Transcript for:
78 Tujuan Aghrabut Tashbih dalam Al-Quran

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrahmanirrahim. Iyai kanamru, iyai kanasta'inu, dinasiratalmustaqim, asiratallazina an'amta'alaihim wa'ilil maqtubi alaihim, waladda'alil amin Kita akan teruskan si penghian kita yang berlawatan dengan Al-Quran Siri terakhir kita pelajari tentang pembagian tasbih, tasbih tamtili dan tasbih dimni. Betul? Terakhir kita pelajari tasbih tamtili dan tasbih dimni. Sekarang kita akan teruskan Kita pelajari yang ditajuk Aghrabut Tashbih Aghrabut Tashbih Tujuan Tujuan Tashbih Apakah tujuan Matlamat yang tak dikendaki oleh mutakalim ketika mutakalim menyampaikan maklumatnya dalam uslub tashbih tentulah ada sesuatu yang tak disampaikan oleh mutakalim ketika dia menyampaikan khitabnya dalam bentuk susunan usluk struktur structure tasbih jadi tujuan-tujuan ini yang tidak disampaikan oleh mutakalim kepada muhutab ada tujuan-tujuan yang berkaitan dengan musyabah dan ada tujuan-tujuan yang berkaitan dengan musyabah tapi dalam hal ini banyak sekali uslub-uslub tasbih Tujuan tasbih itu berkaitan dengan musyabah. Musyabah adalah sesuatu yang diserupakan, sesuatu yang disamakan. Sementara musyabah B, sesuatu yang... Sesuatu yang ya persamaannya lah ini musyabah yang diserupakannya berikut secara ringkas ada enam rupanya tujuan tashbih itu di dalam Al-Quran, bila kita jumpa uslub tashbih Ada enam tujuan tasbih yang dikaitkan dengan musyabbahnya. So, mutakalim dalam hal ini Allah SWT hendak memberikan sesuatu maklumat, makna kepada mukhotob, mukhotobnya yakni kita sebagai hambanya. dalam bentuk atau melalui bentuk susunan uslub tashbih ke-66 itu yang pertama ialah bayanu imkanil musyabah bayanu imkanil musyabah menerangkan menjelaskan imkanul imkanil musyabah imkan maknanya kemungkinan kemungkinan berlakunya terjadinya musyabah semusyabah yang Allah nak sampaikan itu sesuatu yang mungkin berlaku, bukan mustahil yang mungkin berlaku ini karena mukhotob memustahilkannya nah gitu karena mukhotob memustahilkannya maka mutakalim menyatakan menyampaikan, memberitahukan apa yang kamu kata mustahil itu sebenarnya mungkin mungkin Itu tujuan dia Bukan mustahil, mungkin Ya terserahlah kepada mutakalim menghendaki atau tidak, mau atau tidak Jika menghendaki, adalah, bila tidak, tidak lah Bila tidak, tidak, itu maksudnya Yakni Bagi menghilangkan ketidakpercayaan mukhotob terhadap kemampuan mutakallim untuk menciptakan apa yang dia kehendaki. Al-Ratasbih yang pertama ini, yaitu untuk menghilangkan Apa? Kepercayaan Muhotob akan ketidakmampuan mutakalim menciptakan atau mengadakan apa yang dia kendaki Ini karena Muhotob begitu yakin bahwa mutakalim tidak punya kemampuan tidak punya keupayaan melakukan sesuatu yang dikendaki sebab itu, benda itu mustahil, kata muhatab maka hutak kalim menyatakan ini bukan mustahil, ini mungkin Nah, Mutakalim menyampaikan kemungkinan ini dalam bentuk, dalam uslub tashbih Apa yang mungkin, imkanul musyabbah Kemungkinan terjadinya berlakunya musyabbah itu Lah yang nak disampaikan Kita lihat, pahamnya firman Allah SWT Di dalam surah Ali Imran ayat yang ke-59 Ali Imran Ayat 59 A'udzubillahiminasyaitonirrojim Bismillahirrahmanirrahim Inna mathali'isa'inda'Allah Ka mathali'adam Kholakohu minturab Tumma khala lahu Kun Fayakun Inna sesungguhnya Mathala'isa Perumpamaan'isa Indallah disisi Allah Tubagi Allah Kah mathali Adam Seperti Perumpamaan Adam Kholakohu Kho la kohu min toh rob, dia Allah telah menciptakannya, nya Isa atau nya Adam. Kho la kohu, dia Allah telah menciptakannya, nya Isa atau nya Adam. Hu hu hu. Kho la kohu, dia telah menciptakannya, nya, akan nya, nya, nya, nya, nya, Adam, nya, Isa. Adam, domber itu kembalikan yang dekat kalau sebelumnya ada dua marja yang mungkin ada dua kemungkinan dua marja yang mungkin domber itu kembali jadi kembalikan pada yang dekat kan hu boleh mungkin kepada Aisyah, mungkin pada Adam jadi pada yang dekat dia Allah telah menciptakannya nya Adam min turabin daripada turab Tumma kemudian kol katalah dia, berfirmanlah dia lahu baginya kun jadilah engkau fa lalu yakunu dia menjadi Baik, disini ini adalah usluk tasbih Usluk tasbih Coba ada tak rukun ada tasbihnya? Ada mana musyabahnya? Musyabahnya Isa Musababihnya Adam Hai pesababinya Adam wajhut tasbihnya atau ada tuh tasbihnya kaf ada tuh tasbihnya kaf wajhut tasbihnya wajhut tasbihnya ya Wajhut Tasbih Ada atau tidak? Isa Musabah Adam Musabah B Kaf Adatut Tasbih Tinggal satu Rukunnya ada empat Wajhut Tasbihnya Segi dari aspek mana Adam, Isa disamakan oleh Allah dengan Adam Kholakohu min soholakohu