Intro Disini kami mengangkat kesuri kasus tentang mengelola sumber daya Malaysia Golbang Dosen Pemiming Desi Rina Yanti Paliani Yang dimana anggota kelompok 9 terdiri dari Agnes Monica, Awani, Jassie Valenti, Freddy Ficus Ronald Ferdinand, dan yang terakhir adalah Nella Gisleo. Kasus yang kami angkat disini adalah kasus tentang PT Karyamandiri. PT Ruyung Karyamandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyelenggaraan tenaga kerja luar negeri atau auto-sourcing beberapa negara. Negara seperti Australia, Malaysia, Singapura, Dubai, dan sekarang ini Korea telah menjalankan kerjasama dengan perusahaan di dalam pengiriman tenaga kerja Indonesia.
Perusahaan ini berdiri sudah selama 3 tahun. sejak tahun 1996 dan memiliki sekitar 50 karyawan yaitu dari 30 step marketing dan administrasi 5 step asing dari karyawan sekarang ini melakukan jesama dengan perusahaan dan 15 step opsional masalah yang sering terjadi PT Ruyung Karyawan Diri adalah konflik yang sering terjadi antara ekspariat atau step asing yang ditempatkan oleh proses perusahaan yang menjalin kerjasama dengan PT. Ruyung Kaya Mandiri dengan karyawan setempat. Beberapa karyawan mengaku buat terkadang perbedaan budaya yang sering mengakibatkan munculnya kesalahpahaman.
Pada contoh kasus tahun 2007, PT. Ruyung Kaya Mandiri menjalin kerjasama dengan salah satu hotel di Dubai dengan mencari wartas atau romkanin servis untuk hotel tersebut. Sekitar 3 orang delegasi dari Dubai pun ditugaskan ke Jakarta untuk menyeleksi calon kandidat.
Karena perbedaan budaya yang dimana orang Dubai berbicara dengan nada keras dan lantang, beberapa karyawan merasa mereka diperlakukan tidak baik padahal orang Dubai tidak bermaksud demikian. Hal tersebut karena kebiasaan menggunakan indikasi yang tinggi. Permasalahan yang ditemukan di PT Ruyung Karyamandiri Masalah yang sering terjadi di PT Ruyung Karyamandiri adalah konflik yang sering terjadi antara espariat atau stat asing yang ditempatkan oleh perusahaan yang menjalin kerjasama dengan PT Ruyung Karyamandiri dan karyawan setempat Permasalahan yang kedua adalah Perbedaan budaya yang sering mengakibatkan munculnya kesalahpahaman antara staff asing dengan staff setempat.
Permasalahan yang ketiga adalah dikarenakan karyawan di PT Ruyung Kare Mandiri yang memiliki perbedaan budaya, di mana orang Dubai berbicara dengan nada keras dan lantang beberapa karyawan merasa mereka diperlakukan tidak baik. Padahal, Orang Dubai tidak bermaksud demikian, hal tersebut karena kebiasaan menggunakan intonasi yang tinggi. Dari kasus-kasus di atas, dapat kita ambil solusinya. Yang pertama, Departemen Sumber Daya Manusia dapat mempersiapkan penataran atau pelatihan kepada staff asing dan juga kepada karyawan setempat mengenai perbedaan budaya dan etika. agar dapat meminimalisirkan terjadinya konflik lagi di perusahaan tersebut.
Solusi yang selanjutnya yaitu mengatur operasi global untuk bisa meningkatkan efektivitas perusahaan yang dimana Departemen Sumber Daya Manusia dapat melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan. Solusi yang ketiga, Departemen Sumber Daya Manusia juga dapat melakukan seleksi pelatihan dan manajemen yang efektif untuk para stok asing agar mereka dapat menetapi peraturan perusahaan dengan baik. Sekian dari kami dan terima kasih.