Transcript for:
Memahami Sindiran dalam Bahasa Sunda

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sampurasun Tepang di Sarang simkuring Dinamateri pangajaran bahasa Sunda Karasan dinadinten iya Simkuring bakal medar perkarasi sindiran Bukituna Saderik Mangga disubscribe lah Sata channel aja nonton Dilaik sarang dibagikan link na kare rincangan Haturun anu paranto subscribe Supada sentunya kolong tingkana wak Terus, ayo langsung ke materi si sindiran Nah, apa itu si sindiran? Si sindiran itu Asal kecapna tina sindir Jadi, apa itu si sindiran? Itu Omongan atau ceritaan Itu dibalibirkan atau ditogmol Dibalibirkan itu artinya dikemas sedemikian rupa Sedangkan bahasa ETA-T henti langsung ngomong karena intinya untuk langsung menepikan tujuan jadi di balik di jian terselubung nah tujuan untuk menepikan atau menyertai jadi ayah nasi sindiran untuk menepikan kucaraan nyastra ayah unsur sastrana Tujuan karya sastra karya sastra jadi dibungkus rakitan bahasa anu indah Tentu, kita akan menggunakan Purwakanti di Jero. Nah, kalau kita menggunakan karya sastra di ugeran, kita akan menggunakan Cangkang Jengesi. Nah, kita akan menggunakan Cangkang Jengesi. Jadi, kita akan menggunakan Cangkang Jengesi. Nah, kita akan menggunakan Kupada atau Bait. Jadi, kita akan menggunakan Kupada atau Bait yang pada lisan atau Bait. Nah, unggah padalisan biasanya diwangun ku dalapan enang atau suku kata. Jadi, di sini rantailah karena ada opat padalisan, di nasa pada ada opat padalisan, di nasa baik ada opat baris, serta per barisnya ada dalapan enang. Hai ilaharnya delapan ngang teh delapan suku kat jadi Saruah papaknya tipe dalisan keji pada lisan kedua pada lisan katil ujung pada lisan kokotnya jumlah ngang nasar wa nyata delapan tuh Hai nah satu ina iya, di sini kak uger ku purwakanti engan pada lisan yang pada artinya kak uger itu terikat kudu ayah purwakanti lantaran lamun temurwakanti antara cangkang yang esite mual nyambung ayah engan tadi kudu dalapan engan ayah pada lisan tadi baris ayah pada sabait kudu sabait opat pada lisan sudah 8 tahun, jadi sekarang sudah murah ini disebut juga atau terikat jadi, kalau di sini, kalau di bahasa Indonesia kita harus belajar kita harus belajar, karena ada dua jalan dua sisa, kita harus belajar di sini jadi, orang tersebut karena, kalau di sini kita harus kita harus berpikir kita harus berpikir kita harus berpikir cara rakitan, saya bangun sisindiran, jadi bentuk sisindiran itu adalah wawangsalan paparikan rarakitan nah, ini orang yang pedah, seperti ini, ini adalah rarakitan nah, ini adalah rarakitan, ini orang yang tinggal atau yang tinggal, ciri-ciri ini rarakitan ini adalah asal kecapnya rarakit ini disebut rarakitan, karena asal kecapnya rarakit nah, rarakitan Nah, kecapnya, kita rakit Nah, hari rakit, rakitnya nyata sebangsa alat transportasi dicai Alat transportasi dicai, itu dijenakkan oleh Nah, apa hari rakit? kita akan dihijikan jadi rakit, seperti itu, rarakitan itu diibaratkan dengan rakit, itu adalah bagian paham maksudnya bagian paham, itu adalah kecap yang diulang di awal atau diasukkan Purwakanti Mindoan Kawit Mindoan teh mengulang Kawite Mimiti Jadi mengulang di bagian Mimiti Nah, di Napanung Tumna Oge Sorakna tetap saruah Sorakna tetap mirip Antara Cangkang Jengesi Nah, berarti kita menggunakan Purwakanti Laras Lekas Atau Purwakanti Dina Tungtung Ngangna Anu Mirip Artinya, seorang kalimah ditungtung nanya ternyata mirip kayak ke orang di contohnya ngarah langkung paham satu luna diwangun ku dua cangkang dua isi ayah dua cangkang dua isi satu luna ayah opat pada lisan nah berarti ayo berikutnya kita akan lihat contohnya maksudnya, kita harus mencapai kecapnya nah, saya akan mencoba jadi, jangan lupa kita lihat nah, kalau disebut rarakitan di dunia ini ternyata ada pengulangan, coba lihat Padahal, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemudiannya, pada kemud Kamanak, kamanak, kaditu, kaditu, papak, sami, nyak Antara hiji, jeng tilu, dua jeng opat Nah, ini disebut Purwakanti Mendoan Kawit Lantaran pengulangan Pengulangannya di awal Nah, ini orang titenandai kalimat penuntung Jalan Kayogya Tinggal di naesi Atau pada desain katilu Jalan Kasurga A A Nah, suaranya mirip kan? Nah, itu disebut laras wakas Laras wakas itu adalah panungtung Wakasan, pamungkas, panungtung Nah, kapang rumasan, kapang naosan Mirip kan suaranya? Nah, jadi di narara kita Menggunakan purwakanti mindoan kawit Di mana? Kaditu, kaditu Nah, jangan laras wakas Purwakanti laras wakas Yogyak, surga Pangrumasan Panghausan, mirip Atau deket suara anak Sikap gitu Kamana jalan ke yogya Kaditu ke pangrumasan Iya, ke asup kan cantang Kamana jalan ke surga Kaditu ke panghausan Satu luna Luka dua Kamana nalikun kincir Kadinya ke pupudunan Kamana Kedua, dua, empat. Itu pola nanya. Kedua, dua, empat. Mendoan kawit, nalikan kincir, ngaitkan pikir. Jika kamu tidak mengerti, saya akan mengatakan bahwa kamu harus berpikir dengan baik. Seperti ini. Nah, ini adalah dua tangkang dan dua isi. Paham ya, saudara? Gampil, pasti. Kalau kamu diajar, pasti bisa. Satu lagi, karena Pak Parikan. Pak Parikan, saya asal dari kecap, saya parik. Parik, mengandung arti, parak atau deket. Jadi, parak itu deket. Ya, deket, Pak. deket ke kecapana deket ke kecapana kayak orang tinggal contohnya satu luna diwangun ke dua cangkang dua esi satu luna ayah opat pada lisan contohnya langsung Jadi, kita bisa membedakan mana paparikan, mana rarakitan. Contohnya, sawah ngeplang di... Tanduran. Kahuma ngalajarami. Ulah renggang duduluran. Dasarna silaturahmi. Nah, tinggal. Coba tinggal. Ya, anu di bereman. Ya, jengnu dihejuan. Sawah ngeplang. Di tanduran. Duduluran. Deket, pan, sorana. Parek, ya. Ya, matah disebut peparikan. Deket, sorana. Ngalajarami. Silaturahmi Mirip Padeket Ya, Soranata Ia disebut paparikan Jadi, Soratungtung Padeket Kalimah-kalimah Sama-sama Padeket Ngeplang Renggang Jadi, ayah kecap-kecap Anu Padeket Aina orang Titenan Ia dua cangkang Dua esi Contohnya, kedua Samping kegetahan dukuh Dikelap dikacaikan no matak maneh sing kukuh papatah guru amalken nah dukuh kukuh kacaikan amalken ayah sorak-sorak no padeket, ayah kecap-kecap no padeket gitu, ya jadi contohnya paparikan nah ini bagian mimiti di paparikan itu ada kecap diulang ada kecap di pindok jadi ada pindokan kawit jadi ini maksudnya karena paparikan jadi ciri ini namun paparikan ada kecap diulang di mimiti nah ini dua contoh jadi dua istri jadi ini adalah contohnya Jadi, kalau kita menggunakan kata-kata yang tersebut, kita akan menggunakan kata-kata yang tersebut. Kalau kita menggunakan kata-kata yang tersebut, kita akan menggunakan kata-kata yang tersebut. Atau, kita. Jadi, kalau kita menggunakan kata-kata yang tersebut, kita akan menggunakan kata-kata yang tersebut. Jadi, kata-kata yang tersebut. Kalau kita menggunakan kata-kata yang tersebut, kita akan menggunakan kata-kata yang tersebut. Kalau kita menggunakan kata-kata yang tersebut, kita akan menggunakan kata-kata yang tersebut. Itu. Dina esi ngandung wangsal Dina esi Tadi kan cengkang Tadi kan cengkang Tadi kan esi Tadi ayah wangsal Jawaban ayah cengkang tadi Kita nanya Satu Wangsal kudu murwakanti jeng esi Jadi jawaban tadi Kudu murwakanti Kudu pada kecorana jeng esi Tuluy diwangun ku dua padalisan tah ciri tina wangsalana jadi ngan ayah dua padalisan supaya langku ngarti hayu rang tingali karena contohnya langsungnya nuka iji klub main baltispanyol kira-kira jawabannya kalimah klub main baltispanyol itu berarti karena canggang canggang itu mengandung tatarucingan jadi di canggang itu mengandung tatarucingan klub main baltispanyol itu berarti Barcelona itu jawabannya Barcelona berarti Barcelona Dina Esi mengandung wangsal Ezi itu mana? Itu Anuka 2 Nah, dia disebutnya Cangkang Dia disebutnya Ezi Nah, di mana Ezi kudu ngandung wangsal? Tadi wangsalnya itu Barcelona Si Barcelona kudu deket Karena kalimah Ezi Jadi kudu ngandung Purwakanti Nah Sing sabar ngolo-ngolo Nah, di mana ngolo-ngolo? Nah, di Berman Lantaran di wangsal Barcelona Nah, apa tadi? Wangsal itu meruakan tijeng esinya Nah, meruakan itu Ngolong-ngolongnya Barcelona Mirip, Pak Deket Nah, Wangsal itu Barcelona Klub main baltis Spanyol Barcelona Sing Sabar ngolong-ngolona Paham ya? Nah, Anoka 2 Telepon bisa dikepel Cangkang Mi HP Kabarat HT Esi Ingat, esi Tadi kudu murwakan tijeng Wangsa Berarti telepon bisa dikepel Naon jawabana HP berarti mihapka berat atek uang salna HP itu nya gampil ya sederek Mangga angka sederek di asal latihan nyen kalimat cangkang anu esi nateh tataru cingan tuluytengan jawaban nena tina jawaban etak digen kalimah esi anu murwakanti jeng jawaban atau wangsal gitu ya gampil sederek jadi wangunate tadi etilu kemudian, kita bisa membedakan kalau kita tidak membedakan oh ya, kita sudah membedakan oh ya, kita sudah membedakan oh ya, kita sudah membedakan jadi kita bisa membedakan lalu, apa teorinya? pertama, kita harus membuat sesindiran kita membuat sesindiran kita harus membuat sesindiran kita harus membuat sesindiran Pihuruknya itu apa? Pihuruknya itu apa? Pihuruknya itu apa? Pihuruknya itu apa? Atau bisa oke? Pihuruknya itu apa? Atau bisa oke? Atau bisa oke? Cili asinnya itu Menyaritakan Muka semaran Bisa Terusnya brandnya Eta Heroy Heroy Banyol Heroy banyol Atau Pralesepan Nah Mungkin orang tinggal Contohnya Nomor mana keasup piwuru, sila asih jenisnya separate, tah iya langsung karena contoh piwuru, tah iya contoh sisindiran piwuru, ayamanuk dina pager, nasukuna ayabola, lemun urang hayang pinter, kudugetol kasakola, tah iya teh contoh piwuru, coba sederek, tinggal tina iya sisindiran, keasup wangunaon, nahapaparikan nahararakitan hauwangsalang, coba nah Tidak ada Lalu, misalnya Jadi, ini dikasih Karena Paparikan Sebab Soalnya, parak atau padeket Di awal atau di memimpinnya Tidak ada pembentukan Tidak ada pengulangan kecap Nah, ini dikasih karena Paparikan Contoh kedua Namun, yang ini Pagar Kududai mawapaku, lamun orang, hayang pinter kududaek macabuku ya, rarakitan sabat ayat pengulangan kecap mimiti, lamun lamun, kudu, kudu tuh kan, bisanya gak beda kan oke, mangga iya, contoh karena silih asih nah, kajami mentas rawayan kermentas kata joshoe upami mungherian dan juga kecil baik. Nah, ini adalah papan ikan, dan ini adalah pengulangan kecap di Mimiti. Kemudian, gunung di Kaleren Bandung, ini adalah gunung di belah Kaler Bandung. Ini adalah burang-rang, dan ini adalah ring-rang di kantun