Transcript for:
Respirasi Aerob dan Anaerob

Respirasi aerob ini adalah proses respirasi yang kita lakukan dalam keadaan biasa, dalam keadaan normal. Terbagi menjadi beberapa. Halo adik-adik, apa kabar semua? Ketemu lagi dengan Kak Febri Kali ini kita masih melanjutkan materi metabolisme Bagian 2 yaitu mengenai respirasi aerob dan fermentasi Tapi sebelumnya jangan lupa ya Subscribe channelnya, lalu like dan share videonya kepada teman-teman kalian Nah, setelah tadi kita mempelajari mengenai karakteristik dan faktor terhubung pengaruhi kerja enzim sekarang kita akan bahas kita masuk ke reaksi katabolisme seperti yang tadi kakak sudah jelaskan sedikit di awal katabolisme itu adalah reaksi pemecahan jadi yang tadinya zat-zatnya atau senyawa-senyawanya kompleks, dipecah menjadi zat-zat yang lebih sederhana jadi lebih simple contohnya adalah respirasi aerob dan respirasi anaerob atau nama lainnya fermentasi reaksi ini bersifat exotherm Exotherm itu berarti melepas panas Exo keluar, therm itu panasnya Jadi melepas panas Jadi hasil akhir dari reaksi ini biasanya menghasilkan panas Dan menghasilkan energi Itulah sebabnya kenapa kita kalau bernafas Kalau kita respirasi itu pernafasan ya Kalau kita selesai bernafas itu biasanya Rasanya hangat Kenapa? Karena exotherm, melepas panas Biasanya kita bahas dari respirasi aerob dulu ya respirasi aerob ini terjadi di dalam mitokondria. Mitokondria ini adalah salah satu organel sel yang sudah kita pelajari di kelas 11. Jadi kalau kalian masih ingat, mitokondria itu biasa dijuluki sebagai the powerhouse. Kenapa? Karena dia adalah organel yang berfungsi menghasilkan energi. Menghasilkan energi melalui proses ini, respirasi aerob. Aerob berarti dia membutuhkan oksigen. Terjadi di mitokondria, butuh oksigen dan menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan pada respirasi respirasi aerob itu jumlahnya lebih banyak daripada energi yang dihasilkan pada respirasi anaerob ini reaksi besarnya ya C6H12O6 ini adalah glukosa glukosa ini kita dapatkan dari sistem pencernaan ya dari amilum atau karbohidrat-karbohidrat yang sudah dicerna oleh pencernaan kemudian diserap diusus halus dibawa oleh darah ke seluruh sel-sel nanti di sel si glukosanya ini akan ketemu sama oksigen dari sistem pernafasan kita baru kemudian di dalam sel tersebut terjadi proses respirasi atau perombakan yang tadinya kompleks, ini kan kompleks nih, CN6H12O6, dipecah menjadi zat-zat yang lebih sederhana, yaitu karbon dioksida, uap air, dan ini dia hasil yang kita inginkan. Yang kita inginkan itu adalah, energi, tetapi ada zat sampingnya atau zat buangannya yaitu CO2 dan H2O yang harus kita keluarkan jadi CO2 dan H2O ini kita buang dalam proses menghempus ketika respirasi Jadi ketika kita menghembuskan nafas, itu yang keluar adalah gas karbon dioksida dan uap air. Uap air itu bisa kalian lihat kalau kalian dikaca, itu ada uap-uap airnya. Itu bukti bahwa respirasi menghasilkan. menghasilkan uap air ya Nah dari satu glukosa itu akan menghasilkan 36 ATP 36 ATP kecil sekali ya nah ini nanti ini reaksi besarnya ini akan kita bahas satu persatu setiap tahapnya Oke, sebelum kita bahas respirasi aerob, kita bahas sedikit dulu nih