[Musik] Prabowo Gibran sudah mulai menyusun bakal calon yang menduduki menteri di kabinet nantinya ini menarik Kenapa aku bilang menarik Mari kita lihat koalisi saat Pemilu kemarin ada delan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia maju yang artinya bakal lebih banyak dalam tanda kutip kue yang harus dibagi ini enggak bisa dipungkiri makanya ada banyak isu yang muncul pertama Prabowo berencana menambah jumlah Kementerian yang saat ini berjumlah 34 jadi 40 Kementerian tapi ini bakal sulit karena akan banyak pro dan kontra yang mungkin paling aman dari 34 kementerian yang ada sekarang 26 nantinya bakal diisih oleh orang parpol meski isu kabinet bakal banyak diisi parpol sudah berseluweran tim kampanye nasional Prabowo Gibran menampik isu ini karena belum ada pembicaraan secara resmi soal penyusunan kabinet tapi secara teknis Prabowo sudah menjalin komunikasi formal maupun informal dengan semua pihak secara formal Prabowo sudah berjumpa dengan Nasdem dan PKB Adapun untuk PDI Perjuangan Prabowo disebut sudah bertemu sejumlah kader senior PDI perjuangan secara ini berarti sinyal kalau ada kemungkinan Prabowo bakal memakai Strategi politik merangkul ala Jokowi dengan menarik partai partai di luar koalisi untuk bergabung tujuannya ya sederhana untuk menjaga stabilitas dan tidak ada oposisi selama Prabowo Gibran menjabat pemerintahan cuman yang jadi tantangannya yaitu tadi di koalisi Prabowo Gibran aja udah ada Del partai politik di mana ada EMP partai parlemen partai Gerindra Partai Golkar dan Partai Demokrat sementara partai non parlemen juga ada empat di antaranya PBB partai gelora Indonesia PSI dan Partai Garuda sementara ada empat partai parlemen yang sekarang di luar dari Koalisi Prabowo Gibran Nah untuk menjaga stabilitas prabowa Gibran harus mengamankan empat partai parlemen ini PKS sendiri sudah memberikan sinyal kalau partainya siap bergabung ke pemerintahan Prabowo gibrra Sekjen PKS Abu Bakar Al Habsi menyebut kalau ke depan ini partainya ingin berbuat lebih maksimal dan siap menyiapkan kader-kadernya tapi persoalan pilihan akan oposisi atau gabung tetap harus ditentukan dalam rapat majelis in berbuat lebih maksimal dan kita siap menyiapkan kader-kader PKS yang maksimal positif baik dan profesional untuk berkontribusi Nas juga sudah memberikan sinyal akan bergabung dalam koalisi lain selain merapat ke pemerintahan Coba ada usulan ah kalau ada usulan boleh kita pertimbangkan juga PKB sendiri menanggapi soal potensi untuk gabung koalisi Prabowo Gibran menurutimin Ia baru melihat kondisi setelah pelantikan tanggal 20 Oktober masuk koalisi atau tidak kan nanti kita lihat tanggal 20 Oktober tantangannya sekarang nihalah di PDIP apa PDIP ini belum satu suara soal langkah politiknya pasca Pemilu 2024 tapi desas desus yang beredar sebagian elit ingin PDIP menjadi oposisi sebagian lagi menghendaki partai banteng ini bergabung ke koalisi pemenangan Pilpres Prabowo Subianto Gibran rakabmingraka ini dipertegas di pidato ketua umumnya Megawati Soekarno Putri dalam Rakernas PDIP baru-baru ini jika partai di luar koalisi memilih bergabung pembagian kursi bakal lebih rumit Golkar dan Gerindra kemungkinannya memang bakal dapat kursi menteri terbanyak hanya saja jumlahnya yang belum ditentukan Gerindra sendiri adem ayem karena ketua umumnya itu adalah presiden nah yang masalah adalah Golkar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga hartaarto menginginkan partainya mendapatkan jatah lima kursi menteri di kabinet Prabowo Subianto nanti air Langga beralasan karena Golkar menang di 15 dari 38 provinsi sementara Demokrat Pan dan jatah Presiden Jokowi kemungkinannya bakal dapat masing-masing tiga kursi Pan sendiri justru yakin partainya bakal dapat lebih dari empat kursi menteri di kabinet masuk dari kalau misalnya ada kaderpan yang menj empat itu doa Oh itu doa PSI dan PBB meski tidak lolos ambang batas parlemen juga kemungkinan bakal dapat jatah kursi menteri masing-masing satu Nah kalau PKS dan P3 memilih untuk bergabung ketiga partai ini kemungkinannya bakal dapat dua jatah menteri yang menarik adalah Nasdem dan PKB karena dua partai ini ada di urutan lima teratas ya meski PKB dan Nasdem tidak menyinggung soal jatah menteri sebagai syarat jika bergabung di koalisi Prabowo Gibran kemungkinan kedua partai ini bakal dapat dua jatah kursi menteri nah bagaimana dengan partai pemenang Pemilu PDIP ini nih yang berat seperti yang sudah kita singgung tadi PDIP sampai sekarang belum memutuskan Apakah mau bergabung dengan Koalisi Indonesia maju atau tidak Tapi maruararsait ek politisi PDIP optimis meski sejumlah elit PDIP sudah melempar sinyal kalau partainya bakal oposisi PDIP akan gabung koalisi Prabowo Gibran hanya saja nih Kalau benar PDIP bergabung koalisi Ada kemungkinan syaratnya adalah lima jatah menteri hanya saja rencana untuk memberikan lima jatah kursi kabarnya ditolak oleh Jokowi Pan sendiri juga menilai tidak tepat Apabila ada partai politik yang baru bergabung ke koalisi pendukung Prabowo Gibran tapi dapat jatah kursi yang banyak di kabinet pemerintahan Oke kita kesampingkan dulu soal bagi-bagi kursi menteri di kalangan partai yang juga menarik untuk kita bahas jika nantinya dari 34 kursi menteri diisi oleh 26 parpol artinya hanya ada kur menteri yang tersisa dari kalangan profesional dan non partai Nah sekarang jabatan Menteri apa yang cocok untuk kalangan profesional dan nonpai ekonom senior lembaga kajian ekonomi dan keuangan indef tauhid Ahmad menyebut pentingnya menempatkan para profesional di kementerian-kementerian strategis utamanya di tim ekonomi misalnya mankoper ekonomian Menteri Keuangan perindustrian menteri Pekerjaan Umum investasi perdagangan ESDM dan menteri BUMN ini memang penting Kenapa para profesional penting ditempatkan dalam Kementerian ini karena terkait independansy kebijakan yang dihasilkan serta capaian program prioritas menteri tim ekonomi bertugas membantu Presiden secara penuh bukan bertugas untuk partainya semisal untuk Menteri Keuangan Karena posisinya yang penting Menteri Keuangan harus bisa meyakinkan pasar kalau ia bisa menjaga stabilitas perekonomian dan dalam jangka pendek menengah dan panjang Selain itu punya pengalaman mumpuni dalam bidang makroekonomi moneter sektor riil dan memahami Bagaimana ekonomi bekerja serta mampu meningkatkan penerimaan negara dan mengerem belanja jika keluar dari batas defisit fiskal sekarang Menteri Keuangan juga harus memiliki terobosan dan gagasan saat negara dalam kondisi kritis baik ketika mengalami Resesi atau ketika mengalami perlemahan ekonomi yang sangat fundamental selain harus menaruh perhatian di jabatan menteri tim ekonomi jabatan menteri yang juga harus diwanti-wanti untuk tidak diberi kepada parpol adalah menteri triumfirat yakni jabatan menteri luar negeri menteri dalam negeri dan menteri pertahanan Kenapa jabatan ini harus diwanti-wanti karena ketiga jabatan ini secara bersama-sama akan bertugas menggantikan presiden dan wakil presiden jika tidak bisa melakukan kewajiban jabatannya lalu siapa-siapa aja yang bakal mengisi jabatan menteri ini sebenarnya kalau kita bicara siapa yang akan mengisi jabatan menteri hampir dipastikan kursi menteri bakal diisi wajah-wajah lama alasannya sederhana karena secara teknis tim yang ada di Prabowo Gibran kebanyakan orang-orang kepercayaan Jokowi sebagai contoh beberapa nama yang ada di pemerintahan Jokowi di bidang ekonomi misalnya mentiestasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal bahlil lahadalia menteri perdagangan sulkifli Hasan sampai menteri koordinator bidang perekonomian Airlangga Hartarto di kabinet Prabowo Gibran kemungkinan mereka akan menduduki posisi yang sama karena semuanya tergabung di koalisi Prabowo Gibran sosok-sosok ini masih punya sejumlah tugas yang harus dibereskan semisal sulkifli Hasan masih punya pekerjaan rumah untuk menuntaskan gejolak harga pangan posisi jabatan Menteri Dalam Negeri Juga misalnya kemungkinan besarnya akan tetap diisi oleh Tito karnavian Kenapa dia ini dekat dengan Prabowo sekaligus juga orangnya Jokowi nah bagaimana dengan Menteri Keuangan untuk jabatan ini kemungkinannya memang sudah tidak lagi dipegang oleh Sri Mulyani tapi yang pasti Menteri Keuangan akan berasal dari lingkup yang sama ada beberapa nama potensial semisal mantan menteri keuangan kemudianmawan Jid yang menjabat di Bank Mandiri ada juga nama wakil menteri Bun kkajo dan ketua dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra