Transcript for:
Perlawanan Aceh terhadap Portugis

Percaya terhadap Portugis Pada tahun 1511, Portugis telah menaklukkan Malacca. Setelah peristiwa itu, beberapa pemimpin Nusantara melakukan perlawanan terhadap Portugis. Salah satunya, adalah Kesultanan Aceh.

Malaka adalah pintu gerbang lalu lintas perdagangan dan pelayaran dunia. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 membawa dampak sangat besar bagi dunia. Pada awal, Kerajaan Aceh cukup diuntungkan dengan keberadaan Portugis.

Monopoli perdagangan Portugis di Malaka memberikan keuntungan bagi kemajuan Kerajaan Aceh, karena pelabuhannya semakin ramai di Nusantara. Para pedagang Islam yang tidak lagi berdagang di Malaka, dan berkembanglah Aceh dan Portugis menjadi saingan satu sama lain. Selain itu juga, penyebab perlawanan disebabkan oleh keinginan Aceh menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka, ambisi Portugis untuk mengembangkan kemajuan Aceh.

untuk memonopoli perdagangan Aceh, Portugis melakukan penangkepan kapal-kapal Aceh dan Portugis memblokade perdagangan Aceh. Jadi, setiap armada Portugis dan Aceh bertemu pasti melakukan pertempuran. Perlawanan Aceh pada Portugis dimulai pada tahun 1516 saat Portugis menyerang Pasai.

Meski gagal, namun pengaruh Portugis di Daya, Pidi, dan Pasai sangat besar. Pada tahun 1519, Kesultanan Aceh menyerang konvoi kapal. kapal Portugis di perairan Aceh yang saat itu pemimpinnya adalah Sultan Ali Mughayad Shah.

Pada tahun 1510, Kesultanan Aceh berhasil menaklukkan daya dan berhasil mengusir Portugis dari negeri itu. Pada tahun 1521, Sultan Ali Mughayad Shah mengarahkan pasukannya untuk menghajar Portugis di Tanah Pidi dan menang. Di tahun yang sama, Portugis menyerang Pasai dan berhasil.

Portugis pun mendirikan benteng pertahanan Pada tahun 1524, Aceh berhasil mengusir Portugis dari Tanah Pasai. Nilai kekuasaan Aceh pun bertambah luas. Saat itu, kemiliteran Aceh yang awalnya cenderung menggunakan persenjataan tradisional, berhasil merampas persenjataan Portugis seperti artileri.

Perseteruan Aceh dan Portugis pun terus berlanjut. Pada tahun 1537, untuk pertama kalinya Kesultanan Aceh mengirim ekspedisi ke Malacca. untuk melakukan serangan militer terhadap Portugis.

Ekspedisi ini dipimpin oleh Sultan Al-Hudin dengan membawa 3.000 tentara. Tetapi sayangnya serangan ini gagal mengusir Portugis dari Malaka. Dan pada tahun 1547 dan 1568, beliau melancarkan serangan lanjutan tetapi masih gagal.

Pada tahun 1573, Sultan Hussein melakukan ekspedisi ke Malaka. Beliau juga menjalin hubungan dengan Turki Gujarat. dan India dan mendapatkan bantuan kapal prajurit makanan dari komunitas Islam di Jawa beliau juga bekerja sama dengan Kesultanan Demak dan Kesultanan Goa tetapi ekspedisinya gagal Walau begitu ini menyebabkan posisi Portugis terjepit dan pada tahun 1574 dan 1577 Sultan Jangan melancarkan serangan lanjutan tetapi masih gagal pada tahun 1606 Portugis menyerang Aceh Kesultanan Tahanan Aceh pun mengangkat Johan Perkasa Alam menjadi Panglima Tentara Laut Aceh dan berhasil mengusir Portugis dari Aceh pada tahun 1607. Sultan Muda wafat di tahun yang sama. Johan Perkasa Alam pun diangkat menjadi Raja dan dikenal sebagai Sultan Iskandar Muda. Pada tahun 1629, Sultan Iskandar Muda menyerang Portugis dengan armada yang berkapasitas 800 perajuti terbaik dan persenjataan modern.

Dan kurang lebih 400 kapal perjalanan. perang, satu kapal cakra yang didatangkan dari Turki, dan kuda dari Persia dan membentuk pasukan gajah dan misi infanteri menempatkan pasukan pengawas di jelur perdagangan. Tetapi, semua itu sayangnya gagal dan pada tahun 1641 kekuasaan Portugis pun melemah akibat datangnya Belanda dan kekuasaan POC Nah, ada pun dampak dari pelawanan Aceh terhadap Portugis yaitu Aceh kehilangan posisinya di dunia perdagangan dan kerugian yang sangat besar dan Portugis tidak dapat menguasai Aceh. Baik terima kasih thank you for watching