Tata Cara Solat Jenazah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sahabat Muslim Hafiullahumullah Solat jenazah adalah salah satu kewajiban kolektif farbu kifaya apabila di satu daerah sudah ada yang melaksanakannya maka kewajiban sudah gugur bagi orang lain Berikut ini langkah-langkah sebelum melakukan sholat jenazah. 1. Memposisikan kepala jenazah di sebelah kiri imam apabila jenazah laki-laki. Dan meletakkan kepala jenazah di sebelah kanan imam apabila jenazah perempuan atau khuntha berkelamin 2. Imam Bujairomi dalam kitab Hasyiatul Bujairomi al-Khatib mengutip keterangan dari Sheikh Ali Sibromalisi menjelaskan bahwa kepala mayit laki-laki diletakkan di sebelah kiri imam, kaprahnya di sebelah kanan imam berbeda dengan pengamalan orang saat ini. Adapun mayit perempuan dan khungsa, orang yang berkelamin ganda, maka imam berdiri di sisi pantatnya sedangkan kepalanya ada di sebelah kanan imam sebagaimana pengamalan orang saat ini.
Artinya, bagi orang Indonesia yang qiblatnya cenderung condong ke arah barat saat mengsolati mayit laki-laki, kepala mayitnya diletakkan di sebelah selatan. Sedangkan saat mengsolati mayit perempuan dan khunsa, kepala mayitnya diletakkan di sebelah utara. Ini berbeda dengan kebiasaan yang umum dilakukan di masyarakat yang mengsolati mayit baik laki-laki maupun perempuan dengan meletakkan kepala mayitnya di arah utara atau sebelah kanan imam.
Meski demikian, apa yang telah menjadi kebiasaan di masyarakat tersebut tidaklah menjadi masalah dan bukan sesuatu yang dilarang. Pemahaman ini bisa kita ambil dari penjelasan Bu Jeremy di atas yang mengikuti adanya kebiasaan masyarakat yang berbeda dengan yang semestinya, namun beliau tidak menyatakan pelarangannya. 2. Disunahkan posisi imam berdiri di sisi kepala mayid apabila jenazah laki-laki, sedangkan ketika mengsolati jenazah perempuan disunahkan posisi imam berdiri di sisi pantat si mayid. Hal ini juga berlaku bagi orang yang mensolati jenazah seorang diri, tidak berjamaah. Sedangkan bagi makmum, berdiri di belakang imam sebagaimana layaknya solat jamaah pada umumnya.
Sahabat Muslim Hafidhukumullah berikut ini tata cara solat jenazah menurut Sheikh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Tawshih ala Ibn Qasim. Satu Niat Niat berada di dalam hati dan harus bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ikhram. Sebagaimana niat pada sholat falbu, berikut ini perincian niat sholat jenazah. 1. Apabila sholat jenazah laki-laki secara sendirian, maka niatnya sebagai berikut.
Usalli ala hadhal mayyiti arba'a takbiratin farbu kifayatin lillahi ta'ala. Artinya, aku niat sholat atas jenazah laki-laki ini dengan empat takbir, farbu kifayah karena Allah Ta'ala. Dua, apabila sholat jenazah perempuan secara sendirian, maka niatnya sebagai berikut. Usalli ala hadihil mayyitati arba'a takbiratin farbu kifayatin lillahi ta'ala. Artinya, aku niat sholat atas jenazah perempuan ini dengan empat takbir, farbu kifayah karena Allah Ta'ala.
B. Apabila jenazah perempuan, maka niatnya sebagai berikut. Artinya, aku niat sholat atas perempuan ini dengan empat takbir farbu kifayah, menjadi imam karena Allah Ta'ala. Empat, apabila jenazah perempuan, maka niatnya sebagai berikut. Bila sholat jenazah berjamaah dan menjadi makmum, maka niat sholat jenazah baik jenazah laki-laki ataupun perempuan adalah sebagai berikut.
A. Apabila jenazah laki-laki, maka niatnya sebagai berikut. Usalli ala hadhal mayyiti arba'a takbiratin farbu'a kifayatin makmuman lillahi ta'ala.
Artinya, aku niat sholat atas jenazah laki-laki ini dengan empat takbir, fardu kifayah, menjadi makmum karena Allah Ta'ala. B. Apabila jenazah perempuan makan niatnya sebagai berikut, Usalli ala hadihil mayyitati arba'a takbiratin fardu kifayatin makmuman lillahi Ta'ala. Artinya, aku niat sholat atas jenazah perempuan ini dengan empat takbir, fardu kifayah menjadi makmum karena Allah Ta'ala.
C. Apabila makmum tidak mengetahui jenis kelamin jenazah, maka niatnya adalah sebagai berikut. Usalli ala man salla alaihi al-imamu makmuman fardhullillahi ta'ala. Artinya, aku niat sholat atas jenazah yang disolati Imam Fardhu karena Allah Ta'ala. 2. Berdiri Solat jenazah wajib dilakukan dengan cara berdiri, sebab solat jenazah tergolong solat fardu, sedangkan setiap solat fardu wajib dilaksanakan dengan cara berdiri.
Berbeda halnya ketika seseorang tidak mampu untuk berdiri, maka ia dapat melakukan solat jenazah dengan cara duduk, seperti halnya ketentuan yang terdapat dalam solat lima waktu. 3. Takbiratul Ikhram Termasuk dalam hitungan empat takbir adalah takbiratul ihram, maka sholat jenazah tidak dihukumi sah jika jumlah takbir yang dilakukan kurang dari empat takbir. Disunahkan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu ketika membaca takbir, sebagaimana kesunahan saat sholat lima waktu. 4. Membaca surat al-fatihah Membaca surat al-Fatihah dilakukan setelah takbir pertama, takbiratul ikhram.
Disunahkan melirihkan suara dalam membaca surat al-Fatihah. Sekiranya bacaan tetap terdengar oleh dirinya sendiri, meskipun sholat jenazah dilakukan di malam hari. Disunahkan sebelum membaca surat al-fatihah agar membaca ta'awud menurut Qawl As'ha, pendapat terkuat. Tapi tidak disunahkan untuk membaca doa iftithah. Solat jenazah sebaiknya dilakukan secara ringkas, sedangkan doa iftithah dianggap terlalu panjang untuk dibaca dalam solat jenazah.
وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَىٰ سَيِّدِنَا إِبَرَاهِيمٍ وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا إِبَرَاهِيمٍ فِي الْعَالَمِنَا إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ Artinya, Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. 8. Mendoaikan jenazah Minimal bacaan doa ketika jenazah laki-laki adalah sebagaimana berikut. Allahumma wufirlahu. Artinya, Ya Allah ampunilah dia. Sedangkan minimal bacaan doa ketika jenazah perempuan adalah membaca doa berikut.
Allahumma wufirlaha. Artinya, ya Allah ampunilah dia, perempuan. Jika ingin membaca doa yang lebih sempurna ketika jenazah laki-laki, maka dianjurkan membaca doa berikut.
Allahumma ghafir lahu wa arhamahu wa aafihi wa'afu anhu wa akrim nuzulahu wa wasi'a madakhalahu wa ghusilhu bilmai wa thalji wal barad wa nakkihi minal khataya kama naqaita thawbal abayada minal danas wa abadilhu daran khairan min darih wa ahlan khairan min ahlihi wa zawjan khairan min zawjihi وَادَخِلْهُ لِجَنَّةَ وَأَعِدَهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ Artinya, Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran.
Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya, kemudian masukkanlah ia ke dalam syurga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka. Sedangkan jenazah perempuan, maka dianjurkan membaca doa berikut ini. dan mencari penyelamatannya, dan mengembangkan penyelamatannya, dan menghidupkannya dengan air, dan selagi, dan air kering, dan menciptakannya dari kesalahan seperti yang telah menciptakan penyelamatannya, dan menubuhkannya sebagai rumah yang lebih baik dari rumahnya, dan orang yang lebih baik dari keluarganya, dan suami yang lebih baik dari suami, dan menempatkannya di syurga dan menjadikannya.
Min a'adha bil-qabri wa min a'adha bin-nar. Artinya, Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia, muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran.
Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia dalam syurga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka. 9. Takbir yang keempat 10. Setelah takdir keempat disunahkan untuk membaca doa berikut ini.
Untuk jenazah laki-laki. Allahumma la tahrimna ajrohu, wa la taftinna ba'dahu, wa gfir lana walahu. Artinya, ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah cobaan bagi kami sepeninggalnya.
Ampunilah kami dan ampunilah dia. Untuk jenazah perempuan, Artinya, Ya Allah jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah cobaan bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia. 11. Membaca Salam Membaca salam ini dilakukan setelah melaksanakan takbir yang keempat dan setelah membaca doa yang dilafalkan setelah takbir keempat jika ia membaca doa sunnah itu. Bacaan salam pada sholat jenazah ini persis seperti bacaan salam pada sholat jenazah.
Salam yang dibaca pada sholat fardu lima waktu. Selain itu, kesunahan menghadapkan wajah ke arah kanan pada saat bacaan salam pertama dan menghadapkan wajah ke kiri pada saat salam kedua juga berlaku dalam perhitungan. pelaksanaan sholat jenazah ini. Dianjurkan membaca salam secara sempurna. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian. Nah sahabat muslim, hafidhukumullah. Demikian tata cara sholat jenazah. Semoga Allah SWT selalu meridhoi kita dalam menjalankan ibadah. Amin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih.