🏞️

Konflik Pertanahan dan Perjuangan Masyarakat

Sep 12, 2024

Catatan Kuliah: Konflik Pertanahan di Indonesia

Desa Mantangai Hulu

  • Terletak di pinggir Sungai Mantangai; ladang warga di seberang sungai.
  • Warga melakukan aktivitas pertanian dan perikanan (Sri memetik kopi, Dirman mencari ikan, Remi mengumpulkan sayur pakis).
  • Warga harus berjuang untuk merebut dan mempertahankan tanah mereka.
  • Rata-rata petani Indonesia memiliki setengah hektare tanah, sedangkan perusahaan besar seperti Sinarmas menguasai jutaan hektare.

Sejarah Tanah di Indonesia

  • Kisah perjuangan dimulai dari kedatangan kapal di Banten 420 tahun lalu.
  • Peneliti: Ward Bereskot, antropolog politik.
  • Mempertimbangkan warisan kolonial dan dampaknya terhadap masyarakat Indonesia.

Konflik Tanah dan Perusahaan

  • Suku Tanjung vs PT Motiara Agam: Konflik lahan mulai terjadi sejak 1980-an, namun warga melawan secara diam-diam.
  • PT Hamparan Masawit Bangun Persada: Warga desa Bangkal menuntut pengelolaan lahan yang berada di luar konsesi perusahaan.
  • Desa Penyang: 70% wilayah desa dikuasai perusahaan sawit; warga mengklaim kebun sawit yang berada di luar konsesi.

Ketidakadilan dan Penangkapan

  • Penangkapan warga yang melakukan protes atau mengklaim hak atas tanah.
  • Kasus penembakan tiga warga oleh aparat di desa Bangkal saat memblokade jalan masuk perusahaan.
  • Banyak kasus penangkapan yang tidak diiringi dengan bukti yang kuat, warga dituduh mencuri hasil kebun sawit.

Akar Masalah Pertanahan

  • Warisan kolonial yang ditinggalkan: Undang-Undang Agraria 1870.
  • Domain declaration: Tanah yang tidak bisa dibuktikan kepemilikannya dianggap tanah negara.
  • Konsekuensi sistem ini memicu konflik antara masyarakat adat dan perusahaan.

Perjuangan Masyarakat Adat

  • Masyarakat adat tidak memiliki bukti kepemilikan dalam bentuk sertifikat; mengandalkan penanda alami.
  • Kearifan lokal terancam oleh pengakuan formal atas hak tanah.

Proyek Strategis Nasional dan Ketidakadilan

  • Proyek Air Bangis di Sumatera Barat dan kawasan industri di Rempang, Batam.
  • Warga merasa tanah mereka dirampas tanpa persetujuan, meski telah menempati dari turun-temurun.

Kekuatan Solidaritas

  • Masyarakat perlu bersatu dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan kembali hak atas tanah.
  • Contoh keberhasilan di desa Mantangai Hulu dan hamparan Cikaso, Jawa Barat, yang berhasil merebut kembali tanah.

Rangkuman

  • Konteks pertanahan di Indonesia sangat kompleks, melibatkan sejarah kolonial dan ketidakadilan sosial.
  • Warga memiliki hak untuk memperjuangkan tanah mereka, namun sering kali harus berhadapan dengan kekuatan perusahaan dan negara.
  • Pentingnya solidaritas dalam perjuangan untuk mengatasi ketimpangan dalam kepemilikan tanah.