Miang. Nah, burang-rang dan ring-rang. Jadi, ini adalah pewangsalan. Nah, ini adalah maka orang telas akan mengajaknya untuk berbicara maka orang telas akan mengajaknya untuk berbicara seperti ini secara langsung bisa tambah pundung jadi kusindiran satu lainnya malam minggu tengah poe di cokelan kayu api malam minggu ninggang sue di apelan aki-aki nah jadi sesebred biasanya sifatnya pikasirin nah ini contoh-contohnya tadi ayah sesebred ayah piwuruk yang silih asih ayah orang teraskan karena tipsnya sisindiran jadi, kebahayaan mengarah orang, bisa nyansi sendiri secara gampang Nah, kalau diperhatikan, nukah hijinya adalah orang jien esi nahula. Cangkang menyeluyukkan yang esi. Artinya, cangkang bisa menyesuaikan dengan isi. Nah, jien hula esi nah. Jien esi nah. Jadi, saya sabar 2 pada tulisannya. Jangan lupa, saya. Karena saya tidak bisa. Saya tidak bisa lakukan apa-apa. Karena saya bingung. Apakah ada yang ditepikan? Ada apa yang ditepikan ke orang? Saya tidak bisa. bisa diperhatikan esensinya, tapi lebih penting kalau makna purwakantiin aja enggak tips anuka 2, hd namah makedalapan ngang, sangkan kena karena ketukan upama dilagukun Nah, dilagukan kumaha. Jadi, si sindiran teh bisa ditepikan ku cara dilagukan. Rupa-rupa pisan lah laguan anak, ya. Ayah rayak-rayak, sorban palit, jeng sajabana. Nah, irha iya dipedar nak, nge dipedar di na materi tempa sindir, ya. Jadi, langsung dicontohan, kumaha cara ngelagukan. di dalamnya ada cara tempat sendiri jadi, materi yang kita gunakan kurang berbeda dengan tempat sendiri sejabat di dalamnya memang ada beberapa seperti 10, 12, ya saya juga suka karena karyawan menulis, karyawan menciptakan di dalamnya tapi, ada yang mengatakan dalamnya dalamnya dalamnya ada kudus sarwa, opat tanana, opat pada tulisan pada tulisan ke-8, ke-2, ke-8 8 keopat 8 itu oke lah menurutnya 10 10 10 KB 12 12 KB ulah pincang ke langit pincang mati minah-minah itu nya tapi anu direkomendasikan nyata 86 satu luna perhatikan ejaan jeng cara nulis nah tah kumaha cara nulis nah orang tinggal Iken Mela manggu tengah poe Em nak kapital Nah, lantaran ini Nulis, melem Nah, di kecap melemnya Em nak kapital Manggu tengah poe Koma, pulantaran koma Di handap, nah ulah kapital deh Tapi huruf letik Dicoke lantah, deh nate letik Kayu api, titik Puna pake titik Lantaran, etak, cangkang Cangkang nang gespen, nepe kadinya Gitu ya Ges dua pada lisan Artinya Cangkang nangges-angges Kulantaran ayat titik Otomatis kehandapnya Kudu Kapital Kalimah anumunggaran Kudu Kapital Malem Tadi nama malemnya M Malem minggu Ninggang sue Koma Nah Kulantaran koma Kehandapnya Di apelan Aki-aki Titik Di apelan Letik Kulantaran koma Dilurna Nah Titik Kulantaran esi Nangges angges penepik adinya jadi, ya contoh nah, gitu sampai terus gitu, saya direk materi atau napi pedaran mengenai ansi sindiran, mudah-mudahan paham karena lawan anu di tepikan ditentu begitu, saya direk, anu teacan subscribe sekali deh, mangga di subscribe-nya, terus anu teacan di like, mangga di like dibagikan ogeling nakara rincangan mudah-mudahan, simp kuring tidak sesaenggal, nak, ngedamal contoh tempat sindir margin lagi tempat sindir maka perlu diperankan langsung jadi orang minggali situasi sarang kondisi kumaha bisa antena minton ke tempat sindir tapi mudah-mudahan tiasanya sakit lelah saderek disim kuring ia daftar pusat anak pamungkas hayo bagikan salobolo bana sebab orang ulah pernah bosen berbagi ilmu pangawro hatun hun hapun dan samudaya kalpatan sampurasun