kali ini kita akan sharing membedah dikit mengenai jurnal atau paper saya kalian bisa download sebenarnya papernya di sini dan ini sebenarnya Sinta 3 atau Sinta 4 dan jurnal ini saya buat dalam rangka untuk memenuhi gelar MBA saya di ITP pada waktu setahun yang lalu jadi judul jurnal ini adalah sesuatu yang saya hadapi Tapi saya enggak bisa meneliti diri saya sendiri karena itu akan bias jadi saya meneliti membandingkan antara makro call atau micro call call itu adalah influencer dan itu gara-gara sesimpel karena banyak teman-teman saya pengusaha sepatu dan pengusaha fashion yang ngetik di X pada waktu itu belum ada threads mereka ngeluh bahwa call itu sudah enggak efisien tapi Beberapa brand di dunia itu masih menggunakan influencer So sesuatu pertanyaan itu bisa dijawab kalau ada datanya kalau enggak ada datanya bagi saya itu adalah asumsi dan semua asumsi itu ada hipotesa semua asumsi dan hipotesa harus dibuktikan dengan resarch Nah itu alasan kita akan belajar di sini di kelas pakar Malaka bersama dengan Tirta [Tepuk tangan] [Musik] [Tertawa] citok Aduh jangan merasa pintar ya tetaplah merasa bodoh karena orang bodoh yang mau belajar itu lebih bagus daripada orang pintar yang merasa cukup kepentok nanti Oke sudah bisa di di mulai kelasnya ya Jadi pada dasarnya gini Buat teman-teman sekalian yang nonton mungkin akan bingung ya Bagi saya influencer buzer pet promoter Itu semua adalah sama Mereka menjual awareness dengan berbagai macam strateginya jadi dari beberapa jurnal kalian bisa baca saya sudah ngasih referencesnya tuh di jurnal saya juga Jadi kalian cek di bagian bawah tuh banyak influencer itu sebenarnya dibedakan sekarang menjadi empat yang pertama adalah Nano influencer micro influencer makro influencer dan Mega influencer dan ini sebenarnya sama Nano influencer itu dikategorikan kalau followernya dari 1.000 sampai 10.000 kalau micro influencer itu dari 10.000 sampai Rp100.000 sedangkan makro influencer itu dibagi menjadi dua makro yang tier awal itu adalah 100.000 sampai r500.000 dan makur kod adalah r500.000 sampai R juta di atas R juta itu disebut Meg call clear sampai situ trend influencer marketing itu berdasarkan kalau kalian baca berb jurnal itu sudah tren dari tahun 2003 semenjak Instagram pertama kali muncul ketika kita menjual yang namanya fotografi dan by visual Why itu kita akan turunkan menjadi sebuah teknik marketing yang kita namakan Aas dan Aida Apa itu Aas dan Aida Google sendiri atau pakai Chat GPT biar kalian belajar itu PR pertama apa itu aisas dan Aida tulis di kolom komentar itu dulu PR pertama kalau saya jelasin semua kalian enggak akan pernah belajar jadi itu dari Aas dan Aida kita akan turunkan lagi menjadi teknik yang namanya community driven marketing atau omity driven marketing atau kita bisa bilang cdm jadi si call atau key opinion leader atau kita bisa bilang influencer ini itu digunakan brand untuk Partnership untuk yang namanya menggiring opini Oke menggiring opini untuk mmaintain trust dan kredibilitas dari sebuah brand sehingga terjadi bonding seolah-olah organik dan akhirnya si customer tersebut akan membeli barang cuma dengan berkembangan teknologi cara penyampaian influencer dibagi menjadi dua oke Ada hardsell dan soft selling hard selling itu adalah ketika Si influencer tersebut jelas-jelasan terang-terangan melakukan cte atau call to action-nya Halo kawan-kawan semua jangan lupa beli ya produk ini karena ini produk yang paling keren ya contohnya seperti itu kalau soft selling itu yang dinamakan dengan namanya dia pura-pura organik testimoni testimoni yang sangat soft tidak ada pet promote-nya Jadi benar tidak ada call talk action-nya jadi sofs itu rata-rata enggak ada cta nah dua hal ini akhirnya dibandingkan ya sebenarnya efektif mana sih antara hard selling language atau bahasa yang to the point straight to the point dengan Soft selling dan itu tidak bisa dibandingkan kalau baya asumsi banyak orang dari agensi yang menuliskan bahwa lebih mudah hard selling lebih mudah soft selling di zaman sekarang bagi saya mereka sebenarnya orang-orang yang gak pernah belajar soal data dan itu terbukti hanya asumsi part of hipotesis dan mereka hanya by berdasarkan pengalamanku Mas pengalaman pribadi itu tier terbawah di dalam ilmiah Mas tier ter atas itu adalah systematical review metaanalisis Jadi kalau ada orang-orang dari sor konsultan marketing tiba-tiba ngomong agensi Berdasarkan pengalaman saya dah testimonial bias jadi semua itu dibandingkan dengan data Akhirnya saya membandingkan saya bertemu dengan dosen dosen saya lebih pintar dari saya ternyata dosen saya adalah bu Nila beliau PHD seumuran sama saya 91 Tapi beliau PSD di usia 27 ya 27 dan jadi guru di UGM dari umur 29 jadi bayangkan Nur 27 dia ada PHC sepintter apa tuh di dunia marketing dan fellowhship terus bu Nila akhirnya mengusulkan sama saya kenapa enggak dibandingkan Akhirnya saya membandingkan dua hal paling segmentasi jadi adalah perbandingan antara mikro call dan macro call menggunakan soft selling dan hard selling language terhadap efektivitas Decision Making pada pembelian purching decision pada sepatu Piero hanya sepatu jadi jelas dalam penelitian apa yang dibandingkan makronya saya menggunakan arilis mana sebagai sampel tahu arilis mana Google Pertanyaan nomor dua kebangetan Kalau Anda enggak tahu ya lagunya aja Anda dengar terus kok terus habis itu yang kedua adalah adialogi untuk microinfluencernya di tinis setelah dibandingkan saya meng-ghire eh 328 sampel menggunakan metode slofin analisis dan akhirnya saya menggunakan perbandingannya menjadi empat jadi macro call diperlakukan dengan hard selling language macro call dengan Soft selling language micro call dengan hard selling language microoc softselling language empat-empatnya di random dan randomized dan kita bandingkan dan kita buat perlakuan perlakuannya akhirnya menggunakan multi Anova dan regri analisis dan akhirnya kita akan bandingkan sebenarnya efektif yang mana berdasarkan penelitian Dari jurnal tersebut Anda bisa cek saya menggunakan SPSS 22 di situ ternyata hasilnya unik unik ini yang pertama makrol apapun penyampaian bahasanya itu ternyata berguna banget untuk instant sales Jadi kalau misalkan ada Maro call followernya di atas 1 juta sampai 2 juta atau r00.000 itu ternyata berguna banget buat boosting instant sales dan penyampaian paling efektifnya adalah hard selling itu alasan kenapa Beberapa brand besar lebih menggunakan macro call di era boosting instan salales Contohnya apa Ramadan Berapa banyak Mega Call yang di highire brand untuk posting seperti ini halo kawan-kawan Ini aku baru dapat brand loh baju koko keren dari cut off jangan lupa ya selama bulan Ramadan ada P1 G2 di Raya collection itu H selling language dan rata-rata yang di higher sama cutof adalah follower 500.000 ke atas itu jadi macroc itu memaintain untuk dua hal awareness dan instanal boost dan itu proven di data nomor dua ternyata micro call dan soft selling language itu sangat efektif untuk memaintain trust dan credibility dari brand itu alasan kenapa Beberapa brand contoh di Twitter guys edukasi bawahnya cta terjadi di mana brand contohnya grab grab rbnba Kenapa diaemaintain trust jadi microc itu memiliki penganut yang engagementnya rata-rata average di atas 4% jadi ada interaksi yang kuat antara follower dan sehingga Mr ini cocok untuk membangun dari sebuah brand jadi microc dan ST selling itu cocok Anda higher kalau brand Anda krisis kepercayaan dan kredibilitas nomor ini yang micro call dan hard selling language bisa terjadi di mana Story