Transcript for:
Dasar-Dasar Manajemen Strategik

Pemirsa, khususnya Anda mahasiswa Universitas Terbuka, selamat berjumpa dalam program perkuliahan Universitas Terbuka. Pada pertemuan ini, kita akan membahas mata kuliah Management Strategik dengan topik Konsep Dasar Management Strategik. Di sepanjang kehidupan perusahaan, sudah barang tentu perusahaan memiliki tujuan. Mendapatkan laba, menaikkan harga saham, meningkatkan volume penjualan, dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan.

merupakan beberapa contoh dari tujuan perusahaan. Tujuan tersebut dipengaruhi oleh threat dan opportunities yang berasal dari lingkungan eksternal, dalam hal ini pasar atau industri, serta weakness dan strength yang berasal dari internal, dalam hal ini internal perusahaan. Upaya perusahaan untuk mengelola faktor internal dan faktor eksternal untuk mencapai tujuan perusahaan, itulah yang kemudian dikenal dengan manajemen strategik.

Manajemen strategik itu sendiri dapat didefinisikan ke dalam tiga definisi. Yang pertama adalah usaha manajerial dalam menumbuh kembangkan kekuatan dari perusahaan yang mereka miliki. untuk menangkap peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah mereka tetapkan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Definisi yang kedua adalah Usaha perusahaan untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dan beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya Sedangkan definisi yang ketiga Manajemen strategik adalah upaya perusahaan untuk meminimalisasi atau mengurangi efek negatif Yang ditimbulkan oleh ancaman yang terjadi di lingkungan bisnis mereka Upaya-upaya tersebut biasanya tertuang dalam strategi bisnis perusahaan, di mana faktor eksternal, faktor internal merupakan hal-hal yang menjadi concern dalam mereka menyusun sebelum akhirnya strategi bisnis tersebut diimplementasikan dan dievaluasi hasilnya. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa manajemen strategik itu memiliki empat komponen utama yaitu pertama tujuan perusahaan yang kedua adalah lingkungan eksternal yang ketiga adalah lingkungan internal perusahaan dan yang keempat adalah strategi bisnis dalam perkembangannya terdapat empat mashab yang berkembang dalam manajemen strategik kita mengolom Ngelompokannya ke dalam pertama adalah Environmental School, di mana para ilmuwan ataupun para pengikut dari Mass Hub ini mengutamakan faktor lingkungan eksternal sebagai determinan dari mereka menyusun strategi bisnis. Kemudian ada juga Mass Hub yang kedua, yaitu Mass Hub Resource-Based School. Di dalam Mass Hub ini, para pengikutnya maupun pengusaha maupun manajemen Itu menentukan strategi bisnisnya berdasarkan faktor lingkungan internal, yaitu strength dan weakness perusahaan. Mereka berusaha mengabaikan threat dan opportunity yang ada di lingkungan bisnis.

Sedangkan mashab yang ketiga adalah value driven school, yaitu suatu mashab di mana para pengikutnya sangat mengutamakan visi perusahaan. yang menjadi dasar utama dalam mereka menyusun strategi bisnis. Dan yang keempat adalah Scientific School, yaitu suatu mashab di mana para pengikutnya berusaha untuk menggabungkan lingkungan eksternal dan lingkungan internal, serta visi perusahaan dengan pendekatan-pendekatan yang bersifat logis, yang bersifat saintifik dalam menyusun Strategi bisnisnya.

Dan yang terakhir adalah Mazhab Processual School. Hampir sama dengan Mazhab Scientific School. Mazhab ini berusaha untuk menggabungkan lingkungan eksternal, lingkungan internal, visi perusahaan.

Namun pendekatan yang dia pilih untuk menyusun strategi bisnisnya adalah pendekatan seni atau intuisi. Kembali kepada konsep. manajemen strategik yang telah saya sebutkan tadi, di mana ada komponen-komponen di dalamnya, maka tahap awal sebelum menyusun suatu strategi bisnis, maka kita perlu menganalisa faktor eksternal dan faktor internal.

Pada tahap awal ini, saya akan menjelaskan mengenai analisa faktor eksternal atau biasa sering disebut dengan analisa lingkungan bisnis. Mengapa kita perlu melakukan analisa lingkungan bisnis? Karena tujuan dari analisa lingkungan bisnis ini adalah pertama, kita mengidentifikasi apa yang menjadi threat maupun opportunity yang sedang terjadi sekarang atau mungkin yang akan terjadi di masa yang akan datang di lingkungan bisnis kita yang akhirnya nanti berpeluang.

untuk mempengaruhi bisnis perusahaan kita. Yang kedua, setelah kita dapat mengidentifikasi apa yang menjadi threat dan opportunity bisnis dari perusahaan kita, maka kita dapat mendefinisikan implikasi dari threat dan opportunity tersebut bagi perusahaan kita, baik itu dampak langsung maupun dampak yang bersifat tidak langsung. Kita ketahui bersama bahwa memperkirakan apa yang terjadi di masa yang akan datang pada lingkungan makro atau lingkungan bisnis kita merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan.

Hal ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi bagi manajemen untuk dapat memprediksi apa yang terjadi di lingkungan bisnis dari sebuah perusahaan. Courtney sendiri di tahun 2001 dan 2003 berupaya untuk Mengkategorikan ketidakpastian dari lingkungan bisnis dalam empat tingkatan. Tingkatan yang pertama, disini memiliki karakteristik bahwa tingkat ketidakpastian perubahan di dalam lingkungan bisnis itu rendah. Manajemen memiliki satu perakiraan masa depan yang jelas, yang mungkin atau bisa dikatakan pasti terjadi. Sehingga kita dapat memprediksi bagaimana dampaknya terhadap lingkungan bisnis kita.

Alat bantu pengambilan keputusan strategis yang bersifat tradisional, seperti 5 kekuatan bersaing, analisis TAUS, diagnosis kompetensi inti, dan lain-lain sebagainya, biasanya merupakan alat-alat tradisional yang digunakan oleh manajemen untuk memprediksi apa yang terjadi di masa yang akan datang. di lingkungan bisnis perusahaan. Kondisi tingkatan pertama ini biasanya terjadi pada pasar yang telah matang, sehingga fluktuasi lingkungan bisnis yang berubah itu bisa semakin diminimalisir, dan perusahaan memiliki informasi pasar dan pengalaman yang cukup, sehingga daya prediksi perusahaan itu tinggi.

Contoh dari tingkatan pertama ini adalah ketika McDonald's yaitu hendak membuka outlet baru di satu wilayah tertentu di Amerika Serikat, maka bagi dia itu adalah sesuatu yang tidak baru lagi. sehingga dia bisa memprediksi apa yang mungkin terjadi di lingkungan bisnis tersebut. Sehingga dapat dikatakan kondisi ini merupakan kondisi tingkatan yang pertama.

Satu hal lagi contoh adalah penambahan fitur dari produk. produk existing tentu saja perusahaan sudah memiliki pengetahuan yang banyak dan pengalaman yang banyak pada produk existing sehingga ketika ingin menambahkan fitur bukanlah hal yang susah untuk memprediksi bagaimana perubahan lingkungan pasar atau lingkungan bisnis itu menanggapi penambahan fitur tersebut Selanjutnya saya akan membahas mengenai tingkatan yang kedua, masih dalam tingkatan ketidakpastian. Di sini memiliki karakteristik bahwa tingkat ketidakpastiannya cukup rendah.

Manajemen memiliki perkiraan masa depan. yang tidak tunggal, kalau tadi di tingkatan pertama bisa dibilang perkiraan masa depan dari lingkungan bisnis itu tunggal, maka kalau pada tingkatan kedua ini, maka perkiraan masa depan itu sifatnya tidak tunggal. Ada beberapa kemungkinan yang... yang mungkin terjadi dalam lingkungan bisnis, tetapi masih relatif jumlahnya terbatas, bisa dua atau lebih. Dan salah satu dari alternatif-alternatif tersebut pasti terjadi.

Alat bantu tradisional biasanya masih tetap dapat digunakan oleh manajemen dalam membantu menganalisa dari perubahan lingkungan bisnis pada tingkatan ini. Namun biasanya manajemen juga akan menambah alat bantu tradisional. analisa-analisa lain seperti teori pohon keputusan, teori permainan atau biasa kita kenal dengan game teori, dan perencanaan skenario. Perubahan hukum, perubahan strategi, dan revitalisasi pesaing merupakan beberapa contoh dari penyebab ketidakpastian pada tingkatan ini. Contoh dari ketidakpastian pada tingkatan ini adalah munculnya isu bahwa Walmart akan mengakuisisi Care for di pasar Eropa Selanjutnya adalah tingkatan ketiga Pada tingkatan ini Tingkat ketidakpastian dari lingkungan bisnis cukup tinggi Manajemen memiliki perkiraan masa depan yang tidak tunggal Bahkan relatif banyak Dan tidak dapat dipastikan bahwa Salah satu dari alternatif-alternatif atau perkiraan masa depan itu Pasti terjadi Jadi bisa jadi Manajemen memiliki beberapa macam kemungkinan perakiran masa depan, tapi belum tentu perakiran-perakiran tersebut terjadi.

Bisa jadi muncul kondisi lain di luar dari perakiran-perakiran yang diidentifikasi oleh manajemen. Contoh dari perkiraan atau tingkatan ketiga ini adalah perkiraan mengenai besar kecilnya permintaan konsumen terhadap produk dan jasa yang perusahaan hasilkan. baik itu yang baru maupun yang lama, terus perubahan preferensi konsumen juga masuk dalam contoh ini, munculnya teknologi baru, ataupun tingkat penerimaan adopsi terhadap inovasi juga merupakan beberapa contoh dari ketidakpastian tahap ketiga atau tingkatan yang ketiga. Selanjutnya adalah tingkatan yang keempat.

Pada tingkatan yang keempat, bisa dikatakan tingkat ketidakpastian lingkungan bisnis. Apa yang terjadi di lingkungan bisnis itu? sangat tinggi. Tingkatan ini menyediakan sedikit peluang perakiraan masa depan bagi manajemen. Atau bisa dikatakan manajemen itu sangat sulit, atau bisa jadi tidak bisa memprediksi.

apa yang terjadi di masa yang akan datang. Masa depan bukan saja benar-benar tidak diketahui, akan tetapi bisa dikatakan tidak dapat diketahui. Unknown and unknowable. Referensi masa lalu dan kasus-kasus yang pernah dialami oleh manajemen Biasanya akhirnya digunakan oleh manajemen sebagai acuan mereka untuk memprediksi keadaan di masa yang akan datang pada tingkatan ini.

Alat bantunya pun sudah berbeda dengan alat bantu tradisional. Analisa dinamika bisnis, simulasi manajemen penerbangan atau manajemen flight simulator adalah beberapa contoh alat analisa yang digunakan oleh manajemen pada tingkatan keempat atau tingkatan ketidakpastian yang keempat. Contoh dari kondisi tingkatan ketidakpastian yang keempat ini adalah pertama kita ketahui bersama dengan hadirnya e-commerce di dalam lingkungan bisnis kita yang akhirnya menggoyahkan beberapa perusahaan yang biasanya tidak berbasis internet menjadi harus berbasis internet.

Atau contoh lagi adalah perusahaan-perusahaan asing yang berupaya untuk masuk ke pasar Rusia pada tahun sekitar 1992 dimana pada saat itu Uni Soviet runtuh. Pemirsa, khususnya mahasiswa universitas terbuka, dari materi yang telah saya sampaikan tadi, dapat kita simpulkan bahwa manajemen strategik memiliki empat komponen, yaitu lingkungan eksternal, lingkungan internal, strategi bisnis, dan tujuan perusahaan. Manajemen melakukan analisa lingkungan sebagai upaya untuk menunjukkan strategi bisnisnya guna mencapai tujuan.

Dengan adanya tingkat ketidakpastian lingkungan, manajemen akan menggunakan alat analisis yang berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan bisnisnya dalam merumuskan strategi perusahaan. Pemirsa, khususnya mahasiswa Universitas Terbuka, dimanapun Anda berada, sampai di sini perjumpaan kita kali ini. Semoga tayangan ini bermanfaat bagi Anda. Selamat belajar dan sukses selalu.