Rangkuman Materi IPA Kelas 10 - Bab 1: Pengukuran dalam Kegiatan Kerja Ilmiah
Alat Ukur
Terdapat berbagai alat ukur dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
Timbangan
Meteran
Stopwatch
Termometer
Jangka Sorong
Gelas Takara
Pemilihan alat ukur bergantung pada objek yang diukur.
Besaran
Besaran adalah sesuatu yang diukur.
Terdapat dua kelompok besaran:
Besaran Pokok: besaran dasar dengan satuan yang sudah ditetapkan.
Besaran Turunan: besaran yang satuannya dibentuk dari beberapa satuan besaran pokok.
Sistem Satuan
Satuan adalah ukuran yang menjadi acuan suatu besaran.
Satuan Internasional (SI) adalah kesepakatan baku yang digunakan secara universal.
Contoh:
Nama Besaran: Panjang
Lambang: L
Satuan Internasional: Meter
Dimensi: L besar
Dimensi
Dimensi: cara besaran turunan disusun berdasarkan besaran pokok.
Ditulis dengan kurung siku dan huruf kapital.
Contoh dimensi:
L besar (Panjang)
M besar (Massa)
T besar (Waktu)
Jangka Sorong
Bagian-bagian jangka sorong:
Rahang luar
Rahang dalam
Tangkai ukur kedalaman
Skala utama (cm)
Skala inci
Skala nonius (vernier)
Skala inci
Baut pengunci
Jangka sorong memiliki dua skala: skala utama dan skala nonius.
Nilai Ketidakpastian: Dihitung dengan rumus:
ΔX = 1/2 x nilai skala terkecil
Hasil akhir dicantumkan dengan ketidakpastian: X ± ΔX.
Mikrometer Skrup
Bagian-bagian mikrometer skrup:
Poros tetap (unfill)
Poros gerak (spindle)
Bingkai (frame)
Pengunci (lock nut)
Sleeve
Thimble
Ratchet knob
Menggunakan rumus yang sama dengan jangka sorong untuk menghitung ketidakpastian.
Aturan Penting
Aturan Angka Penting: pembulatan hasil perhitungan.
Contoh: Jika hasil perhitungan adalah 7,641404, dan diameter tutup botol adalah 3,12 cm, maka angka penting yang digunakan adalah 3 angka. Hasil dibulatkan menjadi 7,64.
Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang
Lakukan pengukuran minimal 5 kali untuk mengurangi kesalahan.
Untuk menghitung nilai ketidakpastian pengukuran berulang, gunakan rumus standar deviasi.