Transcript for:
Kaedah Bahasa dalam Cerita Sejarah

Halo Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Senang sekali Bu Santi bisa menyapa kamu di ruang temu Sebuah ruang penyelaku temu meski terpau jarak dan waktu Nah kali ini Kita mau belajar apa ya? Kita mau belajar tentang cerita sejarah. Khususnya tentang kaedah bahasanya. Karena kemarin kita sudah belajar tentang definisi dari cerita sejarah. Kita sudah mengalami, kita mau PDKT. Jadi tahu lebih banyak tentang cerita sejarah. Hari ini kita punya 3 agenda Yang pertama mau belajar tentang Apa sih bedanya teks sejarah dengan cerita sejarah Apa bedanya? Udah dong ya, nanti kita akan perjalanan Kemudian, nilai-nilai apa saja yang ada di dalam cerita sejarah Dan terakhir adalah kebedahan bahasanya Kedah bahasa teks cerita sejarah Nah ini nih yang kita kemarin kan udah belajar Nanti cuma mau mengingatkan kembali Apa sih itu cerita sejarah? Cerita sejarah adalah Teks cerita Tentang catatan-catatan Masa Lampau yang dikembang berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan sehingga menjadi teks kenyataan sejarah jadi cerita sejarah ini dari sejarah, dari kisah kata terus dikembangkan menjadi sebuah cerita Oke, ini dia perbedaan tentang teks sejarah dengan cerita sejarah Jadi gini, Bu Santi mau kasih gambaran dulu ya Misalnya nih, kamu... Misalnya gini Ada kisah Bukan kisah ya Berarti sejarah Bandung Lautan Api Terus Bandung Lautan Api ini Kamu baca Dan kamu terinspirasi untuk membuat membuat sebuah cerita cerpen cerita sejarah berdasarkan Bano Lata Api disitu kamu menyoroti sebuah keluarga yang yang misalnya disitu ada anak yang kemudian merasa kehilangan karena tahu Bandung model lantakan gitu ya modi-modi bumi hanguskan dan mau ditinggalkan dia jadi melangkau alkoholis dan begitu dramatis gitu jadi tekstur kesejarah ini latarnya terinspirasinya fakta-fakta sejarahnya berdasarkan dari fakta sejarah tapi sudah dikembangkan dengan ada bunga-bunga tidak Nah oke, kita ada 5 poin, kita mau bahas satu per satu Yang pertama Yang pertama, kalau teks cire itu menunjuk pada hal yang pernah dan benar-benar terjadi Ingat ya, pernah terjadi dan Kalau cerita sejarah itu bisa saja menyebabkan sesuatu yang tidak pernah terjadi Jadi kayaknya ketika misalnya tadi kita bikin cerpen tentang seorang anak yang dia melankois, dramatis, mau menilai ini Siapa tahu di masa itu tuh gak ada, si tokoh itu tuh gak ada gitu kan Jadi itu cuma imajinasi kita aja sebagai pengarang Nah yang kedua, teks sejarah itu tidak dapat ditambah ke bimbingka Sejarah itu tidak boleh dibuat dua Kalau cerita sejarah itu bebas, kalian boleh mencipta berdasarkan imajinasi kita Boleh Yang ketiga, perlu rekonstruksi untuk menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain Jadi ada proses Proses rekonstruksi, pembangunan kembali untuk menghubungkan satu fakta sejarah dengan fakta sejarah yang lain. Tapi kalau kamu mau menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa yang lain di cerita sejarah, kamu tinggal berimajinasi mereka-reka. Jadi rekayasa gitu loh, dek. Pura-pura. Pura-puranya nanti ini kok bisnis nyampe kesini lagi tuh gimana gitu kan. Itu jadi berdasarkan rekayasa dari arah. Yang keempat, kalau teks sejarah itu terikat dengan fakta Iya dong ya, terikat dengan fakta tentang aspek sejarah Siapanya, kapan, apa, dimana itu harus real berdasarkan dengan fakta. Tapi kalau cerita sejarah tidak terikat dengan fakta sejarah. Jadi tidak butuh saksi dan tidak butuh bukti. Terakhir yang nomor lima. Kalau teks sejarah itu pelaku, hubungan antar pelaku dan situasi hidupnya itu harus sesuai dengan yang pernah terjadi. Jadi ya. bener-bener gitu loh ya tidak boleh ada macam-macam bunga-bunga tidak boleh tapi kalau cerita sejarah pelaku, hubungan antar pelaku terus situasi di