Transcript for:
Kajian Tasawuf dan Ma'rifat

sayidina Muhammad asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh hamdulillahilladzi hababa ilainal iman walhamdulillahilladzi syarraha lana al islam wasullaha ayqqiana ila maratibil ihsan asyhadu alla ilahaillallah asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh allahumma sholli wasallim wabarik ala ahmad kutubil asmaai was sifat wasolli wasallim wabarik ala muhammad kutubil maujudat waa alihi wa ashabihi ajma amma ba'du allahumma faqqihna fiddin arifin Baik ikhwah sekalian ini request dari Buya khusus taklim ini dua kitab katanya kuat enggak nih bentar-bentar aja berarti ya kita masuk ke kitab yang pertama kitab Alinbah ala thariqillah peringatan warning tentang jalan menuju Allah Subhanahu wa taala yang ditulis oleh Imamus Sunah tapi dituruh bidah al Imam As Syekh Al-Akbar Ibn Arabi saya belum lama ini meneliti sanad sanad hadisnya beliau ternyata beliau ini hafiz hafiz Sahih Bukhari dan beliau membuat punya ikhtisar Sahih Bukhari punya ikhtisar Sahih Muslim ada ikhtisar Tirmidzi dan kita meratkan Sunan Tirmidzi salah satunya dari jalur murid-murid Syekh Yasin Alfadani dan Abu Yasid Muhammad Alawi Maliki jalur beliau ya dan kana minal mazlumin beliau ini salah satu ulama yang terzalimi dengan tuduhan takfir bidah dan lain sebagainya semoga yang menuduhnya Allah ampuni amin dan kita yang ada ini diberi pengertian Allah subhanahu wa taala amin ya rabbal alamin terakhir kita tentang apa hm qbul ayan sekarang itu okeuhin Nabi sallallahu alaihi wasallam waila sadatinal muallifin mursyidin wal auli arifin khusan hadal muallif al syikh al akbar bin arabi alfatihah Ini kaidah yang ke-68 ya alhimmah waqsam alarifin billah afdal terqra semah bismillahirrahmanirrahim imam akbar [Musik] terjemah Imam al-Akbar Arabi berkata "Alaikumfin imah." Hendaknya kalian itu memiliki himmah semangat yang tinggi dan keluar dari lingkaran lingkaran kegalauan ya he ghmah itu lawan dari himmah itu kegelauan yang menyebabkan orang malas gummah ya dan keluar dari kegelapan ini jika engkau menginginkan tentu alimu mencapai mencapai ikatan orang-orang yang mendapatkan hikmah ya betul bismillahirrahmanirrahim di dalam ilmu tasawuf saya ini bukan suf Antum harus tahu sufi enggak begini tampilannya ya tapi kita berguru kepada para sufi kita alhamdulillah mempunyai sanad ijazah silsilah kepada para sufi alhamdu tapi kalau sufi itu kita tidak karena kita dapat ijazah dari guru-guru ijazah kitabnya zikirnya bukan serta-merta kita menyebut diri kita sufi oke sufi itu laqab Ali ya gelar yang sangat tinggi yang sangat mulia mansofa qolbuhu orang yang kalbunya bersih ya dan karena kita enggak pantas disebut sufi kita sekadang sedang belajar memantaskan diri maka kalimatnya in arum tuinu ahla ijadil hikmah jika engkau ingin mendapatkan apa yang para sufi dapatkan pintunya adalah alaikum biil himmah hendakkan tinggi tinggikan semangatmu jangan ngomong gini "Udahlah ngaji-ngaji fikih aja." Itu namanya ghummah ya apa itu dia tuh ya orang enggak ngaji bicara tasawuf itu namanya gummah orang enggak tinggi himmahnya kalau orang tinggi himmahnya enggak begitu nah oleh karenanya himmah ini semangat ya semangat harus tinggi ya kalau enggak kita mulai kapan kita paham tak sufi ya tapi alhamdulillah kita dapat ijazah-ijazah para sufi alhamdulillah lumayan banyaklah ya ee tadi beberapa Buya mengabarkan saya ada yang mempersoalkan tasawuf Arrazi loh Arrazi enggak punya tasawuf saya hanya mengembangkan yang diajarkan guru-guru saya tentang nama roh nama roh ada dalam kitab Sadah Sufiah kalau tarekat yang muktabarah misalnya kalau ente enggak sulit nerima Ibnu Rabbi ibnu Rabi ini tarekat muktabarah juga akbariah kalau agak sulit Imamus Sunah mazhabnya Syafi'i Najumuddin Kubra dia bicara tentang isim roh ismul ghaib nama ghaib itu bukan perkara-perkara baru sudah dimulai beliau dan beliau hidup di awal abad ke-700-an Hijriah ya apalagi apa yang apa yang disebut tasawuf ar-Razi ada tasahim baru dari kan enggak ada ada enggak baru cuma memang kemasannya baru iya sama-sama bicara hikam kita mengemas dengan apa yang Allah berikan dengan kita kita enggak akan mengemas dengan kemasan orang betul enggak kita pakai baju kita jangan pakai baju orang baju orang namanya nyolong ya pakai baju yang Allah berikan kepada kita itu dan bagi saya itu bagian dari rafil himmah ya ada yang pertanyakan masalah saya enggak punya pesantren emang saya enggak punya pesantren bukan lulusan pesantren oh tunggu dulu saya lulusan pesantren Bro kita terbitan pesantren namun ada yang pesantren informal ada yang formal ayo aja orang Betawi orang Padang itu pesantrennya nginep ngekos ngekos baru-baru belakangan ini orang Minang orang Betawi punya pesantren dulu dilanggar ngajinya seperti kiai yang masyhur di Jakarta antum tahu siapa gurunya Azudin MZ kiai Syafi Azami itu enggak pernah nyantri seperti orang Jawa dia cuma ngaji kepada Mas Syekh tiap malam ngaji ke Siano ke Siano orang Padang sama tradisinya begitu juga saya orang Padang orang Minangkabau tradisi kami sama saya dulu kalau habis habis magrib saya minta izin ke orang tua saya ngaji sampai jam malam bedanya saya enggak ngaji kitab fikih matan takrib kayak ente ngaji saya ngajinya matan kitab Alhikam itu aja bedanya ya loh kok langsung ke situ ya suka-suka guruku dong guruku ngajar yang mana ya guru saya buka kitab Hikam sama Ihya dua itu aja kalau siang-siang saya baru ngaji kitab ee Syekh Albakri ya Bakri Syatah Ianatut Thalibin yang yang merupakan pengarangnya guru dari kakeknya antum itu Syekh Parab ya Ibrahim Musa Parabe beliau menyebutkan di salah satu kitabnya tentang ilmu bayan syikhuna Umar Bakri ketika menyebut Sayid Ahmad Zidahlan disebut Syaikhu Masyaikhina ya karena beliau termasuk yang tua ya kalau secara tahun mungkin ada yang persoalkan mungkin lebih tepatnya Ahmad Khatib Al Minangkabawi wallahuam bawab tanya B yural ini tamatan pesantren 7 tahun dawami pesantren juga itu nginp di ngekos apa nginap apa tinggal di rumah tinggal tinggal di rumah orang Padang begitu menyantrinya ya kita enggak nyantri kayak orang Banten kayak orang Jawa bukan berarti ilmu kita beda cuma tradisi kita yang beda ya guru saya mentalkinkan zikir mengajak bermubahasah bermujadalah ya bermuzakarah sama sama persis ya bedanya orang Padang ini karena tidak diajamkan kitab pertamanya Adabut Taklim jadi agak sedikit ee sama guru itu agak kurang ajar dikitlah maksud kurang ajar itu agak berani mendebat ya bagi kita santri hebat itu yang pintar itu yang bisa ngedebat santri beradab bagi kita tapi belakangan kita lihat oh ini ada kekurangannya nih maka sekarang pesantren-pesantren kita anjurkan ngajarin kitab Taklimul Mutaallim ya jadi ee kita enggak akan bermubahasah dengan orang yang meragukan kita ya sudah dia lihat saja hasilnya toh bisa sama-sama baca kitab toh ya kan masalah nyantri enggak nyantri kok banyak temanku nyantri 7 tahun enggak bisa baca kitab nambah lagi ngampus SAG malah tambah jadi masuk ke alam gaib enggak bisa baca kitab tamat pesantren kitabnya hilang ya jadi enggak ada urusan dia tematan pesantren mana ya ngaji-ngaji tasawuf ngomong tasawuf lah guruku ngomong tasawuf maka aku ngomong tasawuf kita kan hanya mengikuti guru kita guru kita ngikutin guru sebelumnya terus sampai kepada Sayidina Rasulullah sallallahu alaihi wasam emang para sahabat ngantri belajar matan takrib belajar ujurmiah enggak ada kitab di zaman itu langsung gurunya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ya waqala radhiallahu taala anhu jadi alaikum birafil himmah jadi ketika ada yang mematahkan kita untuk sesuatu jangan langsung patah hati ya bergerak aja langsung hujan itu kan gampang loh itu ya karena hujan antum enggak datang ke majelis alah hujan doang enggak datang ke majelis ya saya juga kena hujan tadi cuma 2 m jarak kita ke depan enggak bisa baca enggak bisa lihat kacamatanya ketinggalan lagi kan aduh tambah gawat pelan-pelan eh nyampai juga di sini ya tapi insyaallah ya insyaallah nahnu lamal eefias kita enggak berbuat sesuatu untuk cari pencitraan biar orang kagum kita enggak kita enggak perlu itu kita sedang mencari perhatian Allah Subhanahu wa taala jadi kalau ada orang ngomongin kita "Antum jangan emosi." Ya biasa aja apa yang perlu dijawab jawab lepas dari itu enggak usah emosi ya oh guruannya diganggu nih terus apa ente mau pakai cara preman sudah berhenti jangan ngaji di sini ya tareqah kita alilmu azzikru alkhidmah ilmu zikir khidmat itu puncak kenapa kita ngancurin keakuan secara keakuan kita tersinggung nih tapi habiskan keakuan kalau sudah keakuannya habis apa yang mau tersinggung emang akunya sudah tiada yang merasa dirinya ada itu sudah lenyap apa yang akan tersinggung jadi ketika ada orang mengatakan jangan dekat-dekat ke guru nanti terbakar iya karena dalam dirimu masih ada ego jangan terlalu jauh nanti hilang ya iya tapi kalau salamatus sadar sudah beres sama dirinya kita kalau sudah beres sama diri kita ngapain kita enggak berbuat karena ingin disebut orang-orang tarekat kan jadi saya tidak pernah membangun tarekat baru cuma alhamdulillah dengan basic-basic pendidikan ini dan ketemu beberapa masyaikh ya kita mengemas semampu kita yang kita sesuaikan dengan zaman kita dan toh yang enggak bisa baca kitab bisa paham yang kita jelaskan bisa kan enggak semua bisa baca kitab kan hanya beberapa yang mampu kitab ee kita mau membungkus ini ini kan cuma teksnya Arab bahasanya kalau diterjemahin biasa aja kok namun orang itu baru enak sajiannya kalau emang dia sendiri yang meramu gitu kalau jual barang orang ya gimana cepat habis tapi kalau kita jual barang kita kita bagus-bagusin walaupun hasilnya sedikit sedikit sedikit tapi insyaallah itu ori ya bersanad kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ya jadi mesti keluar dari ghümah ini mesti beranjak dari zulmah ini kegelapan ini kegelapan di situ adalah kejahilan makan enggak ada rasanya asin mulu atau pedas mulu atau enggak ada bumbunya betah orang yang tiap hari datang ke rumah makan yang enggak jelas bumbunya dia bayar mahal itu orang cerdas apa bodoh itu kita manjain lidah ini loh kapan antum memanjain lidah rohani kalbu kita kalau salat ini kalau kita takbiran takbir ini kan kalau kita mau nyembelih kita takbirak itulah mati diri mematikan diri sebelum mati orang kalau takbir itu dia sedang menyembelih karakter emosinya karakter hewan ternaknya tamak duniawinya angan-angannya jadi dengan takbir itu angan-angan harusnya diputus karena itu sifat bahimiah sifat binatang ternak suka ngayal aja beda pemikir dan penghayal beda kalau pemikir ini berpikirnya dengan manhaj dengan epistemologi dan metodologi yang jelas ada hasilnya kalau angan-angan tuh enggak nyampur mahalu berhareqah itu ada manhajnya ada tahapannya ada pratalkin ada talkin ada suluk ada pasca suluk ada suluk berikut lagi sedikit ilmiah kitab-kitabnya sudah banyak dan kita mempertanggungjawabkan pengalaman-pengalaman kita di hadapan Allah Subhanahu wa taala bukan di hadapan guru bukan juga ke ustaz-ustaz yang kemudian anti dengan tasawuf kita tidak bertanggung jawab dengan mereka kita tanggung jawabnya kepada Allah Subhanahu maka belajar di sini bukan untuk menjawab perdebatan ente di rumah perdebatan ente di sosial media enggak ngaji di sini mempersiapkan ini karena kata Allah ya innasama wal bashar wal fuada sama bashar pandangan penglihatan fuad kalbu semuanya masah semua bakal ditanya dimintai pertanggungjawaban yang nanya siapa nanti Allah jadi kita bertanggung jawabnya bukan ke MUI bukan ke influencer Ustaz-ustaz viral bukan kita bertanggung jawabnya ke hadapan Allah jadi enggak ada pun mereka tetap tanggung jawab itu sebabnya kita enggak mau zikir kecuali bersanad ya enggak mau ngaji kitab kecuali yang ada ijazah dari masyaikh itu sebenarnya ya ini bagian dari mempertahankan himmah ya raf'ul himmah jadi kalau dipatahin "Oh lu ngaji ngaji tasawuf kalau kayak gitu ee benerin dulu salat lu lah jadi tasawuf itu cara benerin salat jadi kalau ditanya orang begitu dipatenin orang begitu jangan patah arang ya kasih di arang baru iya ya justru gitu Bro gua lagi benerin salat gua katanya biar kenal siapa yang disembah wih gaya benar kan kira-kira begitu ya ada orang enggak ngakuin kita emang kita perlu pengakuan dari dia ente perlu pengakuan dari makhluk enggak kita enggak perlu pengakuan dari mereka ya yang kita perlu pengakuan itu kita diakui nanti oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam gimana Rasulullah mengakui guru kita juga ngakuin dan kenapa saya ngajak antum masih suluk ke Sumatera karena mursyid-mursyid saya masih hidup seandainya Arrazi ini keliru bidah pasti mereka tegur dan antum sudah ketemu guru saya ya guru dari guru saya ketemu juga kan nah coba tanya diam-diam ada kesesatan enggak Rosi gitu tanyalah enggak apa-apa itu karena kita ini tidak antikritik kita sangat terbuka dengan kritik manapun karena kita dididik dari kecil sampai S3 untuk siap dikritik benar enggak Pak bahkan kami membayar untuk dikritik sekolah bayar engak kan bodoh itu kata orang yang enggak ngerti kan kalau himmahnya rendah kan dia bilang "Oh bodoh udah bayar disuruh nulis dikata-katain." I kata-katain kita itu dapat honor itu honornya dari SPP kita tuh ngeri kali itu kalau ente orangnya sangat ee pragmatis kan ngapain orang kampus tuh orang gila pasti gitu ya udah gila-gilaanlah kita itu ya jadi enggak usah khawatir kita bukan sedang mencari perhatian makhluk kita sedang mencari perhatian Allah Subhanahu wa taala allahumma sholli ala sayyidina Muhammad ya fadol fainal arifin [Musik] [Musik] [Musik] Maul maka para orang-orang yang arif billah dalam permasalahan ini terbagi kepada dua kebanyakan puncak dari mereka adalah mutalaatul hikmah mutalaahkan hikmah menilik menilik hikmah menilik atau menilik bahasa lama tuh ya dari bahasa Arab tuh tidak tolak ya dan hikmah itu tidak adalah ia kecuali dalam ilmu hm maka sesungguhnya yang diharapkan oleh orang alim itu adalah makam dari orang alim dari orang adalah makamnya Sayidina Umar ibn Khattab radhiallahu taala radhiallahu anhu makam itu adalah tidaklah aku melihat sesuatu kecuali Allah kecuali aku melihat Allah ketika melihat sesuatu itu maka ini adalah h kebersamaan dalam kebersamaan dalam h terus ya terjem sementara yang sedikit di antara mereka dan yang sedikit inilah yang benar yang disebut dengan almuhatquun mereka mencapai pokok dari keberadaan hikmah-hikmah tersebut kemudian mereka mengaplikasikannya sehingga mereka mendapatkan hikmah secara keseluruhan bagaimana hikmah itu mengalir dalam di alam sebagaimana mengalirnya roh dalam jasad hm ah itulah yang kita sebut kemarin alam yang terbentang jadi guru itu dia jadi ada dua jenis arifin arifin pertama mutalaah menilik kepada ilmu ya menilik kepada ilmu itu menilik hikmah ya hikmah itu hanya pada ilmu sampai kepada kesadaran memandang Allah di saat memandang pergerakan alam peristiwa-peristiwa kejadian-kejadian jangan bayangkan ini terbit matahari itu peristiwa di luar peristiwa kita sendiri itulah peristiwa alam bangun tidur makan apa minum apa mikir apa interaksi dengan pasangan dengan kawan dengan saudara bekerja apa itu itu yang harus dilihat apakah dalam memandang itu kita menyertakan memandang si penggerak sejatinya yaitu Allah Subhanahu wa taala di saat orang luput tidak memandang itu di saat itulah dia gelisah jadi kenapa antum ini gelisah karena tidak memandang si sang penggerak mudabbir al-haqiki pentadbir sejatinya yaitu Allah Subhanahu wa taala nah Sayidina Umar dia memandang apapun bersamaan dengan itu dia memandang ada peran mutlak Allah Subhanahu wa taala padanya ini maiyah di sini bukan maiyah ee dalam bab maiyah iktiqadiyah ini maiah zauqiah bukan maiah memandang alam lalu melihat Allah bersama alam bukan iktiqadi bukan akidah kalau akidah Allah qadim alam hadis tercipta baru wajarkah memikirkan Allah yang qadim bersama dengan yang baru enggak masuk ya kita Allah qadim apa arti qadim tidak berawal tidak berakhir dia tidak benda dia tidak berarah tidak bertempat tidak beruang sedangkan alam hadis ini kita ulang-ulang terus nih makhluk artinya tercipta ini bab kalimat Sayidina Umar "tidaklah aku melihat sesuatu merasakan sesuatu mengalami sesuatu illa waritullaha maahu." Kecuali aku melihat peran Allah bersamanya kalau orang memandang Allah masih kelihatan enggak alam kalau orang memandang Allah masih kelihatan enggak alam enggak paham nyambung belum nyambung juga ini ya udah itu aja dulu lanjut yang keduanya tadi apa ya ah orang-orang yang yang lebih sedikit ini Sayidina Umar sebelum jadi insan kamil setelah dia belajar kepada Rasulullah dan kepada Sayidina Abu Bakar lebih lanjut dia mencapai yang kedua wahumul muhaqiqun ahli hakikat mereka mencapai asla wujudil hikmah ini terjemahan Melayu benar tadi itu ya pokok gitu ya asal kita sebut asal asal wujud hikmah itu siapa ilmu itu sumber dari siapa allah emang bisa langsung lihat Allah hm al-hikmah ini jebakan-jebakan juga nih hikmah ya al hikmah itu tidak ada kecuali wadahnya adalah il wadahnya mesti ilmu ini wadah daripada al al alhikmah turunnya lewat ilmu kebijaksanaan itu enggak pakai ilmu enggak ada oleh karenanya berbeda pandangan antara ulama zahir dengan ulama batin ulama syariat dengan ulama hakikat sama-sama ulama bagi ulama syariat adab dulu baru ilmu kalau bagi ulama makrifat saya debat panjang itu mah hari semalam kita debat enggak bagaimana betul engkau beradab dengan adab yang sebenar adab kalau engkau tidak mengenal siapa yang engkau hadapi saya digituin jadi adab yang sebenar adab yang hakiki kalau kita mengenal kita sedang interaksi dengan siapa tapi kalau antum belajar adab dulu sebelum ilmu beban nunduk-nunduknya itu duduk-dudunduk mujamalah takaluf itu beban maka kita kalau ngelihat ada orang sungkem-sungkem nunduk-nunduk kiai kita kan suuzon haal ini budaya apal ini ya feudalisme ente enggak paham itu santri kenal peran kiainya kepada dirinya mulai dari baca alif bata sampai bisa baca Quran sampai baca kitab yang tidak berbaris sampai cara salat sampai mengenal siapa yang disembah wajar dia mencium tangan gurunya kita kalau enggak paham kita bilang feodal ini lucu kan nah itulah karena kita enggak kenal jadi kira-kira setelah malam ini ilmu dulu apa adab adab dulu apa ilmu ilmu dua-duanya benar kalau menurut ulama zahir adab dulu baru sembari belajar ilmu adabnya dipakai menurut ulama zahir tapi bagi ulama hakikat ulama hakikat ini kan hitam putih bagaimana mungkin engkau beradab dengan adab yang sejati yang hakiki yang tidak berubah tidak dibuat-buat tidak ada paksaan tidak ada sandiwara-sandiwaraan kalau engkau tidak mengenal sedang berhadapan dengan siapa kalau kita sudah kenal sama orangnya walaupun dia jalan kaki itu takzim ini geliran dia pakai mobil bagus takzim ya kan pengalaman aneh masuk ke kantor-kantor ya kita pakai mobil biasa nih uh enggak ditakzimi padahal kita guru direkturnya di situ ya kan itu gergetan juga tuh cuma kan ujian kan aduh ujian tidak merasa diri alim kan ya besok-besok pakai mobil mobil agak bagusan baru mobil teman baru di Oh iya silakan Pak ya baru dia hormat wajar karena mereka memandang zahir ah kita dididik memandang keilmuan seseorang ya maka siapapun yang berilmu walaupun beda paham sama kita kita takzim oke itu manhaj ribat maka yang manhaj pertama tareqah kita pertama alilmu jadi antum wajib takzim dengan siapapun orang alim walaupun beda paham sama ane boleh ya emang kita harus maksa orang sama dengan kita kan enggak boleh walaupun dia bilang Rozi sesat enggak apa-apa yang penting itu jangan terganggu aja kalau dia melihat oh dia berilmu hormati sekadar menghormati susahnya apa emang kita rugi kalau kita ngormatin musuh kita sendiri orang berilmu kita hormati rugi enggak siapa tahu ada kebenaran dalam dirinya ah inilah yang disebut tumma almuhaqikun itu apa mereka mencapai hikmah kaifa tasrifil alam sarayan ruh fil jasad bagian dari alam itu adalah teman dan kawan dan lawan semuanya alam siapa tahu kita mendapatkan al-Haq bukan pada kawan tapi pada teman mungkin malu-malu nyampein maka kita izinin nih ya Datuk Dodo nih bikin tarekat emperan tareqat setaniah kata dia iya itu nyetan-nyetanin orang katanya biar nafsiahnya copot ah gaya bener ente tambah nafsiah kali ya oleh karenanya al Imam Syafi'i mengatakan "Tidaklah aku berdebat dengan seorang ma jadaltu ahadan illa wa atamanna alhaq yajri fi lisani." Kecuali aku berharap ada kebenaran ngalir dari lidah dia padahal itu musuh intelektual dia ya itu barulah disebut ente bukan orang yang nafsiah orang yang ruhiah bisa melihat kebenaran bukan dari casing-nya tapi dari objek barang yang dibawa ya sudah bisa begitu belum sudah belum eh sudahlah falamma aradu lanjut sebentar sebentar sebentar ilmu sumbernya mana tadi kalau ada kebenaran di musuh berarti sumbernya H itu yang disebut tidak laku melihat sesuatu kecuali melihat di dalamnya ada peran Allah fihi kalau sebelumnya maahu jadi melihat Allah itu ada yang maa bersama sesuatu ada yang V ya di dalam sesuatu itu kita melihat Allah mana yang lebih tinggi pegi nah itulah makam Sayidina Ali karamallahu wajha radhiallahu taala anhu sayidina Umar di akhir hayatnya dapat itu juga maka Sayidina Nabi sallallahu alaihi wasallam mengatakan "Setiap umat itu ada muhaddatunnya ada yang diajak dialog secara ghaibiyah oleh Allah wa inna Umar lakana minhum umar bagian dari mereka ya kalau begitu ente perlu musuhan sama orang enggak kita mungkin dimusih orang tapi kita perlu memusuhi orang enggak kita enggak perlu memusihi orang ya lanjut [Musik] maka tatkala mereka ingin untuk mengungkapkan terhadap kemakrifatan mereka mereka mendahulukan kan dalam tutur bahasa mereka ibarat hikmah ala rukyati as ee memandang hikmah memandang hikmah dibanding memandang asal dari hikmah tersebut akan tetapi menggunakan nafas yang menunjukkan bahwa sebenarnya mereka sudah mencapai asal hikmah itu sebelum mereka mencapai hikmah itu he faqu maka mereka berkata mainaan qoblakum tidaklah kami melihat sesuatu kecuali kami melihat Allah sebelum melihat sesuatu itu maka ini adalah makamnya Abu Bakar Assiddiq I yang mana di dalamnya terdapat ketauhidanzil wukuf biharun amwajah makam ini tempat makam ini adalah lautan yang luar biasa ombaknya tatalatom itu ombaknya bercampur bertumpuk-tumpuk itu tatalat Ya yang mana binasalah orang yang berenang di dalamnya h orang yang masuk ke dalamnya tidak akan pernah keluar darinya dan dia tidak akan ingin untuk keluar dari dalam akan tetapi si perenang tadi dia sudah ee tahu tersungkapkan bagi dia asahil tepian pantai sehingga dia memilih untuk tetap berada di dalam di lembaga lembaga ini dalam dua dua negeri dunia dan akhirat rahmatullah Oke baik jadi ee kalau kita buka beberapa syarah kitab Sayidina Abu Bakar Siddiq dulu mengatakan maitu syaan wullaha qoblahu tidaklah ia melihat sesuatu kecuali melihat Allah pera ya ada yang bersama ada yang di dalam ya di dalam nah kalau qobla itu Sayidina Abu Bakar Assiddiq ini yang kemudian kalau di filsafat disebut iias analog apa beda analog dengan logos logis jadi ada logo analog ya a na log ya sebenarnya ini ee ada ya penjelasannya begitu kalau logis dia langsung tapi kalau analog karena dia tidak bisa dilihat langsung dia mesti dikiaskan maka disebut ana lh nah itu kalau di filsafat tapi di dalam tasawuf ada yang lebih keren lagi dari itu sebelum melihat kejadiannya kaidahnya sudah ada di sini dia sudah memakrifatinya sebelum terjadi maka Sayidina Abu Bakar Assiddiq ketika Nabiuna Muhammad sallallahu alaihi wasallam mengalah dari orang kafir tahun ke-6 Hijriah waktu perjanjian Hudaibiyah dan Sayidina Muhammad sallallahu alaihi wasallam mengatakan "Ha Ali mana tulisan Rasulullah hapus aja." Sayidina Ali itu kebeteran enggak berani ngapus akhirnya Nabi bilang "Tunjukin Nabi sendiri menghapus Rasulullahnya." Nabi ngalah ke orang kafir jadi mengalah kepada orang kafir untuk menang itu ajaran baginda Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam kita enggak selalu harus menang ya tapi apa kata Sayidina Umar arrasulun anta ahaqun dinuna emang situ beneran Rasul enggak sih karena logika dia rasul itu harus menang apalagi haun di dunia agama kita benar enggak ah itu yang kemudian ditegur Abu Bakar abu Bakar sudah paham sebelum terjadi ketika terjadi Abu Bakar biasa aja itu Umar ini maka disebut makiah ditegur baru dia paham di saat itu ditegur baru dia paham tapi setelah itu kan Sayidina Umar bertransformasi dia naik terus ya jadi itu disebut maqam Umari maqam siddiqi maqam Utsmani aljami itu pada Sayidina Ali karamallahu waj aljahlu bil amri waqallahuai [Musik] aku heran H ya beliau Imam ee Ibnu Arabi berkata "Aku terheran-heran terhadap orang yang tidak tahu suatu hal yang itu bersumber darinya lalu dia ingin untuk kembali kepada hal tersebut bagaimana dia bisa sampai?" Ya kita ini dari Allah kembali ke Betul sudah kenal Allah belum gimana cara baliknya kalau enggak kenal hm beruru taklid namanya di dalam tasawuf dan dalam akidah taqlid itu makruh maka dalam tasawuf man lam yazuk lam yarif yang tidak ikut berjalan yang tidak ikut berjuang yang tidak ikut bersuluk yang tidak ikut talkkin cuma mengamati dia tidak akan merasakan ya maka kawan-kawan saya peneliti-peneliti kitab-kitab tasawuf saya katakan "Eh Bro ayo cicipi jangan cuma membaca meneliti mengamati jadi jurnal terus ente naik pangkat." Ya Cicipi gimana caranya datangi mereka mereka juga punya university sendiri universitas batin ruhiyah ambil talkin dari mereka rasakan apa zikir yang mereka rasakan yang disebutin di kitab itu e sama kayak tadi kita sudah baca di kitab bahwa kalau orang talkin zikir dia akan merasakan wajilat qulubuhum kalbunya bergetar akan merasakan nur yang berlimpah gimana cara jelasinnya udah kerjain ikut ambil talkin zikir kepada ahlinya nanti rasakan sendiri dan teman-teman sudah merasakan ya cuma kan antum ingin dapat rasa itu kembali ya kan enggak bisa begitu rasa itu bukan guru yang kasih yang mengasihi Allah dan rasa talkin zikir yang pernah dirasakan itu diperoleh dia hanya sekali datang next dia rasa yang baru Jadi jangan sedih bilang hanya sekali datang benar sekali doang karena kalau terasa lagi terasa hambar jadi birahinya roh itu lebih tinggi dari birahinya jasad ini kalau birahi jasad kan begitu-gitu aja maka syahwatnya roh itu sekali dia merasakan nikmat nama Allah dia pengin nama yang lebih lagi dia pengin penyatuan dengan nur nama itu yang lebih dahsyat lagi kalau sama dosisnya dia enggak ada rasa ini yang disebutkan oleh Maulana Jalaluddin Rumi ketika dia merasakan gimana memabukkan makrifatullah itu dan kalau dosis sesama enggak dia mesti tambah dosis terus itulah birahi ruhiyah syahwat ruhiah beda dengan birahi ini ini birahi binatang yang ada di sini makan minum kawin makan minum kawin kalau birahi rohani lain syahwat rohani dia beda dia hanya maunya satu wajjahtu wajhiya lillah hanya mau semakin dekat semakin dekat semakin dekat semakin dekat tapi yang maha dekat mengatakan "Aku lebih dekat daripada aurat nadimu." Bingunglah kalian tuh ajibtu liman jahilal amradzi jaa minhu ilaihi bilul ya aneh sekali ya orang enggak mengenal satu tapi ingin balik ya innalillahi wa inna ilaihi rojiun ingin pulang tapi enggak tahu jalan pulang dan dan imam pengarang kitab ini heran sama orang-orang begitu ya ane mau tanya sama salat itu abadi atau tidak hm tidak salat yang rukuk sujud itu abadi enggak yang abadi apa yang disembah maka jangan bergantung dengan salat bergantunglah dengan yang disembah dalam salat kalau lagi sakit kita salatnya gimana j enggak enggak sempurna maka jangan berpegang dengan rukuk sujud itu karena min alamatiltimad alal amal nuqsonur raja in wujudi zalal goyang dikit enggak bisa tahajud aduh lemas nih enggak tahajud enggak tahajud lemas gimana nanti enggak bertuhan nanti ya orang meninggal masih salat enggak kalaupun dia salat dia bukan salat seperti kita salat di sini maksudnya apa jangan mengandalkan amal-amal kita yang terbatas ini berpeganglah kepada yang maha tak ter batas kita pingsan aja kita sudah enggak salat loh kita safar salatnya sudah berkurang jadi dua empat rakaat jadi dua rakaat betul enggak jadi kalau kita mengandalkan kuantitas ibadah-ibadah yang sangat terbatas itu kita sedang membatasi ruang kita kepada Allah Subhanahu wa taala oleh karenanya wajib mengenal yang disembah dalam salat supaya nanti ketika ente kemudian ada musibah tidak bisa salat rasa bertuhannya enggak bergoyang ketiduran misalnya kan sering ketiduran nih karena sering ngemper kan subuhnya lewat jam .00 baru salat subuh rasa betuhannya berkurang enggak kalau ya ketipu setan itu namanya kita meratapi kesalahan kita tapi jangan kemudian putus harapan kepada Allah Subhanahu wa taala ini taat taat taat nanti ente maksiat kalau taat imannya naik gitu ya rasa harapnya tinggi kalau terjebak maksiat putus asa berarti Tuhan ente lagi taat beda sama Tuhan ente lagi maksiat musyrik itu syirik kfiak enggak boleh beda jadi mau kita taat mau kita diuji dengan kemaksiatan rasa betuhannya enggak boleh hilang nah setan kan begitu dia antum coba habis maksiat kan penyesalannya datang ah dalam keadaan itulah was-was itu datangnya luar biasa orang paling dikhawatirkan di situ dia burung-burung sangka kepada Allah dan putus asa itu yang paling dikhawatirkan jadi ini yang disebut maitullah ma raitu saian illa waritullaha qoblahu wa maahu wa fihi wafi kulli ya naslullah alfa waliah ganti kitab apa cukup oh lanjut lagi arkan Baitul Hikmah waduh baitul Mak'rifah ini sudah mulai mengerikan ini ini sudah masuk ke ilmunya Imam Bu Yazid Bustami ini nah bolehlah dibuka dikit ya [Musik] bismillahirrahmanirrahim arkanu baitil makrifah waq alrifatu baitun lahu aratu ar imam Ibnu Arabi berkata bahwa makrifat itu adalah sebuah rumah yang mana memiliki empat pandasi empat pondasi tersebut adalah yang pertama ismuhul awal taala anani al-akhir alalisahir arbondasi itu adalah yang pertama nama Allah al-awal yang maha awal yang kedua al-akhir yang maha akhir yang ketiga azzahir yang maha zahir yang keempat albatin yang maha batin fal awalu yatadu makrifatu makrifatulaz maka nama Allah alawal di dalam memakrifatinya mengandung makrifat terhadap keazalian dan nama Allah alakhirat abad di dalam memakrifatinya terkandung memakrifati keabadian dan nama Allah azzahir mengenalnya bisa dicapai dari cara almuyayanah walah dan kasyaf walinuil burhan dan nama Allah albatin bisa dicapai makrifatnya dari cara Al-Qur'an bukti-bukti I belum enggak