Transcript for:
Proses Produksi Mie Instan Secara Detail

Halo Sobat, kembali lagi di Popscience Channel. Berbagi informasi tentang sains dan teknologi, kali ini kita akan berbagi tentang proses produksi mie instan. Mie yang kenyal dan gurih ini dibuat dari tepung terigu sebagai bahan utama.

Bahan-bahan lain juga ditambahkan, seperti air, garam dan minyak goreng. Ternyata, meski terlihat mudah, pembuatan mie instan secara masal juga ada tahapan yang cukup rumit. Proses pembuatan mie instan terdiri dari beberapa tahap. Meskipun setiap tahapan dikerjakan oleh mesin, namun manusia perlu mengawasi kinerja dan mutu setiap kemasan mie yang dihasilkan. Yuk, intip bagaimana mie instan dibuat di pabrik.

  1. Pencampuran, Mixing Dalam proses mixing dilakukan pencampuran semua bahan yang digunakan. Tahap pencampuran ini bertujuan agar tepung dan air tercampur merata. Untuk mendapat adonan yang baik, kadar airnya harus berkisar antara 32 hingga 34 persen. 2. Pembentukan Mie, Roll Press Roll Press adalah mesin produksi yang terdiri dari 3 buah unit, yaitu unit pressing, penggilingan, slitter dan unit wave conveyor. Unit pressing berfungsi membentuk lembaran adonan mie sampai ketebalan tertentu.

Unit slitter berfungsi seperti pisau yang akan memotong lembaran mie secara membujur menjadi untayan mie. Unit wave conveyor yang akan membentuk untayan mie menjadi bergelombang keriting. Untayan mie tersebut kemudian masuk ke dalam steam box untuk proses lebih lanjut.

  1. Pendinginan, cooling box, mie hasil penguringan kemudian didinginkan di dalam lorong pendinginan, cooling box, yang dilengkapi kipas. Mie lalu ditiriskan dengan suhu 40 derajat celcius dengan menggunakan fan yang berputar cepat di atas ban berjalan. Proses tersebut bertujuan agar minyak memadat dan menempel pada mie, serta membuat mie menjadi keras.

Pendinginan harus dilakukan dengan sempurna, karena jika uap berkondensasi akan menyebabkan tumbuhnya jamur. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan menggunakan oven bersuhu 60 derajat Celcius. 4. Pengemasan, Packing, Proses terakhir dalam pembuatan mie adalah pengemasan, packing. Mie instan harus dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama masa penyimpanan dan distribusi. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi mie instan adalah sebagai berikut.

  1. Tepung terigu Bahan baku utama dalam pembuatan mie instan adalah tepung terigu, tepung tapioca dan air. Tepung terigu berasal dari gandum, di mana pada umumnya gandum diklasifikasikan berdasarkan atas kekerasan dari gandum dan protein yang digandungnya dan warna butir gandum itu sendiri. Pemakaian tepung gandum sebagian besar untuk industri makanan seperti mie basah 32%, mie instan 20%, mie telur 8%. Pada perusahaan makanan yang berkualitas haruslah menggunakan tepung terigu yang baik dan sesuai dengan standar perdagangan.

Syarat mutu tepung terigu yang telah ditetapkannya itu berdasarkan standar nasional Indonesia, SNI. Sehingga digunakan tepung terigu jenis hard flour, jenis kuat. di mana tepung terigu jenis ini memiliki kandungan gluten yang tinggi sehingga bisa menghasilkan adonan yang elastis dan tidak mudah putus, dengan standar kadar gluten minimal 9% dan kadar gluten maksimal 14%. 2. Tepung Tapioca Pada proses pembuatan mie, tepung tapioca berfungsi untuk meningkatkan kelembutan dan gelatinisasi mie.

Pada pembuatan mie perlu diperhatikan perbandingan penyampuran antara tepung terigu dan tepung tapioca, semakin banyak penambahan tepung tapioca maka akan mempengaruhi kelembutan tekstur dan keranyahan dari produk mie itu sendiri di mana mie akan semakin renyah. 3. Air Penambahan air dalam adonan berfungsi untuk membentuk konsistensi adonan yang diinginkan. Umumnya air yang ditambahkan dalam pembuatan mie antara 30 hingga 35 persen. Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat, melarutkan garam, dan membentuk sifat kenyal gluten.

Pati dan gluten akan mengembang dengan adanya air, air yang digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6-9. Hal ini disebabkan absorpsi air makin meningkat dengan naiknya pH. Makin banyak air yang diserap, ni menjadi tidak mudah patah. 4. Nacelle Natrium karbonat, kalium karbonat atau natrium tripoliposfat Natrium karbonat, kalium karbonat, dan garam fosfat dikenal sebagai alkali, berperan dalam pembentukan gluten, meningkatkan elastisitas dan ekstensibilitas serta menghaluskan tekstur.

Natrium tripoliposfat digunakan sebagai bahan pengikat air, agar air dalam adonan tidak mudah menguap sehingga permukaan adonan tidak cepat mengering dan mengeras. Bahan baku di atas sangat mempengaruhi hasil jadi produksi mie instan. Apabila yang digunakan adalah bahan baku yang berkualitas baik, maka hasil produksi pun juga akan menjadi baik kualitasnya.

Salah satu contohnya dalam pemilihan tepung yang akan digunakan. Nah itu dia sobat untuk update pembahasan kali ini, bagaimana pendapat kalian sobat? Tulis pendapat kalian di kolom komentar ya sobat, dan jangan lupa untuk like, komen, and subscribe.