respirasi anaerob. Kalau respirasi anaerob atau fermentasi itu bisa terjadi di sel-sel otot kita. Kapan? Saat sel-sel otot kekurangan oksigen. Jadi kalau dalam keadaan normal, biasa, tubuh kita itu melakukan respirasi dengan menggunakan oksigen. Supaya apa? Supaya energinya banyak. Nah, tapi ada saat di mana tubuh kita kekurangan oksigen. Contohnya saat sedang bekerja berat. Kalau misalkan kalian lagi pengambilan nilai, kita harus lari jarak jauh nah disitu kan kalian ngos-ngosan ngos-ngosan itu tanda bahwa kalian sudah kehabisan oksigen saat itulah kalian butuh melakukan respirasi anaerob karena tubuh kita lagi butuh energi, kita lagi lari gitu ya, tapi kita lagi tapi ketika lari itu kita udah ngos-ngosan, udah kehabisan oksigen nah disitulah sel-sel otot akan melakukan proses respirasi anaerob tetapi biasanya energi yang dihasilkan lebih sedikit Daripada yang biasa yang aerob gitu ya selain di dalam cel otot kita ada juga sel-cel bakteri atau sel-cel fungi yang melakukan fermentasi, contohnya adalah fermentasi alkohol oleh saccharomyces cerevisiae yang sudah kita pelajari di kolom 10 tuh ya, proses pembuatan wine, pembuatan roti, tape dengan menggunakan lagi saccharomyces cerevisiae Ini juga pakai fermentasi. Nah, ini reaksinya. Kalau fermentasi alkohol, ini glukosa dipecah menjadi 2 etanol, ya. 2 C2H5OH. Ini 2 nih, ada 2-nya. Nah, 2 CO2 dan 2 ATP. Oh ya, ini reaksinya semuanya sudah kakak setarakan, ya. Kecuali yang ini lupa, 2 CO2. Kemudian ada lagi, satu lagi ini reaksi fermentasi asam laktat. Fermentasi asam laktat ini yang terjadi di otot. Kalau ini oleh bakteri, oleh Saccharomyces cerevisiae atau fungi. Fungi Saccharomyces cerevisiae. Kalau yang fermentasi asam laktat, ini yang di dalam otot. Ini yang di dalam otot kita terjadi. Dari glukosa dipecang menjadi 2 asam laktat, C3H6O3, plus 2 ATP. Yang dihasilkan hanya 2 ATP. Nah, ini bukti bahwa fermentasi anaerob, respirasi anaerob, menghasilkan energi lebih sedikit daripada respirasi aerob. Oke, itu tadi. pembahasan secara garis besarnya sekarang kita mulai yuk kita bahas mulai dari respirasi aerob nah ya respirasi aerob ini adalah proses respirasi yang kita lakukan dalam keadaan biasa dalam keadaan normal terbagi menjadi beberapa tahap yaitu yang pertama glikolisis glikolisis itu adalah proses pemecahan glukosa menjadi dua asam virufat jadi glukosa ini adalah senyawa yang memiliki enam karbon Tadi ya C6H12O6 karbonnya ada 6, dipecah menjadi 2, kalau dipecah menjadi 2 berarti tinggal 3-3 ya. Itu artinya asam pirufat itu adalah senyawa yang memiliki 3 karbon, karena asam pirufat itu rumus kimianya adalah C3H4O6. Jadi glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi 2 asam pirufat, terjadinya di dalam sitoplasma sel. Hasilnya, selain 2 asam pirufat ada juga zat. Hasil sampingnya yaitu 2 ATP dan 2 NADH. Itu apa NADH? Nanti kita bahas ya. Nanti akan kakak bahas secara detail. Kemudian tahap yang berikutnya adalah dekarboxylase oksidatif. Kan tadi sudah menghasilkan 2 asam pirufat. Nah, selanjutnya 2 asam pirufat ini akan diubah menjadi... Kan ada 2 ya, masing-masing asam pirufat akan diubah menjadi 2 asetilkoa. 1 asam pirufat jadi 1 asetilkoa. Karena asam pirufatnya ada 2, jadi ada 2 asetilkoa ya. Nah, kalau yang tadi glikolisis terjadi di sitoplasma, kalau yang ini, defarboxilasi oksidatif, sudah terjadi di dalam matriks mitokondria. Jadi, sudah masuk ke dalam mitokondria. Hasilnya, selain 2 acetyl-CoA, ada hasil samping, yaitu 2 NADH dan 2 CO2. Kemudian, tahap ketiga, siklus krebs. Terjadi juga di matriks mitokondria, dengan hasil yang lebih banyak, yaitu 6 NADH, 4 CO2, 2 ATP, dan 2 FADH. Terakhir, tahap yang paling akhir ini adalah transfer elektron. Transfer elektron ini adalah pengubahan. Nah, tadi kan kakak bilang ya NADH itu apa? Nah, jadi di tahap akhir NADH sama FADH itu akan diubah menjadi ATP. Karena kita butuh energi dalam bentuk ATP. Semuanya harus diubah menjadi ATP. NADH ini adalah senyawa-senyawa berenergi. Nah, tapi tidak berguna kalau tidak diubah menjadi ATP. Makanya harus diubah dulu menjadi ATP baru bisa berguna. Proses ini terjadi di kristamitamondria dan lihat hasilnya paling banyak 34 ATP dan 6 H2O. Jadi uap air itu dihasilkan di tahap paling akhir. Kemudian ada juga oksigen. Oksigen itu juga bermanfaat atau bekerjanya di tahap yang paling akhir di transport elektron. Oksigen ini punya julukan yaitu akseptor elektron terakhir. Jadi, oksigen ini fungsinya adalah untuk menerima H+, menerima elektron, adanya di tahap paling akhir, makanya dia disebut akseptor elektron terakhir. Nah, istilah akseptor elektron terakhir ini akan sering sekali kalian penuh. Siapa itu akseptor elektron terakhir? Itu adalah oksigen. Nah, oke, kita bahas satu per satu ya. Tadi sudah kakak jelaskan, satu per satu ini secara umumnya, tahapannya. Nah ini gambar mitokondrianya, mitokondria itu ada membran luar, kemudian ada membran dalam. Nah membran dalamnya berlekuk-lekuk. Lekukan-lekukan membran dalam itu kita sebut krista. Ruangan kosong di dalamnya yang kuning ini, ini namanya adalah matriks. Jadi berarti dekarboxylasi oksidatif dan siklus krebs terjadi di matriks, kemudian transport elektron terjadi di lekukan-lekukan membran dalam ini, atau terjadi di dalam krista. Yuk, kita lihat satu persatu tahapannya ya. Kita mulai ke reaksinya. Jadi ini kalau kelihatan sama kalian, ini tahap pertama ya, glikolisis. Glikolisis itu adalah perubahan, ini glukosa. Glukosa itu karbonnya ada 6, nanti dia hasil akhirnya adalah 2 asam piropat, yang masing-masing karbonnya ada 3. Karena rumus kimianya si asam piropat adalah C3H4O. 3 jadi dari yang tadinya karbonnya ada 6 disini diubah dipecah menjadi asam pirufat dan asam pirufat yang hasilnya adalah punya karbon 3 terus kemudian tadi katanya selain asam pirufat ada apa aja ada 2 ATP dan ada 2 NADH, yuk kita lihat mana ATP nya mana NADH nya ini per tahap itu setiap tahapnya itu ada keterangannya Tahap pertama, glukosa dipecah menjadi glukosa 6-phosphate. Tadinya glukosa doang, jadi glukosa yang mengikat phosphate di karbon nomor 6. Kenapa bisa ada phosphate? Karena ada ATP. ATP memberikan P-nya. Ya, tadinya ATP. Adenosine 3-phosphate. Phosphate-nya dikasih ke glukosa, sehingga glukosanya menjadi glukosa 6-phosphate. Karena ATP-nya sudah memberikan phosphate, jadi tinggal ADP. Nah, disini berarti ATP masuk, kita membutuhkan ATP ya, keluar ADP. Kemudian, fructosa. Glukosa 