cerita itu ada bumbu langsung ya, nilai-nilai dalam cerita sejarah, jadi ada 9 ya sembako ya ada 9 nilai dalam cerita sejarah, bu apakah dalam cerita sejarah selalu memuatkan 9-9 nya, tentu tidak, jadi bisa boleh nih kalau 9-9 nya muncul bisa jadi, tapi bisa jadi juga cuma 4 atau 5 atau 3 gitu ya kita mau kupas satu-satu, yang pertama adalah nilai budaya jadi, kalau misalnya Misal dalam suatu cerita, terus disitu menunjukkan aspek kebudayaannya, maka... Itu menunjukkan nilai budaya gitu gak sih ya kan Kayak misalnya nih dalam cerita bendung lautan api itu tadi Misalnya si anak kecil ini dia nangis Terus abis itu muncul atau mungkin dia bingung Terus muncul sebuah dialog Aduh naha begini misalnya gitu Nah itu kan bahasa Sunda ya Gimana sih itunya ya gitu Misalnya naha gini sih gitu misalnya Nah itu kan menunjukkan menunjukkan kesundaan nah itu menunjukkan budaya tapi disini tidak hanya melulu tentang budaya dalam hal bahasa bisa berupa tarian-tarian bisa atau budaya lain bisa atau Adat istiadat itu juga bisa Oke Nilai yang kedua, nilai agama Misalnya Di suatu cerita ada Yang berdoa atau berpasar kepada Tuhan Berarti itu menurutkan nilai agama yang ketiga adalah nilai estetis atau keindahan yang keempat adalah nilai moral atau etika gitu ya kemudian nilai sosial, sosial ini hubungan sosial ya sebuah indi seorang individu dengan lingkungan sosial terus nilai edukasi atau pendidikan nilai politik nilai historis atau nilai kesejarahan dan nilai patriotik paham ya? jadi kesempatan nilai ini bisa jadi banyak yang muncul bisa jadi cuma pura-pura gitu Terus kita next ke kaida bahasa Kaida bahasanya yang pertama adalah Verba mental dan verba material Oke, kita mau belajar yang gampang dulu Verba material itu adalah verba yang nampak mata Terlihat jelas, tipi pas gitu ya Kegiatan yang terlihat Misalnya Swap foto, selfie, menulis, membaca, berlari, tidur, berbicara, melihat, terus melirik, terus apa lagi, pokoknya terlihat mata gitu ya Itu adalah verba material Nah jadi kalau verba mental, kalau verba material itu fisik yang melakukan, kalau verba mental itu mental yang melakukan Jadi pikiran dan perasaan Misalnya apa bu? Mengharapkan, merasakan, inginkan, berakhir asumsi, terus mencintai tapi tidak berbalas, misalnya mencintai, menyayangi mengasihi, mengasihani gitu ya, itu adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh masyarakat dan pikir Next adalah konjungsi temporal dan kronologis Temporal, tempo itu waktu, ingat-ingat Berarti konjungsi temporal itu adalah konjungsi jam Membahas atau menjelaskan waktu Kalau kronologis itu berarti urutan Selanjutnya setelah itu, sebelumnya, kemudian Next banyak dialog dan kalimat langsung dan juga ada kalimat tidak langsung namanya cerita dan ada juga kalimat tidak langsung kalimat Tidak langsung itu biasanya ditandai dengan beberapa kata ini Misalnya, mengatakan bahwa si Anang menceritakan tentang menurut Tuhulwab ini Terus, peribahasa dan kata kias. Jika kamu sudah tahu anak muda seperti apa peribahasa itu. Peribahasa itu contohnya kayak apa misalnya? Lain ladang, lain galang, lain geribu kling. Bagaikan punggung, geribu punggung. Terus misalnya, apa ya? Masih banyak lah ya Itu peribahasa Jadi dalam cerita sejarah itu Boleh ada peribahasa Terus kalau kata kias itu apa bu? Kata kias itu adalah Kata yang bermakna denotatif Denotatif Eh sorry Kata kias itu katanya bermakna konotatif Jadi makna yang bukan sebenarnya Misalnya Misalnya apa ya Matahari tersenyum padaku Misalnya gitu Masa matahari tersenyum padaku sih? Gitu kan Berarti kan makna kias Sebenarnya kan matahari tidak benar-benar tersenyum Tapi dia tuh sedang bersinar dengan lembut Misalnya gitu ya Gitu Nanti deh kita mau nanti di akhir selai busan ini mau kasih contoh analisis jadi kita akan langsung ke teks. Insya Allah kalian bakal paham. Terakhir ada kata-kata sifat atau descriptive language atau bisa kita katakan kalimat deskriptif jadi kalimat-kalimat yang menunjukkan situasi menggambarkan karya apa sih di situasinya menggambarkan suatu tokoh, menggambarkan suatu tempat misalnya ada kalimat ini di situangan kulihat beberapa sarang laba-laba yang bergantian bagi depu yang Hai terhilum membuatku sesak kita bisa membayangkan kita membaca kalimat itu kita bisa bayangkan bahwa ini ruangannya kotor gitu ya mungkin udah-udah banyak ini adalah contoh pengubahan dari kalimat langsung jadi kalimat di transus kita pergi menjelangkan Bandung dalam keadaan putih Musuh akan mendapat keuntungan Bandung akan berikan Bukankah kita tidak rela Dami hanguskan Bandung demi Indonesia Seru seorang komedas Setelah momen Musyawarah Majelis Kesatuan Perjalanan Periyak Tanda pun jadi langsung Dikucapkan oleh komedan Dalam tokoh cerita sejarah Ketika yang tak ubah menjadi kalimat Tidak langsung bisa jadi Jadi kayak gini Setelah momen musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Periyangan, seorang pemuda mengatakan bahwa jika masyarakat meninggalkan Bandung dalam keadaan utuh, musuh akan mendapat keuntungan karena Bandung dapat dipergunakan oleh mereka. Oleh karena itu, Bandung harus dihuni hanguskan. Ada gambaran ya? Sebenernya kalian tuh sudah sering membaca kalimat langsung dan tidak langsung. Ini teorinya aja. Nah, Oke, ketika penulisan kalimat langsung ini penting banget untuk kalian perhatikan Jadi kalimat langsung itu selalu diapit dengan tanda kutip Kalau misalnya, jadi misalnya sebelum kata jika itu kan ada tanda kutip Terus setelah kata Indonesia ada tanda kutip juga Ini kan ada tanda kutip Jadi ini karena ini kalimat ceruh, jadi ada tanda ceruh, terus ada tanda petik. Kalau misalnya bagaimana ini? Tanda tanya, beri tanda tanya. Kalau misalnya cuma bilang, oke baiklah. Itu kan bukan tanda tanya, bukan tanda ceruh gitu ya. Jadi kayak tanda titik, tapi nggak bisa. Jadi oke baiklah, petik, oke baiklah, koma, tanda petik, baru tanda. Hai takut itulah latihan administrasi Oke di situ ada kata-kata yang bisa dikasih ada ada yang warna biru ada kata membakar mengisi menghuni hangus Terima kasih. Tik tik tik tik, betul Gue sampaikan alang keperan dan jawab ya Jadi Membakar, mengungsi, membunyi, hanguskan Itu adalah kata Kerja Verba, verba apa? Bisa terlihat mata? Nggak bisa Fisik bukan fisik Berarti itu adalah verba Matematik Terus Kata kemudian Ini apa? Betul, konjungsi ya Konjungsi temporal atau konjungsi kronologis Terus Rakyat Bandung mendapat ultimatum Supaya tentara wakil Indonesia Segera meninggalkan kota dan rakyat Kemudian melahirkan politik bumi hamus Apakah kata melahirkan disini adalah Brojoloe Terus Akhirkan dalam makna sesungguhnya Berarti disini adalah kata kias Terus ada satu kata lagi Orangmu tidak rela Tidak rela Verba Satu Verba mental Next, para suruh berikutnya Nah ini Banyak asam hitam mengepul Membungung tinggi di udara Ini adalah kalimau yang menunjukkan sesuatu keadaan skriptif terus menyerang fisik ya verba verba Verba material, sama sekali dengan menyaksikan dan melihat, itu adalah verba material. Terus, sejak saat itu, itu berarti adalah konjungsi temporal. Kemudian ini, menurut cerita, untuk Yoko Tadahaga, Yoko Tadahaga, dan satu lagi yang warna kuning api melangi pilih menjilat satu demi satu kemudian tinggalnya bisa terbakar apakah api ini benar-benar menjilat? enggak ya, maksudnya kan api membakar satu demi satu Ini dibilangnya menjilat, berarti ini adalah mata kias. Begitu. Semoga kalian bisa memahami apa yang bisa dijelaskan. Sampai ketemu, jangan lupa like, subscribe. Terima kasih. Jangan gentar dan terus semangat belajar. Sampai jumpa di ruang temu berikutnya. Dadah!