Transcript for:
Permukiman Kumuh dan Solusi Rumah Deret

Intro Salah satu faktor sebuah wilayah dikategorikan sebagai permukiman kumuh adalah jumlah rumah tidak layak huni. Di kota Bandung, melansir dari Open Data Bandung, 2021, Kecamatan Bojong Loakidul menjadi salah satu kecamatan dengan jumlah rumah tidak layak di tertinggi di kota Bandung. Jumlahnya mencapai 425 rumah. Secara keseluruhan, terdapat berbagai jenis rumah yang terdapat 18 ribu rumah kurang layak huni di kota Bandung. Kategori rumah itu diantaranya dilihat dari ketahanan konstruksi, luas per kapita, hingga akses sanitasi.

Salah satunya adalah rumah Anissa di kampung yang seret Kelurahan Situsaer, kecamatan Bojongluwakidul, kota Bandung. Ia sudah tinggal di permukiman kumbu ini sejak tahun 70-an. Dalam rumah dengan ukuran 2x5 meter, Anissa yang berprofesi sebagai buruh pembuat amplop, hidup bersama suami, lima anak, dan tiga cucu. Sekarang gimana kondisi air di sini? Airnya kotor, gak bisa dipakai.

Biasa tapi buat nyuci aja, buat minum gitu beli gitu aja. Kalau MCK-nya sendiri? Umum. Salah satu upaya Pemkot Bandung untuk menata pemukiman kumuh adalah dengan membangun rumah deret di kawasan Taman Sari Bandung Wetan. Pembangunannya diinisiasi sejak tahun 2017. Namun pada tahun 2020 proses pembangunan dimulai.

Sebenarnya tersebut. di 30 kecematan kota Bandung. Cuman memang kan Teman Sari ini kan saya pikir merupakan salah satu kawasan yang strategis ya, tengah kota. Malah di beberapa kawasan pendidikan yang merupakan salah satu perguruan tinggi ternama juga di Bandung.

di Bandung seperti itu. Rumah deret di kawasan Taman Sari memiliki luas 33 meter persegi per unit. Terdiri dari satu kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang tamu, serta mezanil.

Sejumlah fasilitas juga disiapkan seperti area ruang publik, masjid, hingga tempat belajar untuk anak. Pada pembangunan tahap pertama, Pemkot Bandung menyiapkan sebanyak 191 unit rumah yang dibagi dalam dua gedung yang disiapkan untuk warga terdampak penataan di Taman Sari. Ditargetkan rumah deret ini.

Ini bisa mulai ditempati pada akhir tahun 2023. Bangunan yang hampir rampung ada Tower A dan juga ada Tower C di depan saya. Dan kedua tower ini dihubungkan dengan jembatan yang saya gunakan ini. Karena memang di Tower C ini tidak ada fasilitas lift. Sehingga masyarakat bisa masuk ke Tower A untuk naik lift kemudian menyebrang dengan menggunakan jembatan ke Tower C. Yang jumlahnya memang hanya sedikit.

Hanya ada 18 unit yang bisa langsung menghadap ke jalan layang Pasupati. Namun dalam pembangunannya masih menyisakan pernalakan warga. Eva Eriani Effendi yang berusia 53 tahun dan berprofesi sebagai pekerja serabutan masih bertahan di kawasan pembangunan rumah deret. Ketika rumahnya dan rumah-rumah lainnya di RW11 tersebut diratakan oleh pemerintah pada tahun 2020, Eva kemudian membangun kembali rumahnya sendiri. Kini tinggal rumah itulah satu-satunya yang bertahan.

Bagi Eva yang tinggal di sana bersama keluarganya sejak tahun 1970, kawasan rumahnya dulu itu tidak kumuh. dan pembangunan rumah deret bukanlah solusi dari kekumuhan. Bagaimana masyarakatnya, apakah itu tidak menjadikan kekumuhan baru?

Bagaimana ini di tengah kota dibilang akan menjadikan solusi rumah warga yang tadinya kumuh? Bagaimana? Menurut Kepala Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional, Bambang Subakti, rumah deret biasanya dibangun horizontal.

Namun, dalam hal rumah deret Taman Sari yang berbentuk vertikal, Bambang menilai Pemkot berusaha melakukan pendekatan yang berbeda untuk mengatasi kekumuhan. yang ada di kawasan tersebut. Bambang melanjutkan, lingkungan yang kumuh terjadi akibat ketimpangan antara jumlah orang dan luas lahan. Karenanya, agar luas lahan dapat bertambah, solusinya adalah membangun perumahan secara vertikal. Dengan demikian, di kawasan tersebut akan terjadi dan tercipta banyak ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan warga untuk berbagai aktivitas.

Namun setelah dibuat vertikal, rumah-rumah itu seringkali memiliki wajah yang kusam sehingga menciptakan kekumuhan baru. Menurutnya hal itu disebabkan oleh pengelolaan yang buruk. Begitu kamar mandi yang di atas gak beres kan akibatnya ke bawah Gitu ya, itu yang jadi persoalan Nah itu kan harus dikeluarkan dengan baik Terus misalnya kalau air bersih, tidak lancar Yang di bawah barangkali masih punya solusi Dia bisa membeli air, galonan Tapi kalau yang di atas, siapa yang mau ngangkat Pengelolaan itu harus dilakukan oleh pemerintah dalam jangka waktu setahun ketika warga mulai menempati rumah baru tersebut. Dengan pengelolaan yang baik, maka rumah deret bisa menjadi solusi untuk permukiman kumuh dengan tidak menciptakan kekumbuhan yang baru.

Tim Liputan CNN Indonesia, Bandung, Jawa Barat