taling jadi banyak topad rata-rata yang paling menemukan ini dan sekarang tiktok shop dan shopee menghirenya dalam bentuk apa affiliate dan taling jadi ternyata efektif untuk apa boot untuk awareness salah satu poin dari isas dan Aida dan untuk Sharing dan action ternyata micro call dan hard selling language itu paling mempengaruhi purchasing decision dari customer itu alasan banyak foot bloger yang followernya di bawah 200.000 lebih Superior dibandingkan megacol di food bloger karena ternyata netizen itu lebih percaya kalau microc yang dibaah Rp200.000 eh dibaah rp00.000 itu dengan hard selling dan mereka menganggap Oh ini keren nih Anda bisa hitung fashion tiktok yang dibawah r.000 yang dia tap link keranjang kuning dan sesnya gede-gede semua karena memang betul micro call yang dib.000 dengan hardselling language itu by data ternyata lebih bisa mmaintain untuk purchasing decision dan impulsifnya dari customer yang paling enggak efektif dan paling tidak dipercaya sama customer adalah makro call dengan Soft selling language jadi followernya 2 juta atau sejuta kayak saya misal terus pura-pura guys aku habis beli loh Enggak mungkin enggak mungkin karena kalau anda habis beli ternyata netizen di zaman sekarang memiliki krisis kepercayaan pada macro call yang soft selling Jadi kalau Anda punya brand Anda krisis instant sales dan anda butuh revenu secepatnya untuk opex dan kesloow anda higher macro call untuk instan l kasih promo jadi kombinasi Advertising dan macro call Processing decision akan naik Kalau Anda krisis kepercayaan Anda harus micro call dan penyampainya saling language tapi kalau anda memiliki Pengin impulsivitas dari purchasing decision masyarakat kamu harus menghir micro call dengan hard selling terlihat di gadget fashion topad affiliate shopee nah tiga ini kalau di combo akan memiliki hal yang bagus tapi ada tapinya setelah jurnal ini rilis tahun 2024 aku publish muncul marketing yang baru yang itu membuat aku belajar lagi namanya adalah koc key opinion consumer jadi setiap customer adalah brand Ambassador perusahaannya jadi si customer ini diberikan insentif agar mereka memberikan testimonial dan ini yang ternyata lumayan tinggi yang sudah menggunakan adalah brand lokal yang pernah ke sini Humans itu menggunakan strategi koc yang sangat kuat dengan cdm atau community driven marketing so so adalah dan ini masih belum efektivitas call dibandingkan dengan Advertising nah ini yang harus anda tahu untuk Beberapa brand yang memang boostingnya awareness butuhnya awareness kombinasi antara Mega Call Mega call dengan instant sales dan Advertising itu bisa ngebost revenue patokannya pakai ras Apa itu Ras itu pertanyaan nomor tiga Anda ketik aja Jadi kalau marketing itu bukan by intuisi men itu creative director jadi ada perbedaan bagiku marketing strategi analisis dengan eh creative director creative director itu adalah yang menurunkan campaign ya menurunkan campaign ide kreatif namaj creative director tapi kalau marketing strategy analysis itu berhubungan sama angka ada yang namanya Return of marketing jadi biaya marketing itu harus kembali misalkan saya memasarkan cut off nih dengan harga membayar Dokter Tirta misalkan R juta 40 juta do Tita Ini bisa menghasilkan salesnya berapa dibandingkan perbandingan rasio itulah Oh ternyata dengan aku bayar R juta tilta aku mendapatkan revenue r60 juta atau 20 juta berarti 1 banding 6 berarti rasnya 6 nah perbandingan itulah yang harus ada angkanya jadi creative director itu akan bertanggung jawab pada marketing strategi analisis ka direct membuat campaign maka marketing strategy analisis akan bertanya seberapa besar dan yakin camu ini akan balik modal kalau targetnya instant sales dan revenue Nah kalau trust tidak bisa diukur pakai revenue ini yang