aifi kholkihi minturab Aifi kholkihi minturab, fi kholkihi dari segi penciptaannya bahwa kedua-duanya sama-sama dicipta min torab so halakau min torab wajhud tasbih karena keempat-empat rukun tasbih ada disebut tasbih tasbih Dijabat tasbih Fasol Terperinci Terperinci Baik, ayat ini Diturunkan Untuk menafi Kepercayaan Mukhotob Mukhotob itu kita lah Khasnya orang Nasroni yang meyakini yang meyakini bahwa Isa itu ciptaan Allah sebaliknya mereka meyakini Isa itu anak kepada Allah gimana ia sebagai Ciptaan, sedangkan bapaknya tidak ada Mesti anaknya tentu Mesti anaknya Sesuatu yang tidak mungkin Mesti ada bapaknya Karena Mariam tidak pernah berkahwin, bapaknya ya Allah lah Mana ada anak lahir, budak lahir tanpa bapak Itu mustahil Karena Mariam tidak pernah berkahwin dan juga bukan perempuan jahat Maka Bapak kepada Aisa adalah Allah Kan itu kepercayaan Mukhotob Itu apa ya Mukhotob Dia meyakini Aisa itu sebuah anak Allah karena mustahil anak lahir tanpa papa Lalu Allah SWT menafikan kepecahan mukhotob tersebut Apa yang dimustahilkan oleh mukhotob berlaku Yani lahirnya anak tanpa bapak Kata Allah itu bukan benda yang mustahil Itu benda yang mungkin Imkanul musyabbah Bagaimana Allah menyatakan, menjelaskan kemungkinan terciptanya musabah? Allah samakan dengan Adam. Maksudnya, Allah berfirman, Kalaulah Adam itu pun boleh wujud tanpa bapak, tanpa ibu, ini kan pula hanya... Isa yang lahir tanpa Bapak. Kalau seseorang pun mungkin dan setelah terbukti lahir tanpa, tak ada ayah, tak ada emak. Takkan lahir tanpa Bapak pun bingung. Kalau pertanyaan, adakah mungkin seseorang bayi lahir tanpa Bapak, tanpa emak? Mereka kata, ya mungkin, pasti sudah ada buktinya Adam. Awak kata yang lahir tanpa bapak tanpa mak pun mungkin, kenapa awak kata tak mungkin seorang bayi lahir tanpa bapak? Nah, gitulah. Jadi, untuk menjelaskan imkanul musabah, sekaligus menafikan kepercayaan muhattab. Muhattab yang meyakini ketidakmampuan Allah mungkin menciptakan anak tanpa bapak. Lalu Allah subhanahu wa ta'ala nyatakan pada mereka bahwa benda itu suatu yang mungkin Satu diantara tujuannya imtanul musyabah Nampak? Ada nampak? Faham? Itulah maksudnya Macam orang mati Kemudian dihidupkan semula Orang kafir, orang musyrik, orang kafir tidak mempercayai Bagaimana orang mati boleh hidup semula Sudah jadi tanah Jadi Bagi Allah subhanahu wa ta'ala menjelaskannya menjelaskannya apa yang mereka kata mustahil itu bagi Allah sesuatu yang mungkin kalaulah Allah boleh menciptakan kamu daripada tiada Takkanlah mengadakan semula kamu selepas kamu tiada Tak boleh Wahua Ahwanu Alayh, Quran kata Dan dia Ahwanu Alayh Lebih mudah atasnya Wahua alladhi yabda'ul khalqa Dan dialah Allah Zat yang telah memulakan segala ciptaan ثُمَّ يُعِدُهُ kemudian dia mengembalikan ciptaan itu dia yang menggunakan ciptaan, kemudian mati kemudian dia yang akan menghidupkan semula, dan وَهُوَ أَحْوَنُ عَلَيْهِ dan mengembalikan menghidupkan semula yang dah mati itu lebih mudah atasnya Allah menggunakan, Allah suruh kita menggunakan logik kita Jika Allah berkuasa menciptakan sesuatu dari tiada Takkan dia menghadapi masalah Mengadakan semula sesuatu yang pernah ada Mengadakan semula sesuatu yang pernah ada, tentunya ahwannah lebih mudah itu mafhumnya dan kadang-kadang cara Allah SWT menyampaikan maklumat seperti ini dengan uslub tashbih tashbih baik, karena kita hanya berjaya tashbih disini, jadi ayat ini saya tumbuhkan itu saja sedangkan ini semua ayat mujizat nih dari aspek mana gamaknya Nabi Isa disamakan oleh Allah dengan Nabi Adam kalau kita lihat disini dari aspek mana? disemakannya penciptanya dari tanah itu saja perupamaan Isa Si Allah seperti pembuat Adam Si Ewa Sultas Binya Sama-sama dicipta dari Tanah Apalah kumfai akun Kumfai akun kalau itu sama dengan kita juga Kamar dengan katak Kamar dengan pokok Ini dalam konteks Isa dan Adam Satu, sama-sama Dicipta dari tanah Nah ini pun perlu kita menjawab pun Pening nih kalau ditanya oleh orang bukan Islam Tapi Isa kan Lahir tanpa bapak, tau-tau kau menelahir Adam dari tanah mungkin Tak sama pun Kalau Adam daripada tanah, kita faham lah, tapi Isa dari tanah? Macam mana tuh? Nah, bingung lagi di situ. Lagi apa gagak dari segi persamaan dia? Banyaknya masyarakat ini, ini karena ini ada mujizat dari sangat banyak. Sangat banyak. Hai dan karena bukan pelajarannya ya biarkan saja bukan pelajaran itu bukan kementeriannya bapaknya nyibu-nyibu yang lain sudah yang kedua tujuan tasbih rodu tasbih bayanu halil musyabah Bye Yang kedua, bayanu halil musyabbah Kalau yang pertama, bayanu imkanil musyabbah Yang kedua, bayanu halil musyabbah Maknanya, menjelaskan keadaan musyabbah Macam mana nak menjelaskan, macam mana nak menerangkan keadaan musyabbah yang masih mubaham Belum menjelas Ketika Mutakalim memberitahu sesuatu kepada Mukhotob, Mukhotob masih belum dapat memahami. Maka untuk menjelaskan apa yang disampaikan oleh Mutakalim pada Mukhotob, Mutakalim akan menjelaskan keadaan musyabah ini, menjelaskan apa yang disampaikan ini dengan cara tashbih. Jadi kalau kita nak tahu keadaan musyabah, tengoklah apa yang Allah ceritakan dalam musyabah B-nya. Betul? Sebab musyabahnya tidak jelas. Macam mana nak jelaskan? Ya Allah jelaskan Dari musyabah Bihnya Itu maksudnya bayanu halil musyabah Karena dalam musyabah Bihnya dijelaskan Begini, begini, begini Firman Allah SWT Dalam surah Al-Baqarah ayat 261 2, 6, 1, Surah Al-Baqarah A'udzubillahimina shaitanirrojim, bismillahirrahmanirrahim mathaluladzina yunfiquna amwalahum fisabilillah Kama thali habbatin ambatat tab'a sanabil fi kulli sumbulatim mi'atu habbah wallahu yuda'ifu lima yasha' wallahu wasi'un alim ma thalul ladhin perumpamaan orang-orang yang yunfiqun mereka menafkahkan Amwalahum akan harta-harta mereka yang mereka nafkahkan fi sabi lilah di jalan Allah Kamathali habbah seperti mana perumpamaan benih biji Ambatats yang menumbuhkan satu biji benih itu menumbuhkan menggunakan Sab'a sanabil tujuh tangkai fi kulli sumbulah dalam tiap-tiap tangkai ada mi'atu habbah seratus biji benih wallahu dan allah itu yudha'ifu dia menggandakan yakni balasannya liman bagi siap Apa yang yasha'udya kehendaki Ada lebih daripada 700 adalah Sebab Allah boleh kehendakan Sama ganda lebih daripada itu Mungkin 7000, mungkin 700, mungkin 7juta Mungkin gandaan berwari khisab Sebab Allah itu wasiq alim mahal luas karnianya sehingga tidak perlu khawatir kita tidak perlu khawatir Allah kehabisan stok pahala jangan semua buat baik nanti kebanyakan pahala siu-siu aja udah penat stok pahala habis jangan khawatir Allah wasiak tapi kena hati-hati jangan terlalu yakin yang kita akan dapat pahala jika kita tidak buat betul-betul sebab Allah alim Allah mahamatui siapa yang layak, siapa yang tak layak Kalau tanya pada yang melakukan, semua mendakwa dirinya layak dan berhak Tapi ingat, yang berhak menilai, ya ini Allah sebab dia alim Silap sikit saja, khasnya silap dalam niat, ditolak Kalau silap dalam pelaksanaan, dalam banyak hal Allah memberi banyak tolak ansur. Anda sholat, Anda tidak mampu melakukannya 100% sebagaimana yang Allah kendaki tata cara sembahyang sedangkan kita tidak mampu melakukannya 100% sebagaimana yang Allah kendaki karena ada beberapa halangan tak mengapa, Allah Tuhan ansur dikira penuh lah Bukan Allah hanya suruh kita buat dari segi zahir Mastatatum Mastatatum itu ikut pelaksanaan yang zahir Yang jawareh Sarat rukunnya Syariatnya Cara melakukannya Itu Mastatatum Kalau orang itu istiqaahnya hanya 40%, ya 40% itulah yang dikira oleh Allah. Dan markahnya 100%. Bagi yang mampu 80%, 80% itulah yang paling mesti dilakukan dan markahnya pun 100%. Bagi yang diberi kemampuan 100%, tapi hanya mampu buat 40%, ya hanya 40%. Yang 60% masih ditanya. Artinya dari segi zahir, dari segi amalan luaran, banyak tolak ansur, tapi tidak pada niat. Bila niatnya lari sedikit sahaja daripada lillah, sikit saja, lari sikit saja daripada lillah, ya habislah. Sesempurna manapun perbuatan zahir Jika niatnya lari daripada lillah kosong Sebaliknya bila niatnya lillah 100% Dan Allah tahu, Allah terima Walaupun dalam pelaksanaannya hanya mampu buat 60% Karena itulah istiqaahnya Kanjarannya 100% So, dalam hal ini kalau begitu mana yang lebih kita berikan prioriti? Niat A'malul qulub itu lebih diutamakan Bukan amalul jawari tidak perlu ya, bukan begitu Sama-sama penting Tapi, bila amal ujawari ini ada kekurangan, karena ketidakmampuan, asal niatnya betul diterima. Sebaliknya, jika amal ujawari ini sempurna, karena mampu 100%, tapi jika niatnya lari, ditolak. Nah, ini alim. Alim itu memberi peringatan. Sebab alim itu Allah maha tahu Sekecil apapun Sekecil apapun niat itu lari Allah tahu Yang wasik ya tadi Itu berita Jadi kalau wasik itu sebagai khabar gembira buat kita Alim itu peringatan buat kita Dengan wasiknya Khabar gembira Karena saya tadi kita tidak perlu takut Kalau kehabisan stok pahala Dengan alimnya peringatan pada kita karena kita tidak boleh Apa tadi ya? Tak boleh lari sikit lah dari segini kan kalau dari si luaran itu masalah ada sebayang tangan mesti diangkat letakkan dada tak boleh angkat, ya tak payah angkat lah tak payah angkat terjulut Ada orang sembahyang, tangan tak boleh terjuruh ke bawah