Alhamdulillahirrahmanirrahim. Surat al-Fatihah Kita akan teruskan siri pengajian kita dan ngelepas kita Setelah mulakan pelajaran kita tentang Anwa'ul kalam Jenis-jenis ataupun Ya jenis jumlah Macam jumlah Pembagian jumlah di dalam Al-Quran yang secara umumnya dari segi balagoh hanya terbagi menjadi dua yakni kalam atau jumlah khobar kalam atau jumlah insya'i kalam khobari dan kalam insya'i kita tumpukan yakni kepada kalam khobar Dan juga telah kita pelajari minggu lepas tentang agrodu kalamil khobar agrodu kalamil khobar tujuan jumlah khobariyah uslub khobariyah Ghoradu kalamil khobar secara umumnya dan ini yang paling banyak ini adalah ghoradu niro'i sani dua tujuan yang paling pokok dan asas ada dua kalam khobar bertujuan pertama yakni fa'idatul khobar Fa'idatul khabar artinya mukhotob, mutakallim hendak memberikan sesuatu maklumat kepada mukhotob apa yang mukhotob belum ketahui jadi mutakallim dah tahu sesuatu dan ingin memberikan, beritahukan sesuatu yang dia dah tahu itu kepada mukhotob yang belum tahu Kalam khobar seperti ini, ya ini tujuannya untuk fa'idatul khobar dan tujuan yang kedua, ya ini lazimul fa'idah kalam khobar tujuannya lazimul fa'idah jadi mutakallim, atau orang yang bercakap bukan nak memberitahu sesuatu pada mukhotob yang dia tak tahu Karena kedua-duanya telah mengetahui. Bahkan boleh jadi mukhotob lebih tahu daripada mutakalimnya.
Boleh jadi mukhotob lebih tahu daripada mutakalimnya. Dan ini yang paling banyak dalam Al-Quran. Sungguhpun kalam khobar itu bertujuan sebagai lazimul fa'idah. Pak Kalim bukan memberitahukan sesuatu yang tidak diketahui oleh Muhyiddin, karena Muhyiddin juga telah mengetahui bahkan mungkin lebih tahu.
Kesannya yang diharapkan daripada pemahaman ini, bila kita membaca ayat-ayat Al-Quran, yakni khasnya kalam khobari, jumlah khobariyah. yang tujuannya Fa'idatul khobar Fa'idatul khobar Allah sebagai mutakallim kita sebagai mukhotobnya maka dalam ayat-ayat yang 100% tujuannya untuk fa'idatul khobar kita hanya perlu diam ibarat orang sedang bercakap kita hanya suruh dengar, Jangan komplain, jangan tanya, jangan menentang Katakan saja samikna wa ta'na, samikna wa ta'na Karena dalam ayat-ayat seperti ini Sebenarnya Percakapan seperti ini Mukhotobah seperti ini Ya ini hanya mukhotobah sepihak Murulok Allah bercakap, Allah berfirman, Allah memberi arahan, Allah menceritakan, Allah memberi sesuatu, dan kita hanya suruh samikna wa ta'na, samikna wa ta'na. Rasakan itu.
Sementara bila kita membaca ayat atau uslub khobariyah, yang tujuannya lazimul fa'idah. Di mana mutakalim bukan nak beritahu pada mukhotob karena keduanya sudah tahu, bahkan yang mukhotob mungkin lebih tahu disinilah berlakunya dialog mukhotobah antara dua pihak masing-masing terlibat Seseorang yang boleh merasakannya dalam hati yang dia sedang bercakap-cakap dengan Allah Subhanallah, pasti akan dapat khusus Seseorang yang dapat merasakan dengan hatinya yang suci Bahwa Allah sedang memberitahukan sesuatu kepadanya yang dia tidak tahu Yang mukhotob tidak tahu dan mukhotob wajib tahu Pasti akan duduk diam, Hanya perlu merasakan seperti ini, Subhanallah, kualiti bacaan Al-Qurannya akan meningkat. Arahnya ke sana, tujuannya ke sana mempelajari ilmu ini. Ilmu ini bukan ilmu bahasa yang hanya untuk koleksi fikir, bukan. Bukan, tapi ia memberi manfaat yang sangat besar khasnya untuk kita meningkatkan kualiti penghayatan kita terhadap Al-Quran Bukan hanya untuk koleksi fikir Bukan hanya untuk sekadar tahu, sama sekali tidak Sama sekali bukan untuk itu jauh sekali kalau itu hanya untuk ya bila orang tanya sudah tahu balagoh?
sudah, bukan untuk itu sebab di hari kiamat dalam barzah pun tidak ada pertanyaan awak sudah belajar balagoh? tidak ada itu malaikat tidak akan tanya tetapi bila kita manfaatkan untuk mentadabri Al-Quran dan tolong karena balagoh lebih kaitannya dengan perasaan Bahasa Balagoh ini, Balogh ini kaitannya lebih kepada rasa kepada rasa sebab itulah ia lebih banyak memberikan peranan kepada Ad-Dhihnu Dhihnu maknanya hati Dhihnun adalah hati yang lebih diberi peranan ialah hatinya bukan fikirannya bukan-bukan nahwusorab, ya ini fikiran difahami oleh otak difilm oleh fikir untuk mengetahui kedudukan sesuatu kalimat dalam ayat atau suatu ayat dalam jumlah dan seterusnya berbeza dengan balagoh balagoh lebih memberi peranan kepada adhih Adzino jani hati jani hati ini yang telah kita pelajari tempoh hari jadi hanya ada dua itu saja insya Allah belum kita sentuh sama sekali jadi fame dua-dua itu itu contoh saya tahu tempoh hari bila kita baca Al-Quran dimana Nabi menyatakan Al-Quran adalah satu dialog sebetulnya Ketika Allah kata firman pada kita bahwa dia itu maha pengasih, dia maha penyayang, segala puji baginya, Tuhan semesta alam, dia penguasa hari kiamat, ya, ya, Yakin saja lah, yakin siakin yakin Dengar saja, sami'na wa'tanah, sami'na wa'tanah Begitu kita kata, iya'kah na'bud wa'iya'kah nasain'ah Barulah tiba masa untuk kita diizin berdialog dengannya Seperti itu tiba-tiba Allah menjawab, هذا بيني وبين العبد. Ini adalah antara aku dan hambaku. وَلِعَبْدِ مَا سَأَلُ Dan hambaku akan mendapatkan apa yang dia minta.
