Sebelum kita memulai pembelajaran sejarah Indonesia pada pagi hari ini, marilah kita berdoa terlebih dahulu agar ilmu yang kita pelajari pada hari ini bisa bermanfaat untuk sekarang dan untuk masa depan kalian semuanya. Berdoa mulai. Berdoa selesai.
Pada pertemuan kali ini saya akan membahas tentang politik etis. Politik etis atau disebut juga dengan politik balas budi. Apa sih latar belakang diterapkan politik etis, terus kemudian program-program apa yang ada ketika politik etis itu diterapkan di Indonesia akan saya bahas pada pertemuan kali ini. Oke, bisa dimulai.
akan saya jelaskan slide berikutnya apa itu pengertian politik etis yang dimaksud dengan politik etis itu disebut juga dengan politik balas budi jadi setelah Indonesia diperas tenaganya, kemudian sumber daya alamnya terus kemudian tanahnya dieksploitasi untuk semua kepentingan kolonial akhirnya kemudian banyak Kaum termasuk liberal dan humanis itu kemudian yang memperjuangkan bangsa Indonesia agar dilakukan balas budi atau yang disebut dengan politik etis. Jadi politik etis itu juga dikenal dengan sebutan politik balas budi. Yang dimaksud dengan politik etis atau balas budi adalah suatu gagasan yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi. Yang dimaksud peribumi di sini adalah rakyat Indonesia Balas budi dipandang sebagai hal yang harus ditunaikan Karena setelah sekian lama Belanda memperoleh keuntungan dari tanah India-Belanda Sedangkan rakyat peribumi boleh dikatakan menderita sengsara Salah satunya adalah akibat adanya tanam paksa Jadi memang Sebelum tanam paksa itu ada kebijakan yang rafles yaitu sewa tanah. Kemudian setelah sewa tanah diterapkannya sistem tanam paksa, kerja rodi.
Terus kemudian setelah tanam paksa itu diterapkannya sistem politik pintu terbuka atau yang dikenal dengan sistem ekonomi liberal. Semua kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Belanda di Indonesia itu hanya menyengsarakan rakyat. Semua dilakukan untuk kepentingan. Belanda, atas kebijakan-kebijakan Belanda yang diterapkan di Indonesia itu kemudian kaum humanis yang simpatis terhadap bangsa Indonesia itu menuntut adanya balas budi latar belakang dilakukannya sistem politik etis atau politik balas budi itu yang pertama adalah adanya kritik kaum humanis terhadap kebijakan politik pintu terbuka jadi kebijakan politik pintu terbuka itu memang sangat menyengsarakan rakyat karena apa? karena pembukaan pabrik-pabrik, kemudian pembukaan perkebunan-perkebunan kemudian area pertambangan yang baru itu membutuhkan banyak tenaga kerja dan tenaga kerja itu diperoleh dari rakyat Indonesia jadi rakyat Indonesia yang tanahnya disewa mereka tidak bisa menanam padi akhirnya kemudian mereka terpaksa menjadi kuli atau buruh Ikut siapa?
Ikut pemerintah swasta yang mendirikan perusahaan-perusahaan atau pabrik di wilayah Indonesia. Kemudian akhirnya golongan humanis yang menganggap bahwa Belanda itu terlalu kejam terhadap bangsa Indonesia akhirnya kemudian menuntut adanya politik balas budi atau politik etis. Coba ini dilihat di amati fotonya, ini adalah Konrad Theodore van de Venter. Ini adalah Salah satu tokoh yang menuntut agar Belanda itu memberikan balas jasa atas keuntungan yang diperoleh selama ini Terus kemudian yang kedua adalah munculnya artikel ANR Sports artinya utang kehormatan Artikel ANR Sports yang berjudul utang kehormatan itu ditulis oleh Konrad Theodoro van de Venter Jadi ini adalah tokoh yang merumuskan atau yang mengusulkan trias van de Venter.
Jadi isi dari politik etis itu biasanya dikenal masyarakat sebagai trias van de Venter. Jadi Van de Venter itu menulis artikel ANR School itu kemudian diterbitkan di majalah The Kids pada tahun 1899. Artikel itu isinya apa? ANR School ini artikel itu menyebutkan bahwa kemakmuran yang telah diperoleh oleh rakyat Belanda itu berasal dari negara jajahannya, yaitu Indo. di mana negara jajahannya itu hidupnya sangat miskin dan terbelakang jadi demi kehormatan masa Belanda utang Belanda itu harus dibayar dalam program-program Rias Van de Venter atau politik balas Budi terus kemudian latar belakang yang ketiga adalah penderitaan rakyat atas berbagai kebijakan yang diterapkan oleh kolonial Belanda jadi Kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh kolonial Belanda sebelum dilakukannya politik etis itu memang sangat memberatkan rakyat. Tidak hanya secara fisik, tapi juga secara fisikis.
