Sejarah dan Perkembangan PDI di Indonesia

Jan 16, 2025

Catatan Kuliah tentang Sejarah Partai Politik di Indonesia

Kebijakan Fusi Partai Politik

  • Tahun 1973: Presiden Soeharto mengeluarkan kebijakan Fusi Partai Politik.
  • Kongres PNI (11 April 1970): Ide Fusi Parpol diajukan oleh Soeharto.
  • Penggabungan Partai:
    • Partai Islam bergabung menjadi Partai Persatuan Pembangunan (P3).
    • Partai nasionalis bergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia (PDI), yang didirikan pada 11 Januari 1973.

Pendiri Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

  • Fusi beberapa partai:
    • Partai Nasional Indonesia (PNI) - didirikan oleh Soekarno.
    • Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba) - didirikan oleh Tan Malaka.
    • Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia - didirikan oleh Abdul Haris Nasution.
    • Partai Kristen Indonesia dan Partai Katolik juga ikut bergabung.

Kepemimpinan Awal PDI

  • Pemimpin awal:
    • Muhammad Isnaeni (1973), diikuti oleh Sanusi Harja Dinata dan Sunawar Sukawati.
    • Suryadi menjadi pemimpin pada tahun 1986.
  • Kemunculan Megawati:
    • Megawati bergabung dengan PDI tahun 1987 setelah diundang oleh Sabam Sirait.
    • Meskipun awalnya menolak, Megawati akhirnya menerima tawaran tersebut dan mampu menarik banyak pemilih, terutama di Jawa Tengah.

Perkembangan PDI di Era Megawati

  • Peningkatan suara PDI:
    • Pemilu 1987: PDI meraih 10% suara (40 kursi DPR).
    • Pemilu 1992: PDI meraih 14% suara (56 kursi DPR).
  • Megawati dianggap memiliki sumber daya politik yang besar berkat keturunannya dari Soekarno.

Konflik Internal dan Keterlibatan Orde Baru

  • Kongres PDI di Medan (1993): Suryadi berusaha terpilih kembali namun gagal karena dukungan untuk Megawati.
  • Kongres Luar Biasa di Surabaya: Megawati terpilih sebagai ketua umum PDI.
  • Tragedi Kudatuli (27 Juli 1996): Kerusuhan antara pendukung Suryadi dan Megawati akibat dualisme kepemimpinan.

Megawati dan Reformasi

  • Pasca Orde Baru: Megawati mendeklarasikan PDIP pada tahun 1998.
  • Pemilu 1999: PDIP meraih 33,74% suara.
  • Pemilihan Presiden 1999: Megawati terpilih sebagai Wakil Presiden setelah kalah dari Gus Dur.
  • Pelantikan sebagai Presiden: Megawati dilantik pada 23 Juli 2001 sebagai Presiden kelima Indonesia.

Kepemimpinan Megawati dan PDIP

  • Konsolidasi kekuasaan: Mendorong pemilihan presiden langsung dan lahirnya KPK.
  • Kekalahan dalam pemilihan presiden: Kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono di dua pemilu.
  • Kepemimpinan PDIP: Meski kalah, Megawati tetap menjadi kingmaker dan mendukung Joko Widodo sebagai presiden.

Kesimpulan

  • Kekuatan Megawati: Meskipun menghadapi banyak tantangan, Megawati tetap menjadi sosok sentral dalam PDIP dan politik Indonesia.
  • Warisan politik: Megawati menunjukkan bahwa warisan dari Soekarno dan pengalaman politik yang panjang menjadikannya sebagai pemimpin yang kuat dan influencer di partai dan negara.