Intro Assalamualaikum Wr Wb Apa kabar sobat bintang? Bertemu lagi dengan Kak Ferry, Master Teacher Kimia Bintang Pelajar. Nah, di video sebelumnya, kita sudah mengupas panjang lebar tentang pengelompokan unsur di dalam tabel periodik. Nah, di mana tidak bisa kita pungkiri bahwa ternyata tabel periodik merupakan salah satu alat penting dalam mempelajari kimia. Namun, apakah kalian tahu bahwa setiap unsur-unsur yang berada dalam tabel periodik itu memiliki sifat yang berbeda dan sangat teratur?
Nah, dalam video kali ini kita akan menjelaskan sifat keperiodikan unsur yang perlu kalian ketahui. Mulai dari jari-jari atom, elektronegativitas, energi ionisasi, hingga afinitas elektron. Jadi, ayo simak video ini dengan seksama untuk memperdalam pemahaman kalian tentang kimia. Mari kita bahas sifat yang pertama yaitu jari-jari atom Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan lapisan elektron terluarnya Dalam sistem periodik, jari-jari atom dapat memberikan informasi tentang ukuran atom dan menggambarkan pola keperiodikan yang terjadi pada tabel periodik.
Nah, pada tabel periodik, ukuran atom itu cenderung meningkat dari kanan ke kiri di dalam sebuah periode dan dari atas ke bawah di dalam sebuah golongan. Hal ini disebabkan oleh perubahan jumlah proton dan elektron pada sebuah atom. Ketika proton dan elektron bertambah, maka tarikan antara inti atom dan elektron akan semakin kuat, sehingga tentunya jari-jari atom akan semakin mengecil.
Nah, sebaliknya, ketika jumlah lapisan elektron bertambah, maka jarak antara inti atom dan lapisan terluar elektron akan semakin jauh. sehingga jari-jari atom akan bertambah besar. Sebagai contoh, pada periode kedua dari tabel periodik, jari-jari atom akan bertambah kecil ketika bergerak dari litium ke fluor, karena jumlah proton dan elektronnya semakin bertambah, sehingga kekuatan tarikan elektrostatik antara inti atom dan elektron akan meningkat.
Seperti contoh, unsur litium dan fluor pada ilustrasi. Demikian pula pada golongan 1A. Jari-jari atom cenderung meningkat dari atas ke bawah ketika bergerak dari litium menuju ke fransium. Karena jumlah lapisan elektronnya bertambah dan jarak antara inti atom dan lapisan terluar elektronnya semakin jauh.
Seperti contoh unsur litium dan natrium pada ilustrasi. Namun, perlu kalian ingat bahwa ukuran atom itu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, seperti mungkin bentuk orbital dan muatan inti atom. Oleh karena itu, jari-jari atom tidak selalu menentukan seluruh sifat kimia pada suatu unsur, tetapi dapat memberikan gemeran umum tentang kecenderungan keperiodikan dalam tabel periodik. Yang kedua adalah energi ionisasi.
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom netralnya. Nah, dalam sistem periodik, energi ionisasi memiliki pola keperiodikan yang dapat digunakan untuk menentukan sifat-sifat kimia unsur. Pada tombol periodik, energi ionisasi itu akan cenderung meningkat dari kiri ke kanan di dalam sebuah periode, dan dari bawah ke atas di dalam sebuah golongan.
Hal ini disebabkan oleh perubahan jarak antara energi ionisasi dan energi ionisasi. antara inti atom dan elektron valensinya. Ketika bergerak dari kiri ke kanan, di dalam suatu periode, jumlah proton pada inti atom akan meningkat, sehingga gaya tarik antara inti atom dan elektron valensinya akan semakin kuat. Ini menyebabkan energi ionisasi akan meningkat, karena elektron valensinya semakin sulit untuk dikeluarkan dari atomnya.
Demikian pula ketika bergerak dari bawah ke atas di dalam suatu golongan. Ukuran atom akan cenderung lebih mengecil, sehingga elektron valensinya akan semakin dekat dengan inti atom dan energi ionisasinya tentu akan semakin meningkat. Namun, ada beberapa pengecualian terhadap pola kepriodikan dari energi ionisasi.
Misalnya, unsur golongan 2. 2A seperti magnesium yang memiliki energi ionisasi yang lebih tinggi daripada unsur aluminium golongan 3A. Hal ini disebabkan oleh pengaruh konfigurasi orbital pada atom magnesium yang lebih stabil daripada aluminium. Secara keseluruhan, unsur dengan energi ionisasi yang lebih rendah itu akan cenderung lebih reaktif dan memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan yang lebih kuat.
Sedangkan unsur yang memiliki energi ionisasi yang cenderung lebih besar itu akan cenderung kurang reaktif dan memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan yang lebih lemah. Oke sifat keperluan yang ketiga adalah afinitas elektron. Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan ketika suatu atom menambahkan satu elektronnya ke dalam.
kulit elektron ternegar mereka dan membentuk ion negatif. Afinitas elektron dapat dinyatakan dalam satuan energi seperti elektron volt atau kilojoule per mol. Nah, afinitas elektron ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu ukuran atom.
