Assalamualaikum, halo adik-adik. Ketemu lagi dengan kakak di channel Kimatika. Di video kali ini kita akan belajar materi kimia kelas 11 yaitu tentang larutan asam basah.
Dimana pada bagian ini yang akan kita bahas adalah campuran asam dengan basah atau reaksi asam basah. teori asam basa Arhenius, asam adalah zat yang dapat melepaskan ion H+, dalam larutannya. Berarti, selain ion positif atau ion H+, asam juga melepaskan ion negatif, yang disebut juga dengan anion.
ion sisa asam. Kemudian untuk basah, basah adalah zat yang dapat melepaskan ion ohamin dalam larutannya. Berarti, selain melepaskan ion negatif atau ohamin, basah juga melepaskan ion positif yang disebut juga dengan kation sisa basah. Nah kemudian, bagaimana jika asam dan basah dicampurkan atau direaksikan? Jika asam dan basah direaksikan, maka akan terjadi...
pertukaran ion dimana ion H plus dan ion OH min akan berikatan menghasilkan H2O atau air sedangkan anion sisa asam dan kation sisa basah akan berikatan membentuk garam jadi jika asam direaksikan dengan basah maka akan menghasilkan garam dan juga H2O atau air oke agar lebih jelas kita akan coba membuat persamaan resmi reaksi asam basah yang pertama adalah asam klorida atau HCl direaksikan dengan natrium hidroksida atau NaOH masing-masing kita uraikan dulu ya untuk HCl atau asam klorida berarti melepaskan ion H plus kemudian sisanya adalah ion Cl Min nah untuk NaOH berarti melepaskan ion OH Min kemudian sisa berasanya berarti Ion Na plus Kemudian H plus Akan berikatan dengan Ion OH min Dan Cl min akan berikatan Dengan ion Na plus Ingat jumlah muatan Harus sama ya Untuk H plus dan OH min sudah sama Berarti langsung saja Membentuk H2O atau air Kemudian untuk Cl min Dan Na plus Jumlah muatannya juga sudah sama Jadi langsung saja kita tulis hasilnya Yaitu umumnya kation dulu yang ditulis yaitu NaCl Jelas ya? Jadi asam klorida direaksikan dengan natrium hidroksida Akan menghasilkan garam natrium klorida dan H2O Kita coba contoh yang kedua Asam sulfat atau H2SO4 direaksikan dengan kalium hidroksida atau KOH. Kita uraikan dulu.
Untuk asam atau H2SO4 berarti melepaskan ion H+, asamnya bervalensi 2 ya, berarti ion H plusnya ada 2, kemudian menghasilkan ion SO4 muatannya 2 min nah untuk basa KOH berarti melepaskan ion OH min bervalensi 1 atau jumlah OH-nya 1 dan sisa basahnya adalah kation atau ion K+. H+, akan berikatan dengan OH-dan ion SO4-akan berikatan dengan ion K+. Untuk H+, dan OH-sudah pasti menghasilkan H2O atau air.
Tetapi perlu juga kita perhatikan jumlah muatannya. Ingat, harus sama. H plus jumlah muatannya atau H jumlah muatannya adalah 2. Sedangkan OH-disini jumlah muatannya baru 1. Berarti dia juga harus 2. Maka kita tulis 2 disini. Berarti H2O yang terbentuk adalah 2. Untuk SO4 2 min dan K+, muatan juga harus sama. SO4-nya 2, muatan negatifnya.
Muatan positifnya berarti juga harus 2. Berarti K+, harus ada 2. Kita beri koefisien 2. Berarti kalau diikatkan ini menjadi, kita tulis kationnya dulu ya. K, K-nya ada 2 berarti K2SO4. Nah tinggal kita sesuaikan atau kita setarakan K plusnya 2, OH minnya 2 berarti KOHnya harus 2. Jadi asam sulfat direaksikan dengan kalium hidroksida maka akan menghasilkan garam, kalium sulfat dan air atau H2O. Jelas ya?
Kita lanjut lagi ke contoh yang ketiga. Asam asetat atau CH3COOH direaksikan dengan kalsium hidroksida atau CaOH 2 kali. Untuk asam asetat berarti melepaskan ion H.
kemudian sisa asamnya adalah CH3COO-sedangkan untuk basa CaOH2 kali berarti melepaskan ion OH-bervalensi 2 atau jumlah OH-nya 2 kemudian sisanya adalah ion Ca2+. H+, kita ikatkan dengan ion OH-. Ion CH3COO-diikatkan dengan ion Ca2+.
Untuk H+, sama OH-sudah pasti menghasilkan air atau H2O. Kita sesuaikan muatannya. Di sini OH-nya ada 2, berarti H+, juga harus 2. Sehingga H2O yang dihasilkan ada 2 moloko.
Kemudian untuk CH3COO-dan CH2+, ini muatannya juga harus sama. Berarti CH3COO-karena muatannya baru 1, harus dikalikan dengan 2. Tinggal kita tulis garam yang dibentuknya. Nah untuk CH3COO-biasanya ditulis duluan ya. Berarti CH3COO-ada 2. Kita pakaikan kurung.
Kemudian ion. Jadi muatannya tidak perlu ditulis lagi ya. Oke, jadi asam asetat direaksikan dengan kalsium hidroksida akan menghasilkan garam CH3COO2KCA atau kalsium asetat dan H2O. Oke, jelas ya. Sekarang kita coba contoh yang lain, yaitu untuk asam bervalensi 1, asam asetat atau CH3COOH, direaksikan dengan basah bervalensi 3, yaitu aluminium hidroksida atau ALOH 3x.
Masing-masing kita uraikan dulu, CH3COO-min berarti melepaskan ion H+, dan ion CH3COO-min. Sedangkan untuk AlOH 3 kali berarti melepaskan ion OH-min, prevalensi 3 atau jumlah ion OH-minnya ada 3 ya, dan kationnya atau sisanya adalah Al3+. Nah untuk menentukan muatan dari kationnya kita sesuaikan dengan muatan negatif ya. Karena jumlah muatan negatifnya 3 maka jumlah muatan positifnya juga harus 3 makanya menjadi Al3+.
Oke sekarang kita tukarkan ionnya. H+, berikatan dengan ion OH-kemudian CH3CO-akan berikatan dengan ion Al3+. H+, dan OH- menghasilkan H2O atau air Perhatikan jumlahnya, jumlah muatannya ya.
OH-disini ada 3, berarti H+, juga harus 3. Sehingga H2O yang dihasilkan ada 3. Lanjut untuk garamnya. CH3CO-dan AL3+, muatannya masih beda. Kita samakan dulu.
Disini muatan positifnya 3, berarti negatifnya harus 3, berarti CH3CO-nya harus ada 3. 3. Kita buat garam yang terbentuk. Untuk CH3CO-biasanya yang ditulis duluan adalah CH3CO-ya. CH3COO ada 3, berarti 3 kali, kemudian AL. Jadi asam asetat direaksikan dengan aluminium hidroksida akan menghasilkan aluminium asetat dan air atau H2O. Sekarang kita coba untuk asam bervalensi 3 yaitu H3PO4 atau asam fosfat dengan basa bervalensi 2 yaitu CaOH2 atau kalsium hidroksida.
Masing-masing kita uraikan dulu. H3PO4 berarti berarti melepaskan ion H plus bervalensi 3 berarti jumlah ion H plus nya ada tiga sesuai dengan indeksnya ini ya lalu sisanya adalah po4 untuk muatan sesuaikan dengan muatan positif karena total muatan positifnya ada tiga maka muatan negatif juga harus tiga maka muatan po4 adalah tiga min kemudian untuk basa caoh2 kali Melepaskan ion OH-min sebanyak 2, kemudian ion Ca, menyesuaikan dengan muatan negatif ya. Berarti muatannya adalah 2 positif. H+, berikatan dengan OH-min.
PO4-3-min berikatan dengan Ca2+. H+, dan OH-min sudah pasti menghasilkan air atau H2O. Nah, untuk muatan nanti atau jumlah H2O yang dihasilkan nanti kita sesuaikan ya.
Kita perhatikan dulu untuk ion garamnya, yaitu PO4-3-min dan Ca2+. 2 plus ingat jumlah muatannya harus sama disini masih beda PO4 nya 3 atau ion negatifnya 3 sedangkan ion positifnya 2 Nah untuk menyamakan kita cari KPK dari 3 dan 2 yaitu 6 nah supaya menjadi 6 berarti PO4 nya ini harus dikali dua hai hai Untuk Ca2+, supaya jadi 6, muatannya berarti harus dikali 3. Atau cara mudahnya adalah, muatan dari PO4, yaitu 3, kita jadikan koefisien Ca. Sebaliknya, muatan dari Ca, yaitu 2, dikali 3. menjadikan koefisien PO4 nah sekarang kita ikatkan yang kita tulis kationnya dulu ya yaitu ca2 plus ca muatannya tidak ditulis lagi ca-nya ada tiga berarti ca3 kemudian PO4 pakaikan kurung PO4-nya ada berapa? Ada 2. Jadi PO4 2 kali. Oke, garamnya sudah terbentuk.
Sekarang kita tinggal menyesuaikan jumlah H2O yang terbentuk. Karena Ca2+, dikali 3, maka 2OH-nya juga harus dikali 3. 2 dikali 3 jadinya 6. Nah, berarti di sini juga dikali 3 ya. Untuk 3H+, karena PO4-nya dikali 2, maka 3H+, juga harus dikali 2. 3 dikali 2 adalah 6. Berarti di sini H3PO4-nya juga dikali 2. Maka H2O yang terbentuk adalah 6. Jadi, asam fosfat atau H3PO4 direaksikan dengan kalsium hidroksida atau CaOH2 kali menghasilkan garam yaitu kalsium fosfat atau Ca3PO4 2 kali dan menghasilkan air. atau H2O oke cukup jelas ya sekian dulu untuk video kali ini untuk penentuan pH campuran asam dengan basah ditunggu di video part selanjutnya ya terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh