📚

Perjokian dan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Aug 6, 2024

Catatan Malaka Podcast: Perjokian dalam Pendidikan

Definisi dan Dampak Perjokian

  • Perjokian melibatkan mahasiswa, dosen, pejabat publik.
  • Memberi akses dan akreditasi kepada orang yang tidak kompeten.
  • Akreditasi digunakan untuk mendapatkan posisi strategis yang berpengaruh pada masyarakat.

Perbincangan dengan Abigail Limuria

  • Tamu podcast: Abigail Limuria, dikenal sebagai "Joki Limuria".
  • Menceritakan pengalamannya terkait joki dalam pendidikan.
  • Kaget dengan kenyataan bahwa banyak yang tidak menyadari bahwa menggunakan joki itu curang.

Perbandingan Joki dan Jasa Lain

  • Pertanyaan: Apa bedanya joki skripsi dengan joki lain?
    • Banyak yang menganggap semua joki itu sama.
    • Perbedaan: tujuan dan kredit yang diberikan.
  • Joki skripsi berpotensi menempatkan orang yang inkompeten di posisi penting.

Tanggapan terhadap Praktik Perjokian

  • Banyak yang merasa bahwa menggunakan jasa joki adalah hal yang normal.
  • Ada yang berargumentasi bahwa jasa joki tidak berbeda dengan menggunakan bantuan profesional lain (misalnya, konsultan pajak).

Perspektif tentang Kualifikasi dan Kompetensi

  • Menggunakan joki dapat mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan.
  • Pendidikan harusnya fokus pada pembelajaran dan pengembangan kompetensi.
  • Ada kekhawatiran bahwa kelulusan tanpa kompetensi dapat membahayakan masyarakat (contoh: dokter yang tidak kompeten).

Normalisasi Perjokian dalam Sistem Pendidikan

  • Perjokian telah menjadi hal yang ternormalisasi dalam masyarakat.
  • Termasuk di semua level, dari mahasiswa hingga pejabat publik.
  • Penegakan hukum yang lemah turut mempengaruhi kondisi ini.
  • Dosen juga melakukan praktik yang kurang berintegritas.

Sistem Penilaian dan Akreditasi

  • Penilaian pendidikan di Indonesia lebih menekankan kuantitas daripada kualitas.
  • Banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kredit tanpa memperhatikan substansi.
  • Penerbitan jurnal-jurnal yang tidak kredibel.

Budaya dan Nilai dalam Pendidikan

  • Dalam budaya Indonesia, gelar sering dianggap sebagai simbol status daripada kompetensi.
  • Penekanan pada hasil (gelar) daripada proses belajar.
  • Peran orang tua dalam membentuk nilai pendidikan anak.

Solusi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

  1. Reformasi Penegakan Hukum: Memastikan konsekuensi bagi pelanggar.
  2. Perubahan Sistem Penilaian: Fokus pada kualitas kompetensi.
  3. Pendidikan dengan Nilai Kualitas: Menghargai proses belajar daripada hanya hasil.

Kesimpulan dan Harapan

  • Pentingnya meningkatkan kesadaran tentang nilai kompetensi dan skill.
  • Mendorong generasi muda untuk menghargai proses pembelajaran.
  • Pendidikan yang baik dapat membangun masyarakat yang baik.