Ada lagi keadaan ionik dan mungkin konfigurasi elektronnya. Secara umum, semakin besar atom, maka semakin kecil afinitas elektronnya. Karena elektron akan cenderung lebih mudah masuk ke dalam atom yang lebih kecil. Afinitas elektron biasanya akan meningkat saat kita bergerak dari kiri ke kanan pada tabel periodik.
Ini dikarenakan ukuran atom akan semakin kecil dari kiri ke kanan, sehingga elektron akan mudah tertarik ke dalam atomnya. Nah, di sisi lain, afinitas elektron itu cenderung menurun saat kita bergerak dari atas ke bawah di dalam sebuah golongan tabel periodik. Ini dikarenakan ukuran atom semakin bertambah, sehingga jarak antara inti atom dan elektron akan semakin jauh.
Sehingga daya tarik elektrostatik antara inti dan elektron akan semakin lemah. Namun, perlu diingat ya bahwa afinitas elektron bukanlah sifat atom yang mutlak dan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti suhu dan tekanan. Oleh karena itu, afinitas elektron hanyalah salah satu aspek dari sifat atom yang kompleks dan sangat bergantung pada kondisi dan lingkungan kimia di mana atom itu berada.
Mari kita bahas sifat keperadikan terakhir, yaitu keelektronegatifan. Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom dalam menarik pasangan elektron ikatannya dengan atom lain. Semakin besar keelektronegatifan suatu atom, maka akan semakin besar pula kemampuannya dalam menarik pasangan elektron tersebut. Nah, sifat keelektronegatifan bervariasi pada tabel periodik dan umumnya akan meningkat saat kita bergerak dari kiri ke kanan dalam sebuah periode. Sedangkan dalam sebuah golongan sifatnya akan meningkat dari bawah ke atas.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan daya tarik inti atom pada elektron. Dengan demikian, atom yang berada di sebelah kiri dan bawah tabel periodik itu akan cenderung memiliki ke elektronegatifan yang lebih kecil. Sedangkan atom yang berada di sebelah kanan dan atas tabel periodik, yaitu akan cenderung memiliki ke elektronegatifan yang lebih tinggi.
Nah, ke elektronegatifan itu juga dapat digunakan untuk memprediksi polaritas ikatan kovalen dalam sebuah molekul. Jika dua atom yang membentuk ikatan kovalen memiliki perbedaan ke elektronegatifan yang signifikan, maka ikatan tersebut akan cenderung bersifat polar. di mana atom yang lebih elektronegatif akan mampu menarik pasangan elektron dengan lebih kuat dan memperoleh muatan negatif parsial. Sementara atom yang kurang elektronegatif tentu akan memperoleh muatan parsial positif. Nah, sebaliknya, jika kedua atom memiliki keelektronegatifan yang sama, atau tidak berbeda terlalu signifikan, maka ikatan tersebut cenderung akan bersifat nonpolar.
Jadi sobat, keempat sifat keperadikan tersebut dapat disimpulkan secara sederhana, seperti pada tabel berikut ini, di mana jari-jari akan meningkat dari atas ke bawah dan dari kanan ke kiri. Sedangkan energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan akan meningkat dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas pada tabel periodik. Oke bro, bagaimana?
Sudah paham kah? Mari kita coba ke contoh soal berikut ini agar kalian lebih paham. Nah diketahui jari-jari atom litium, natrium, kalium, beryllium, dan boron secara acak. Seperti soal berikut ini. Yang ditanya adalah, itulah jari-jari atom beryllium.
Apakah A 2,03, B 1,57, C 1,23, D 0,89? Nah, untuk menjawab soal ini, kita harus mengetahui posisi dari masing-masing unsur ini loh dalam sistem periodik. Dimana litium, natrium, dan kalium merupakan golongan 1A, periode 2, 3, dan 4. Sedangkan beryllium merupakan golongan 2A, periode 2. Dan boron merupakan golongan 3A, periode 2. Jadi penting ya buat kalian untuk bisa menghafalkan tabel periodik agar kalian dengan mudah mampu menjawab soal ini.
Nah, setelah terbentuk menjadi sebuah tim periodik sederhana, kita cukup gunakan sifat keperiodikan jari-jari atom di mana semakin ke kanan, jari-jarinya akan semakin kecil. Sedangkan semakin ke bawah, tentunya jari-jarinya akan semakin besar. Sehingga didapatkan urutan besar jari-jari atomnya mulai dari yang terbesar yaitu kalium, natrium, litium, beryllium, dan yang terakhir adalah boron. Sehingga jari-jari atom beryllium adalah yang keempat terbesar yaitu dengan nilai 0,89. Oke bro, jadi itulah penjelasan singkat tentang sifat keperadikan unsur dalam kimia.
Mudah-mudahan dengan ini kalian dapat mengetahui bahwa setiap unsur memiliki sifat-sifat yang berbeda, namun mengikuti pola tertentu yang dapat diperlukan. ditemukan dalam tabel periodik. Sifat-sifat periodik sangat penting dalam memahami perilaku dan reaktivitas kimia dari unsur-unsur dalam berbagai senyawa dan tentunya dalam reaksi kimia.
Jadi, semoga video ini bermanfaat bagi kalian yang ingin belajar lebih banyak tentang dunia kimia. Terima kasih telah menonton. Sampai jumpa di video selanjutnya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.