Perang Dingin: Konflik politik, ideologi, dan militer antara Amerika Serikat (blok barat) dan Uni Soviet (blok timur) setelah Perang Dunia II hingga 1991.
Pengaruh terhadap Politik Indonesia
Dukungan Internasional untuk Kemerdekaan
Blok Timur, terutama Uni Soviet, mendukung kemerdekaan Indonesia dari Belanda, berkontribusi pada pengakuan kemerdekaan pada 1949.
Konflik Ideologis
PKI berusaha memperluas pengaruh, menimbulkan kekhawatiran sekutu Barat, memicu peristiwa G30S/PKI 1965.
Ekonomi Indonesia condong ke kolonialisme dan imperialisme.
Perubahan politik 1965 akibat gerakan G30S/PKI.
Dampak positif dari krisis minyak dunia.
Krisis moneter 1997 setelah Orde Baru berakhir.
Gerakan Non-Blok
Non-aligned movement untuk menjaga perdamaian, senjata, PBB, ekonomi dunia baru, dan kerja sama pembangunan.
Keterlibatan dalam Konflik Perang Dingin
Blok Barat
Dipimpin AS, terdiri dari negara kapitalis dan demokrasi liberal: AS, Inggris, Prancis, dll.
Blok Timur
Dipimpin Uni Soviet, terdiri dari negara komunis dan sosialis: Uni Soviet, Polandia, dll.
Sekutu di Asia: Kuba, Vietnam, Korea Utara, dll.
Situasi Awal Kemerdekaan Indonesia
Ketidakstabilan Politik
Pembentukan alat kelengkapan negara.
PNI dibentuk, menimbulkan kritik.
Sistem pemerintahan berubah dari presidensial ke parlementer.
Pembentukan RIS.
Kekacauan internal dan perpecahan ideologis.
Agresi militer Belanda.
Ekonomi
Inflasi tinggi, blokade ekonomi Belanda.
Keterbatasan infrastruktur.
Pemberontakan PKI.
Indonesia dari Awal Kemerdekaan hingga Demokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
Karakteristik
Presiden sebagai kepala negara, PM sebagai kepala pemerintahan.
Posisi parlemen legislatif kuat.
Pemilu bebas, adil, teratur.
Alasan Ketidakberlanjutan
Ketidakstabilan politik, konflik antar partai.
Sering pergantian kabinet.
Korupsi dan ketidakadilan ekonomi.
Pembentukan Partai Politik
Maklumat No. X mengizinkan pembentukan partai politik.
Pembentukan PNI dan perkembangan partai politik.
Tujuan Demokrasi Awal Kemerdekaan
Melibatkan rakyat dalam keputusan.
Menciptakan keadilan sosial.
Mendidik masyarakat tentang hak dan kewajiban.
Ekonomi Liberal Tidak Stabil
Infrastruktur rusak, utang luar negeri, politik tidak stabil.
Sistem Demokrasi Terpimpin
Latar Belakang
Kegagalan Konstituante.
Dekrit Presiden 1959.
Ketidakstabilan politik.
Upaya Menekan Inflasi
Kebijakan sanering, pembekuan simpanan, dan Deklarasi Ekonomi.
Kekacauan Politik Masa Peralihan
Pemberontakan PRRI dan Permesta.
Krisis ekonomi dan inflasi.
Gerakan G30S/PKI.
Perubahan Pemilu dari Masa ke Masa
Pemilu Pertama 1955
Sistem proporsional dengan daftar tertutup.
Orde Baru 1971-1998
Penyederhanaan partai, pemilu terkontrol.
Reformasi 1999-sekarang
Pemilihan langsung, sistem proporsional terbuka.
Dampak Signifikan Nasakom
Menguatnya posisi Soekarno, ketidakstabilan pemerintahan, kekuatan PKI.
Faktor Penyebab Disintegrasi
Ketidakseimbangan pusat-daerah, geografi, demografi, kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Penyebab Pemberontakan DI/TII
Ketidakpuasan, penolakan pemerintahan demokratis, keinginan negara Islam.