tapi ke depan Ya ke depan aja dia tangannya macam itu Dah ketemu kan, dan skru dah jam kat sini kan Ya macam itu aja lah Dan tak marah Ada orang sembahyang, dia boleh berdiri, saya tak boleh duduk Tak payah duduk, berdiri aja Yang lain adalah orang sembahyang hanya boleh duduk, tak boleh berdiri. Duduk saja. Kenapa dipaksa-paksa? Tengok, tak murah macam mana, tak usah macam mana. Sangat usah. Yalah, memang kita diajar fiqah berdasarkan hadis nabi itu bagi seseorang dalam keadaan yang biasa, yang normal. Tapi dalam keadaan yang kritikal, fiqahnya diserahkan pada orang itu, tak perlu tanya orang. Anda sakit, sakit kaki, sakit tulang, sakit siku, sakit pinggang, macam mana sholatnya? Anda lebih tahu dari berat Tuhan Mufti, percayalah. Sebab apa yang Anda buat, yang Anda boleh buat, itulah yang tak perlu. Tuhan Mufti, saya harus macam-macam, saya harus macam-macam. Kena berdiri, tak boleh berdiri. Kalau begitu duduk, duduk tak boleh. Kan jawabannya mesti akhirnya, ya terserahlah. Tengok, tapi niat tidak boleh. Mulai daripada Imam Satu Madil Haram. Hingga pakcik kampung yang mungkin tidak tahu baca Al-Quran Bila ibadah niatnya mesti hanya Lillah, lillah, lillah Ini Allah tidak pernah bagi sikit pun toleransi Tak adalah diskaun sikit-sikit Tak boleh Percayalah Ini perlu jaga betul-betul Alim Tengok di dalam ayat ini Hai ini usruk tasbih saya ini usruk tasbih mana musyabbahnya Hai mana musyabbahnya musyabbah infaq fi sabi lillah itu musyabahnya musyabahnya infaq fi sabi lillah mana musyabah bihnya? hab? habah ya habah mana ada tuh tashbihnya? kaf mana wajhut tashbihnya? Wajhut tasbihnya Mana wajhut tasbihnya? Tidak disebutkan, Ma. Wajhu tasbihnya tidak disebutkan. Tidak ada. Musabah ada, Adatutasbih ada, Musabahbih ada, Wajhutasbih tidak namanya. Tasbih. Dapat kepala ekor lepas, pegang ekor, kepala terlepas. Nampak pintu, tingkap tak nampak Tahu tingkap, eh pintu lupa, udah keluar Muchmal Bukannya banyak sangat Itu yang paling basic kan Hai musabahnya ada ada tutas biada musabah biada yang pada wajah tasbih much kalau keempat rukunnya ada namanya mentasbih pas kalau hanya ada musabah dan musabah pih namanya balik-balik tiga itu saya seramu bahwa Hai jadi musabahnya infaq fisa bilillah musababihnya musababihnya biji benih yang menumbuhkan tujuh lagi dasarnya itulah itu musababihnya ada tutas bihnya kafkan Allah nak memberitahu kepada kita Allah suruh kita infaq di jalannya infaqlah anfiku fisabilillah anfiku, anfiku, amwalaku, anfiku nafkahkanlah, nafkahkanlah, nafkahkanlah di jalanku yaa mungkin kita ingin tau lah apa keuntungan kita infaq fisabilillah Apa keuntungannya infak kisah belilah? Bila aku infak untuk apa, bagaimana keadaan infak kisah belilah? Kan serupa juga infak kisah belilah pun, atau untuk makan, untuk minum, serupa. Nah, Allah hendak menjelaskan keadaan. Keadaan infaq fisabilani. Bila kamu infaq fisabilani, bagaimana keadaan infaqmu? Begitulah. Kalau kita gunakan rezeki Allah untuk beri makanan, kita tahulah keadaan rezeki Allah kita beri makanan itu. Ya, kita dapat makan sedap, kemudian kenyang, kemudian ngamantuk, kemudian tidur. Hai kan itu kan keadaan infak kita keadaan rezeki Allah yang kita gunakan untuk beli makanan kita tahu Oh kalau makan nanti saya dapat makan cadangan lezat kepenasan kenyang kelapuan ke rumah untuk tidur tapi kalau Meski tadi kita infak-infak, bagaimana keadaan harta itu? Kan tak nampak kan? Bagaimana ya? Akan jadi apa? Sebab kita berikan pada orang. Kalau kita berikan baju, tahulah. Oh, bagaimana jadi baju? Boleh pergi itu, boleh pergi ini. Kalau buat rumah, oh jadi rumah untuk ini, untuk ini, untuk ini. Tapi bila fisa bilillah, bagi orang yang benar. Bagaimana keadaan harta itu? Hilang ke? Kalau tak hilang dimana sekarang? Nah Allah nak menjelaskan keadaan musyabah tu Keadaan harta yang kita infakan tu Supaya kita nampak, sebab asalnya tak nampak, asalnya mubham Masih kabur Bagaimana cara Allah menjelaskannya? Yakni dengan cara tasbih. Allah umpamakan rezeki yang kita infak tadi seperti mana? Beneh, satu biji beneh, tumbuh tujuh tangkai, tiap tangkai seratus, sumarnya berapa ya? Tujuh ratus? Kita boleh gambarkan, oh begitu ya gambaran dia. Maknanya dia berkembang, berkembang, berkembang. Jadilah faham kita bagaimana keadaan rezeki Allah yang kita infakan fi sabi lillah. Setelah Allah jelaskan keadaannya melalui bentuk perumpamaan. Perumpamaan. Itu maksud bayanu halit tashbih. Sepertimana Nabi bersabda Perumpamaan orang mu'min dalam kasih mengasihi sesama mereka Nabi memuji orang mu'min yang berkasih sayang sesama mereka Bagaimana kita ingin