teman-teman sering Salah kaprah aku menghire X kok enggak balik modal karena targetmu kan trust sama kredit ity Bos brand identity is part of investment your investment IP intellectual property Ketika anda membayar influencer untuk meningkatkan trust is part of strategy untuk boosting brand identity dan brand identity itu bukan expenses brand identity itu investment jadi patokannya dari microinluencer yang meningkatkan trust dan credibility adalah reach er dan Insight Jadi kalau anda ageny tolong patokannya berbeda kalau memang si call ini dihire untuk instan sales patokannya adalah ras perbandingan efektivitas dia ketika ngupdate s-s aku Berapa revenue dibandingkan biaya rasionya berapa tapi kalau pengin meningkatkan trust dan credibility apalagi awareness itu patokannya Ir dan itu jadinya investmen kamu buang untuk meningkatkan awareness brandmu Jangan dianggap expenses berarti kalau investment apa yang dikurangi future profit dengan kita m-maintain trust maka kita berharap akan ada future profit yang kita raih maka pentingnya di sini penutupnya adalah pentingnya kesadaran dari sini adalah Saya berharap semua pengusaha berpikir sangat mudah untuk membuat bisnis Betul tapi sangat sulit untuk mempertahankan dan sangat sulit lagi untuk mempertahankan momentum Jadi kalau teman-teman memiliki bisnis Tolong kalau mau barangnya laku budget itu dibagi menjadi tiga ada opex ada kapex dan ada variableel cost marketing itu masuk variableel cost Mas ya gaji pegawai itu F cost Mas ya itu masuk opex dan kapex itu contoh nya Dep ya bunga dari equity nah ini beda semua Mas ya bisnis sudah sesimpel itu Tapi kalau kalian tidak siap gini berarti kalian gak siap scale up dan kesalahan pebisnis adalah buru-buru scale up buru-buru ke kolam yang besar Padahal kolamnya masih kecil Kalau masih enjoy di kolam kecil gak apa-apa dan yang terakhir adalah banyak owner yang merasa sok pintar karena mereka merasa jadi owner Jadi mereka malas untuk belajarer itu harus lebih dia harus paham dia harus paling tajam karena dia memahami dia nahkodanya kalau anda tidak mau belajar perusahaan anda akan jatuh ke jurang Jadi kalau anda merasa diri Anda owner anda merasa Anda memikan mayoritas Anda harus lebih pintar dari pegaya Anda Anda harus rajin membaca lebih dari pegaya Anda kalau anda tidak lebih pintar Anda harus resen dari CEO menyerahkan CEO itu kepada orang yang lebih pintar dan anda jadi komisari saja that's it jadi kesalahan owner rata-rata adalah selain enggak mau scelap dia merasa dirinya lebih jago lebih pintar dan lebih pintar itu enggak mau mau belajar dan itu betul karena dia enggak mau belajar akhirnya membawa perusahaan tersebut jadi down dan itu yang kur rasain di susen care dengan aku belajar ke ITB aku menganggap Oh ternyata ilmu tuh banyak ternyata banyak orang lebih pintar dan Akir aku membaca membaca membaca sehingga meminimalisir filer jadi owner itu ada dua yang percaya sama growth sama yang percaya sama failer aku lebih percaya yang kedua meminimalisir failer karena filer itu pasih akan ada dan kemungkinannya ada jika kita menekan filer tersebut less than 5% itu akan membuat kemungkinan kita di masa yang akan datang lebih bagus Nah tapi akan ada owner yang percaya dengan Dream Saya tidak percaya dengan Dream mimpi itu tidak bisa diukur mimpi itu akan membutakan owner dan membawa perusahaan tersebut jatuh ke curang yang mereka enggak tahu banyak kok owner yang percaya sama mimpi ya berujung resign Steve Jobs resign ya Google ceo-nya diganti orang yang lebih proper why karena nahkoda itu tidak percaya mimpi Coy nahoda itu percaya Kompas noda itu percaya angka jadi mimpi itu boleh Bermimpi itu boleh tapi bisa diukur mimpi yang bisa diukur itu realistis mimpi yang gak bisa diukur maka anda Ming jadi freelancer saja