Kalam Khobar Talabi: Diberi taukid bila mukhotob dalam keraguan atau syak.
Kalam Khobar Ingkari: Ditambah taukid sesuai tahap keingkaran mukhotob.
Tujuan Kalam Khobari
Menolak pengingkaran atau menghilangkan keraguan pada hati mukhotob.
Digunakan untuk menguatkan maklumat agar tidak diragukan atau diingkari.
Alat atau Piranti Taukit
Huruf Taukit: Inna, Anna, digunakan untuk izalatushakki (menghilangkan keraguan).
Contoh Ayat:
Al-Baqarah 6: Innal-ladhina kafaru sawa'un 'alaihim, untuk menegaskan keterangan.
Al-Ma'idah 98: I'lamu anna Allaha syadidul a'iqab, untuk menegaskan hukuman Allah.
Lamul Ibtidak
Digunakan di awal kalimat untuk memperkuat pernyataan, contoh dalam Al-Hashr 13.
Menunjukkan kekuasaan mukmin dalam menghadapi munafik.
Qasam (Sumpah)
Menggunakan huruf waw, tak, dan bak.
Contoh penggunaan: Tallahi la'akidanna dalam Al-Anbiya 57.
Domirul Fasli
Domir pemisah antara muftada dan khobar, memberikan penekanan tambahan.
Contoh: Al-Baqarah ayat 5.
Huruf Qod
Digunakan diikuti fi'il madi untuk penguatan.
Contoh: Qad aflaha al-mu'minun dalam Al-Mu'minun 1.
Nun Taukid
Nun yang ditambahkan pada kata kerja untuk memberikan penekanan kuat.
Contoh: Layus janannah dalam Surah Yusuf 32.
Harfut Tambih
Digunakan untuk menarik perhatian pendengar.
Contoh: Ala inna awliya' Allah la khawfun 'alaihim dalam Surah Yunus 62.
Huruf Za'idah Lit-Taukit
Huruf tambahan yang tidak memiliki arti namun berfungsi sebagai penguat.
Contoh:
Min dalam An-Naml 75: Menguatkan penafian secara total.
Bak dalam Fussilat ayat 46: Menguatkan penafian.
Kaf dalam Ash-Shurah ayat 11: Menguatkan uniknya keesaan Allah.
Pentingnya Memahami Taukit
Taukit tidak ditujukan untuk meyakinkan mukhotob saja, tetapi untuk menunjukkan kondisi hati mukhotob.
Mengingatkan umat Islam untuk introspeksi diri mengenai iman dan keyakinan.
Kesimpulan
Penggunaan taukit dalam Al-Quran menunjukkan kekuatan ayat dan keinginan Allah untuk menghilangkan keraguan serta mengingatkan penyakit hati yang mungkin ada pada mukhotob.