Transcript for:
Konsep Dasar Ikatan Kimia dan Gas Mulia

Hai, jangan lupa like, komen, dan subscribe ya. Yuk kita belajar bersama-sama. Masih ingatkah kalian dengan tabel priodik? Ya, tabel yang menyediakan 118 unsur-unsur yang ada di dunia. Pada tabel priodik, ada 6 atom yang bisa berdiri sendiri tanpa bantuan atom lain atau tidak berikatan. Ya, unsur-unsur tersebut adalah unsur golongan gas mulia. Kenapa atom pada gas mulia tidak berikatan? Hmm, kenapa ya? Yuk kita cari tahu Ternyata, konfigurasi elektron dari gas mulia sangatlah unik Memangnya, apa sih yang unik dari konfigurasi elektron gas mulia? Menurut G.N. Lewis, elektron khususnya kulit terluar atau disebut dengan elektron valensi memegang peranan penting dalam ikatan kimia. Yang manakah kulit terluar atom? Kulit terluar ditandai dengan nomor kulit yang paling besar. Jadi, kestabilan unsur-unsur gas mulia berkaitan dengan elektron valensi, yaitu duplet dan oktet. Aturan oktet dan duplet adalah kecenderungan unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia. Kesimpulannya, ikatan kimia merupakan ikatan yang timbul akibat interaksi antar atom. Bagaimana caranya atom membentuk ikatan kimia? Perhatikan persamaan reaksi kedua atom berikut. Atom Ca direaksikan dengan atom Cl. Tanda positif pada atom Ca cenderung melepas 2 elektron. Sedangkan tanda negatif pada atom Cl menunjukkan atom Chlor menerima elektron dari atom Ca. Elektron yang dilepaskan oleh kalsium akan diterima oleh atom Cl. Setiap atom Cl harus menerima satu elektron dari atom lain. Hai, masih semangat kan ya? Ayo kita belajar tentang ikatan ion. Konsep dari ikatan ionik adalah elektron yang dilepaskan oleh salah satu atom dan elektron tersebut akan ditangkap oleh atom yang menerima. Perhatikan salah satu elektron pada kulit terluar atom Na. Elektron ini dilepas oleh atom Na dan ditangkap oleh atom Cl. Maka atom Na akan bermuatan positif karena jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron. Atom Cl akan bermuatan negatif karena jumlah proton lebih sedikit daripada jumlah elektron. Sehingga atom Na dan Cl mencapai kestabilan dengan cara serah terima elektron Membentuk senyawa kimia Kita amati bersama-sama membentukan ikatan kovalen Nah bisa kita lihat ada atom H dan atom F Atom H memiliki 1 elektron pada kulit terluarnya dan F memiliki 7 elektron terluar. Sehingga kedua atom ini belum dalam keadaan stabil. Maka keduanya saling berbagi agar mencapai kestabilan. Dikarenakan satu pasang elektron yang dipakai bersama. Inilah yang disebut dengan ikatan kovalen tunggal. Jadi, masing-masing atom sudah mencapai kestabilan sesuai dengan aturan oktet dan duplet. Atom H memiliki 2 elektron pada kulit terluarnya dan atom F memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya. Kalian tahu siapa nama atom ini? Ya, ini adalah atom oksigen. Atom oksigen memiliki 6 elektron pada kulit terluarnya. Berapa jumlah elektron yang dibutuhkan oleh oksigen agar mencapai keidah oktet? Benar ya, oksigen membutuhkan 2 elektron agar memenuhi keidah oktet. Antara atom oksigen yang satu dengan atom oksigen yang lain, mereka saling berikatan sehingga ada dua pasang elektron yang digunakan secara bersama-sama agar memenuhi keidah oktet. Maka terbentuklah ikatan kovalen rangkap dua. Sama seperti HF dan O2, kedua atom nitrogen saling berbagi elektron yang digunakan secara bersama. Sehingga terbentuk tiga pasang elektron dan disebut dengan ikatan kovalen rangkap tiga. Yuk kita lanjut belajarnya. Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom logam hingga berbentuk kristal logam. Contoh dari kristal logam adalah Cu atau kuprum yang kita kenal dengan tembaga. Logam cenderung melepaskan elektron untuk mencapai kestabilan, sehingga menghasilkan ion positif atau kation. Pada ikatan logam, setiap atom menyerahkan elektron valensi untuk digunakan bersama. Inti-inti atom berjarak secara beraturan, sedangkan elektron seolah-olah membentuk lautan elektron. Kation Cu tidak bergerak dan dikelilingi oleh lautan. elektron valensi yang bergerak bebas dalam kristal logam. Dengan demikian, akan ada ikatan antara atom-atom yang saling berikatan. Akibatnya, atom terikat kuat dan menjadi logam berwujud padat. Ikatan inilah yang menyebabkan tembaga tidak mudah patah. Wah, kalian hebat! Kalian sudah belajar banyak melalui video animasi ini. Jadilah generasi yang semangat muda dan cerdas. Sampai ketemu lagi ya!