📚

Kuliah Filsafat Sejarah: Raden Ngabehi Ronggowarsito dan Siklus Zaman

Jul 20, 2024

Kuliah Filsafat Sejarah: Raden Ngabehi Ronggowarsito dan Siklus Zaman

Pengantar

  • Belajar tidak perlu menunggu alasan; cukup tahu bahwa belajar itu baik.
  • Dalam Islam, ngaji (belajar) dianggap sebagai kegiatan yang diridhai Allah.
  • Tantangan dalam belajar termasuk gangguan teknologi.
  • Kegigihan dalam belajar sangat penting.

Raden Ngabehi Ronggowarsito

  • Dikenal sebagai pujangga terakhir Jawa.
  • Kelahiran 1802, meninggal 1873.
  • Karya-karyanya fokus pada sejarah dan spiritualitas.
  • Mengalami beberapa periode kasunanan Pakubuwono.
  • Karya-karyanya sering mengkritik pemerintahan dan menghadapi banyak tantangan.
  • Terkenal dengan konsep "zaman edan" (era kekacauan).

Filsafat Sejarah Ronggowarsito

  • Sejarah adalah siklus yang berputar: wolak-waliing zaman.
  • Siklus sejarah: Kolotido (zaman kebingungan) → Kolobendu (zaman kerusakan) → Kolosubo (zaman makmur) → Siklus berulang.

Kolotido (Zaman Kebingungan)

  • Cirinya adalah egoisme dan individualisme meningkat.
  • Orang lebih fokus pada kesenangan pribadi dan menjadi tidak peduli dengan orang lain.
  • Aturan dan norma hidup dilanggar karena tidak ada teladan yang baik.

Kolobendu (Zaman Kerusakan)

  • Semua hal baik dianggap buruk dan sebaliknya.
  • Ketertiban hanya tampak di permukaan, namun sebenarnya penuh ketidakberesan.
  • Banyak terjadi konflik dan ketidakadilan dianggap normal.

Kolosubo (Zaman Makmur)

  • Era kemakmuran dan stabilitas yang dimulai dengan munculnya 'Ratu Adil' atau pemimpin yang adil.
  • Orang-orang akan hidup dalam kesadaran dan kewaspadaan.

Ilmu Titen dan Waskita

  • Ilmu Titen: Membaca tanda-tanda zaman untuk meramalkan masa depan.
  • Kesadaran membaca fenomena alam dan sejarah untuk memahami siklus zaman.
  • Kombinasi kecerdasan (sambegono) dan kejelian membaca tanda (nawang kriida).
  • Orang dengan dua kompetensi ini disebut 'Waskito'.

Pentingnya Ngelmu dan Laku

  • Ngelmu (pengetahuan) harus diikuti dengan Laku (tindakan/implementasi).
  • Kebijaksanaan dan tindakan praktis adalah satu paket.
  • Kejujuran, skeptisisme yang sehat, dan kritik diri merupakan bagian dari laku.

Cara Menghadapi Zaman Edan

  • Tetap berfokus pada kebaikan meski di tengah kebingungan dan kerusakan (Kolotido dan Kolobendu).
  • Eling lan Waspodo (ingat pada Tuhan dan waspada) adalah kunci pelampauan era edan.
  • Pencarian spiritual mendalam dan menghindari hal-hal negatif sangat penting.
  • Ramalan Ronggowarsito tentang kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Serat-serat Penting

  • Serat Kolotido: Menggambarkan kebingungan dan kebencian di zaman ini. Pentingnya pemimpin dan aturan yang baik.
  • Serat Joko Lodang: Gambaran filosofis dari kekacauan zaman. Kebenaran yang pahit kadang sulit diterima.
  • Serat Sabdo Jati: Solusi spiritual dan mendekatkan diri pada Tuhan. Praktik 'Topo' atau tirakat sebagai cara mencapai kesejatian.

Pesan Terakhir dari Serat Pamoring Kawulo Gusti

  • Berfokus pada amal baik untuk keselamatan.
  • Meditasi mendalam dan refleksi terhadap setiap tindakan.
  • Kembali kepada Tuhan dalam berbagai tirakat (Topo Jasmani, Budi, Nafsu, Roso, Sukmo).
  • Mencapai 'Top Urip', menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan.

Kesimpulan

  • Semangat menjaga keistiqamahan dalam pencarian ilmu dan kebaikan meski menghadapi zaman yang bergejolak.
  • Pentingnya kembali kepada nilai-nilai spiritual dan etis untuk menavigasi zaman edan.
  • Belajar, refleksi, dan tindakan menjadi elemen kunci menghadapi kehidupan yang terus berputar.