Itu yang telah kita pelajari tempoh hari. Sekarang bagian yang kedua Masih bab kalam khobar Kalau tempoh hari kita belajar tentang agrodu kalamil khobar agrod tujuan Hari ini kita belajar di adrob bukan agrod tapi adrob adrobu kalamil khobar adrob Adrob itu maknanya jenis jenis atau macam atau apa ya lah, jenis lah jenis kalam khobar itu ada tiga tujuannya ada dua fail ada dua, tapi jenisnya ada tiga Yang pertama disebut Ibtidaiyun Kalau nak sebut lengkap, ya ini Kalamun Khobariyun Ibtidaiyun Itulah menyebut lengkapnya Kalam Khobar ada tiga macam Salah satun Yang pertama nama dia Kalamun khobariyun ibtidaiyun Kalamun khobariyun ibtidaiyun Hua Al khobaru al muwajjahu Al khobaru al muwajjahu limu hotobin itu lamnya buang satu ya dan lamnya terlebih itu lilmu hotob lamnya buang satu ya limu hotobin holiyiddihni holiyiddihni Al-Khobaru Al-Muwadjahu Li-Muqoto Bin Khawliyidhni Artinya, sini ada banyak Kalam Khobar ialah, Ibtidai ialah Kalam Khobar Al-Khobar itu Kalam Khobar lah Al-Muwadjahu yang ditujukan, diarahkan Kepada mukhotob, mukhotob second person, mitra bicara, kholiyidhni, yang kosong hatinya, hatinya kosong. Kosong maknanya tidak ada apa-apa pengetahuan tentang apa yang disampaikan, satu.
Kosong dalam arti kata hatinya bersih. Tidak ada sifat ragu, sifat bimbang. Jauh sekali ada sifat ingkar, sifat mendustakan, sama sekali tidak ada. Kosong. Kosong daripada keraguan, kosong daripada pendustaan, kosong daripada pengingkaran, kosong daripada maklumat yang tidak disampaikan.
Kalam khobar yang diarahkan, ditujukan kepada muhattab yang khalidihni. Kalam khobar seperti ini yang disebut Kalamun khobariyun ibtidaiyun Contoh umpamanya Muhammad Rasulullah Allah subhanahu wa ta'ala berfirman Muhammad Rasulullah Muhammad itu adalah utusan Allah Allah menyampaikan kitabnya ini kepada hambanya yang hatinya bersih Hatinya kosong daripada, bebas daripada keraguan, bebas daripada pendustaan. Hanya dengan disampaikan kalam khobar, Muhammad itu adalah utusan Allah. Muhotob sudah percaya.
Muhotob sudah percaya. Kenapa? Karena dia tahu siapa yang menyampaikannya.
Dia percaya, pertama, karena dia tahu siapa yang cakap. Jadi begitu mudah si muhattab mempercayai khitab tadi. Pertama sekali, syaratannya, karena dia tahu siapa yang bercakap, siapa mutakallim.
Sebab itu dia hanya, ya aman tuh, aman tuh, aman tuh. Bahasanya sederhana, susunannya sederhana. Muhammad Rasulullah, dah.
Gula itu manis, dah itu pun dah berjaya Bapak Ayah dulu diseminarkan Nak meyakinkan orang bahwa gula itu manis Kemudian perlu seminar Itu maknanya ramai orang yang tidak memperhatinya Belum kosong Hatinya ada kedegilan sikit Kalau seminarnya 2 minggu, kerdegilannya betul. Hanya nak meyakinkan dirinya bahwa gula itu manis, terpaksa berhujah berbulan-bulan. Itu tunjukkan hatinya sebenarnya. Bukan orang bijak, itu hati kotor. Mungkin otak bijak, tapi hati kotor.
Muhammad Rasulullah, ya tidak perlu diseminarkan, tidak perlu berhujah panjang lebar. Maklum hatinya bersih. Lebih-lebih lagi dia kenal siapa yang bercakap. Luar biasa.
Bukan-bukan otaknya yang apa, yang apa, yang mudah mengikut ya. Bukan otaknya tidak cerdas. Bukan Pak Turut. Bukan.
Jauh sekali Pak Turut. Disedar sungguh kebenaran isi hitab yang disampaikan oleh mutakallim. Disedar, diyakin seratus peratus walaupun tanpa bukti kebenaran isi hitab yang disampaikan oleh mutakallim.
Apa isi hitab? Kerasulan Nabi Muhammad. Itu isi hitab.
Hai kebenaran Rasulullah Muhammad yang disampaikan oleh mutakalim siapa mutakalimnya Allah ya sudah tidak perlu alasan tidak perlu minta itu tidak perlu minta sehingga Allah hanya perlu bagitahu kepadanya Muhammad itu utusan Allah dengan bahasa yang seserhana itu pun orangnya sudah percaya Itu namanya Holy of Dignity Hati mukhotob kosong, jernih, bersih. Dan kalam yang seperti ini disebut kalamun khobariyun ibtidaiyun. Yang kedua, kalamun khobariyun tolabiyun.
Kalamun khobariyun tolabiyun. Tolabi. Apa itu kalamun khobarion tolabion? Yakni bahwa al-khobaru al-muwajjahu Sama di atas Limu khotobin Sama di atas juga Tapi yang ini bisanya Syakin Atau mutaroddidin Al-khobaru al-muwajjahu Limuho Tobinsyakin Hai ao mutarodidin kalam khobar yang diarahkan yang ditujukan kepada muhotob Hai tapi muhotob ini syakin hatinya ada keraguan mutarodid kebimbangan Ya mutarwad itu kemudian ragu, samalah.
Kepada orang yang hatinya meragukan, meragui akan kesahihan, kebenaran, khitab, yang disampaikan oleh mutakalim kepadanya, maka kalam khobar itu mesti diubah sedikit susunannya. Dia tidak boleh menyampaikan hanya dengan Muhammadun Rasulullah Tapi mesti ditambah dengan Taukit Inna Muhammadan Rasulullah Inna Muhammadan Rasulullah Sesungguhnya Muhammad itu adalah utusan Allah Sesungguhnya Muhammad itu adatah adat usaha Allah Walaupun mutakalimnya sama Tetapi keadaan hati mukhotob berbeza Ketika Mutakallim nak menyampaikan kebenaran kerasulan Nabi Muhammad kepada orang yang hatinya bersih hanya perlu menyampaikan dengan uslub ayat Muhammad Rasulullah cukup, mereka sudah percaya tetapi kepada mereka yang hatinya meragui kerasulan Nabi Bagi meyakinkannya, Mutakalim mesti menambah dalam ayatnya dengan tawkit Inna Muhammadan Rasulullah Sesungguhnya Muhammad itu adalah utusan Allah Ini namanya kalam talabi Jadi kita tahu Kita tahu siapa mukhotobnya. Bila seorang mutakalim bercakap kepada mukhotob dan lebih banyak mutakalim itu menggunakan taukit, setiap ayat ada taukitnya.
Setiap ayat itu dengan si mutakalim, si mukhotob ini hatinya ragu-ragu-ragu. Payah nak diyakinkan. Payah.
Sehingga untuk meyakinkannya perlulah mutakalim memberinya tawqid. Tapi jika mutakalim menyampaikan khitabnya tanpa ada tawqid, itu menurutkan bahwa mukhotob ini orang yang hatinya bersih. Jemaah boleh perhatikan dalam Al-Quran Ada tak taukidnya? Jadi ini bukan masalah si mutakai, bukan masalah mutakali Masalah mukhotob Mukhotob yang bermasalah Coba kalau ada orang cakap pada kita Dan banyak menggunakan taukid, banyak orang yang sumpah Kita pun tersinggung kan?
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Dari mana? Demi Allah, saya dari pada pasar Semalam saya jumpa awal Ya demi Allah Allah sungguh saya ada di rumah. Itu bukan kehebatan. Itu sebenarnya nak menyeri kita. Dia tuduh kita.
Bahkan dia yakin kita. Yang kita ini. Hati kita ini.
Ragu. Tak percaya. Suka ingkari. Allah subhanahu wa ta'ala. Maha mengetahui hati hambanya.
Jadi kepada mereka yang hatinya masih ada keraguan Payah untuk diyakinkan Jika sekiranya hanya diberitahu dengan bahasa yang paling sederhana Ya, kena diyakinkan lah Dan cara meyakinkannya dikuatkan lah ayat itu Dibagi penguat Sesungguhnya Kan jadi kuat Maksudnya, makna yang terkandung Muatan makna yang ada dalam kalimah Muhammad Rasulullah Dengan makna yang tergandung dalam Inna Muhammad dan Rasulullah tidak sama Dan kenapa mutakalim berubah-ubah ucapan dia? Ya, karena si mukhattab berubah-ubah, berbeza hatinya Jadi jangan seronok sangat jika ada ayat yang disitu banyak taukitnya Jangan-jangan kita jenis itu Katakan saja, La Wallahi Allah, Ya Wallahi Allah, Wallahi Allah, Aman Tuh Aman Tuh, baik sekarang Yang ketiga namanya Kalamun Khobariyun Ingkariyun Kalamun Khobariyun Ingkariyun Kita ini masih pada peringkat pemahaman dahulu ya Semacam mana nanti penghayatannya Saya tunjukkan ayat Al-Quran Dengan begitu kita tahu benar Rangai muhattab Ingat, hanya adalah hanya bahasa Arab saja Khasnya hanya bahasa Al-Quran saja Yang boleh menceritakan keadaan hati seseorang Tanpa menggunakan kalimat Tapi hanya menggunakan susunan Tidak menggunakan kosa kata Tapi hanya menggunakan uslub Kalamun khobarion inggarion ialah Al-khobaru Al-muwajjahu Limu khotobin Mungkirin Au mukadzibin Al-khabarul muwajjahu limu khotobin munkirin A'u mukadzibin Khabar Kalau khobar yang diarah atau ditujukan Kepada muhotob Yang ingkar, mungkir, yang mengingkari, yang tidak jauh mukadzib, yang mendustakan. Apa yang diingkari, apa yang diuskan oleh mukhotob, kebenaran isi kandungan khitob. yang disampaikan oleh mutakallim atau mungkin mukhotob mengingkari mendustakan kejujuran tidak memperaih kejujuran mutakallim Bila mukhotob tidak meyakini atau mengingkari kejujuran mutakalim atau mukhotob mendustakan isi kandungan khitab yang disampaikan oleh mutakalim Faham ya saya masukkan nih Ini bahasa yang paling mudah nih dan perlahan pun Ya memang ini balagoh kesana arahnya Bisa dengan cara masak Itu kalau Anda tulis, kalau kita tulis dan tak faham, boleh rujuk tulisannya. Kurang-kurangnya adalah pengingatnya.
Kalau tulisan tak ada, ya hilang aja lah. Sekarang belum faham, esok tak faham, ya hilang aja lah. Ya harap-harap setiap langkah datang kemari, pahala itu aja lah. Harap-harap dah pahala itu aja lah.
Mukhotob tidak mempercayai Mukhotob menginggari Mukhotob mendustakan Ima yang didustakan, saya ulangi ini sekali Kejujuran mutakalim Ima yang didustakan Kebenaran kandungan khitab Kepada mukhotob jenis seperti ini, ya mutakalim kena ubah uslub khitabnya. Tidak boleh sama. Kena diubah.
Contohnya, disitu saya contohkan, Inna Muhammadan La Rasulullah. Dah bubur dua tuh Inna Muhammadan La Rasulullah Inna sesungguhnya inna muhammadin suwini muhammad lam sungguh putusan Allah dah ada dua penguatnya tadi satu saja Disini sudah ada 2, boleh bubuk 3, boleh 4, boleh 10, terserahlah Bergantung kepada darajatul inkar Ya, tak payah terkejut, boleh 10 Kalau darajat keingkaran, level keingkaran itu maksimum, ya bubuk Nanti saya tunjukkan ayatnya Allah akan memberi tahu kepada mereka dengan bukan 1-2 taukit Lebih daripada 3 taukit Kenapa? Karena mukhotobnya, darjah keingkaran dia Tahap keingkaran dia dah Maximum Dan kita boleh tahu orang jenis seperti apa Orang itu jenis yang dah, dah nampak, dah Situ jika kemudian Allah ancam mereka dengan siksa yang sangat pedih, senang kita memahami, kita akan kata ah patutlah tahap pengingkarannya dahsyat Hai hake sana itu membalap berkait apa kali apa pelajar ilmu ini kita pelajari arahnya kesana pemanjur itu sebab kalau tengok apa yang tersurat ya mungkin kita dapat merasakan tahap pengingkaran sebetul sekadar contoh ini contohnya paling mudah Di sini sudah ada dua kan? Sudah ada Inna Muhammad dan Rasulullah.
Sesungguhnya Muhammad itu sungguh utusan Allah. Jadi ada A, B, C katakanlah. Saya beritahu kepada ABC ini mempunyai hati yang tak sama. Dari segi mudah atau susah menerima berita.
Ada yang begitu mudah meyakini kebenaran berita, ada yang susah sedikit, ada yang payah banyak. Bahkan susah untuk meyakini walaupun sedikit. Maka kepada ketiga-tiga orang yang hatinya berbeza, mutakalim mesti pandai dan bijak memilih perkataan.
Menyusun kalimat, menyusun perkataan, menyusun jumlah sesuai dengan keadaan hatimu khotob, itulah ilmu balagoh, itulah fasohah. Bahasa itu balik dan fasih. Nilai kefasihan dan kebalagohannya sangat tinggi Sebab itu tidak ada Usluk bahasa yang lebih balir Yang lebih fasih Melebih daripada Al-Quran Balik, balagoh, balik, balag itu menyebutkan sampai Sehingga Al-Quran, sebenarnya ayat Al-Quran ini, bila dihayati dengan ilmu alat yang mencukupi, kita akan dapat rasakan setiap ayat dalam Al-Quran ini, ucapan kandungan maknanya balik, terus sampai kepada hati seorang, bukan sampai pada fikirannya. Dalam bahasa mudah, Al-Quran sebenarnya bercakap dengan hati pembacanya. Sebab balik itu menang sampai.
Sampai Mempunyai daya tembus yang luar biasa Daya tembus Wow Daya tembus itu terjemahan bebah daripada bahasa Al-Quran Ashadu wa'tan Dalam surah Al-Muzamil Saya terjemahkan daya tembus Ashadu wat'an wa'akwa muqila Quran itu adalah ashadu wat'an Wat'un itu maknanya tusukan Tikaman Tikam, tusuk Apa lagi? Jadi ashadu wat'an maknanya amat dahsyat tikaman dia ibarat pisau menikam kesan tikaman bukan hanya di luaran, tapi masuk ke dalam kalau begitu dahsyat kuat sekali tikaman dia itu Al-Quran jadi daya tembusnya luar biasa sebab dia balik kalau Al-Quran seperti ini Itu, pertanyaan ialah, kenapa tidak semua orang hatinya tertembus? Atau dapat ditembusi oleh Al-Quran?
Adakah Al-Quran belum cukup kuat? Daya tembusannya, daya tembusnya, atau jangan-jangan hati kita yang terlalu keras? Ya. Jin untuk kali pertama mendengar Quran, belum membaca Quran, baru mendengar Quran dibaca, terus masuk Islam Dan berdabah pada kaumnya Makanya hati jin yang diceritakan Allah dalam surah jin itu, hatinya sangat lembut Lembut, lembut, walaupun sebelumnya dia kafir Dahlah hati sangat lembut, Quran pula asyadu wat'an Ya, terus lah Umar memang hatinya keras asalnya Maklum belum punya peluang, kesempatan sendiri Membaca sendiri air Quran Selepas diberi peluang atau mendapat peluang Kesempatan untuk mengkaji sendiri, menghati sendiri Tanpa ada gangguan Sebab selama ini mungkin Umar rasa malu disuruh mendengar Maklum kan orang besar kan Orang besar suruh mendengar sarahan itu Bakat Dia orang besar, tak akan duduk mendengar, itu dinasihati. Rasa itu ada dalam diri Umar.
Akhirnya, ya, pasal igunya sangat kuat, Allah tunjukkan jalannya, biar dia baca sendiri. Jadi, bila berseji, maknanya ego dia tidak tercalar. Igonya tidak tercabar. Datang ke rumah adiknya, baca sendiri. Bukan disuruh dengar.
Bila baca sendiri, maka Umar lebih bersedia membuka hatinya. Dia sendirinya membuka, bukan dipaksa. Jadi membuka dengan suka rela. Tengok, baru baca beberapa ayat surah Tauhah.
Komen sepontan Umar. Ma'ah sana hadhal qawli. Aduhai indahnya ucapan ini. Bila Umar memberi komentar maaf sana hadalkahul, alangkah indah dan cantiknya ucapan ini, maknanya Umar ketika itu mula-mula terpukau. Terpesona dengan gaya bahasanya Sejak Umar adalah sastrawan Setelah terpukau dengan gaya bahasanya Lebih memukau lagi adalah kandungannya Itu yang dipanggil asyaduwatan Daya tembus yang luar biasa Saranya hatinya dibuka Dan Umar baru terbuka hatinya setelah merasa tidak ada lagi orang yang menyuruhnya membuka.
Sebab selagi ada orang menyuruh membuka, Umar tak mau. Kan tadi egonya kuat. Ya uang yang sangat dihormati ya oleh bangsanya. Takkan tiba-tiba kena duduk depan Nabi dengan Bilal bin Robah. Huh, kirim salam apa.
Kirim salam. Ya, kalau maupun kena cari tempat yang hebat lah. Kan orang-orang keras begitu, bersedia mendengar dakwah Nabi. Tapi tolong jangan di tempat terbuka.
Tolong jangan ada orang lain yang ikut sama. Kalaupun ada yang lain ikut sama, join sama, mesti yang setaraf. Setaraf dengan mereka.
Bangsawan, hartawan, dan segala-galanya lah. Ini kalau segala yang miskin, jangan. Inilah yang menghalang orang kapior dahulu melukai muslim.
Sebab itu penghalang untuk orang dapat kebenaran karena dianya merasa itu tadi. Masya Allah. Nak mendengar firman Allah, masih ada rasa begitu, gimana?
Kan Allah itu maha hak, maha benar. Kalau orang itu kaya, kan Allah yang maha kaya. Yang beri kaya kan Allah. Kalau dia itu merasa pandai, kan Allah itu maha pandai. Yang bagi ilmu kepadanya kan Allah.
Kalau dia merasa mulia di orang lain, dari mana dia tahu, sama-sama dicipta daripada tanah. Bahan yang Allah gunakan untuk mencipta dirinya, sama dengan bahan yang Allah gunakan untuk mencipta orang lain. Bahkan bahan yang Allah gunakan untuk mencipta dirinya Sama dengan bahan-bahan yang Allah gunakan untuk mencipta petai Petai dicipta oleh daripada apa ya?
Petai, jering Tanah Turab Semua daripada turab Kita pun daripada turab Hanya dengan kendala jadi kita Hanya dengan keadlah jadi petai Jadi apa yang dibanggakan? Petai lah bong Petai bang Ya memang begitulah Cara berpikir Islam itu kena keberanian paling bawah sekali Tapi Masya Allah, Umar akhirnya buka dirinya dan Ya, ma'ah sana hadhal qawd Wa ma'akromahu Ada dua Aduhai alangkah indahnya ucapan ini Dari situ kita Kita dapat faham Umar terpesona dengan gaya bahasanya. Balagohnya bahasa yang balik dan fasih. Wama akramahu dan alangkah mulianya ucapan ini. Umar sudah mulai terpesona dengan kandungan, dengan isi hitabnya.
Ya. Ya terus. Mana Muhammad sekarang? Sana menyatakan Muslim. Begitu ucapkan, la ilaha ah tidak toleh ke belakang.
Dalam jangka masa yang relatif singkat, Umar menjadi sahabat nomor dua selepas Abu Bakar. Wahadahulu penentang nomor wahid. Orang yang pernah punya keinginan untuk membunuh Nabi.
Bayangkan. Kan Umar pernah punya cita yang nak bunuh Nabi. Keluar itu kan nak bunuh Nabi.
Tapi sekarang dimana kubur Umar? Sebelah Rasulullah Orang yang pernah Punya cita-cita Nak bunuh Nabi, puas rasanya Kalau dapat membunuh Nabi Dalam jangka mas yang Relatif singkat Jadi sahabat nomor dua Dan kalau kita sekarang dimana kuburnya Sebelah makam Rasul Walaupun Umar sebenarnya masih ada rasa bersalah, rasa malu. Sebab itu kalau kita tengok si rotu hayat sahabat, Umar termasuk orang sebenarnya relatif jarang berbanding yang lain lah.
Duduk dekat bersama Rasulullah SAW Bukan tidak sering Tapi berbanding Abu Bakar, berbanding Usman Boleh katakan agak jarang Ya mungkin ada rasa Dulu aku nak bunuh ini sekarang Walaupun Nabi SAW sudah tidak kisah Itu kan zaman jahiliah Rasa itu masih ada Betul Umar rasa Pernah terfikir orang yang musuh Nabi nomor 1 tiba-tiba menjadi orang nomor 2 kemudian kuburnya pun Masya Allah Ali bin Abi Talib menantu anak asuhnya sepupunya keluarganya amat disayangi karena istrinya yang paling disayangi oleh Nabi kedua anaknya sangat dicintai itu pun kuburnya tidak dekat dengan Nabi Apa yang membuat Umar dapat makam? Puncanya di awal lagi Hatinya terbuka Atau dia bersedia membuka hatinya Daripada hatinya penuh dengan syak Penuh dengan ingkar, takzib Menjadi khul yudhihni Sehingga bahasa-bahasa Al-Quran Yang ditukar oleh Umar Semuanya dan Hampir semuanya yang digunakan Jumlah atau kalam Khobar, Ibtidai Hanya perlu buka diri itu saja. Quran sangat kuat daya tusukannya. Daya tembusnya sangat kuat. Itu dalam surah Muzamil yang saya tanya tadi.
Ashadu wa'tan. Hanya itulah yang dipertahankan pada kita. Kenapa hati masih juga belum tersentuh?
Kenapa masih bicara yang luar-luar? Kenapa masih satchi? Satchi maknanya atap.
Ibarat tengok rumah, kenapa masih dari atas bubung? Kenapa tak mau masuk? Tengok dari bubung.
Oh, cantik rumah itu. Awak dah tahu? Iya, saya pernah tahu. Macam mana? Biru.
Cantik, cantik. Besok, besar. Tapi tak pernah tahu isinya.
Maknanya hanya luaran lah. Ya, sampai bila? Sampai bila? Jadi, tiga kalimat, tiga ayat ini perbezaan pergi ke taraf sekali daripada Rasulullah Muhammad Rasulullah biasa Karena hati mukhotob masih kosong, mudah percaya Tidak perlulah dikuatkan dengan penguat-penguat Bila hati mukhotob ini ragu, ya tambah lagi Tambah satu penguat Inna Muhammadan Rasulullah Kalau si muhottam ini jenis degil, payah nak percaya, ingkar, suka mendustakan, ima suka mendustakan isi khitab, ima suka mendustakan kejujuran mutakalim, ya mutakalim kena bubuh lah.
Taukit lebih daripada satu. 2, boleh 3, boleh 4 bergantung pada tahap keinggaran bergantung pada tahap takzib yang dilakukan oleh mu mu khotob itu dilakukan oleh mu khotob Jadi, disitu apa yang kita akan lihat nanti, ini sebagai contoh yang paling mudah lah. Dalam Quran memang tidak adalah Muhammad Rasulullah, Muhammad Rasulullah, Muhammad Rasulullah, Muhammad Rasulullah, contoh yang mudah dahulu. Ini peringkat pemahaman dahulu, kita pemahaman dahulu Ada pun nanti peringkat, dah mula kita rasa dalam hati, ya kita lihat Al-Qur'annya Baik, untuk memudahkan pemahaman dan membuat rujukan Di sini saya nak buatkan satu jadwal Satu jadwal Bahasa Ramadhanya panggil jadwal, bahasa Melayu Ya, table.
Tak payah ada timenya, table saja lah. Kita buat table aja. Time table itu macam orang giliran buat mureh.
Ini bukan time table, itu giliran orang mureh. Ya, macam table aja lah. Ini saya nak buatkan meja. Table itu meja ya?
Ya, sama meja. Terima kasih telah menonton. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih.
KAMPENG Hai ini jadwal tentang adrobul khobar adrobul kalam khobar untuk memudahkan kita mengingatinya Jadi, ada na'ul kalam. Na'ul kalam adalah jenis kalamlah, jenis jumlahnya yang sedang kita pelajari ini. Jenis kalamnya yakni kalam ibtidai.
Jenis kalamnya kalam ibtidai. Qadrut tawhid. Qadrut tawhid maknanya Kodar Taukit lah Ada atau tiadanya Taukit Dalam kalam itu Kholiyun minat Taukit Tidak ada Taukit Jadi kalau jenis kalamnya itu Ibtidai Kalam itu Kholiud Taukit Tidak ada huruf Taukit Halatul Mukhotob Keadaan Mukhotob Untuk dalam kalam Mukhotob Si Kholiud Kalam tadi yakni Kholiud Dihni Kholiud Dihni Artinya Si Mukhotob hatinya bersih kosong itu yang kalam Ibtidai cara membacanya kemudian naul kalam nomor dua jenis kalamnya yang di kalam tolabi tolabi itu jenis kalamnya Dari segi adat atau tiadanya taukit, kodru taukit, yaitu taukidun wa khidun. Kena di buboh satu taukit. Jadi bila kalam itu ada satu taukit, maknanya jenis kalamnya kalam tolabi.
Bila kalam tolabi, karena ada satu tawkit, bagaimana keadaan mukhotob? Kalam itu boleh memberi tahu kita keadaan nanti mukhotob. Keadaan halatul mukhotob, yakni syakun, mutaradid.
Hati mukhotob itu penuh dengan keraguan. Tidak mempercayainya. Payah nak percaya. Payah nak percaya. Yang ketiga, jenis kalam ketiga, yakni ingkariyun.
Kalam, khobariyun, ingkari. Ingkari itu naul kalamlah jenis kalamnya. Kemudian, kodru taukid, kadar taukidnya ada berapa? Aksar min mu'akad.
Aksar min mu'akad. lebih daripada satu mu'akkad lebih daripada satu taukit boleh jadi 2, 3, 4, 5 macam mana nak boleh 2, 3, 5 anak bubur 3 ke 2 ke 4 ke yaa Halatul muhattab bergantung kepada keadaan muhattab. Keadaan muhattabnya yaitu hasbadarojatil ingkar.
Bergantung kepada darjat atau tingkatan tahap keingkarannya. Bila tahap keingkarannya kuat, apa namanya ini, jadi banyak, tambah lagi lah. Kalau makin inggar, makin kuat, tahapnya makin tinggi, makin parah, makin teruk Ya, mungkin Muta Kalim nak beritahu kepada dia Hanya taukit ajalah Inna, innama, tak ada yang disampaikan, sebab belum puas Nah macam itulah Masanya Jadi ini Jadi membawanya dari sini Jenis kalamnya apa? Tolabi Kadar taukitnya berapa?
Jenis kalamnya apa? Ibtidai Kadar taukitnya berapa? Takda taukit Kaliu minataukit Keadaan mukhotobnya macam mana? Hatinya bersih Jenis kalamnya apa? Nomor 2. Jadi sana lah yang nomornya.
Jenis kalamnya apa? Tolabi. Taukitnya ada berapa?
Satu. Bagaimana keadaan mukhotob? Ragu. Jenis kalamnya apa? Ingkari.
Kedaraan taukitnya berapa? Lebih. Yang pasti lebih daripada satu lah. Nak bubuh berapa? Ya, bergantung pada keadaan mukhotob.
Hasba darajatil ingkar. Bergantung pada tahap darjah keingkarannya Bacanya macam itu ya Jadi mungkin macam mana aku nak baca Lalu dihafal Bukan begitu Bacanya bukan Ini bukan untuk dihafal macam itu Bacanya dari sini Satu, dua, tiga Jadi, satu, Nauk Taukit, Ibtadai, kodanya gini, gini, gini, Dari itu Nauk Taukit, Nauk Kalam, Kodok Taukit, Taukit Wahid, Halukotop, Sya'ak. Tau ya cara membacanya? Jadi, seperti itu. Semudah sekali.
Sangat-sangat mudah. Cara membacanya. Terserahlah yang mana susun, macam mana.
Hai baik sekadar contoh sekadar contoh Terima kasih Firman Allah SWT dalam surah Maryam Ini sekadar contoh Contoh yang mudah-mudah dahulu Contoh yang mudah-mudah dahulu Dalam surah Maryam, surah 19 Ayat 19 1-9-1-9 Saya berikan contoh yang mudah-mudah dahulu Ketika Maryam alaihassalam Pergi Hijrah untuk kali kedua Yakni jauh meninggalkan Mikhrab yang dibina oleh Nabi Zakaria tempat yang jauh disana Maryam membina bangunan hijab untuk beruzlah untuk bertahanus karena tugas Maryam alihassalam dicipta oleh Allah sebagaimana dinadarkan oleh ibunya semasa mengandungnya dan Allah terima nazarnya hanya untuk beribadah Tidak ada kerja lain. Maryam tidak disuruh untuk bekerja. Tak begitu.
Hanya ibadah-ibadah-ibadah. Wih dah makta. Wirit-wirit. Dikit-dikit.
Tak lebih daripada itu. Ketika Mariam sedang khusyuk berzikir, beribadah dah tiba masanya Allah Ndakma nunjukkan kekuasaannya dalam ayat 17 itu Allah utuskan fa'arsalna ruhan ila ruhana Allah utus Jibril Datang ke tempat Maryam, seorang diri Maryam disitu Jibril datang itulah, fitulah Fatamat Talalahabasyaron Sawiyah Jibril menjilmekan dirinya Menjadi manusia yang sempurna Betul-betul manusia sempurna, yang ini boleh dilihat, boleh diajak bercakap Ya, manusia sempurna. Bukan separuh manusia, separuh jebril. Bukan hanya manusianya sahaja yang kepala.
Badan tak ada lagi, Mariam ketakutan. Ini mesti hantu. Betul-betul.
Manusia yang macam manusia lain yang hidup pada zamannya. Pakaiannya pun pakaian yang biasa dipakai oleh kaumnya. Itu maksud sawiah. Betul-betul.
Ya, seperti manusia yang hidup pada zaman itu. Jadi bukan datang kemudian pakai, wah pakai nektai, ah bukan macam itu, lagi Mariam lagi takut Waktu itu mana ada nektai pada kot, tak ada, tak ada lagi Begitu nampak manusia, sempurna, yang diyakini ia manusia, karena begitu yang dilihat oleh Mariam Ya, apalagi Maria milik seorang diri, tiba-tiba didatangi biliknya ini, dari kebiliknya ini, tetamu yang tidak diundang. Kan?
Jadi, seorang tetamu lelaki... Bukan mahram, datang ke biliknya tanpa diundangnya. Ya, terkujudlah Maryam. Maryam seorang perempuan suci.
Patut jika Maryam kata, Qal inni a'udhu birrahman minkain kuntatakiyah. Sesungguhnya aku Belindung Mohon pelindungan aku, mohon kepada Ar-Rahman Supaya Ar-Rahman melindungi aku daripada Mingkar daripada engkau, wahai Manusia, tetamu yang tidak Diundang, patut jika Mariam ini ber Istilahnya suudhan Yalah masuk laki yang tak dikenalnya Ke biliknya, sedangkan dia Perempuan suci sesuci-sucinya Kalau Mariam kita itu katalah Bukan perempuan suci Ada lelaki yang tak diundang, ya mungkin tak kata, A'udhu Billahman, mungkin bukan begitu lah. Bukan itu yang diucapkan. Apa yang diucap makanya?
Alhamdulillah. Sudi awak menemaniku. Hai soal ucapkan Maria patut suudon patut bahkan apalagi ini Mariam Hai wanita pilihan Allah daripada sekian billion perempuan Mariam dipilih ini stofaituki kata Allah aku sendiri yang memilih kau jadi Dia seudon, dia sudah berburuk sangka, jangan-jangan lelaki yang tidak dijemput yang terendang ini punya niat jahat. Sebab itu dia kata, aku berlindung pada jahat, padahal kau tolonglah jangan.
Lalu, jadi maknanya Maria memang tidak mengenali siapa lelaki ini kan. Yang dikenali, yang di fahami, yang difikirkan, ini lelaki yang punya niat tak baik, itu sajalah. Sedangkan lelaki ini malaikat Jibril, utusan Allah.
Kan jauh ya daripada apa yang Mariam fikirkan, dengan siapa sebenarnya lelaki yang sebenarnya, kan jauh sekali bezanya. So, macam mana Jibril nak meyakinkan yang dia bukan lelaki, sebagaimana difikirkan oleh? Mariam Kho la innama ana rasulurrabbi Ini kalam insya Atau kalam khobar Innama ana rasulurrabbi Hanyasanya aku adalah utusan Tuhanmu Khobar atau insya?
Kalam khobar Ghoradul khobar Karena yang sudah dipelajari, saya tanyakan semuanya lah Ghoradul khobar Ya Ghoradnya Fa'idatul khobar Fa'idatul khobar Ghoradnya Nau'nya Nau'nya Nauk itu jenisnya lah, yang baru nih Nauknya Belum pun saya padam Ada Ibtidai, ada Tolabi, ada Ingkari Ya Dia baca yang pertama If tidak ini salah Kemudian Baca nomor dua Tak apalah Ya daripada tak jawab Kalau jawab lah Sekurang-kurangnya Betul tak betul lain cerita Tapi jawaban ibtidak itu jauh sangat lah Macam tak ada Kalau jawaban ibtidak itu Salahnya itu ketara sangat Tak patut lah Habis jawab sambil makan Macam mana Belajar sambil makan Jawab sambil makan Jadi susah lah saya Serius lah sikit Jadi kalau hanya modal datang Kemudian makan Jangan susah Usahlah. Kalau makan kena duduk di jauh sikit lah. Jadi yang lain tak keganggu.
Kan kasihan ya. Kalau saya mengacau sambil makan, macam mana aja? Maaf.
Macam mana aja? Lari kan? Lari. Jadi mesti sama lah. coba kalau saya mau aja sampai sini ya ya ya ya nasabahkan kemarin cuma jemaah lari jadi kalau itu peraturan sama antara yang memberi dan diberi jangan saya pun tak punggung telepon jamah panggilan telepon takci namanya saya tambahkan jamah makan mana boleh Saya tak mengantuk jamah tidur, mana boleh?
Ini namanya peraturan yang sangat diskriminatif Kalau saya tak boleh, jamah boleh itu diskriminatif Dia tidak boleh hadai itu Double standard, berarti tidak adil Ini kalam? Ingkari Baiklah, sekarang tadi kan saya tunjukkan Apa yang difikir oleh Mariam ketika melihat lelaki yang tak dijemputnya datang ke belakangnya? Orang baik atau orang jahat?
Tintah dalam fikiran Maryam yang itu Malaikat Jibril Yang akan, yang dirusul oleh Allah yang Maha Suci Langsung kan Yang ada ini mestilah laki jahat Tengok Jadi bagaimana untuk meyakinkan orang yang langsung tidak terlintas bahwa sama sekali dalam fikirannya bahwa dia adalah utusan Allah? Ya, karena disampaikan dengan banyak taukid lah untuk meyakinkannya. Bukan hanya meragui orang ini, bukan hanya meragui ini malaikat, memang tidak percaya langsung. Pertama, tak pernah jumpa Jebril.
Yang keduanya, mana ada jubi boleh dilihat? Dan lebih menakutkan lagi dalam ayat yang lain. Dalam ayat ini, tengok.
Innamah ana rasuluh rabbik li'ah haba lagi gulaman zakiyah. Hanya saya aku ini utuh asduhamu, nak bagi kamu anak lagi. Wih, lagi lah terkejut.
Aku datang nih nak bagi hang anak. Hai macam di sambal petir siang hari aku datangin bagi kamu anak ya untuk sementara untuk sementara mungkin kita hanya nampak satu aja taukitnya mungkin mana inama mungkin anak tuh bukan taukit anak tuh aku takkan anak Rasulullah mananya Kalau tak ada aneh malah tak faham Rasulullah Mungkin untuk sementara kita nampak Taukitnya Satu yakni Al-Hasru Sebab jumlah hasriah ini Huruf apa jumlah taukit Maksuroh Ini sudah Al-Kasru Sudah lepas nanti ada jenis-jenis taukit nah satu dia jadi al-qusru kemudian jumlah ismiahnya sudah dua tuh pertama jumlah maksurahnya jumlah maka suruhnya jumlah maksus ohnya al-qusru sudah yang pertama kedua kasru itu termasuk taukit yang kedua jumlah ismiahnya Hai ismiahnya sebab jumlah ismiah ini taukit bermakna subuh jadi sini ada dua sebenarnya tapi itulah ya paling itu saya tadi yang yang jumlah ismiah sebutau kit belum kita pelajari tapi saya jadikan contoh karena Karena disitu sudah ada inama. Maknanya disini ada dua.
Minimum ada dua. Karena ada dua. Maka nau'ul kalam. Ya. Kalam.
Inqari. Maknanya. Mariam langsung tidak terlintah yang ini malaikat Tidak mungkin sama sekali Ketika mula-mula lelaki ini datang lah Kan Jadi malaikat kenalah Menyakinkannya dengan Kalam Ingkari Dan patut jika Mariam tidak meyakini Sama sekali yang itu malaikat Memang patut pun Apalagi Tidak diberitahu sebelumnya Menjilma jadi lelaki yang sempurna Kemudian memberitahu Kami datang nak bagi hang anak Memang luar biasa Luar biasa takutnya Takutnya Apa namanya ketika melihat Ini Sekarang Contoh yang lain yang mudah juga Lihat surah 48 ayat 29. 48, 29. Ayat terakhir. Karena yang paling akhir, yang paling mudah, dan boleh jawab semuanya.
Jadi penutupnya lega lah, sebab semua boleh jawab. Nah itu tujuan saya. Lega karena semua boleh jawab.
Jadi happy ending lah. Ayat terakhir surah Al-Fatuh. Muhammadur Rasulullah waladzina ma'ahu ashidda'u ala al-kuffar ruhama'u baynahum Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya adalah mempunyai sifat pertama tegas dan Keras terhadap orang-orang kafir Yang keduanya Kasih mengasihi Di antara mereka Sesama musliman Tegas kepada kafir Dan sayang sesama Mumin Taruhum rukaan sujada Engkau melihat mereka Sentiasa dalam keadaan Rukuh dan sujud.
Baik. Semua ini adalah kalam khobari. Kalam khobari.
Muhammad Rasulullah kalam khobari. Waladina ma'ahu asidawal kufar kalam khobari. Rukuh ma'ahu bayinahum kalam khobari.
Taruhum rukuh asidawal kalam khobari. Baik. Faedahnya untuk. Faidatul Gorotnya untuk Faidatul Khobar Jenis kalam Muhammad Rasulullah Ibn Fidai Waladzina ma'u asyidda wal kufar Orang bersamanya bersikap kera atau orang kafir Na'ul kalam Ibtidai Mengikut piwak Nabi ini Ruhamah bayinahum Dan mereka ini orang saya yang menyayi Sesama mereka Naul kalam Ibtidai Betul semuanya Ya bagi yang paling mudah Itu betul Hai toh maknanya Allah sedang bersakab ini hitam ini juga kepada orang yang macam nakal dan kotor ho liudihni ho liudihni kan ayahnya dikatakan pada orang mu'min Kalau kita tengok dalam sebab-sebabnya, ini bukan pada orang mu'min. Orang mu'min, orang yang hatinya sudah percaya pada Allah, tak perlulah Allah bersama.
Wallahi, inna Muhammad tak perlu. Hanya dengan Muhammad Rasulullah. Walaupun tidak, sudah percaya.
Samina wa'tana samina. Karena, yang di mukhotobnya, mukhotobnya jadi orang-orang yang khaliyud. Di sini.
Itu contoh yang paling mudah sebelum nanti kita perbicarakan yang sedikit perlu kita berpikir, bukan susah sedikit perlu berpikir merenung sedikit tidak perlu susah-susah hanya sedikit sedikit sedikit fokus itu jelah ini kurang fokus pun boleh jawab kurang fokus yang lebih contoh yang sebelumnya di lebih fokus baru Oh baru Oh kalau tidak hanya eh eh eh ya mudah-mudahan diberkati wallahualam suanakallahumma bihamdika sada'allah dan saya astagfirullahaladzim