membayangkan kasih sayang mu'min? Ingin menjelaskan kepada orang lain bahwa orang mu'min ini antara satu dengan yang lain saling kasih mengasihi, sayang menyayangi, hormat menghormati Bagaimana? Keadaan bentuk kasih sayang Mumin Sesama mu'min Kan tidak jelas kan Supaya menjadi jelas Nabi sampaikan dalam bentuk tasbih Orang mu'min ini Kekasih sayang sama mereka ini Nabi kata Kal jasadil wahid Oh, macam tubuh badan. Kalau kamu nak tahu, apa yang aku maksudkan, surah Nabi kata begitu, bahwa sesama kamu mesti saling kasih mengasihi, sayang menyayangi sesama kamu itu seperti apa yang aku mahukan. Sahabat bingung, lalu Nabi bagi contoh Seperti, hendaklah seperti tubuh badan yang satu Irastaka minhu adwud Apabila ada salah satu daripada anggota tubuh itu sakit Pada alahu sa'ilu jasad bisahli walahumma Seluruh anggota tubuh badan merasai sakitnya dan tidak tidur sepanjang malam sepatang gigi sakit mata pun bersimpati, tak nak tidur nangis hidung pun menangis kaki pun ikut simpati, tak nak berjalan perut lapar pun, tak boleh, saya tak sampai hati saya nak makan semua simpati Baru, oh begitu yang dimaksudnya oleh Nabi orang mu'min supaya berkasih sayang itu seperti itu. Tapi realiti dia kan belum seperti itu. Ada mu'min menderita, orang mu'min tia musibah, yang lain Alhamdulillah. Bagus. Tidak seperti, jadi kasih sayang kita sesama mu'min ini, hubungan kita, ukhwah islamiah kita ini, belum sebagaimana yang Nabi gambarkan, yang Nabi maukan. Ukhwah islamiah kita ini mungkin masih, ya, seperti mana pasukan bola sepak yang berlawan. Melihat yang lain kan musuh kan Masih musuh Dan bila di pihak musuh ini semakin banyak melakukan kesilapan Nah itu keuntungan baginya Itu bukan main seronok bila tim lawan itu asik handball Tendang bola tak kena All goal Apa lagi? Offside, apa lagi? Banyak semua, 11 orang dapat red card. Oh, I don't know. Menang. Kesilapan orang itu keberuntungan baginya. Cara berpikir ini bukan ukuhah islamnya. Ini cara berpikir pemain bola. Cara berpikir orang politik. Bila Anda berpolitik, E dan B, dan berlawanan satu ini, pasti kesilapan orang itu, ah bagus! Sebab itu, apa? Keuntungan bagi kita kan? Tapi kalau uhwa Islamia, bila melihat orang lain salah, dibetulkan. Hiba rasanya bila Rasa bersalah jika tidak memperbetulkannya Ditenggurinya Bila sakit dilawatinya Bila lapar dibaginya makanan Bila hujan diberinya Payung Bila kegelapan diberinya Namu Haa begitulah Itu ukuah Islam Inilah perumpamaan dia Jadi Nabi pun menyampaikannya dalam bentuk Tashbih Bagaimana ya gambaran kasih sahih sama ummi ini seperti apa? Nabi jelaskan melihat tasbih Bagaimana ya gambaran harta yang diinfakkan fisaf lilah? Susah kita, kalau Allah tak beritahu susah, bagaimana? Sebab kalau lah, bagaimana keadaan harta, benda, uang ringgit yang kamu laburkan di syarikat ini? Senanglah nak menjelaskan Apalagi dah terbukti, nanti akan begini, akan jadi kamu dapat ini Kamu beli apa namanya, bukan satu ringgit Nanti kamu dapat seribu ringgit Letak satu ringgit dapat seribu Besok dapat seribu Seraknya kenalah nomor yang diteka Sebab rupanya beli nomor eko Tapi infaq fisabilillah Bagaimana nak faham? Haa, kemudian Allah jelaskan keadaan Keadaan, nasib, harta yang kamu infaqai sebelah itu Seperti inilah benih Kau carilah benih-benih Benih apa ya yang boleh meluangkan banyak langkah ini? Kandung Kandung Betul, gaduh melukan banyak Contoh yang mudah, padi lah Padi Padi ini jam 1 1 apa namanya itu Benih, tinggal pilih itu kan Letak nanti keluar itu, boleh Banyak tuh Iya Kalau kita semai Kita semai satu tuh boleh Mulai-mulai satu tapi kita lebiakan Dia boleh jadi tiga Tiga itu nanti bila tiba masanya Bila tiba masanya kita tanam Kan jadi tiga tempat Satu, satu, satu, udah tiga Nanti bila dah besar-besar udah bunting-bunting Yang satu tadi boleh Jadi, Masya Allah jadi 5 Padahal jadi 7 Tak ada yang satu jadi satu Jadi asalnya satu Kemudian kita semai Kemudian jadi 3 Pada 3 pula kita tanam 3 Berasingan Setiap 3, 1 itu jadi 5 Padahal sudah jadi berapa itu kan mana udah jadi 15 kan 1 di situ 15 lepas itu 1 tuh biji dia kemudian berbuah bukan hanya 7 ui banyak, sangat banyak sangat-sangat banyak saya tahulah saya pengalaman semai sampai tanam sampai menunjukkan Nah, itu namanya bayanu halil musyabah Dengan sebab tasbih kita jadi faham Oh, begitu rupa-rupanya musyabah, keadaan musyabah Yang ketiga Bayanu miqadari halil musyabah Ditambah miqdar Bayanu miktak dari halil musabbah Menjelaskan Apa miktar? Kadar Ukuran Halil musabbah, keadaan Musabbah Yang dijelaskan bukan keadaannya Tapi ukurannya, kadarnya Dari segi kuat atau lemahnya Dari segi tambah atau kurangnya Begitulah Kalau dari pasar kuat, sekuat mana? Kalau lemah, selemah mana? Kalau bertambah, sebanyak mana tambahannya? Kalau kurang, sebanyak mana kurangnya? Itu yang dijelaskan. Migdaruhalil musabbah. Kita lihat contohnya, untuk mudah memahaminya. Al-Baqarah. 