Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
📜
Sejarah dan Makna Budi Utomo
Nov 6, 2024
Sejarah Berdirinya Budi Utomo
Latar Belakang
Indonesia mengalami penjajahan dalam waktu yang lama.
Sebelumnya, perlawanan dilakukan melalui perang gerilya.
Kebangkitan nasional dimulai dengan pembentukan organisasi, bukan perang.
Pembentukan Budi Utomo
Zaman kebangkitan nasional ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo.
Tokoh utama
: Dr. Wahidin Sudiro Husudo, alumnus sekolah dokter Jawa (Stofia).
Mengkampanyekan peningkatan martabat rakyat dengan cara membentuk dana pelajar.
Pertemuan Penting
: Dr. Wahidin bertemu Sutomo tahun 1907, dan sepakat mendirikan Budi Utomo.
Pendiri Lain
: Sutomo, yang saat itu adalah siswa di Stofia.
Pembentukan dan Tujuan
Didirikan pada 20 Mei 1908, pukul 9 pagi di Stofia.
Sutomo terpilih sebagai ketua.
Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa resmi organisasi.
Anggota
: 650 orang di tujuh kota (Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, Probolinggo).
Fokus pergerakan di Jawa dan Madura karena pengaruh penjajahan Belanda yang kuat.
Tantangan dan Dukungan
Awalnya mendapat penolakan dari kaum priayi atau bangsawan.
Mendapat dukungan dari cendikiawan atau kaum intelek Jawa.
Kongres dan Perkembangan
Kongres Pertama
: 5 Oktober 1908 di Yogyakarta.
Sepakat pengurus besar berasal dari golongan tua.
Pusat organisasi ditetapkan di Yogyakarta.
Perubahan Kepemimpinan
:
1909: Dr. Cipto Mangun Kesumo mengundurkan diri untuk gerakan politik.
1912: Notodirjo jadi ketua untuk menghadapi kemunculan organisasi lain (Syarikat Islam, Indisci Parti).
Kemajuan dan Fusi
1927: Budi Utomo bergabung dengan PPPKI, dipelopori Insinyur Soekarno.
1928: Menambah asas dan tujuan untuk mewujudkan persatuan Indonesia.
Fusi dengan PBI dibawah pimpinan Dr. Sutomo.
Penutupan dan Makna Kebangkitan Nasional
Budi Utomo berakhir sebagai organisasi pergerakan di Indonesia.
Diharapkan hari kebangkitan nasional dimaknai dengan semangat persatuan dan kesatuan.
Kebangkitan nasional bertujuan membangkitkan rasa nasionalisme untuk kedaulatan bangsa.
📄
Full transcript