🏰

Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

Feb 18, 2025

Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

Latar Belakang

  • Kerajaan Mataram Kuno, juga dikenal sebagai Mataram Hindu, merupakan kelanjutan dari kerajaan Kalingga di Jawa Tengah.
  • Berdiri pada abad ke-8 Masehi, kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10 Masehi.
  • Berdasarkan Prasasti Canggal, kerajaan telah ada sejak abad ke-7 Masehi dengan Raja Sanjaya sebagai raja pertama.

Dinasti yang Berkuasa

  1. Wangsa Sanjaya

    • Didirikan oleh Raja Sanjaya (memerintah 717-780 Masehi).
    • Penganut Hindu Siwa.
    • Setelah Sanjaya wafat, digantikan oleh putranya Rakai Panangkaran.
    • Rakai Panangkaran mendukung agama Buddha.
  2. Wangsa Syailendra

    • Perpecahan terjadi antara penganut Buddha dan Hindu setelah Rakai Panangkaran.
    • Kelompok Hindu berkuasa di bagian utara, sedangkan Buddha di selatan.
    • Perpecahan berakhir dengan pernikahan Rakai Pikatan (Hindu) dan Pramodhawardhani (Buddha) pada 824 Masehi.
    • Rakai Pikatan memimpin setelah Samaratungga, ayah Pramodhawardhani, wafat.
    • Balaputradewa melawan Rakai Pikatan tetapi akhirnya lari ke Sumatra dan menjadi raja Sriwijaya.
  3. Wangsa Isyana

    • Setelah Rakai Pikatan turun, digantikan oleh Dyah Lokapala dan kemudian Dyah Balitung.
    • Dyah Balitung membawa kemajuan di bidang politik, ekonomi, agama, dan kebudayaan.
    • Membangun Candi Prambanan.

Raja-raja Lain

  • Mpu Daksa, Tulodong, dan Dyah Wawa.
  • Menjalin hubungan dengan kerajaan Siam dan India.
  • Melakukan perkawinan politik untuk memperkuat kekuasaan.

Ekonomi dan Kebudayaan

  • Wilayah kerajaan subur, masyarakat bergantung pada pertanian.
  • Usaha peningkatan hasil pertanian sejak masa Rakai Kayuwangi.
  • Agama Hindu dan Buddha hidup berdampingan dengan toleransi.
  • Peninggalan candi dan prasasti seperti Candi Prambanan dan Borobudur menunjukkan kebudayaan yang berkembang.

Akhir Kerajaan

  • Setelah Dyah Wawa, dipimpin Mpu Sindok yang memindahkan kerajaan ke Jawa Timur akibat letusan Gunung Merapi.
  • Kerajaan runtuh karena serangan Sriwijaya pada awal abad ke-11 Masehi.