7-4 Al-Baqarah 7-4 Allahu Subhanahu Wa Ta'ala berfirman A'udzubillahimina syaitanirrajiim Bagaimana ayatnya? Thumma kossat kulubukum min ba'di dhalik Kemudian kossat telah menjadi keras kulubukum Hati-hati kamu min ba'di dhalik Selepas itu Selepas Allah selamatkan mereka daripada bencana, selepas disiksa, ada yang mati kebakan dihidupkan semula, sambal petir, selamat. Tapi lepas itu hati kamu menjadi keras juga. Fahiyah maklalu dia hati kamu yang keras itu kal-hijaroh. Seperti batu Atau asyadu koswah Atau bahkan lebih keras daripada batu Wa inna minal hijarati lama ya tafajjaru minul anhar Karena sebagian daripada batu itu sungguh ada yang terbelah Terbelah Daripadanya, terpancar daripadanya Al-anharu Air, mata air Dan sesungguhnya sebagian daripada Itu ada yang terbelah Terpecah Keluar daripadanya Air Dan sesungguhnya sebagian Itu sungguh ada yang runtuh Jatuh, bergulik dari atas bukit Karena takut Allah dan tiada lah Allah itu lalai leka daripada apa yang kamu kerjakan baik mana uslub tasbihnya kalau disebut sebagai uslub tasbih mana musabah mana musababih mana musabah musabah Musyabah Dalam ayat ini Mana musyabahnya? Hmm? Musyabah Tak apalah yang paling mudah dahulu Mana ada tutas B Hai maaf paling sudah khaf-khaf ada tutas B mana Musabah pihnya pijaroh sekarang mana Musabahnya Musabah ia Musabahnya ia adalah bukan kuluh Ini cerita bahasa, bukan cerita rasa-rasa. Tapi hia itu kembali pada kulub lah. Tapi dari segi bahasa, belajar bahasa, musabahnya hia, bukan kulub. Maknanya kalau peperiksaan, ujian, jawab kulub itu salah lah. mana wajhut tasbihnya mana wajhut tasbihnya tidak ada Karena tidak ada namanya, Tasubih? Musmah Allah beritahukan kepada kita, khasnya kepada Yahudi, hati-hatimu selepas peristiwa itu menjadi keras Nah, faham kita. Mereka pun faham. Mukhotob pun faham. Iya, hati kita keras. Keras macam mana tuh? Keras tuh kan ada yang keras sangat, ada keras sikit-sikit. Ada keras sedang, ada ekstrim keras. Ada, gimana tuh? Ada keras yang masih boleh pecah, ada keras yang dah tak boleh pecah, ada... Nah, kan masih perlu penjelasan daripada kadarnya. Jadi, kadar koswahnya Migdarukoswatihi Migdaruhalilmusabah Keadaan musabah, Allah nyatakan keadaan hati mereka ini keras Keras itu keadaannya lah Tapi kadarnya keras Apakah keras ini boleh bertambah, boleh berkurang? Begitulah Maka lalu Allah SWT beritahu migdarnya ukurannya Oh kerasnya hatimu ini seperti patuh jadi tasbih disini tujuannya untuk menjelaskan mikdaruhalil musabbah untuk menjelaskan seperti batu Ada maknanya betul-betul suwi batu? Sebab batu ada yang lebih... Eh, tidak! Ba'asyadu koswa Lebih keras daripada batu Lebih keras daripada batu Sebab sekurang-kurangnya Adalah alasannya Kenapa masih lebih keras daripada batu? Ya, batu, sungguh batu itu keras Itu pun, batu tadi masih Boleh menjadi laluan air Air mana boleh menembusinya Bahkan air boleh melekuknya Boleh menjadikan dia Lobang Batu boleh pecah Bahkan batu boleh runtuh Daripada bukit jatuh ke bawah Karena takut Allah Karena takut Allah Jadi disini Bagi menjelaskan Tab yinumik dari Hadil qaswah Untuk menjelaskan berapa kadar koswahnya Asadu koswah, kal-hijarah Bukan maknanya betul-betul kal-hijarah, bukan Atau, oh keras diabdari segi apa? Dari surat kerasnya sama dengan batu, bukan, bukan, kadarnya Jadi wajud tasbihnya bukan koswahnya Sebab mana batu kerasnya batu dan kerasnya hati kan berbeza Bila berbeza, maka koswah tidak boleh menjadi wacu tasbih Hati keras, betul Batu keras, tapi kerasnya hati dan batu tidak sama Maka koswah hanya menjadi bayanul migdar Migdaruhalil musabah Ini mudah nih Nah ini sangat mudah. Yang ke-4. Takriru Halil Musabah Halil Musabah Pak Iroh nomor 2 Halil Musabah Nomor 3 Halil Musabah Sekarang nomor 4 pun hal aja Berkaitan keadaan Musabah Kalau sebelumnya untuk menjelaskan Kadar Keadaan Musabah Yang keempatnya untuk menjelaskan Apa? Takrir Mana? menetapkan takrir itu menetapkan takriru halil musabah menetapkan keadaan musabah bagaimana keadaan musabah ditetapkan seperti mana musabah bihnya musabah bihnya tanpa tasbih kita tidak dapat memahami keadaan musabah itu bagaimana Firman Allah SWT Dalam surah Ar-Rakdu ayat yang keempat Allah SWT berfirman A'udhu Billahi Minashaytanirajim Cerita orang musrik Ini cerita orang musrik Surah Ar-Rakdu ayat yang keempat