Transcript for:
Sejarah dan Makna Budi Utomo

Masih ingatkah anda berapa lama negara Indonesia dijajah dan berapa lama pahlawan-pahlawan kita berjuang bertempur dan berperang untuk mengusir penjajah? Tentunya sangat lama bukan? Pada zaman dahulu, pahlawan-pahlawan Indonesia dalam mengusir penjajah selalu menggunakan cara berperang, yakni secara bersembunyi atau gerilya. Hingga pada suatu saat, perjuangan bangsa Indonesia tidak menggunakan jalan perang. melainkan dengan pembuatan organisasi tertentu. Zaman ketika Indonesia mulai mendirikan organisasi inilah yang disebut sebagai kebangkitan nasional. Dan dimulai dengan berdirinya organisasi bernama Budi Utomo dengan tujuan memperoleh kemajuan yang bersifat harmonis bagi bangsa. Maka, inilah kisah tentang sejarah organisasi Budi Utomo. Dr. Wahidin adalah seorang tokoh cedikiawan lulusan sekolah dasar dokter Jawa bernama Stofie yang sangat peduli atas nasib bangsanya. Pada tahun 1907, Dr. Wahidin Sudiro Husudo memutuskan untuk berkeliling pulau Jawa untuk mengkampanyekan peningkatan martabat dan kehormatan rakyat. Peningkatan ini akan dilaksanakan dengan membentuk dana pelajar atau studi funds, yang merupakan lembaga untuk membiayai pemuda-pemuda cerdas tetapi tidak lanjut sekolah. Pada akhir 1907, Dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo, seorang pemuda siswa Stofia. Leluhur diskusi dan perbincangan inilah mereka sepakat Mendirikan perkumpulan yang memperhatikan nasib bangsa yang dinamakan Budi Utomo. Pada 20 Mei 1908, pukul 9 pagi di Stofia, Sutomo menjelaskan gagasannya kepada siswa Stofia dan mereka sepakat akan hal itu. pilihlah Sutomo menjadi ketua Budi Utomo dan bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa resmi organisasi tersebut. Pada bulan Juli 1908, sebanyak 650 orang tergabung dalam Budi Utomo dan tersebar di tujuh kota, yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, dan Probolinggo. Budi Utomo menetapkan fokus pergerakan hanya di Jawa dan Madura, karena mendapat banyak pengaruh penjajahan Belanda. Pada awalnya, Budi Utomo ditolak oleh sebagian besar golongan kaum priayi atau bangsawan karena kaum priayi mendapat pendukung birokrasi dari golongan Ingrat. Tetapi, Budi Utomo memperoleh dukungan dari kalangan cendikiawan atau kaum intelek Jawa yang peduli terhadap pendidikan bangsa. Kongres pertama Budi Utomo 5 Oktober 1908 diadakan di Yogyakarta sepakat menentukan pengurus besar organisasi berasal dari golongan tua. Hasil Kongres I Budi Utomo sebagai berikut. Tetapan pusat organisasi Budi Utomo adalah Yogyakarta. Pada tahun 1909, Dr. Cipto Mangun Kesumo mengundurkan diri dari Budi Utomo untuk melaksanakan cita-citanya, yakni gerakan politik bagi seluruh rakyat Hindia Belanda. Pada tahun 1912, Notodirjo menjadi ketua Budi Utomo untuk mengejar ketertinggalannya, karena munculnya organisasi-organisasi lain yaitu Syarikat Islam dan Indisci Parti. Budi Utomo bergabung ke dalam gerakan PPPKI pada tahun 1927. Gerakan ini dipelopori oleh Invinyor Soekarno. Dan pada tahun 1928, Budi Utomo mengambil suatu langkah maju dengan menambah asas dan tujuan pergerakannya, yaitu turut berusaha mewujudkan cita-cita persatuan Indonesia. Usaha mencapai persatuan Indonesia dilanjutkan dengan melakukan fusi dengan PBI yang dipimpin Dr. Sutomo. Maka, berakhirlah Budi Utomo yang berperan sebagai organisasi pergerakan di Indonesia. Namun, walau organisasi Budi Utomo telah berakhir, diharap hari kebangkitan nasional perlu dimaknai, khususnya bagi generasi muda di era digital ini. yaitu dengan semangat persatuan dan kesatuan dalam setiap perbedaan. Karena pada dasarnya, kebangkitan nasional yang diperjuangkan oleh pendiri-pendiri negara bertujuan untuk membangkitkan rasa nasionalisme menjadi bangsa yang berdaulat dan bermartabat.