🧘‍♂️

Menggali Stoikisme dan Filosofi Teras

Aug 18, 2024

Catatan Kuliah: Stoikisme dan Filosofi Teras

Konsep Utama

  • Epictetus: "Bahkan Zeus pun tidak bisa mengambil nalar itu."
    • Menunjukkan bahwa nalar merupakan hal yang tidak dapat direnggut oleh kekuatan apapun, termasuk Tuhan.
  • Kesehatan dan Ketidakberdayaan: Kita dapat mengalami pandemi, kecelakaan, atau penjara, tetapi nalar dan pemikiran kita tetap milik kita.

Filosofi Teras

  • Definisi: Filosofi Teras adalah tempat untuk berdiskusi tentang stoikisme dan merupakan ajaran filsafat dari Yunani Kuno yang lahir 300 tahun sebelum Masehi.
  • Pendirian: Didirikan oleh Zeno dan pengikutnya disebut Kaum Stoa.
  • Stoa Poikile: Tempat di Athena di mana ajaran ini dibahas.

Inti Ajaran Stoikisme

  • Hidup Selaras dengan Alam: Tujuan utama stoikisme adalah hidup selaras dengan alam dan manusia.
    • Alam di sini mencakup keseluruhan kehidupan dan cosmos.
    • Alam identik dengan Tuhan dalam konteks ini.
  • Penggunaan Nalar: Nalar adalah alat untuk berkomunikasi dengan alam. Banyak masalah timbul dari tidak menggunakan nalar.

Masalah Manusia dan Nalar

  • Masalah manusia tetap sama dari zaman ke zaman, tidak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
  • Nalar sebagai bagian dari diri manusia yang diberikan oleh Zeus, tidak diberikan kepada makhluk lain seperti binatang.
  • Menjaga nalar adalah aspek spiritual yang penting.

Dikotomi Kendali

  • Segala sesuatu dapat dibagi menjadi dua kategori:
    1. Di bawah kendali kita: opini, pikiran, dan tindakan kita.
    2. Di luar kendali kita: kesehatan, kekayaan, dan reputasi.
  • Penting untuk menerima bahwa banyak hal di luar kendali kita.

Praktik Stoikisme

  • Refleksi Diri: Mengambil jeda untuk berdialog dengan diri sendiri dalam menghadapi emosi dan situasi sulit.
    • Contoh: Ketika merasa marah, luangkan waktu untuk berpikir dan jangan terbawa reaksi emosional.
  • Menghadapi Media Sosial: Dalam menghadapi kritik, penting untuk tidak reaktif dan berpikir terlebih dahulu.

Emosi dan Regulasi

  • Mengatur emosi bukan berarti menahannya, tetapi memahami akar penyebabnya.
  • Seneca mengajarkan bahwa kemarahan tidak pernah dibenarkan. Menghadapi kemarahan dengan pemikiran kritis lebih baik daripada melampiaskan kemarahan.

Keuangan dan Stoikisme

  • Kekayaan: Stoikisme tidak anti kekayaan, tetapi memperingatkan untuk tidak terikat pada kekayaan.
    • Seneca: Menganggap harta sebagai barang pinjaman dari Dewi Fortuna.
  • Keberuntungan: Kebebasan finansial harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar tidak menjadi beban.

Keterhubungan dengan Kehidupan Sehari-hari

  • Stoikisme dapat membantu menemukan "cukup" dalam hidup, dengan mengedepankan kebajikan dan tidak terjebak dalam materialisme.
  • Preferensi dan Indiferensi: Memahami bahwa kekayaan dan kesehatan adalah penting tetapi tidak menjamin kehidupan yang baik.

Kesimpulan

  • Filosofi Teras: Ajaran ini relevan dan memberikan panduan untuk menghadapi tantangan hidup di era modern.
  • Universalitas Pemikiran: Hikmat stoikisme dapat ditemukan dalam berbagai tradisi dan konteks, mengedepankan nilai nalar dan kebajikan.