Lahu da'watul haq Lahu bagi Allah itu Da'watul hab Seruan kebenaran Allah mempunyai Ajakan, ajak Allah mengajak, Allah menyeru Da'wah Allah, seruan Allah Ajakan Allah itu ialah Seruan kebenaran Apa yang datang Pada Allah Malangnya Dan orang-orang Yang menyeru dari selain Allah ataupun zat, apa namanya Tuhan-Tuhan yang mereka seru selain Allah bukan orangnya ya bukan yang menyerunya tapi Tuhan-Tuhan yang mereka seru selain Allah seumpama patung seumpama malaikat, seumpama Nabi Isa, seumpama pokok la yastajibuna lahum bisyai'in tidaklah mereka memperkenankan bagi mereka sesuatu pun. Tuhan-Tuhan yang mereka seru, yang mereka minta, selain Allah itu, tidak boleh mengistijabahkan pergunaan mereka, sikit pun. Jangankan minta yang banyak, minta sikit pun mereka tak mampu bagi. Minta banyak lagi tak boleh. Ketidakmampuan mereka menunaikan hajat yang meminta Ketidakmampuan mereka mengkabulkan doa yang memohonnya Ditetapkan oleh Allah Tidak mampu Lalu Allah tetapkan dengan bentuk tasbih ilah kecuali ini tasbihnya kabasiti kafai kaf seperti basiti ayat patut dari tadi telokong Oh, tengok situ Empat Ya, tulislah Empat Belas Hmm Tuhan-Tuhan yang mereka seru selain Allah Katalah seumpama patung Seumpama lembu Seumpama pokok Seumpama keris Seumpama kuburan Tidak boleh memberi apa-apa Tidak boleh mengabulkan menunaikan mengistijabakan permohonan yang memohon ketidakmampuan ini Allah tetapkan dengan cara cara Allah menetapkannya jadi dengan bentuk tasbih ilah cuali kaf seperti Inilah basitinkafai Orang yang menghulurkan tapak tangannya Dia hulurkan kemana? Ilal ma'a Kepada air Dengan tujuan, dengan harapan Liab lu ghoffa Supaya air itu sampai datang mengalio sendiri ke mulutnya Air itu dalam perigi Lalu sampai menjulurkan dengan dan dia haus Dia haus, lalu mengulurkan tangannya, maknanya memohonlah tuh Wahai air, datanglah ke mulutku sedangkan air itu tidak akan sampai ke mulutnya mampukah air berjalan masuk mulut sendiri itulah takril jadi Allah menetapkan keadaan musabah yang lemah keadaan musabah yang lemah Lemahnya musyabah dalam maklili Tuhan-Tuhan selain Allah yang mereka sembah lemah mengkabulkan permintaan penyembahnya Allah tetapkan seumpama orang yang menghulurkan tangannya, tapak tangannya, kepada air nanun jauh di sana, dengan harapan air itu akan datang sendiri, masuk ke mulutnya, untuk menghilangkan dahaga. Ya, sampai kiamatlah air itu tak bergerak. Sebagaimana air tidak mempunyai keupayaan. Untuk menghilangkan dahaga seseorang yang memanggil-manggilnya Seperti itu juga lah Tuhan-Tuhan buatan Yang mereka sembah selain Allah Tidak mempunyai keupayaan sedikit pun Mengkabulkan permohonan yang memohon Itu takrir namanya Takril Nampak? Ada nampak takrilnya? Tak nampak? Bahaya itu kalau tak nampak Kata Ahlil Nujum Kalau tak nampak Bahaya itu Kata Nujum Pak Belalang Kalau tak nampak Hai orang yang memohon kepada selain Allah itu sia-sia karena selain Allah ini tidak mampu menunaikan hajat lalu Allah tetapkan ketidakmampuannya itu sebagaimana ketidakmampuan Ae... Menghilangkan dahaga kepada orang yang memanggil-manggilnya Sedangkan air yang kita minum pun jika Allah tidak menghendaki hilang dahaga tidak hilang dahaga Ini kan pula air berada di tempat yang jauh lalu dipanggil-panggil sambil mangka tangan Oh ayah Datanglah kan jadi Allah tetapkan bahwa ketidakmampuan Tuhan-Tuhan selain Allah untuk mengkabulkan hajat pemohonnya sebagaimana ketidakmampuan air tuh takril takril jadi sia-sialah mengulurkan tangan, angkat tangan, kata angkat tangan serupa ya Semakin tinggi angkat tangannya, semakin rajin berdoanya, makin besar lah kekecewaannya. Karena sia-sia. Yang kelima dan yang keenam ini sebenarnya sama. Yang kelima yaitu tazin, yang kelima takbih. Yang kelima tazinul musyabbah. Tasjidul Musabah maknanya tujuan tasbih yakni Mana Tasjid? menghias atau maknanya menganggap cantik memuji lah tasjid ay taksin memuji musabah sementara yang ke enam takbihul musabah mencela atau menghina atau memburukan atau mengkeji musabah tujuan tasbih yakni memuji musabah atau mencela musabah Begitulah Jadi jika Allah hendak memuji sesuatu Atau hendak mencela sesuatu Untuk diberitahukan kepada hamba mukhotobnya Dengan cara Uslub Tasbih Jadi tasbih disini bermakna pujian Tasjin Tahsin Dan juga boleh jadi Bermaksud Kejian dan celaan Taqbih Contoh yang Tazin Ar-Rahman Ayat 58 Ayat 58 Ketika Allah cerita tentang pasangan-pasangan di surga Allah puji pasangan-pasangan yang Allah sediakan di surga Yang ini Allah katakan وَحُورٌ عِينٌ كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُءِ الْمَكْنُونَ Wahurun'in ka'amthali'l-lu'lu'il-maknun Mana musabahnya? Mana musabahnya? Hurun'in Mana ada tu tasbih? Kaf Mana mau sabah Bihnya Lukluil Makanun Jumpa ke tidak? Ya? Ya, bolehlah itu pun sama. Yang ini surah Al-Waqi'ah. Ya, Rahman pun boleh nanti, At-Tur pun ada. Gapalah, disitu bunyinya aja lah, ayat. Kalau surah Al-Waqi'ah. Ayatnya Ayat Ayat 22 dan 23 Oke, tulis Al-Waqi'ah 23 22 23 Di situ Allah sebutkan Wa hurun inun ka'am talil lu'lu'il maqnun Hurun in Itu musabahnya Kaf itu ada tutas bih Lu'lu'il maqnun, abdulil maqnun, musabah Bihnya Jadi di sini bima'na Tazyin Allah memuji Hurunin Tujuan tasbih sini untuk memuji Hurunin, Musabah Pujian Allah pada Hurunin Diumpamakan seperti Lu Lu Il Mag Nu Ada pun dalam surah Ar-Rahman, pasangan di surga, Allah puji juga Dengan ditasbihkan dengan Ini uslub tasbih ini Ini uslub tasbih Mana ada tutas B? Eh, mana musabahnya? Dekatkan dulu, mana musabah? Mana musabahnya? Ka'anna hunnal ya'kutu wal marjan Mana musabahnya? Hunna Mana ada tutas B? Ka'anna. Kalau ada tutas B Ka'anna, musabahnya mesti berada selepasnya. Mana musabah B-nya? Yaqud dan Marjan. Seakan-akan mereka itu Yaqud dan Marjan. Huna itu musabah, Allah puji dia, cara Allah memujinya, yani Allah samakan. Mereka umpamakan seperti Al-yakud Wal-marjan Ini banyak dalam Quran Yang tasbih seperti ini Yang tuyian tasbih untuk Tahsin atau tazyinul musabah Banyak Atur ayat 24 Atur 24 Atur 24, Allah SWT berfirman ketika Allah cerita tentang pelayan-pelayan surga Tadi pasangan-pasangan di surga Ini pelayan-pelayan surga Allah mempamahkan siapa? وَيَتُوفُ عَلَيْهِمْ غِلَّمَانٌ لَّهُمْ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَكْنُونَ وَيَتُوفُ عَلَيْهِمْ Dan Ada Dan mengkeliling atas mereka Pusing Hilmanun Kanak-kanak remaja Mengelilingi remaja menjadi pelayan surga ini Sentiasa berkeliling mereka ahli surga Bagaimana keadaan ilman pelayan-pelayan surga ini? Ka'anahum lu'lu'um ma'knun Seakan-akan seolah-olah mereka itu lu'lu' yang ma'knun Ka'anah adatul tasbih Hunna musabah Lu'lu'um ma'knun musabah Bih Tujuan tasbih ini jadi untuk tasyidul musabah Memuji Membuyakan, diumpamakan Ada pun yang mengkeji, memburukkan, menghina Yang ke-6, takbihul Musambah Dalam ayat yang telah kita pelajari tempoh hari Al-A'raf 175-176 Itu tujuannya untuk Takbihun Itu pakai khok ya Titiknya tertinggal Takbihun Bukan takbihun Takbihun Wih, gak terkeluar Al-A'raf 175-176 Ya ini kisah yang telah kita pelajari Perupahan orang alim Pakar taurat Doa yang makbul, ibadah kuat Tetapi mereka tinggalkan Tanggalkan ayat Allah daripada dirinya Allah umpamakan Seperti fam Kamathaluhu kamathalil kalbi. Betul? Perumpamaannya seperti perumpamaan anjing. Jika Allah umpamakan orang ini seperti anjing, maka tujuan tasbih ini, Taqbikul musabah. Ini ghorot. Ini cerita ghorot itu. Inilah aghrot. Mudah. Yang bagian 5 dan 6 itu sama saja. Paling mudah. Jadi kesimpulannya, di dalam Al-Quran, tasbih-tasbih ini ada tujuan. Mukhoto punya tujuan. Mutakalim punya tujuan tertentu. Di samping makna ayat yang disampaikan, ada makna lain yang terselindung. So, Allah nak mengkeji Musabah Kan tidak nampak kalau dalam ayat ini Sebab ayat ini kan hanya diubah seperti anjing Oke, memang ada persamaannya Dari segi anjing dan orang ini ada persamaannya Wajhutasbihnya memang ada Kita boleh cari Tapi tujuan mutakallim menyerupakannya dengan anjing Yakni takbih, mencelah, menghina Yahinalah seseorang manusia apalagi alim, kuat ibadah, tapi disamakan dengan anjing. Yahinalah seseorang yang diberi kitab oleh Allah tapi diupakan seperti keldai. Macam itulah. Ya, hina lah seorang yang bijak pandai, kan? Macam-macam degree dimiliki, tapi orang kata umpamakan macam lembu. Makan! Macam lembu cucuk hidung. Itu kan memang hina, tau. Setelah jadi, ada enam ya, tujuan agretu tasbih. Bayanu imkanil musabah Bayanu halil musabih Bayanu miglari halil musabih Takriru halil musabah Bayanu halil musabah Bayanu miglari halil musabah Takriru halil musabah Ta'ab Pazinu il musabah dan ta'ab Bihul musabbah Ini Bila dikaitkan dengan musabbah Ada enam Ini dalam Al-Quran menurut pengkaji-pengkaji Bahlawatul Quran Artinya disamping makna kalimat Dalam ayat itu Di samping makna ayat Dalam ayat itu Ada maklumat yang Allah nak sampaikan Melalui bentuk balarohnya Gitu lah Ada makna lain yang nak disampaikan Melalui gaya bahasanya Gaya bahasanya Itu maksudnya Semoga dapat difahami Dan memberi manfaat InsyaAllah Wallahu'alam Hai dan nanti kita akan jelaskan juga faedah tasbih ini tujuannya ya ada faedahnya khasnya dalam Alquran subhanakallahumma bihamdika shalallahu alaihi wasallam shalikala astagfirullah