Webinar tentang Perjanjian Pengikatan Jual Beli

May 6, 2025

Catatan Webinar: Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJP)

Pembukaan

  • Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
  • Tema: Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJP)
  • Menghadirkan Ibu Dr. Ana Silviana, S.H., M.Hum sebagai narasumber.
  • Susunan acara:
    • Pembukaan
    • Menyanyikan lagu Indonesia Raya
    • Penyampaian materi
    • Diskusi tanya jawab
    • Penutup

Penyampaian Materi

  • Moderator: Ibu Esa Lianasari, S.H.
  • PPJP berkaitan dengan:
    1. Kedudukan hukum dalam sistem hukum pertanahan.
    2. Analisis kasus dan problematika dalam praktik.
    3. Strategi penyusunan PPJP yang kuat secara hukum.

Definisi dan Fungsi PPJP

  • PPJP adalah perjanjian pendahuluan untuk mengikatkan diri dalam transaksi jual beli tanah.
  • Unsur-unsur PPJP:
    • Subjek hukum (penjual dan pembeli harus cakap hukum).
    • Kesepakatan antara pihak-pihak.
    • Objek perjanjian yang jelas (tanah dan bangunan).
    • Harga transaksi dan cara pembayaran.
    • Janji untuk melaksanakan jual beli di hadapan PPAT.

Kedudukan Hukum PPJP

  • Mengacu pada Pasal 1320 KUH Perdata.
  • PPJP tidak langsung mengalihkan hak atas tanah, perlu AJB yang dibuat oleh PPAT untuk peralihan hak.
  • PPJP sering menjadi sumber konflik hukum, seperti wanprestasi dan ketidaksesuaian status tanah.

Payung Hukum PPJP

  • Berdasarkan KUH Perdata dan berbagai peraturan perundang-undangan terkait pertanahan.
  • PP 18/2021 mengatur pencatatan PPJP di kantor pertanahan untuk kepastian hukum dan perlindungan hak.

Implikasi Hukum PPJP

  • PPJP memiliki kekuatan hukum jika memenuhi syarat berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata.
  • Jika terjadi sengketa, PPJB dapat dijadikan alat bukti di pengadilan.
  • Pentingnya kuasa menjual dicantumkan dalam PPJP.

Permasalahan dalam Praktik

  • PPJB bisa bermasalah jika tidak memenuhi syarat formal atau substansi.
  • Kasus yang sering muncul:
    • Penjual bukan pemilik sah.
    • Tanah dalam sengketa.
    • Akta tidak dibuat di hadapan notaris.
  • Sebaiknya PPJB dibuat di hadapan notaris agar memiliki kekuatan hukum lebih kuat.

Diskusi Tanya Jawab

  • Pertanyaan dari peserta terkait PPJB, termasuk pentingnya akta otentik dan masalah pembatalan.
  • Penjelasan mengenai prosedur jika pihak penjual tidak hadir pada saat pembuatan AJB.

Penutup

  • Kesimpulan bahwa PPJB sebaiknya dibuat dengan akta notariil untuk perlindungan hukum.
  • Terima kasih kepada semua peserta dan narasumber.
  • Rencana webinar berikutnya pada tanggal 4 Mei 2025.

Catatan Tambahan:

  • Pentingnya memahami PPJP dalam konteks hukum agraria dan perlindungan konsumen.
  • Peran notaris dan PPAT sangat krusial dalam pembuatan PPJB dan AJB.