6-phosphate berubah menjadi fructosa 6-phosphate. Berubah lagi menjadi fructosa 6-diphosphate. Berarti ada 2-phosphate. Masuk lagi di sini ATP. Berarti di sini kita membutuhkan 2 ATP ya. Kita membutuhkan 2 ATP di tahap ini. Nah kemudian nanti setelah menjadi grisseler fructosa 6-diphosphate ini dipecah menjadi gliseraldehyde 3-phosphate. Nah, lihat di sini ada NAD. Jadi, NAD itu adalah akseptor elektron yang menerima H. Gliseraldehyde 3-phosphate itu memberikan H. Jadi, ini kakak perjelas ya. Datang NAD, NAD ini adalah akseptor elektron, dia datang minta H. Ya, dikasih nih sama si gliseraldehyde H-nya, ditangkap oleh si NAD. Nah, berikatan deh NAD sama hidrogen, jadilah NAD, NADH. Nah, terus kemudian, yang reaksi sebelah sini sama ya NAD datang, minta H, dikasih H-nya jadilah NADH ada 2 berarti disini NADH-nya kiri kanan, itulah asal mulanya si NADH-nya menghasilkan 2 NADH dari tahap ini, nah kemudian disini kita lihat nih ya, ada ADP datang, ADP adenosnya dipospat, ADP ini datang minta pospat, pospatnya dikasih sama sih 1, 3 asam dipospoblisarat dia punya 2 pospat Dia kasih satu pospatnya ke ADP, terbentuklah ATP. Begitu pula yang di sebelah sini, ya. Udah dua, ya. Terus kemudian, di sini ada lagi nih. Asam pospoenolpirufat didatangin sama si ADP. ADP minta pospat, dikasih pospatnya, terbentuklah ATP. Nah, di sini juga dihasilkan ATP, sebelah sini juga dihasilkan ATP. Jadi, ATP-nya sebetulnya dihasilkan ada satu, dua, tiga, empat. Tetapi tadi di awal kita membutuhkan 2. ATP, jadi 4 yang dihasilkan dikurangi 2 fosfat yang di awal tadi kita pakai, sehingga kita hanya punya 2 ATP disitulah asalnya ATP-nya, ya jadi glikolisis menghasilkan apa saja tadi kakak sebut, ada 2 asam pirufat sebagai hasil akhirnya selain itu ada lagi senyawa sampingnya, yaitu 2 NADH dan 2 ATP 2 ATP-nya asalnya dari hasilnya 4, tadi kita butuh butuh 2 Bersih, 2 ATP. Oke, itu di glikolisis ya. Glikolisis terjadi di dalam sitoplasma. Baru kemudian tahap yang kedua yaitu dekarboxylasi oksidatif. Masing-masing asam pirufat, ini asam pirufat ya. Masing-masing asam pirufat itu akan masuk reaksi kedua, yaitu dekarboxylasi oksidatif. Itu nanti akan diubah menjadi asetil koa. Asam pirufat itu C-nya 3 ya. Asetil koa C-nya tinggal 2, karbonnya tinggal 2. Kemana karbonnya keluar dalam bentuk CO2. Nah, disinilah CO2 dihasilkan. Ini yang ada reaksinya cuma satu ya. Harusnya disini juga asam pirufat juga melakukan hal yang sama. Sehingga hasil sampingnya adalah 2CO2. Jadi nih, perhatikan nih. Asam pirufat didatangin sama NAD. NAD sebagai akseptor elektron minta hidrogen. Asam pirufat memberikan hidrogen, ditangkap oleh NAD, terbentuklah NADH. Karena ada 2 asam pirufat maka hasilnya adalah 2 NaDH Nah terus kemudian ini juga nih CoA, coenzim A datang diikat sama si asam pirufat Tapi bersamaan dengan CoA diikat dia melepaskan CO2 Cnya lepas 1 sehingga yang tadinya asam pirufat punya 3 karbon Sekarang jadi asetil CoA yang memiliki 2 karbon saja CoA masuk diikat makanya namanya adalah asetil CoA Asetil punya 2 karbon, CoA itu tadi datang Ya Nah, jadi hasil akhirnya adalah apa? 2 asetil koa, 2 asetil koa, dan 2 CO2 serta 2 NaDH. Oke? Itu ceritanya ya, sekarang kita