🌏

Makna dan Asal Semboyan Bineka Tunggal Ika

Feb 22, 2025

Asal-usul dan Makna Semboyan Bineka Tunggal Ika

1. Asal-usul Semboyan Bineka Tunggal Ika

  • Kerajaan Majapahit: Inspirasi bagi bangsa Indonesia.
    • Masa kejayaan di bawah Raja Hayamuruk.
    • Menguasai hampir seluruh Nusantara dengan beragam perbedaan.
  • Empu Tantular: Pujangga Majapahit, penganut Buddha.
    • Karya terkenal: Kakawin Arjuna Wiwaha dan Kakawin Suta Soma.
    • Sikap inklusif dalam menerima perbedaan.
  • Makna Bineka Tunggal Ika: Berbeda-beda tetapi tetap satu jiwa.
    • Respons terhadap realitas sosial yang membutuhkan persatuan.

2. Penggunaan Semboyan di Indonesia

  • Penerapan Semboyan:
    • Menjadi semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    • Kata-kata berasal dari bahasa Jawa kuno: Bhinneka, Tunggal, dan Ika.
  • Kitab Purusadha: Sumber kalimat semboyan.
    • Diambil dari nasihat yang mengandung semangat penyatuan.
  • Resmi Digunakan:
    • Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat, 11 Februari 1950.
    • Dikenalkan 17 Agustus 1950.
    • Diatur dalam Pasal 36 UDNRI 1945 tentang lambang negara.
  • Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009: Mengatur penggunaan lambang negara dan semboyan.

3. Makna Bineka Tunggal Ika

  • Makna Historis: Semangat persatuan dalam keberagaman agama di masyarakat Majapahit.
  • Toleransi: Antara penganut Buddha dan Hindu.
  • Arti Kata:
    • Bineka: Berbeda, beragam.
    • Tunggal: Satu.
    • Ika: Itu.
  • Kesatuan dalam Keberagaman:
    • Keberagaman sebagai kekayaan dan anugerah Tuhan.
    • Kesatuan sebagai cita-cita kehidupan berbangsa.

4. Kesatuan Masyarakat Indonesia

  • Kenyataan Keberagaman: Terdiri dari ras, suku, budaya, adat, agama.
  • Sikap terhadap Keberagaman: Harus disikapi dengan persatuan, kerjasama, dan toleransi.
  • Kesatuan: Hasil dari persatuan, membangun negara kesatuan Republik Indonesia.
  • Tujuan: Merealisasikan cita-cita bangsa.

5. Pentingnya Memperkuat Semangat Bineka Tunggal Ika

  • Generasi Muda: Diharapkan mengingat kekuatan semboyan.
  • Heterogenitas: Keniscayaan dalam masyarakat.
  • Sikap Toleransi: Menerima dan menghargai perbedaan.