Banyak dari mereka yang meninggal ketika dipekerjakan secara paksa dan secara rodi atau kerja rodi. Jadi mereka dipaksa untuk membangun jembatan, membangun rel kereta api, dan fasilitas-fasilitas hospital lainnya. yang diperlukan untuk kelancaran proses distribusi sumber daya alam yang diperoleh dari daerah-daerah perdalaman wilayah Indonesia. Pelaksanaan politik etis atau politik balas budi.
Jadi pelaksanaan politik etis yang diajukan oleh Trias Van Defender itu ada tiga bidang. Yang pertama adalah migrasi atau perpindahan, terus kemudian yang kedua adalah irigasi atau pengairan, dan yang ketiga adalah edukasi atau pendidikan disini akan saya bahas yang pertama yaitu migrasi migrasi disini diartikan sebagai perpindahan penduduk terutama dari daerah yang padat ke daerah yang masih jarang penduduknya jadi perpindahan penduduk ini itu kebanyakan berasal dari wilayah atau berasal dari Pulau Jawa terus kemudian dipindahkan ke daerah yang masih jarang penduduknya kebanyakan dari mereka itu dipindahkan ke wilayah Sumatera kenapa Sumatera dipilih sebagai daerah tujuan migrasi? karena di Sumatera pada saat itu banyak didirikan perkebunan-perkebunan dan pabrik milik swasta asing akhirnya penduduk peribumi yang tidak mempunyai pekerjaan di Jawa itu kemudian dikirim ke wilayah Sumatera untuk dijadikan kuli dan buruh tani atau buruh perkebunan coba bisa diamati ya anak-anak ini adalah potret kehidupan pada saat itu jadi kebanyakan dari mereka itu memang sengsara atau menderita kebanyakan dari mereka diterjunkan di daerah-daerah perkebunan Dari mereka juga itu ada yang digunakan sebagai tenaga untuk membangun rel kereta api. Jadi memang diperas tenaganya, kemudian diperas sumber daya alamnya, kemudian diperas segala sesuatu atau kekayaan yang ada di Indonesia itu semuanya digunakan untuk kepentingan Belanda. Ketika pelaksanaan program migrasi ini itu banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Coba. Ini dibaca dan dipahami anak-anak Migrasi ke daerah luar Jawa ditujukan ke daerah-daerah perkebunan milik Belanda Atau swasta asing Adanya permintaan yang besar akan tenaga kerja di daerah-daerah perkebunan Seperti perkebunan di Sumatera Utara Khususnya di Delhi, Suriname, dan lainnya Mereka dijadikan sebagai kulik kontrak Jadi selain dikirim ke wilayah Indonesia sendiri Kebanyakan dari mereka itu juga dikirim ke Suriname, yang Suriname pada saat itu menjadi salah satu daerah jajaran milik Belanda. Kebanyakan dari mereka itu menjadi kuli kontrak, yaitu kuli yang dikontrak dalam suatu waktu. Akan tetapi, pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada mereka itu seringkali sangat berat, dirasa sangat berat. Akhirnya banyak kuli-kuli itu yang melarikan diri.
Ketika mereka melarikan diri seperti yang saya jelaskan kemarin ya mereka akan mendapat sanksi Sanksinya apa? Sanksinya bisa berupa cambuan Yang gambar kemarin sudah saya jelaskan dicambuk di depan teman-teman kerjanya Tujuannya untuk apa? Tujuannya agar mereka jerah dan pekerja yang masih taat aturan itu tidak melanggar aturan Kemudian program politik etis yang kedua adalah irigasi.
Irigasi disini diartikan sebagai upaya perbaikan sarana pengairan untuk keperluan pertanian. Jadi bisa dilihat ya, ini adalah potret-potret sarana pengairan yang dibangun pada masa Belanda. Jadi memang bangunannya itu adalah bangunan yang khas.
Biasanya terdiri dari banyak pintu-pintu air. Sebenarnya, pelaksanaan irigasi ini adalah ditujukan untuk atau dialirkan untuk perkebunan-perkebunan rakyat atau real pertanian rakyat akan tetapi dalam pelaksanaannya itu hanya dialirkan ke perkebunan-perkebunan milik swasta asing jadi dari sini ekonomi rakyat atau kesejahteraan rakyat pada saat itu tidak bisa meningkat malah justru mereka sangat menderita Penyimpangan apa yang terjadi di pelaksanaan politik etis bidang irigasi ini? Jadi, irigasi dilaksanakan hanya untuk memberikan air di sawah-sawah yang disewa oleh pengusaha-pengusaha Belanda. Jadi, tanah-tanah rakyat yang sebenarnya harus dialiri oleh program irigasi ini akhirnya tidak dialiri sehingga kesejahteraan mereka juga tidak bisa meningkat.
Akan tetap. Tetapi pembangunan-pembangunan infrastruktur seperti bendungan-bendungan ini sangat bermanfaat ketika pasca pelaksanaan politik etis. Karena apa? Karena bendungan-bendungan yang dibangun oleh Belanda ini sebagai pengatur agar suatu daerah tidak terjadi banjir.
Jadi itu sisi positif. Tetapi ketika pelaksanaan politik etis itu banyak dilakukan hanya untuk kepentingan Belanda. Jadi pengairan itu hanya dialirkan ke sawah-sawah. yang disewa oleh pengusaha-pengusaha Belanda program politik etis yang ketiga adalah bidang edukasi bidang edukasi disini bertujuan untuk memberikan pendidikan untuk penduduk pribumi jadi penduduk-penduduk pribumi itu diberikan pengajaran di sekolah kelas 1 dan di sekolah kelas 2 akan tetapi di sekolah kelas 1 dan sekolah kelas 2 itu ada diskriminasi Untuk kelas 1 itu digunakan atau diberikan kelas bagi anak-anak pejabat atau pegawai negeri.
Akan tetapi di sekolah kelas 2 itu hanya digunakan oleh orang-orang dari rakyat selatan atau penduduk beribumi biasa yang orang tuanya tidak mempunyai jabatan. Jadi bisa dilihat ini adalah potret-potret pendidikan pada saat itu. Terus kemudian, Diskriminasi itu juga bertujuan hanya untuk kepentingan Belanda, sehingga dalam pelaksanaan politik etis di bidang edukasi ini juga terjadi penyimpangan.
Jadi pendidikan hanya diperuntukkan kepada anak-anak pegawai negeri dan orang-orang yang mampu. Terjadi diskriminasi pendidikan untuk kelas 1, anak-anak pegawai negeri, dan orang-orang yang berhata. Sedangkan di sekolah kelas 2 itu diperuntukkan kepada anak-anak pribumi dan pada umumnya Jadi memang antara sekolah kelas 1 dan kelas 2 itu ada perbedaan keahlian yang diberikan Jadi untuk anak-anak pribumi itu hanya diberi pengajaran tentang baca, tulis, dan hitung dasar saja Tujuannya untuk apa?
Tujuannya adalah agar mereka mudah untuk dibekerjakan di perkebunan-perkebunan milik Belanda jadi memang diskriminasi pendidikan untuk anak-anak pribumi itu hanya diberi keterampilan seperti baca, tulis, dan berhitung dasar itu tujuannya adalah untuk dipekerjakan sebagai tenaga kerja dengan upah yang murah jadi mereka itu memang disetting untuk menjadi kulit sedangkan anak-anak yang berasal dari orang tua yang bekerja sebagai pegawai negeri dan orang-orang yang berharta itu mereka diberi pendidikan sampai ke perguruan tinggi yang pada saat itu perguruan tinggi ada Stofia yang sekarang menjadi Universitas Indonesia terus kemudian ada Nias yang sekarang menjadi Universitas Airangga Surabaya jadi memang yang Di bidang pendidikan itu yang berasal dari anak-anak pejabat beribumi itu nanti yang akan melakukan perubahan ketika terjadi. pergerakan nasional, yaitu tokoh-tokohnya lahir dari golongan terpelajar yang memang mengunyam pendidikan sampai ke universitas. Dari pelaksanaan politik etis itu termasuk edukasi, migrasi, dan irigasi dapat diperoleh kesimpulan bahwa kebijakan-kebijakan yang diajukan oleh Van de Venter semuanya itu bertujuan baik. Akan tetapi, Dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh para pegawai Belanda Penyimpangan-penyimpangan sudah saya jelaskan tadi ya Kemudian kesimpulan yang kedua adalah Pelaksanaan politik etis berdampak negatif dan positif Jadi hampir semua program dan tujuan awal dari politik etis itu banyak yang tidak terlaksana Dan banyak mendapat hambatan Kemudian yang ketiga adalah satu program yang berdampak positif dengan sifat jangka panjang bagi bangsa Indonesia adalah bidang pendidikan.
Jadi di bidang pendidikan ini nanti yang akan mendatangkan golongan terpelajar dan terdidik yang di kemudian hari akan membuat pemerintahan Belanda menjadi terancam dengan kemunculan organisasi Budi Utomo, Syarikat Islam, dan berdirinya Vokstrad. Jadi memang organisasi-organisasi yang muncul pada sekitar awal abad ke-20 ini memang dampak dari pendidikan yang diperlakukan ketika politik etis. Jadi dampak positifnya adalah lahirnya golongan-golongan terpelajar yang nanti akan membawa Indonesia ke kemerdekaan atau proklamasi.
Demikianlah tadi anak-anak materi yang bisa saya sampaikan pada pertemuan kali ini yaitu tentang politik etnis atau politik balas budi. Jadi politik balas budi masih ingat ya terdiri dari tiga yang pertama adalah irigasi, kemudian edukasi, terus kemudian migrasi. Jadi semoga... Pelajaran pada hari ini bisa bermanfaat untuk kalian semuanya, dan jika ada pertanyaan silakan ditanyakan ke akun sosmed saya, atau bisa juga melalui nomor WA saya.
Terima kasih atas perhatiannya, saya akhiri. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.