masuk ke tahap yang ketiga Ini tadi reaksinya nih, asetil koa ya Asetil koa adalah hasil akhirnya masuk ke dalam tahap yang ketiga yaitu siklus krebs Nanti si asetil koanya ini akan melepas koa Ini asetil koa, kan lepas nih katanya koanya Nah disini nih, koanya lepas Terus kemudian si asetil koa yang memiliki 2 karbon akan berikatan dengan oksaloasetat yang punya 4 karbon Ini asetil koa karbonnya 2, oksal oksetat karbonnya 4. Lalu mereka berikatan, koanya lepas, terbentuklah asam sitrat yang memiliki 6 karbon. Kemudian masuklah H2O sebagai pereaksi, berubah menjadi isositrat. Datang NAD minta hidrogen, terbentuklah NADH. Terus kemudian isositrat berubah lagi menjadi alfakotoglutarat. Alfakotoglutarat melepaskan karbon. Nah isositrat juga melepas karbon ya, berarti tadinya isositrat kan C6. Alfa ketoglutarat karbonnya tinggal 5 Kemudian nanti CO2 si alfa ketoglutarat dilepas lagi Berarti disini karbonnya tinggal 4 Kemudian datang NAD NAD minta hidrogen Dikasih hidrogen terbentuklah NADH Kemudian nih tadi nih Lanjut dari subsindil koa Koanya lepas ya Koa lepas datanglah GDP meminta pospat Disini dikasih pospat jadi GTP GTP nanti akan terkonversi menjadi ATP. Nah, di sinilah terbentuknya ATP ya. Berubah lagi dari suksinil-CoA menjadi suksinat. Datang FAD, minta hidrogen, dikasih hidrogen, terbentuklah FADH. Lalu jadi fumarat. Fumarat berikatan dengan air atau H2O terbentuklah menjadi asam malat. Datang lagi NAD, minta hidrogen, dikasih hidrogen, terbentuk NADH. Hingga akhirnya terbentuk lagi. Oksalohacetat yang karbon yang 4 Berikatan lagi dengan asetil koa berikutnya Begitu seterusnya Kita ringkas Lihat, NADH-nya ada 1, 2, 3 3 karena dari 1 asetil koa Ingat, asetil koanya ada 2 Berarti itulah sebabnya kenapa hasilnya adalah 6 NADH Di sini ada 3, asetil koanya ada 2 Jadi 3 kali 2, 6 NADH. FADH-nya lihat ada berapa? Ada 1 ya. 1 FADH, karena 2 asetil koa berarti 2 FADH. Kemudian lihat CO2-nya. CO2 mana? Ini dia nih, CO2. 1, 2. Karena dari 1 asetil koa berarti 2 CO2. 2 asetil koa berarti berapa? 4 CO2. Terakhir, apalagi ATP. Nah, ini ATP cuma 1. Dari 1 acetyl-CoA, 1 ATP, 2 acetyl-CoA, berarti 2 ATP. Nah, itulah dia kenapa tadi hasilnya adalah 6 adh, 2 fadh, 4 CuO2, dan 2 ATP. Ini siklusnya terjadi di dalam matriks mitokondria. Ya, mudah-mudahan bisa dipahami. Selanjutnya, terakhir ini adalah transport elektron. Transport elektron terjadi di mana? Terjadi di dalam kristal. Di lekukan-lekukan membran dalamnya mitokondria. Nah, di sini adalah Yang terjadi adalah proses perubahan 1 NADH itu diubah menjadi 3 ATP. Kemudian 1 FADH itu akan diubah menjadi 2 ATP. Jadi NADH sama FADH, NADH itu kepanjangannya adalah nikotinamin adenina dinukleotida hidrogen. Jadi nanti si NADH ini akan dipecah, H-nya dilepas. Ingat, setiap reaksi pelepasan akan menghasilkan energi. Jadi gini, NADH itu akan dipecah menjadi NAD plus H Ingat, setiap pemecahan itu akan menghasilkan energi Nah, energinya ini itu akan digunakan untuk mengikat ADP plus P Menjadi apa? Menjadi ATP Nah, dari situlah bisa terbentuk ATP Ceritanya begitu NADH dilepas atau dipecah menjadi NAD plus H Kemudian, Menghasilkan energi, energinya ini akan dipakai untuk mengikat ADP plus P menjadi ATP. Dari situlah kita dapat 3 ATP. Dari setiap 1 NADH itu, energi yang dihasilkan bisa untuk mengikat 3 pasang ADP plus P, sehingga 1 NADH diubah menjadi 3 ATP. Begitu pula dengan FADH ya, FAD dilepas dari hidrogen, energi hasil pelepasannya itu menghasilkan tenaga yang cukup untuk mengikat 2 pasang ADP plus P, sehingga dari 1 FADH akan dihasilkan 2 ATP. Nah, H-nya ini kemana? H-nya ini akan berikatan dengan akseptor elektron terakhir, yaitu siapa? Oksigen. 2H+, ini akan berikatan dengan setengah O2. Hasilnya apa? Hasilnya adalah... H2O ya oke, bisa dipahami ya adik-adik ya jadi nih, kita lihat disini nih NADH nya dilepas, ya, dilepas dari H nya, seret H lepas nanti H nya jalan-jalan dulu ada yang ditangkap oleh apa namanya, sitokrom gitu ya, enzim-enzim tertentu kemudian nanti FADH juga dilepas nih, H+, nanti Hnya dibawa ke sini, 2H+, akan berikatan dengan setengah oksigen, akan menghasilkan H2O. Kemudian, energi-energi pelepasannya itu akan digunakan untuk mengikat ADP plus P menjadi ATP. Sekarang kita hitung. Dari glikolisis, di glikolisis ada 2NADH. Kemudian dari dekarboxylasi oksidatif, 2NADH. Kalau nggak percaya nanti lihat lagi deh slide sebelumnya ya. Kemudian dari siklus krebs ada 6 NADH. Total kita punya berapa? Kita punya 10 NADH. Terus kemudian kita juga punya FADH. FADH-nya berapa? FADH dari siklus krebs ada 2 ya, 2 FADH. Nah, jadi total kita punya berapa? Kita punya 10 NADH. 10 NADH kalau dikalikan 3 jadi berapa? Kita punya 30 ATP. Kemudian dari FADH, FADH dikalikan 2, 2 x 2, 4, 4 ATP. Total dari transport elektron saja kita punya 34 ATP. Terjadi di krista, hasilnya apa? Hasilnya adalah 34 ATP. Selain 34 ATP, kita juga menghasilkan... 34 ATP. Nah, selain itu ada juga 6H2O. Dari mana 6H2O-nya? Ya, ini tadi ya, dari pengikatan H yang dilepas oleh NAD, diikat oleh oksigen terbentuklah H2O. Oke, itu dia. Transport elektron itu adalah penghasil energi terbesar, dan satu-satunya yang membutuhkan oksigen. Sebagai apa? Oksigennya sebagai akseptor elektron terakhir, ya. Nih, oksigen. Oke. Sampai disini mudah-mudahan bisa dipahami, mudah-mudahan bisa menjelaskan kenapa tadi hasil-hasilnya seperti itu. Kenapa reaksinya menghasilkan 36 ATP dan lain sebagainya. Nah, selanjutnya kita akan masuk ke respirasi anaerob. Respirasi anaerob itu yang kita akan bahas, yang pertama fermentasi alkohol. Kalau respirasi anaerob ini lebih singkat, reaksinya lebih singkat, nggak seribet yang tadi, yang aerob. Fermentasi alkohol ini biasanya dilakukan oleh Saccharomyces herapiceae, oleh ragi yang biasa digunakan untuk membuat wine, roti, dan lain sebagainya. Jadi, realisinya seperti ini. Glukosa dipecah dulu menjadi dua asam pirofat, berarti kita bisa simpulkan dari glukosa sampai asam pirofat ini adalah peristiwa glikolisis. Artinya apa? Artinya, baik respirasi aerob maupun anaerob pasti akan mengalami proses glikolisis. Pemecahan glukosa menjadi asam pirufat menghasilkan 2 NADH dan 2 ATP ya. Nah kemudian si asam pirufat yang karbonnya 3 ya, tadi C3H4O3. Si asam pirufat akan melepaskan 1 CO2-nya sehingga acetaldehyde jadi apa? Jadi tinggal 2 karbonnya ya. Kemudian dari setiap acetaldehyde itu akan menerima hidrogen. Jadi berarti dia mengikat