Catatan Kuliah: Agile Onion
Pengantar
- Pembahasan tentang Agile Onion, konsep penting dalam Agile.
- Diciptakan oleh Simon Powers, CEO dan founder dari Adventure with Agile.
- Tujuan: Meluruskan kesalahan umum dalam mengadopsi Agile, yaitu terburu-buru terjun ke praktik, alat, dan proses.
Struktur Agile Onion
Agile Onion terdiri dari 5 layer atau konsep:
-
Mindset
- Fondasi dari pola pikir Agile.
- Memerlukan growth mindset atau Agile mindset.
-
Values (Nilai-nilai)
- Nilai-nilai yang terkandung dalam Agile.
- Dideskripsikan melalui Agile values (Agile Manifesto).
- Bukti dari agile mindset harus tercermin dalam agile manifesto.
-
Principles (Prinsip-prinsip)
- Prinsip yang terperinci dari Agile values.
- Mencerminkan budaya kerja tim Agile.
-
Practices (Praktik-praktik)
- Praktik yang diadopsi dalam framework Agile.
- Contoh: daily scrum, sprint dalam framework Scrum.
-
Tools and Processes (Alat dan Proses)
- Teknologi dan alat yang digunakan seperti Figma, Git, VS Code.
Pentingnya Agile Fundamental
- Layer 1-3 (Mindset, Values, Principles) disebut sebagai Agile Fundamental.
- Dasar yang harus dikuasai sebelum beralih ke praktik, alat, dan proses.
- Pesan utama: Mulailah dengan Agile Fundamental saat mengadopsi Agile.
Analogi dan Penutup
- Mengupas bawang atau memakan buah dimulai dari luar.
- Mengadopsi lapisan paling luar (mindset, values, principles) memperkuat dampak dan stabilitas.
- Jika terjun ke lapisan luar, dampak lebih lemah dan cepat berubah.
- Memahami Agile Onion membantu dalam mencapai praktik, alat, dan proses.
- Kesimpulan: Perjalanan esensial dimulai dari luar, dari mindset, values, dan principles.
- Detail lebih lanjut dari setiap layer akan dibahas di video lain.