Transcript for:
Kisah Badang dan Putri Tumasik

Angin sepoi-sepoi menerpa pohon kelapa di sepanjang pinggiran pantai dan membuat semua daunnya melambai. Di dekat pantai tersebut, tinggallah seorang pemuda berbadan kurus. Dia adalah... Nah, aku sudah mempersiapkan semuanya. Saatnya untuk berpetualang.

Badang mempunyai badan yang kurus dan kaki yang tidak seimbang. Kondisi ini membuat dia selalu berpikir. Lalu terpincang-pincang ketika berjalan. Aha, kupu-kupu, apakah kamu mau menemaniku hari ini? Tenang saja, kakiku ini tidak akan menjadi penghalang.

Setelah perjalanan panjang, pedang pun sampai di daerah bernama Tumasik. Daerah itu kini dikenal sebagai Singapura. Wow, tempat ini sungguh menarik.

Udara pantainya sejuk. Aku ingin tinggal sebentar di daerah ini. Hmm, aku harus secepatnya mendirikan rumah.

Orang-orang di sini baik. Mereka membiarkanku tinggal. Hooray, akhirnya selesai juga.

Rumahku istanaku. Setelahnya, ia berjalan-jalan di dekat pantai dan bersantai di sana. Haaah, angin laut memang segar.

Rasanya lelah di tubuhku langsung hilang. Eh? Ada kapal besar datang.

Siapa ya? Perlahan-lahan kapal tersebut menepi dan berlabuh. Sesaat kemudian turunlah seorang laki-laki.

Wah, badannya besar sekali. Wih, sepertinya dia orang India. Apakah dia pemilik kapal itu? Hohoho, pulau ini kelihatannya menarik untuk dijelajahi.

Tidak sia-sia aku belayar selama ini. Ah, aku sudah berkeliling sepanjang pantai. Banyak sekali batu-batu besar. Hmm, batu besar ini bisa aku manfaatkan untuk menguasai pulau.

Aku punya ide bagus. Orang- India tadi pun melanjutkan kegiatannya. Tak lama kemudian, dia melihat seorang nelayan dilepas pantai.

Hehehe, tampaknya orang-orang di sini bertubuh kecil. Aku bisa memanfaatkan mereka. Permisi tuan, bagaimana kondisi ikan-ikan di sini? Apakah hasil tangkapanmu banyak?

Syukurlah, ikan-ikan hari ini banyak tuan Sungguh menarik, sungguh pulau yang kaya ya Oh iya tuan, siapakah pemimpin di sini? Aku jauh-jauh dari India, ingin menemui pemimpin dari negeri ini Negeri ini dipimpin oleh Putri Tumasik tuan Beliau tinggal di istana India itu, Tuan? Benar sekali. Negeri Tumasik dipimpin oleh seorang wanita. Dia dikenal sebagai Putri Tumasik.

Orang India itu pun segera menuju istana untuk menemui Putri Tumasik. Oh, pemimpin negeri ini ternyata seorang wanita. Sungguh menarik. Ini akan menguntungkan buatku. Selamat pagi, Tuan Putri Tumasik.

Perkenalkanlah, aku adalah Sanjiv, utusan dari negeri India. Selamat datang, aku ucapkan kepada Anda, Tuan Sanjiv. Apa tujuan Anda datang kemari? Aku datang ke sini bersama kapalku. Di dalam kapalku, ada sepuluh kotak peti berisikan emas.

Akanku berikan kepadamu. Namun... Aku mempunyai syarat sebelum semua hartaku itu kuserahkan padamu. Sepuluh peti emas dan Anda ingin memberikannya kepada saya? Benar sekali, Tuan Putri.

Itu hanya tanda persahabatan dari Raja Negeri kami. Baik sekali, Rajamu. Lalu, apakah syarat yang kamu ajukan tadi? Syaratnya cukup mudah. Kita akan adu kekuatan.

Jika Tuan Putri menang, maka emas... akan menjadi milikmu dan rakyatmu. Padu kekuatan?

Maksud Tuhan? Aku melihat di pinggir pantai ada batu yang cukup besar. Kerahkan orang terkuatmu untuk mengangkat batu tersebut. Akanku beri waktu seminggu untuk melakukannya. Tapi bagaimana jika tidak ada yang berhasil?

Maka negeri Tumasi ini akan menjadi milikku dan rajaku. Hahaha. Apakah Tuan Putri takut?

Bukankah Anda memiliki banyak prajurit yang kuat? Hampir semua negeri yang saya datangi berhasil menyelesaikan tantangan ini dengan cepat. Benarkah?

Jangan cemas, Tuan Putri. Tantangan ini hanyalah simbol saja. Anda pasti bisa menang. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan emas dan menjadi negara sahabat India yang agung. Hahaha Keesokan harinya Prajurit utusan Putri Tumasik mengumpulkan semua orang dan memberikan pengumuman Bagi siapa saja yang berhasil memindahkan batu tersebut Dia akan mendapatkan jatah emas dari orang India dan penghargaan dari Putri Tumasik.