hidrogen berarti reaksinya reduksi ya. Datang NADH mendonorkan hidrogennya, acetaldehyde yang mengikat H akan berubah menjadi etanol. Etanol itu adalah C2H5OH. Tadi kan karbonnya tinggal 2 kan? Karena dia melepas CO2, sudah. NADH yang digunakan ini untuk merubah acetaldehyde menjadi etanol berasal dari sini. Berasal dari tadi, glikolisisnya kan menghasilkan 2 NADH. Di sini 2 NADH dihasilkan, kemudian di sini NADH-nya dipakai. Itulah kenapa hasilnya hanya proses respirasi anaerob fermentasi alkohol ini hasilnya hanya 2 ATP dan 2 etanol. Tidak ada NADH-nya. Yang ada adalah ATP, CO2, dan etanol. Nanti kalian bisa lihat lagi reaksinya nih. Kakak tulis di sini nih. C6H12O6, ini glukosa ya, tanpa oksigen, dipecah menjadi... 2 etanol, 2 C2H5OH, plus 2 CO2, plus 2 ATP. Nah ini reaksinya ya. Energinya hanya 2 ATP. CO2-nya itu berupa kalau di wine itu berupa gelembung-gelembung udara. Kalau di roti itu kenapa adonan roti itu bisa mengembang? Kenapa? Karena ada... lembung-lembung udara ya, kenapa dia mengembang tuh terus kemudian C2H5OH-nya ini adalah alkoholnya ya, itu dia itu reaksi yang terjadi pada proses pembentukan alkohol oleh Saccharomyces cerevisiae kemudian fermentasi asam laktat ini biasanya kita lakukan pada saat sel-sel otot kita kekurangan oksigen atau oleh bakteri asam laktat untuk membuat Buat susu, yogurt, dan lain sebagainya. Reaksinya adalah C6H12O6. Sama ya. Glukosa dipecah tanpa oksigen. Menghasilkan 2C3H6O3. Tanpa oksigen. Eh, tanpa karbon dioksida. dioksida tapi dia menghasilkan 2 ATP Nah kita lihat yuk jadi sama ya dia menghasilkan asam pirufat juga nih 2 pirufat dari glukosa dipecah menjadi 2 pirufat sama-sama melakukan glikolisis juga hasilnya adalah 2 ATP dan 2 NADH ya glukosa dipecah menjadi 2 pirufat menghasilkan 2 NADH dan 2 ATP lalu kemudian pirufatnya itu langsung direbah menjadi asam laktat tanpa pelepasan CO2 Sehingga sama lapet juga tetap C3 ya. Asam pirufat karbonnya 3, asam laktat karbonnya juga tetap 3. Kok bisa berubah dari pirufat menjadi laktat? Dari NADH nih, NADH datang mendonorkan H-nya, jadi H-nya masuk, diikat, terbentuklah laktat. H-nya lepas, jadi yang ada tinggal NADH. Sudah, karena NADH-nya terpakai, maka direaksi tidak ada NADH sebagai produk. Karena produk dari glikolisis, NADH langsung dipakai lagi untuk perubahan pirufat menjadi laktat. Jadi ketika sel-sel otot kita mengalami kekurangan oksigen, padahal kita butuh energi banyak, kita harus melakukan permendasi asam laktat untuk menghasilkan energi. Dapat nggak energinya? Dapat sih, tapi kecil, 2 ATP. Dan selain itu, asam laktat ini adalah zat-zat yang berbahaya sebetulnya untuk otot, maka ada embang batasnya. Kalau sudah terlalu banyak asam laktat dalam otot, kita bisa pingsan. Setelah itu nanti setelah kita Kerja berat itu tadi Setelah kita melakukan fermentasi asam laktat yang banyak Nanti efeknya ketubuh adalah Ototnya pegel-pegel Kenapa bisa pegel? Karena ada timbunan asam laktat Itu tadi Kakak sudah jelaskan mengenai Katabolisme atau reaksi pengecahan Selanjutnya kita akan belajar Di video selanjutnya Untuk reaksi penyusunan Atau anabolisme Oke adik-adik Selesai sudah materi kita, jangan lupa lanjutkan di Metabolism bagian 3.