usah diterjemah ya ini ajaran Abu Yazid Al-Bustami yang kemudian diringkas oleh ee pengarang kitab ini almafatu makrifat itu diibaratkan seperti rumah dia punya empat pondasi rukun ya jadi rukun itu artinya pilar empat pilar lah ya kita sebut empat pilar pilar makrifat itu ini sudah ringkasan ringkasan imam abad ke-3 Hijriah yang wafat tahun 261 diulang lagi oleh beliau di kitab ini beliau wafatnya 639 ya alawal jadi pertama itu kalau mengenal Allah pasti makrifatul azaliyah alawal itu makrifatul ee bahkan qidamiah qidamiah wal azaliyah qidamiah wal azaliyah apa perbedaan qidam dan azal apa bedanya qadim azali bedanya apa hm qadim qadim zat azali sifat qadim itu zat sedangkan azali sifat apakah zat lebih dahulu daripada sifat hm berarti sifat baru dong dicipta dong hah gimana tiadalah sifat kecuali ada zat tiadalah zat kecuali ada sifat oleh karenanya qadim dan azali itu hanya cara pandang memandang kepada zatnya disebut qadim memandang kepada sifatnya disebut azali jangan ente bayangkan muncul zat dulu baru muncul sifat itu berarti memandang Tuhan itu berubah-rubah pada dirinya allah dulu zat terus tumbuh darinya tunas zat enggak begitu pahamnya Allah ini hanya tertib aqli ini hanya analog akal karena kita tidak pernah melihat zat itu langsung maka akal dikabarkan oleh yang al-aqlul awal yaitu roh Sayidina Muhammad sallallahu alaihi wasallam beliau lewat lisan Sayyidina Muhammad Rasulullah mengabarkan itu itulah jadi Quran qul huallahu ahad hual awalu akhir wahiru wal batin ya jadi qadim azali itu sama adanya tapi berbeda dari sudut syuhud pandangnya nyambung sudah dan semua para nabi mereka wahdatus syuhudnya fil azaliyah assifatiah semua nabi ini di sini nabi-nabi selain Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam ini nabi-nabi ya 124.000 selain Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam ini maqamat mereka sedangkan ini hanya khusus untuk Sayidina Muhammad sallallah sallallahu alaihi wasallam dan tiadalah sifat itu kecuali berada pada zat nah begitulah pentingnya tiadalah para nabi itu kecuali mereka menunjukkan adanya sang nabi sejati yang akhir zaman bernama Sayidina Muhammad sallallahu alaihi wasallam gimana sudah nyambung sudah nyambung dan tiadalah wali-wali Allah itu ulama-ulama kecuali pewaris para nabi maka ada ulama mewarisi kalbu Nabi Adam ada yang mewarisi kalbu Nabi Nuh ada yang mewarisi kalbu Nabi Ib Ibrahim dan yang paling lengkap itulah Imam akhir zaman itu almahdi dia mewarisi kalbu Sayidina Muhammad sallallahu alaihi wasallam nah yang mewarisi kalbu-qolbu para nabi ini mereka disebut para kutub ya akhtab ya sedangkan mewarisi kalbu Nabi itu adalah alghaus almutlaq atau disebut khatmul auliya sebagaimana Nabi Muhammad adalah khatmul anbiya maka almahdi khatmul auliya tapi uniknya umat Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam khatamnya ada dua ada khatmul auliya dari kalangan umat Sayidina Muhammad Almahdi ada khatmul Auliya dari kalangan anbiya yaitu Sayidina Isa alaihialatu wasalam inilah uniknya akhir zaman kita ini jadi penutup para wali di kita ini dua satu dari umat Sayidina Muhammad satu dari ah pertanyaannya baik para nabi ataupun para wali mereka bersumber nurnya dari itu dalam hemat kami ni fi makrifati Muhammadiyah umat nabi ini ada dua ada umat ba'diyah ada umat qabliah ada umat akhirin ada umatin ada umat terdahulunya ada umat akhirnya maka yang terdahulu itu juga umatnya yang belakangan yang dulu sama-sama umatnya nyambung jadi para nabi itu umat Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam juga oleh karenanya ketika ini pembuktiannya dari hadis sahih Bukhari Muslim Daud Tirmidzi hadis sahih semua itu ketika nanti di hari kiamat di Padang Mahsyar semua umat mencari syafaat mereka datang ke Nabi Adam apa kata Nabi Adam carilah Nuh datang ke Nuh kata Nuh "Carilah Ibrahim." Kata Ibrahim "Carilah Musa." Kata Musa "Carilah Aisya kata Nabi Isa carilah Muhammad sallallahu alaihi wasallam." Semua nabi pun minta syafaat kepada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam sebagaimana umat Nabi Muhammad hari ini minta syafaat ke beliau maka mereka umat anbiya sedangkan zaman ini umat aulia jadi umat nabi dua ada umat al-Anbiya ada umat al auliya walaupun kita ini enggak pantas jadi kekasih Allah tapi semoga Allah yang memantaskannya kalau kita mah enggak pantas orang-orang kayak gini muka-mukanya enggak jelas enggak ada yang pantas kita ini ente kalau tahu aib teman tuh enggak mau temenan lagi loh tapi Allah tahu aib kita dan Allah tidak pernah berhenti ngasih rezeki kepada kita ya itulah guru guru itu kadang-kadang dibukakan sedikit oleh Allah hati muridnya sedikit saja tabiat buruk muridnya tapi kemudian dia tutup karena Allah bermanifest bertajali melalui si guru itu maka dia yagfir waastur dia tutupin aib muridnya karena dia juga tahu aku juga banyak aib ya kira-kira seperti itu ya ini baru mengenal isim al-awal aduh ini sudah habis waktunya nih ya jadi makrifat al-qidamiyah mengenal zat itu otoritas Sayidina Muhammad sallallahu alaihi wasallam berarti kalau di kalangan pewarisnya yang boleh bicara makrifat zat siapa hanya Almahdi jadi sampai hari ini makrifat yang kita bicarakan hanya makrifat zat makrifat sifat kalaupun ulama membagi asma husun ini ada isim zat itu pun isim zatnya sifat rahman rahim itu kan disebut isim zat allah isim zat tapi itu bukan isim zat di asmaul husna isim zat di sifat Allah bukan isim zat pada zatnya Allah itu lain lagi itu rahasia Allah yang disebutkan di hadis Tirmidzi mimma bihi ala nafsik yang Engkau sembunyikan ya Allah di dalam dirimu jadi Allah sendiri menyembunyikan kerahasiaannya karena Dialah sang maha rahasia makanya ee di belakang ada albatin kita loncat dulu ke albatin ya albatin artinya apa apa arti albatin allah tuh maha batin batin itu yang tidak dapat ditangkap secara zahir dia tersembunyi maka albatin boleh artikan yang maha tersembunyi tapi pada saat yang sama dia menyebut dirinya yang maha zahir apa yang zahir tergantung maqamat kita pada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam baik zatnya sifatnya asmanya af'alnya zahir semua batin semua di Nabi Muhammad sama zahir batin dari Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam sama hanya dia kemudian switch off switch on jika memandang secara zahir maka zatullahnya batin jika memandang dengan zat rohnya dia merasakan Allah itu zahir ah ini dikatakan oleh e al Imam ee Azzanji ya Muhammad Faqih Azzanji apa kata beliau kapankah Allah yang maha zahir itu disebut batin pada zauk seorang hamba kalau Allah kan selalu begitu apabila engkau dengan zahirmu memandang kepada Allah dengan namanya yang bukan azzahir maka dia menjadi batin paham enggak belum paham alam gaib itu gaib enggak coba kalau ente gaibkan pandang ini ente pindah ke alam gaib jadi masih gaib enggak dia oke biar gampang sekarang Makkah gaib enggak di kita karena kita lagi bukan di Makkah bagi orang di Makkah di sono zahir di sini gaib ini baru pindah pindah tempat ini apalagi pindah alam batin yang dari mata ini pindah ke mata akal coba saya kasih angka 4 * 3 berapa mana tulisannya mana barangnya kelihatan enggak itu batin binisbah berdasarkan pandangan zahir angka itu sudah batin tapi bagi orang yang sedang menghitung angka itu zahir enggak bagi dia oke coba bayangkan orang yang ente suka yang ente cinta yang ente rindu sudah tuh bagiannya gelap loh aneh itu batin semua tuh gaib tapi bagi ente jelas semua ya toh emang Zizah ingat siapa nael ingat apa allahumma shalli ala Muhammad dawami enggak dapat enggak enggak apa-apa ih bohong itu dia perbohong sama dirinya sendiri ya kan coba bayangkan orang yang cantik nah terbayang aneh lihat soalnya ente enggak lihat kan siapa yang cantik menurut dia aneh tahu kenapa an tahu aneh pernah nama dia allahumma shallli ala Muhammad bukan kasyaf itu bukan bukan kasyaf apa rasanya patah hati hah kita suka dia enggak suka aduh apa rasanya kecewa sakit waduh patus asa gitu ya itu kan cuma kata-kata hanya ente yang merasakan yang paham kalau enggak itu gaib itu sudah ya kalau Bu Yumi kan enggak pendapat hati ya hanya baca taasir allahumma shalloli ala Muhammad oke jadi albatin itu sesuatu yang Allah sembunyikan pada dirinya kapan seseorang diizinkan mengaksesnya jika mereka meninggalkan zahirnya maka mereka akan menyaksikan yang batin itu jadi zahir yang zahir itu jadi batin kapan satu dari Allah itu zahir ketika mereka memandang nama-nama fi'il-fiil perbuatan Allah yang zahir itu allah lagi ngapain sekarang hm lagi ngapain kalau hari ini siang ini malam ini hm iya mendudukkan kita di suatu majelis dan dengar aneh aneh lagi ngoceh sendiri ya itu fiil Allah hari ini tuh zahir enggak zahir tapi lihat enggak yang berzat bersifat itu kan enggak jangankan zat dan sifat Allah zat dan sifat makhluk pun masih batin bagi kita betul kan apalagi Allah Subhanahu wa taala ya ini baru penjelasan umumnya ya baru segitu yang boleh dibuka ya maka yang maha zahir zahir dengan zuhur tajli zuhurnya Allah berzur zuhur itu menyatakan dirinya ya jadi Allah nyata atau tidak nyata nyata bagi Nabi Muhammad nyata sampai zatnya kalau bagi kita minimal nyata perbuatan Allah bagi yang sudah talkin sudah nyata nama Allah di kalbunya yang sudah talkin benar yang sudah suluk karena itu sudah ngerasain nama Allah bergetar di kalbu betul enggak itu sudah merasakan nyatanya nama Allah masih nanya aja apa sih yang nyata dari Allah itu dia Bro makanya kenali kemakrifatan sehingga kita mensyukuri apa yang didapat nyebut nama Nabi Muhammad mahal kiamat ah kerinduan enggak itu kezahiran dari nur Allah Subhanahu wa taala pada nur Sayidina Muhammad sallallahu alaihi wasallam sesederhana itu ya apa apa jombloanya maaf apakah sama tajali zat Allah dan tajali ahadiahnya apakah ahadiah itu bisa ahad sebagai zat apa sifat apakah sebagai hafal penama nah kejar lagi penyany waduh gawat pertanyaan ini murid Buya Aldo ini oke pertanyaan lanjutan dari kajian iya masih ingat mungkin enggak hadir waktu kajiannya Aljili ya karena memang di rumah sana jadi Allah ketika berzahir dengan zahirnya itu dengan dua metodologi dia pertama namanya zuhur yang kedua namanya tajali ini versi Imam Jili ya saya jawab pakai Ajali aja tajalli ini wilayahnya zat kalau versi Imam Aljilih maka sifatnya adalah transenden tanzih apa arti tanzih maha suci dari semua persepsi maka dialah yang disebut ahad inilah yang Tuhan kita sama semua jadi kalau Tuhan yang ini sama semua tapi giliran yang zuhur Allah yang menyatakan dirinya lewat personifikasi dirinya itu yang berlainan nah misalnya nih kalau ke jomblo Allah mengenalkan dirinya sebagai apa ya arhamar rahimin irhamna irhamnanya jomblo sayangi aku ya Allah itu beda dengan irhamnyaanya Buya Yunal yang sudah laku beda sama-sama irhamna tapi zuhur allah menyatakan kasih sayangnya kepada orang yang masih sendiri dengan yang sudah berdua lain maka pada zuhur ini ini jawaban Imam Imam aljili sesuai hadis-hadis sahih dan ini membantah sebagian orang yang mengaku ahlusunah padahal mereka sudah nyimpang di ahlusunah karena akibat kaidah tanzih di dipakaihi secara umum akhirnya bab zuhur hilang akhir berapa ayat berupa hadis mereka takwil dan terjebak kepada taktil menafikan sifat Allah dan menolak riwayat-riwayat nabi mengatakan "Roaitu rbi fi surati amrad." Aku jumpa Allah dalam rupa pemuda yang masih belum punya kumis kalau orang Indonesia kan kalau punya kumis biasa aja tapi kalau orang Arab orang-orang ee bangsa Arya itu kalau laki-lakinya enggak berkumis lebih cantik dari perempuan maka dalam fikih ada ittifaq tidak boleh berduaan dengan lawan jenis dan tidak boleh berduaan dengan sy amrad bagi laki-laki enggak boleh nanti ente jadi senang ma dikira dia lawan jenis karena kelihatan ada jamaliahnya di situlah kenapa di pesantren-pesantren di asrama-asrama di barak-barak sama semua nih mau di pesantren Islam mau di asrama gereja mau apaagi barak-barak militer terjadi homoseksual karena orang mandi bersama ya tidur dempet-dempetan nah itu bahaya itu itu bukan masalah agamanya itu masalah mereka keliru dalam me-manage bab yang sedikit itu ya jadi ketika ada dulu orang ee menerjemahkan buku ee kasus-kasus di gereja saya bilang di pesantren juga ada kok ngapain kamu sebar-sebarin itu ya oh pendeta-pendeta ee suka homoseksual lah kiai juga ada yang begitu kok Gus Gus karena kejadian seperti ini dalam kitab fikih itu dilarang ya jadi kalau mau nyanterin anak perhatiin ininya asramanya jangan cari asrama bersih jangan cari asrama mewah cari asrama yang kira-kira aktivitas mereka berdua-duaan sesama jenis itu enggak ada wc-nya jangan yang luas agak sempit dikit boleh bahaya itu kalau sudah begitu ya jangan cari pesantren yang mewah kalau mau sayang mana apa itu zuhur maka di bab zuhur itu lawan tanzih apa ini pada sifat dan asma ya af'al lawan tanzih apa di situ ada nanti nah tapi ini pun enggak masuklah dia sudah masuk ke bab yang lain namanya tamsil nabi bersabda hadisnya hasan aku jumpa Allah dalam rupa pemuda yang tampan gimana itu tajali atau zuhur zuhur bukan salat zuhur ya oke nyambung apakah Allah kemudian menyerupai laki-laki enggak itu cahaya cahaya nama sifat jamaliah Allah maka saya coret ini ya itu cahaya namanya cahaya sifat Jamalnya dengan nurnya itu kemudian masuk kepada rupa cahayanya bukan zatnya bukan sifatnya contoh ini teleponan video call dengan orang kita bisa melihat muka orang di situ apakah wajah dia pindah ke situ enggak tapi apa yang pindah ada sinyal yang menangkap lewat cahaya gelombang masuk ke nyambung ah kira-kira seperti itu apakah ketika seorang nabi mengatakan "Aku melihat Tuhan dalam rupa pemuda Tuhan masuk ke dalam wajah pemuda tuhan berubah jadi pemuda kan?" "Tidak nyambung ya tamsil ya tamsil itu artinya apa permi permisalan bahkan kata ee Aljili di situ ada tasbih yang tasbih itu siluet nurnya bukan dianya tangkapan dari orang yang memandang bukan dia yang dipandang itu allahnya tidak berubah sifatnya tidak berubah namanya tidak berubah tapi tangkapan dari orang yang menangkapnya berupa seperti itu sedangkan dianya enggak berubah nyambung enggak ya pernah ee kalau kita ganti kacamata hitam terus en lihat ente muka ente hitam emang muka ente hitam yang masalah di saya pakai loops pembesar hidungnya gede-gede semua apakah hidung itu gede enggak ininya yang masalah nah maka Nabi sallallahu alaihi wasallam mengatakan "Roaitu rabbi." Nah bahkan di riwayat lain disebutkan "Aku melihat Allah ya memegang dada apa punggungku lalu terasa dinginnya sampai ke dadaku." Kalau di hadis di Quran yadullah faqidihim tangan Allah di atas tangan mereka itu bab zuhur maka ini tidak bertentangan dengan ayat laisa kamislihi saai surah Syura kita pakai ini aja ya syura ayat 11 enggak enggak bertentangan asyura berbicara tentang zat maka dia hanya lewat tajal tajalli manifes dan sifatnya tanzih sedangkan yang tadi nah hadis Muslim coba cek nanti di hari kiamat nanti Allah yati ilaihim datang kepada sekelompok orang bisurahillati la yfunaha dengan surah ah itu kan tasbih dengan rupa yang mereka tidak kenal lalu kemudian Tuhan mengatakan ana rbukum aku Tuhan kalian kata mereka la arifuka kami tidak kenal engkau engkau bukan Tuhan kami karena kezahiran yang mereka kenal bukan itu ah kata Ibnu Arabi apa kata Ibnu Arabi di futuhat ya adapun al-arifun sakitun mereka diam saja mereka tidak menolak itu dan tidak mengiyakan itu ya jadi kalau di bab zuhur ada tasybih ada tamsil bahkan ya iya ketika yang mengajarkan tadi cahayanya untuk masuk ke dalam tapi kan yang melihat diberikan pandangan saya tapi sumber cahayanya kan enggak masuk hanya cahayanya dia bisa melihat itu adalah ee pancaran dia melihat dengan pandangan cahaya yang diberikan oleh Iya karena asbab cahaya itu juga matahari cahayanya sinarnya masuk ke rumah kita apakah mataharinya masuk paham Tapi dia bisa melihat karena cahaya tapi mata ini juga ada cahaya loh kelelawar burung hantu malam hari dia bisa menangkap gelombang karena di mata ini juga ada cahaya yang diserap ya cahaya energi dia sendiri yang bisa menangkap mungkin ini akan berbeda dengan orang-orang biologi ya ya kalau versi Ibnu Sina nih ya Ibnu Sina Ghazali itu alirannya sama tuh bab ini bahwa ada masanya tidak ada cahaya tidak ada sinar mata pasti bisa lihat itu matanya ayam bisa ngelihat setan malaikat turun kalau ayam bisa lihat malaikat turun kalau guguk bisa melihat ya ente punya mata selebar ini enggak tahu malaikat turun enggak tahu setan datang allahumma sholli ala Muhammad jawab dong tapi kalbu kita tahu ya saat Allah menatap dan tidak menatap eh gaya benar ah ini perhatiin lagi lanjutan inilah kegagalan sebagian ulama membaca Al-halaj dan Syekh Siti Jenar ini bab zuhur berikutnya hulul ittihad di sini diperkenankan bicara itu karena dia bab zuhur allah menyatakan dirinya lewat personifikasi makhluk hululti hulul terimajinasikan dalam pandangan orang yang menatapnya ada kesatuan dua zat zat hamba dan zat Tuhan ini secara bab akidah kan enggak boleh maka bab zuhur ini ini bukan masuk wilayah akidah ini babnya bab zauk sedangkan tajali di bab akidah paham jangan disamaatakan bab zauk ente baca dengan bab za akidah ini bukan nama travel kita maka yang terjadi pada Sayidina Abu Yazid al-Bustami ketika dia berzikir dia enggak melihat dirinya lagi yang dia lihat Allah berzahir lewat dirinya dan meminjam bukan meminjam memakai lisannya subhani subhani walaupun ee Al-Ghazali mencoba mentakwil bahwa itu kekeliruan riwayat enggak asli itu maha suci aku allah berzahir tapi ini babnya bab zuhur bab zauqiah tidak layak dihukumi dengan hukum akidah harus dibawa ke ahli zauk nanti ditanya sama dia "Apa yang kamu rasakan apa dasar kamu mengatakan ini?" Itu yang terjadi pada Syekh Abdul Qadir Jilani syekh Abdul Qadir Jilani didatangkan kepada dia orang yang dilaporkan buka ajaran baru ngaku ketemu Tuhan dibawa ke Syekh Abdul Qadir Jailani apa kata beliau entar biar aku tanya-tanya dulu habis tanya-tanya dilepas kata Syekh Abdul Qadir "Lepasin aja kata orang oh dia nyembara sesat." Enggak disebutkanlah oleh beliau metodologi cara orang itu lihat sebenarnya dia tidak melihat Tuhan dia hanya melihat zuhurnya Tuhan paham karena kurang memadainya kacamata rohani dia dikira dia melihat Tuhan padahal belum udah biarin aja tuh orang kurang gitu kira-kira gitu kecuali dia berbicara bab akidah syekh Abdul Qadirani bilang "Beresin itulah yang terjadi perdebatan-perdebatan itu." Ya ah saya enggak pro Hulul ittihad lah ya saya cuma ingin menjelaskan keilmuannya ya hulul ittihad ini lebih kepada zauqiah kalau ittihad apa kesatuan kesatuan ya hamba bersatu dengan Tuhan kalau hulul Tuhan bersatu dengan hamba kan begitu teorinya enggak begitu itu hanya pada pandangannya bukan pada zatnya hanya pandangannya yang bersatu tuhannya mah mana mungkin zat yang qadim bersatu dengan yang hadis itu enggak berakal orang ngomong begitu mungkin enggak zat yang qadim yang maha ada nyatu dengan yang tiada orang yang bilang maha ada nyatu main tiada akalnya ada enggak paham kita ini tiada di sisi Allah terus ente bilang ente nyatu sama Tuhan itu kalau bab akidah nyambung connect ya enggak berat kan pecah juga sih kepala jadi yang bersatu yang menyerupai yang bermisal itu hanya syuhud pandangan bukan zatnya bukan sifatnya bukan namanya bukan perbuatannya laisa kamlihi maha suci Allah dari semua gambaran-gambaran permisalan penyatuan-penyatuan hamba bahkan mohon maaf termasuk wusul ya usul itu bukan istilah akidah ushul itu istilah zauqiah mana mungkin hamba yang hadis yang dicipta yang baru sampai kepada zat yang qadim tidak mungkin maka al-wasilin al-arifin babnya bab zuhur bukan tajali sudah nyambung ente kalau bisa paham ini sudah luar biasa ini sudah enggak perlu ngaji sudah jadi wali wali setan mana ada orang enggak perlu ngaji lagi ah semua orang ya harus tetap ngaji kita ini sampai mati juga harus ngaji karena pertanyaan malaikat pertanyaan kajian man rabbuka ngaji enggak tuh siapa Tuhanmu itu pertanyaan ilmu bukan beberapa salat kamu enggak ada pertanyaan begitu itu sudah ada yang hisab sendiri itu sudah di ada yang menghisab malaikat yang menghisab sebelum Munkar dan Nakir ada yang nanya sebelum itu namanya enggak disebutkan di beberapa riwayat ya jadi ada yang wul ada yang usul enggak di sini hh ada yang usul enggak dia tidak ada yang menyerupainya terus ente wusul ke mana dia maha transenden maha suci tidak dapat dicapai la tudrikuhul absar wahua yudrikul absar tiada pandangan yang dapat mencapainya pandangannya enggak bisa gimana kita mau nyampai ya nah begitu ulama kita meletakkan ilmu itu fi maudihi pada tempatnya pakem-pakemnya jelas maka mulai sejak hari ini ente bakalnya masih nyebut orang sufi itu takhayul nah khurafat ee halu kan enggak ini bukan bab halu syekh Abdul Qadir Jilani juga ngaku dia jumpa Tuhan ada orang ngaku jumpa Tuhan dan Syekh Abdul Qadir Jilani tahu mana yang jumpa yang benar mana jumpa yang tidak benar kalau melihat Allah mungkin enggak hm mungkin mungkin ini pakai bab ini loh ya muktazilah itu kenapa menolak jumpa dengan Allah karena terlalu berlebihan dalam bab tanzih tidak menerima konsep zuhur kok ahlusunah ada yang sekarang Bu ya mendaifkan hadis-hadis tadi ya kawan-kawan kita Aswaja itu nauzubillah ya kalau di om ee apa di Yordan itu ada Syekh ahli hadis cuma akidahnya bukan akidah ahli hadis Syekh Hasan bin Ali Sagaf yang bagus sekali nulis tentang kritik Albani tapi dalam bab ini dia nolak ini khalal ya jadi ya itulah masalahnya antum kalau mau cari orang alim bukan bukan sekedar muka Arab ya ngomong masyaallah tabarakallah alaihi wasallam bukan itu cari orang bersanad cari orang yang punya syikh mursyid yang membimbing dia walaupun hidungnya mancungnya ke belakang ke samping kiri kanan bukan mancung ke depan ya enggak apa-apalah ya yang penting bersanad bukan orang tua atau muda atau syekh mursyid orang bersanad sudah selesai alisnad minaddin bersanad bagian dari agama maka paham kita pun bersanad bukan hanya talkin zikirnya bukan hanya baca Qurannya bukan hanya mazhabnya rasa ini pun ada sanadnya zauk ini pun bersanad ya ini zaku mana zaukmu allahumma shallli ala sayyidina Muhammad seteng 10 Bu ya ya kitabnya belum ganti nih kalau kembali ini belum dapat nama al-akhir dan azzahir nih al-akhir ganti nih kalau alakhir tadi apa makrifatul abad oh jomblo sejati mau nanya berarti itu yang benar-benar tahu rahasia zat Allah cuma Nabi Muhammad dan Almadir ente benar ente benar ya maka salah satu nama dari Almahdi itu sirrul asrar itu nama Almahdi itu itu nama Rasulullah sallallahu alaihi wasallam sirnya sir rahasianya rahasia tapi yang rahasianya rahasia juga zahiruz zuhur dia juga menyatakan dan paling nyata allah itu paling nyata tapi pada saat yang sama dia paling tersembunyi ya Nabi Muhammad almahdi itu paling mengenal Allah tapi dia merasa paling tidak mengenal Allah karena yang mengenal Allah hanya Allah itu sendiri itulah yang dikalamkan Sayidina Ali araftu rabbi itu kalamnya Nabi Muhammad yang diesirkan di kalbunya aku mengenal Allah allah sendiri yang mengenal dirinya aku mengenal dia dengan dirinya sendiri karena bab tajali tadi tajali tanzih tiada yang menyerupainya tiada yang menyamainya laisa kamislihi apalagi tiada kaif tiada cara keadaan baginya gimana mau menangkapnya enggak bisa ditangkap maka yang tahu dia siapa dia aja jadi biar kita kenal dia itu gimana habiskan tahumu bukan ganti dengan tempe bukan habiskan pengetahuanmu fanakkan pengetahuanmu habiskan rasa dirimu tahu barulah Allah kasih pengetahuan jadi kalau ditanya orang alim itu siapa orang yang menghabiskan pengetahuannya sejauh mana dia menghabiskan pengetahuannya sedalam itulah dia diberi pengetahuan dan itu kata Imam Sya'rani hanya baginda Rasulullah sahu alaihi wasallam dan almahdi maka kalau antum kalau kita diizinkan nanti jumpa Sayidina Al Mahdi khalifatullah itu dia akan merasa orang paling banyak maksiat se alam semesta dia akan merasa orang paling jauh dari Allah taala dia akan merasa orang paling jahil kepada Allah Subhanahu wa taala di situ ketipu kalau Almasihud Dajjal siapa dia merasa paling kenal Allah Taala dia paling kenal Allah Taala ya kecuali dia lagi babnya bab wala fakhar kan Nabi Muhammad pernah berkata "Jadi ketika sahabat-sahabat ini Nabi kan tawadu terus tawadu terus sehingga sahabat ini kemudian enggak ada yang enggak paham apa kata beliau ana sayidu walida adam whar rajanya manusia nanti di akhirat aku berarti di dunia juga beliau negeri yang sebenarnya negeri akhirat ini negeri negeri transit jika di sana rajanya dia apalagi di sini wala fakhar bukan sombong bro gitu ya ada masa itu namanya tahaddus bin nikmah menceritakan nikmat dari Allah Subhanahu wa taala oleh karenanya ada yang keliru misalnya menyebut Nabi Muhammad itu Allah yang berzahir ah ini kalimatnya keliru jangan begitu vulgar sekali ente nabi Muhammad itu di dalam kitab ataupun di dalam kitabnya para aulia diqalbunya para ulama arifin attammu mazahir lillah tempat Allah menzahirkan nurnya sesempurna-purnanya makhluk yang Allah kemudian jadikan wadah untuk berzur bermazahir itulah Sayidina Muhammad sallallahu alaihi wasallam bukan berarti Nabi Muhammad tuh zahirnya Allah bukan begitu nabi Muhammad Allah dong ya nabi Muhammad itu bin Abdullah dan beliau mengatakan "Ana Muhammad Rasulullah wa Abdullah." Aku Muhammad hamba Allah rasul ya beliau nyebut dirinya Abdullah ente nyebut dia Allah gimana itu makrifat apa yang ente ajarkan itu ya wafi siirri ana dalam sirku adalah aku wuh dia lupa dia ada adab di situ tanzih ini atau zuhur ya bab zauk atau bab akidah nah dalam bab akidah kehambaan dimunculkan dari diri kita dan dia Tuhan yang mutlak kalau dalam bab zuhur ya suka-suka zauk yang Allah berikan kepada kita jadi kalau kalau sudah paham begini jangan lagi heran dengan wali-wali Allah terdahulu sekarang ataupun nanti yang mereka mungkin agak sedikit ember tentang Tuhan tentang hubungan rahasia dengan dengan Allah menurut ente nih orang kayak Halaj Senar itu masih ada enggak atau sudah habis lah masih ada orang sehebat Ibnu Arabi masih ada enggak sekarang loh masih ada mungkin lebih hebat lagi masih ada kenapa semakin akhir zaman ilmu ketahuan semakin banyak semakin ramai semakin tercurah kita kan ee mohon maaf saya enggak tahu logika apa sih yang ada di orang Islam hari ini orang Islam hari ini itu kalau bicara ulama terlurukannya hebat gitu kalau kita sekarang enggak kita ini enggak hebat enggak begitu itu yang jiwa kerdil itu yang disebut gummah himmahnya kecil sehingga enggak berani mendebat ulama terdahulu kita mendebat ulama bukan mendebat nabi begitu enggak selevel Bukhari Muslim itu mendebat hadis gurunya tapi Imam Bukhari tidak pernah mendebat Nabi Muhammad dia hanya mendebat hadis mengkritisi hadis bukan mengkritisi Nabi Muhammad hadis itu berita berita boleh dikritisi jadilah sahih Al itu hasil mengkritisi hadis maka dia mencapai kemajuannya kenapa fikih kita enggak maju-maju bayangkan ini buku ditulis 100 tahun yang lalu kita pakai di zaman ini kan enggak relevan harus dikembangkan buku fikih yang ada hari ini itu ya semoga nanti ada di riibat ada tim-tim ahli ya Bay Yunal Dawami ini nanti jagoan fikih kan ini buat fikih kontemporer fikih keindonesiaan fikih keusantaraan termasuk tasawuf-tasawuf yang sesuai dengan dengan ke negeri kita jangan orang Maroko nulis maqasid syariah ente bawa ke sini ya nusantarain dulu dong ya syahadatin dulu gitu maksudnya kan beda yang mereka omongin di sono sini beda ininya merokok melarang orang kurban kita enggak kan waktu pandemi orang ke mana-mana pa cokelik kita biasa-biasa aja ya fikih santainya harus ada nah fikih-fikih yang masuk ke kita masih fikih-fikih padang pasir ya masih fikih-fikih yang apa yang belum progresif lah sehingga antum nih kalau belajar kitab fikih tuh mukanya langsung tegang terus ngelihat orang tuh salah semua ya salah nih ini salahnya ini nih ya enggak belum arif belum arif coba berarti ini bagian ikhtitam dari saya ini jamnya enggak jalan-jalan nih syekh Sulaiman Arrasuli Hasyim Asy'ari dua Hadratus Syekh ini satu Hadratus Syekh di Sumatera Hadratus Syekh di Jawa mereka sama-sama belajar kepada Syekh Ahmar Khatib Alimkawi Mahfud termasik syekh Ahmad Khattil Abnangqabawi beliau ini berguru kepada Bakris dan melarang orang untuk ngumpul-ngumpul makan-makan di rumah orang yang meninggal selama 3 hari 7 hari tapi dua Syekh ini larang enggak kenapa mereka enggak larang apa mereka khianat ke gurunya enggak mereka ketika masuk ke sini mereka punya kaidah al-adah muhakamah bahwa adat itu punya hukum sendiri dan dia bisa jadikan hukum selama dia tidak bertentangan dengan syariat dan mereka sedang bernegosiasi dengan kejadian-kejadian peristiwa-peristiwa dan adat hasilnya itu lain dengan ayah Buya Hamka ayah Buya Hamka ini kawan semua ini ayah Buya Hamka syekh Haji Rasul nama itunya apa Bu ya K haji Abdul Karim ya ini beliau mendapatkan gurunya Syekh Ahmad Khatib Minangkabau melarang dari kitab kakek gurunya Bakri Syatah ketika dia menjelaskan di kampung ya plek sehingga orang ngiraha padahal itulah mazhab Syafi'i orang Makkah dan itu bukan Wahabi orang kan ngira Hamka ini Wahabi enggak itulah Syafi'i almaq almaq Syafi'inya Hijaz nah Syafi'i aljawi ah ini bedanya aljawi jawani Almalawi jadinya gak ada masalah kan hadratus Syekh Hasyim Asy'ari melarang orang bikin maulid padahal gurunya maulidan karena orang maulidan dulu di tanah Jawa saweran i kan beda enggak syekh Ahmad Khatib Minangkabau membidahkan rabitahnya orang-orang tarekat Naqsyabandiah syekh Ahmad Khatib bilang "Aku juga Naqsyabandi aku juga khalwati aku juga Qadiri Satari." Tapi dia enggak ngajarin Rabitah syekh Sulaiman Rasuli berguru kepada Syekh Muhammad Arsyad al eh bukan Albanjari alminangkabawi bin Abdurrahman dan jadi mursyid tarikan Naqsbandi apakah dikhianat kepada gurunya Syekh Ahmar Khatib gak mereka mengalami peristiwa yang berbeda lalu menyikapinya berbeda maka perbedaan pandangan dengan perbedaan zaman itu tidak disebut ikhtilaf kejadiannya sama orangnya sama mereka beda itu baru kita sebut ikh ikhtilaf ya ya semoga semakin bijak apa yang kita alami dan Allah Taala bukakan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi kita semua amin ya rabbal alaminah wana waliikina muslimin muslimat mukminah Muhammad wa fattah iftah lana wa gorfirlana waubina bihaqqi nabikal mustofa nuril anwar waaslullaha yaabbana asuqqa habikal mustofa muhammad wasamana anta maqsud Amalaikum warahmatullahi wabarakatuh ngebul ngbul Bu ya shu alan nab