Ah, itu sih tidak mungkin. Batu di pantai sungguh besar dan berat. Orang terkuat di negeri ini pun pasti tidak ada yang mampu mengangkatnya. Iya, sepertinya negeri itu masih akan jatuh ke tangan orang India tersebut.

Kabar tentang taruhan itu menyebar dengan cepat. Sudah lewat tiga hari, namun tidak ada seorang pun yang mendaftarkan diri dalam sayembara tersebut. Bagaimana ini? Ini sudah menjelang batas waktu, namun tak ada dari kita yang merasa cukup kuat untuk mengangkat batu itu.

Tuan Putri, mungkin tidak ada salahnya Tuan Putri berjalan-jalan dulu. Siapa tahu kita menemukan jalan keluar untuk masalah ini. Di saat berjalan-jalan di tepi pantai dan ingin melihat batu, Putri Tumasik bertemu dengan Badang. Permisi Tuan Putri, apakah aku boleh mengikuti sayembara tersebut sekalipun aku bukan orang Tumasik?

Walaupun begitu, hamba merasa terusik oleh tingkah orang India tersebut. Hamba hanya ingin membalas jasa untuk negeri ini karena telah mengizinkan hamba untuk tinggal. Tentu saja boleh. Aku hargai niatmu. Siapakah namamu pemuda?

Terima kasih sebelumnya. Perkenalkan, nama hamba adalah Badang. Hamba hanyalah pengembara. Baiklah, Badang.

Besok kita akan bertemu dengan orang India tersebut. Kau akan mewakili rakyat Tumasik. Terima kasih sekali lagi. Esok paginya, Putri Tumasik datang ke tepi pantai bersama Badang.

Hahaha, ini kayaknya jukan sebagai penerima. Penantangku, sepertinya kamu sudah siap untuk menyerahkan negerimu padaku. Lihatlah dia, tubuhnya begitu kurus. Apakah kamu telah memberinya makan yang cukup, Tuan Putri?

Kamu yakin akan melakukan ini, Badang? Saya yakin, Putri. Semoga saya bisa membantu.

Nyalimu besar juga, anak muda. Tapi, apakah kau akan baik-baik saja? Jangan khawatir, Tuhan.

Paling tidak izinkanlah hamba untuk mencobanya. Baiklah, silakan saja. Aku tidak bertanggung jawab jika ada tulangmu yang patah saat mengangkat batu tersebut.

Perlahan-lahan, pedang memposisikan kedua kakinya dengan mantap. Badannya membungkuk dan hap, batu itu berhasil diangkat. Bagaimana, Tuan?

Batu ini ternyata tidak begitu berat. Hal ini tentu saja membuat orang India tersebut tak percaya. Mustahil.

Ini sungguh mustahil. Ternyata ringan sekali. Sebaiknya batu ini aku pindahkan karena mengganggu orang di sekitar sini.

Tapi, Badang pun melemparkan batu itu ke arah selatan. Wush, batu itu terlempar ke ujung selatan pulau Tumasik Orang India itu akhirnya pulang ke negerinya dengan penuh rasa malu Setelah dia menyerahkan seluruh peti emas sesuai janjinya Terima kasih Badang, kau telah menyelamatkan negeri ini dari penjajahan Sesuai janjiku, emas itu sepenuhnya milikmu Terima kasih Tuan Putri, kemerdekaan adalah hak suami Semua bangsa, sudah sepatutnya hamba menolong negeri ini dari penjajahan. Terkait emas, mohon maaf, sepertinya hamba harus menolaknya.

Bagikanlah emas itu untuk orang-orang Tumasik. Hamba hanyalah seorang pengembara. Hamba justru akan terbebani membawa emas sebanyak itu.

Astaga Badang, kau ini sungguh mulia. Aku tidak tahu harus berterima kasih dengan cara apa. Jika kau membutuhkan bantuan dari negeri ini, katakanlah kapan saja. Begitulah, Tumasik telah aman dari penjajahan. Sementara itu, di tempat jatuhnya batu yang dilempar Badang, batu telah pecah dan menjadi kepingan-kepingan yang indah.

Batu-batu itu terhampar berjajar dengan rapi. Karena itulah, tempat jatuhnya batu itu kini disebut sebagai batu ampar, yang berarti batu yang terhampar. Pesan dari cerita ini, janganlah cepat menyerah sebelum mencoba melakukannya. Pemenang adalah mereka yang mau berjuang hingga akhir. Sedangkan orang yang kalah adalah mereka yang sudah menyerah sebelum mencoba.

Halo teman-teman dan kakak-kakak semua! Pengen bisa bikin komik, game, dan animasi seperti Riri? Ikuti pelatihannya di GameLab aja!

Kunjungi website kami di www.gamelab.id slash kelas kreator Dijamin gampang, siapa aja bisa!