik yang terbawah dibagi dua sehingga titik terbawah menunjukkan minus 260 seperti ini dan titik teratas menunjukkan 290 seperti ini. Volume ini di jumlah dan dibagi dua itulah hasil dari titik ekvivalen pada titrasi potensiometri ini. Yang terakhir, menghitung konsentrasi HCl yang sebenarnya dengan rumus V1 x N1 sama dengan V2 x N2. Rumus bisa dilihat pada Layar, rumus berlaku untuk titrasi esambasa dan titrasi potensiometri yang dilakukan pada percobaan ini. Mengapa kita perlu menghitung konsentrasi yang HCL yang sebenarnya? Karena pada saat praktikum, kita mengencerkan HCL 12,5 mili ke dalam 100 mili akuades, sehingga kita harus menghitung konsentrasi HCL yang sebenarnya menggunakan rumus yang ada pada layar. Dari rumus yang didapat, konsentrasi HCl sebenarnya adalah sekitar 0,08 M demikian perhitungan titrasi potensiometri semoga bermanfaat Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh