Melihat Indonesia sebagai kontributor jejak karbon dari video disertai diskusi dan penulisan intisari video

Aug 29, 2024

Perdagangan Karbon dan Kehutanan Sosial di Indonesia

Pengenalan Perdagangan Karbon

  • Ibu Siti Nurbaya Bakar: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Indonesia.
  • Perdagangan Karbon: Kompensasi dari negara maju untuk negara yang hutannya menyerap karbon.
    • Indonesia memiliki kawasan konservasi hutan karbon terbesar di dunia.
    • Kattingan Mentaya Project: Proyek restorasi ekologi dan jual beli karbon terbesar di dunia.

Potensi dan Tantangan Perdagangan Karbon di Indonesia

  • Hutan Indonesia mampu menyerap 5,5 gigaton karbon dioksida.
  • Kontribusi Indonesia: hampir 10% kredit karbon dunia.
  • Luas hutan: 36,5 juta hektare.
  • Potensi nilai pasar karbon: 1.400 hingga 1.600 triliun rupiah.

Sejarah dan Mekanisme Perdagangan Karbon

  • Protokol Kyoto 1997: Memperkenalkan hak berpolusi yang kini bersifat eksklusif.
  • Sistem Cap and Trade: Perusahaan yang mengurangi emisi dapat menjual jatah emisi yang tidak terpakai kepada perusahaan lain.
  • Clean Development Mechanism (CDM): Proyek ramah lingkungan di negara berkembang yang menghasilkan sertifikat untuk menambal offset.
  • REDD+: Korporasi berinvestasi untuk mencegah kerusakan hutan dan mendapatkan kredit karbon.

Proyek Kattingan Mentaya

  • Proyek yang memastikan pengelolaan hutan tetap asri dan tidak tersentuh manusia.
  • Menarik perhatian perusahaan besar seperti Shell, Volkswagen, dan BNP Paribas.

Kebakaran Hutan dan Dampaknya

  • Kebakaran hutan terjadi di area konservasi Kattingan Mentaya Project.
  • Data kebakaran: total luas lahan terbakar berkisar 1.900 hektare.
  • Perbandingan dengan tahun 2015: dampak lebih parah terjadi di tahun tersebut.

Sengketa Lahan dan Masalah Sosial

  • Sengketa lahan dengan masyarakat lokal menjadi tantangan serius bagi PT RMU.
  • Masyarakat mengklaim tanah yang mereka duduki adalah tanah adat.
  • PT RMU menghadapi kesulitan dalam menunjukkan batas wilayah yang jelas.

Aktivitas Perkebunan dan Pengaruhnya

  • Perkebunan sawit PT Persada Era Agrokencana (PT PAK) mengeringkan gambut, meningkatkan risiko kebakaran.
  • Izin yang dikeluarkan untuk PT PAK menjadi sorotan, terutama setelah kedatangan Harrison Ford.

Isu Etika dan Keadilan Iklim

  • Konsumsi hasil sawit oleh perusahaan multinasional seperti Unilever, Kraft, Nestle, dan Pepsi berkontradiksi dengan upaya restorasi hutan.
  • Negara maju dan perusahaan transnasional seharusnya bertanggung jawab menurunkan emisi.

Kesimpulan

  • Perdagangan karbon di Indonesia menghadapi banyak tantangan, termasuk kebakaran hutan dan sengketa lahan.
  • Keadilan iklim dan transparansi dalam proses perdagangan karbon harus tetap diperjuangkan.
  • Perdagangan karbon tidak cukup untuk menghentikan deforestasi yang semakin masif.