Musim penghujan telah tiba. Pertanian dan kantong-kantong air di Bali mulai terisi. Air yang tak mampu diserap ke dalam tanah, menimbulkan genangan-genangan, mengalir melalui selokan-selokan dan sungai, kemudian dilepaskan kembali ke laut. Semakin berkurangnya daya resap tanah akibat betonisasi dan berkurangnya tutupan hijau, menimbulkan semakin banyak air hujan terbuang ke lautan. Semakin berkurang pula debit kantong-kantong air tanah di delapan cekungan air tanah Bali, baik yang tertekan maupun tak tertekan.
Solusi sederhana yang dapat dilakukan tiap orang untuk mengisi kembali pasokan air tanah dengan cara membuat sumur resapan. Metode sumur resapan mengirim air limpangan hujan secara langsung ke dalam tanah. Fungsinya sama dengan metode sumur resapan. dengan pohon yang menyimpan dan meresapkan air melalui akar-akarnya.
Dengan sumur resapan, sejumlah air dapat dikirimkan lebih banyak dan cepat dan mengurangi terjadinya genangan atau banjir. Kepala Kepala Sumur resapan dapat dibuat sesuai dengan ketersediaan lahan. Bisa dibuat memanjang, kotak, maupun bentuk L. Kedalaman sumur resapan dapat dibuat Kedalaman dangkal dalam 4 meter Kedalaman sedang dalam 12 meter Sumur resapan dalam dalam 50 meter Untuk menentukan kedalaman yang ideal dalam satu lokasi, lakukan pengujian lapisan tanah untuk mengetahui elevasi muka air tanah atau dengan cara mencari data sumur-sumur yang telah dibuat di sekitar.
sekitarnya sumur resapan yang ideal berada di lapisan tanah berbutir kasar seperti lapisan lanau sampai dengan berpasien karena memiliki daya resap yang tinggi penentuan dalam sumur resapan harus berada di atas elevasi muka air tanah Berdasarkan hasil penelitian Politeknik Negeri Bali dan Bali Water Protection Program, peta daerah resapan di Bali dibagi dalam Daerah Resapan Utama Lokasi yang tepat untuk membuat sumur resapan maupun penghijauan Daerah Resapan Tambahan Lokasi Resapan Tambahan untuk meningkatkan ketersediaan air tanah Daerah resapan tidak berarti. Sumur resapan menjadi kurang efektif dibuat di lokasi ini. Sisanya adalah daerah lepasan atau pemanfaatan, adalah wilayah pemanfaatan, dan pembuatan sumur resapan juga masih efektif untuk dilakukan, namun sifatnya sektoral. Model-model sumur resapan Pastikan pembuatan sumur resapan berada pada elevasi yang lebih rendah dari muka tanah di sekitarnya, sehingga aliran air permukaan menuju sumur resapan. Model sumur gali Buatlah sumur gali dengan diameter 1 meter, kedalaman sumur 4 meter.
Tinggi 3 meter dari permukaan diisi buis beton untuk menghindari terjadinya longsoran tanah di sekeliling sumur. 1 meter dari dasar sumur tanpa buis beton sebagai ruang resapa. saat air masuk ke dalam sumur.
Isilah batu bata pecah atau batu pecah ukuran 20-30 cm pada dasar sumur untuk menghindari penggerusan tanah. Sekeliling sumur dibuat dengan batu bata pecah. Buat lapisan penyaring selebar 30 cm yang diisi kerikil dan ijuk untuk menyaring air yang datang dari aliran permukaan.
Aliran air hujan dari atap disalurkan melalui talang dan pipa ukuran 10 cm. Buatlah kotak sederhana sebagai penyaring air hujan dari atap untuk menghilangkan dedaunan maupun ranting yang ikut terbawa. Saringan dalam kotak cukup diisi dengan ijuk agar mudah dan mudah dikotak. dalam melakukan perawatan setelah disaring aliran langsung disalurkan ke sumur resapan melalui pipa PVC diameter 10 cm kualitas air dari atap lebih bersih daripada aliran permukaan.
Saringan-saringan ini berfungsi untuk mengurangi pendangkalan di dalam sumur. Lakukan pembersihan secara berkala untuk meningkatkan kualitas air yang masuk ke dalam sumur. Model Sumurbor Pengeboran menggunakan mesin bor yang memiliki diameter lebih dari 10 sampai 30 cm. Diameter pipa yang digunakan disesuaikan dengan kedalaman sumur yang akan dibuat. Tujuannya untuk menyerapkan air yang lebih banyak ke dalam tanah.
Sumur resapan dangkal menggunakan pipa diameter 30 cm dengan kedalaman 4 m berjumlah 4 buah lubang dalam satu lokasi. Sumur resapan sedang menggunakan pipa diameter 10 cm sejumlah 8 batang dengan kedalaman masing-masing 12 m. Sumur resapan dalam menggunakan pipa PVC diameter 10 cm sebanyak 4 buah lubang dengan kedalaman 50 meter.
Untuk pembuatan lubang pipa, jarak antar lubang adalah 50 cm, baik yang berbentuk memanjang maupun kotak. Ujung atas pipa sepanjang 1 meter dibuatkan lubang-lubang dengan diameter 3 sampai 5 cm sebagai aliran air masuk. Balutlah ujung atas pipa dengan ijuk setebal 10 cm untuk mencegah masuknya kerikil atau agregat kecil dan kotoran atau sampah ke dalam pipa.
Sedangkan ujung bagian bawah setinggi 2 meter dibuatkan lubang-lubang dengan diameter 3 sampai 5 cm sebagai aliran keluar air untuk diresapkan ke dalam tanah. Lubang-lubang ini bertujuan agar kerikil atau butiran tanah tidak masuk ke dalam pipa yang menyebabkan pengendapan. Pembuatan Untuk mencegah pendangkalan dalam sumur, lengkapi dengan saringan kerikil di sekeliling lubang pipa dengan jarak 45 cm dari atas pipa. Kedalaman saringan adalah 80 cm. Dinding saringan menggunakan batako dan diplaster dengan spesi 1 semen banding 5 pasir.
Bagian luar saringan dikelilingi dengan bak pengendap dengan menggunakan dinding bataku. Lebar bak pengendap adalah 30-40 cm dengan kedalaman 50 cm. Bak pengendap bertujuan untuk mengendapkan kotoran atau sampah sebelum masuk ke bak penyaring. Sebelum bak penyaring dipenuhi kerikil atau agregat, tutuplah pipa-pipa resapan dengan kotak beton seukuran pipa resapan untuk memudahkan pengontrolan di masa mendatang. Lengkapi bak pengendap dengan penutup grill besi jarak masing-masing 5 cm sehingga aman bagi orang yang melintas di atasnya dan memudahkan dalam pengendap.
perawatan atau pembersihan. Untuk memperindah sumur resapan, isilah tanaman dengan jenis akar yang tidak merusak lubang sumur resapan di sekelilingnya. Lakukan perawatan secara berkala untuk memaksimalkan kinerja sumur resapan.
Semakin banyak kita menabung air hujan dalam tanah, maka semakin banyak peluang ketersediaan air tanah saat musim kemarau dan mengurangi intrusi air laut. Mulailah menabung air hujan dari diri kita agar terhindar dari krisis air di masa mendatang. Musik