Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
📊
Analisis Jurnal Influencer Marketing
Apr 9, 2025
Catatan Kuliah tentang Jurnal Influencer Marketing
Pendahuluan
Jurnal untuk memenuhi gelar MBA di ITP.
Judul: Perbandingan antara Makro Influencer dan Mikro Influencer.
Fokus pada masalah efisiensi influencer marketing.
Konsep Influencer Marketing
Influencer, buzzer, dan promoter memiliki tujuan yang sama: menjual awareness.
Klasifikasi influencer:
Nano Influencer
: 1.000 - 10.000 follower.
Micro Influencer
: 10.000 - 100.000 follower.
Makro Influencer
:
Tier 1: 100.000 - 500.000 follower.
Tier 2: 500.000 - 1 juta follower.
Mega Influencer
: di atas 1 juta follower.
Tren Influencer Marketing
Sudah ada sejak tahun 2003, seiring dengan munculnya Instagram.
Teknik pemasaran yang digunakan: AAS dan AIDA.
Community Driven Marketing (CDM) untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas.
Jenis Penyampaian Pesan
Hard Selling
: Menyampaikan pesan secara langsung dan jelas (call to action).
Soft Selling
: Penyampaian yang lebih halus dan organik, tanpa call to action langsung.
Efektivitas antara keduanya masih menjadi perdebatan.
Metode Penelitian
Menggunakan data untuk membuktikan hipotesis.
Penelitian membandingkan:
Makro Influencer dengan Hard Selling.
Makro Influencer dengan Soft Selling.
Mikro Influencer dengan Hard Selling.
Mikro Influencer dengan Soft Selling.
Metode analisis: ANOVA multi dan regresi.
Contoh produk yang dianalisis: Sepatu Piero.
Temuan Penelitian
Makro Influencer
:
Efektif untuk
instant sales
dengan hard selling.
Example: Brand yang menggunakan makro influencer dalam kampanye Ramadan.
Mikro Influencer
:
Efektif untuk membangun trust dan kredibilitas dengan soft selling.
Engagement rata-rata di atas 4%.
Pentingnya Kombinasi
:
Menggunakan mikro influencer dengan hard selling bisa mempengaruhi keputusan pembelian.
Makro influencer dengan soft selling kurang dipercaya oleh konsumen.
Pentingnya Data dalam Pemasaran
Pengalaman pribadi tidak dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pemasaran.
Marketing strategy analysis harus berbasis data dan angka.
ROI (Return on Investment) harus diukur untuk menentukan keberhasilan.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Penting untuk membedakan antara strategi pemasaran untuk
instant sales
dan untuk
trust building
.
Pengusaha perlu memahami pentingnya belajar dan memahami data untuk menghindari kegagalan.
Memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada karyawan.
Penutup
Pemasaran bukan hanya tentang mimpi, tetapi harus berbasis pada analisis dan data yang realistis.
📄
Full transcript